Anda di halaman 1dari 3

IDENTIFIKASI KEJADIAN OBAT YANG TIDAK

DIHARAPKAN

No.Dokumen :
023/SPO/FAR/IV/2018 No. Revisi : 00 Halaman : 1/3

Ditetapkan :

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : 11 April 2018
OPERASIONAL
dr. Raditya Asri Wisuda, MARS.
(ukuran
Direktur

PENGERTIAN Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk
memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Kegiatan ini
mencakup pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi,
reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
Efek Samping Obat (ESO) adalah suatu reaksi yang tidak diharapkan dan berbahaya
yang diakibatkan oleh suatu pengobatan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien.

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Betha Medika Nomor :


Tentang Kebijakan Identifikasi Efek Kejadian Tidak Diharapkan Terkait Obat di RS Betha
Medika

DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA IZIN TERTULIS DARI RS BETHA MEDIKA
IDENTIFIKASI KEJADIAN OBAT YANG TIDAK
DIHARAPKAN

No.Dokumen :
023/SPO/FAR/IV/2018 No. Revisi : 00 Halaman : 2/3

Ditetapkan :

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : 11 April 2018
OPERASIONAL
dr. Raditya Asri Wisuda, MARS.
(ukuran
Direktur

PROSEDUR 1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain :


a. Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga menerima
polifarmasi
b. Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal
c. Pasien geriatric dan pediatric
d. Pasien hamil dan menyusui
e. Pasien dengan perawatan intensif
f. Pasien yang menerima regimen yang kompleks: polifarmasi, variasi rute pemberian,
variasi aturan pakai, cara pemberian khusus (contoh inhalasi, drip intravena), dsb
g. Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi yaitu bila menerima :
1) Obat dengan indeks terapi yang sempit (contoh : digoxin, fenitoin)
2) Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh : gentamisin) dan hepatotoksik (contoh
: OAT)
3) Obat antikoagulan (contoh : warfarin, heparin)
4) Obat yang sering menimbulkan ROTD (contoh : metoklopramid, AINS)
5) Obat kardiovaskular (contoh : nitrogliserin)
2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah dengan menggunakan SOAP
sebagai berikut :
S = Subjective (gejala yang dikeluhkan pasien)
O = Objective (gejala yang terukur oleh tenaga kesehatan)
A = Assesment (Analisa berdasarkan data S dan O)
P = Plans (rencana untuk menyelesaikan masalah)
3. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa untuk identifikasi adanya masalah terkait
obat, antara lain :
a. Adanya indikasi tetapi tidak diterapi
b. Pemberian obat tanpa indikasi
c. Pemilihan obat yang tidak tepat

DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA IZIN TERTULIS DARI RS BETHA MEDIKA
IDENTIFIKASI KEJADIAN OBAT YANG TIDAK
DIHARAPKAN

No.Dokumen :
023/SPO/FAR/IV/2018 No. Revisi : 00 Halaman : 3/3

Ditetapkan :

STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit : 11 April 2018
OPERASIONAL
dr. Raditya Asri Wisuda, MARS.
(ukuran
Direktur

d. Dosis terlalu tinggi


e. Dosis terlalu rendah
f. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
g. Interasi obat
4. Hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan terkait
UNIT TERKAIT Petugas Instalasi Farmasi

DILARANG MENGGANDAKAN DOKUMEN INI TANPA IZIN TERTULIS DARI RS BETHA MEDIKA

Anda mungkin juga menyukai