Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN OAT DAN NON OAT

No.Dokumen : 440 / 99 / SOP /


PKM-TP/1/202
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1.Definisi Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam rangka


penatalaksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima dari Gudang Farmasi.
2.Tujuan  Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3.Kebijakan Sk kepala puskesmas no 800/02/KTPS/1/2023/PKM-TP tentang
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan habis pakai
4.Referensi Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas Tahun 2006
5.Prosedur 1. Petugas melakukan penerimaan obat dari Gudang Farmasi,
dicocokkan dan diteliti
2. Petugas memasukkan obat ke gudang obat, ditata sesuai jenis
obat
3. Petugas mencatat di kartu stock meliputi jumlah obat, jenis
obat, no. Batch, dan asal, ED, sebelum kita distribusikan ke
sub unit lain
4. Petugas mencatat di kartu stok jumlah obat yang dikeluarkan
apabila ada mutasi barang ke sub unit.
6 Bagan Alir
Petugas melakukan
Petugas memasukkan obat
penerimaan obat dari ke gudang obat, ditata
Gudang Farmasi, sesuai jenis obat
dicocokkan dan diteliti

Petugas mencatat di Petugas mencatat di kartu stock


kartu stok jumlah obat meliputi jumlah obat, jenis obat,
yang dikeluarkan apabila no. Batch, dan asal, ED,
ada mutasi barang ke sebelum kita distribusikan ke
sub unit. sub unit lain
7 Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Poli TB
terkait
9. Doku LPLPO, SBBK
men
terkait
10. Rekaman N Yang diubah Isi Perubaha Tanggal mulai diberlaku
historis o n kan
perubaha
n
PERHITUNGAN KEBUTUHAN LOGISTIK
OAT DAN NON OAT
No.Dokumen : 440 / 98 / SOP /
PKM-TP/ 1 /2023
SOP No.Revisi :
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/3

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghitung jumlah


kebutuhan logistik OAT dan Non OAT untuk memenuhi dan menj
amin tersedianya logistic OAT dan Non OAT yang dibutuhkan dala
m jumlah, kualitas dan pada waktu yang tepat atau sesuai kebut
uhan.
2. Tujuan Sebagai Acuan dalam penyedian Logistik OAT dan Non OAT dalam
jumlah yang Tepat dan Mutu yang memadai dan agar persediaan t
idak terjadi kekosongan.
3. Kebijakan Sk kepala puskesmas no 800/02/KTPS/1/2023/PKM-TP tentang
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan habis pakai

4. Referensi 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 67 Tahun 2021 Te


ntang Penanggulangan Tuberkulosis.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahu
n 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

5. Prosedur/ a. Petugas Mengisi blanko Permintaan OAT dan Non OAT di Pusk
Langkah-La esmas baik secara manual di kertas maupun melalui aplikasi S
ngkah ITB.
b. Petugas mengirim permintaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Mamuju melalui bidang P2P bagian Pengelola Program untuk d
isetujui.
c. Petugas membawa lembar permintaan yang telah disetujui pen
gelola program TB Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju ke Gu
dang Farmasi Kabupaten.
d. Petugas menerima logistik OAT dan Non OAT dari Petugas Gud
ang Farmasi Kabupaten’
e. Petugas menyerahkan lembar disitribusi dan Logistik OAT dan
Non OAT ke Petugas Farmasi Puskesmas Untuk dilakukan Pen
catatan.
f. Petugas menyimpan logistik OAT dan Non OAT di Lemari Penyi
mpanan yang tersedia
6. Bagan Alir
Mengisi Blanko
Permintaan manual
dan melalui SITB

Mengirim lembar Permintaan ke Pengelola Program


TB di Dinkes Kabupaten Mamuju

Membawa Lembar
Permintaan ke
Gudang Farmasi
Kabupaten

Menerima Logistik
OAT dan Non OAT

Menyerahkan Ke Petugas
Farmasi Puskesmas

Menyimpan Logistik OAT


dan NON OAT

7. Unit Terkai a. Gudang Farmasi Kabupaten


t b. Gudang Farmasi Puskesmas
c. Ruang Poli TB Puskesmas
8. Dokumen T 1. Kartu Stok
erkait 2. Lembar Distribusi

