Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN OAT DAN NON OAT

No. Dokumen : SOP/015/PPN.4/2022


SOP No. Revisi : 01
Tanggal : 6/01/2022
Terbit
Halaman : 1/3
UPTD
PUSKESMAS
BARUSJAHE Dr.Florensia
NIP. 19650419 198903 1 013

1. Pengertian Pengelolaan OAT dan Non OAT adalah suatu proses kegiatan
pengelolaan obat untuk mengajukan pemesanan / permintaan obat
ke Gudang Farmasi Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah dan jenis
obat OAT dan Non OAT yang sudah direncanakan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan obat Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah pengelolaan OAT dan Non OAT di
Puskesmas Barusjahe

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Barusjahe tentang


Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat Nomor
SK/440/030/UKP.3/I/2022
4. Referensi 1. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, cetakan
kedua 2004.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2020 tentang
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas

5. Prosedur/ 1. Petugas Gudang Obat menyusun perencanaan kebutuhan OAT


Langkah-
dan Non OAT di puskesmas Mendik, berkoordinasi dengan
langkah
petugas Program TB (berdasarkan jumlah kasus TB pertahun)
2. Petugas Gudang Obat membuat permintaan OAT dan Non OAT
Menggunakan LPLPO
3. Petugas mengirim permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui
Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)
4. Petugas Gudang Obat menerima OAT dan Non OAT dari GFK
5. Petugas Gudang Obat melakukan pengecekan (jumlah, Expired,
kerusakan) terhadap OAT dan Non OAT yang datang
6. Petugas menyimpan OAT dan Non OAT di gudang obat
Puskesmas dan melakukan pencatatan di kartu stok obat
7. Petugas mendistribusikan OAT dan Non OAT sesuai permintaan di

1/2
petugas program TB
8. Petugas mencatat dan melaporkan penerimaan dan pengeluaran
OAT dan Non OAT

6. Diagram Alir
(jika
dibutuhkan)
Menyusun perencanaan kebutuhan OAT dan Non
OAT puskesmas dengan petugas program TB

Petugas Gudang Obat membuat permintaan OAT dan Non OAT


Menggunakan LPLPO

Petugas mengirim permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui


Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)

Petugas Gudang Obat menerima OAT dan Non OAT dari GFK

Menyimpan obat di gudang obat Puskesmas

Mendistribusikan obat sesuai permintaan

Mencatat dan melaporkan penerimaan dan


pengeluaran obat

7. Unit terkait 1. TIM DOTS


2. Gudang Farmasi Kabupaten

8. Dokumen - SK
Terkait - LPLPO

9. Hal-hal yang - Jumlah obat


perlu di - Expired date Obat
perhatikan

10. Rekaman historis perubahan


No Halaman Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai

2/2
diberlakukan
1 1 Referensi Penambahan Peraturan 6 Januari
Menteri kesehatan nomor 43 2022
Tahun 2019 tentang puskesmas
dan peraturan menteri
kesehatan nomor 26 tahun
2020 tentang standar
pelayanan farmasi di
puskesmas
2 1 Tanggal Terbit Tanggal Sebelumnya 25 6 Januari
Februari 2017 menjadi 15 2022
Januari 2022

3/2

Anda mungkin juga menyukai