9. Rekaman H No Yang dirubah Isi Tanggal


istoris Peru Perubahan mulai
bahan diberlakuka
n
TATA LAKSANA KASUS TUBERKULOSIS
No.Dokumen : 440 /100/SOP/TPM-
TP/1/2023
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/4

Puskesmas Nurhaedah, A.Md.Keb


Tampa Padang NIP.197601012005022010

1. Pengertian Penanganan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS adalah


Pemberian Terapi dengan Observasi langsung terhadap
pengobatan TB yang ber-kesinambungan antara komitmen
pengambil kebijakan dengan pendiagnosaan TB,
Terapi/pengobatan dengan OAT, serta pengawasan langsung oleh
PMO (Pengawas Minum Obat) yang dilengkapi dengan Pencatatan
dan pelaporan untuk memudahkan pemantauan dan Evaluasi
Penderita TB
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan Langkah Langkah Penanganan Tbc
Dengan Strategi Dots
3. Kebijakan Sk kepala puskesmas no 800/02/KTPS/1/2023/PKM-TP tentang
Jenis – jenis pelayanan

4. Referensi Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis cetakan Ke 6,


2001
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan:
Langkah-
langkah a. Buku register pasien
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Dokter
b.Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Penanggungjawab Upaya P2P melakukan penjaringan tersangka
TB,
b. Penanggungjawab Upaya P2P mencatat hasil penjaringan dalam
buku TB 06
c. Penanggungjawab Upaya P2P membuat pengantar bagi pasien
tersangka TB untuk pemeriksaan BTA di lembar TB 05
d. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan di buku TB
04.
e. Penanggungjawab Upaya P2P mengkonsultasikan pasien
dengan hasil BTA positif ke dokter.
f. Penanggungjawab Upaya P2P memberikan konseling tentang
penyakit TB, pencegahan, penularan dan pengobatan.
g. Penanggungjawab Upaya P2P mencatat data pasien, hasil
pemeriksaan BTA, diagnosa dan pengobatan di buku TB 01.
h. Penanggungjawab Upaya P2P membuat jadual kontrol dan
pengambilan OAT di lembar TB 02.
i. Penanggungjawab Upaya P2P memberikan OAT yang pertama
untuk diminum di tempat pelayanan.
j. Penanggungjawab Upaya P2P mengobservasi efek samping
minum OAT selama 15 menit.
k. Penanggungjawab Upaya P2P mengisi buku laporan TB 03
l. Penanggungjawab Upaya P2P menyerahkan lembar TB 02 dan
OAT untuk 16 hari, jika tidak ada efek samping minum obat.
m. Penanggungjawab Upaya P2P mengkonsultasikan pasien ke
dokter, jika mengalami efek samping setelah minum obat.
n. Dokter memberikan resep tambahan untuk penanganan efek
samping.
o. Penanggungjawab Upaya P2P memberikan rujuk balik bagi
pasien luar wilayah.
p. Penanggung Jawab Program TB melakukan Evaluasi Terhadap
Pelaksanaan Strategi DOTS setiap 2 bulan, 5 bulan dan akhir
pengobatan
q. Penanggung Jawab Program TB Melakukan Tindak Lanjut
terhadap Hasil Evaluasi Strategi DOTS

6. Bagan Alir
melakukan mencatat hasil membuat pengantar bagi
penjaringan penjaringan dalam pasien tersangka TB
tersangka TB, buku TB 06 untuk pemeriksaan BTA
di lembar TB 05

memberikan konseling mengkonsultasikan Petugas laboratorium


tentang penyakit TB, pasien dengan hasil mencatat hasil
BTA positif ke pemeriksaan di buku
pencegahan, penularan dokter. TB 04.
dan pengobatan.

mencatat data pasien,


hasil pemeriksaan BTA, membuat jadual memberikan OAT
diagnosa dan kontrol dan yang pertama untuk
pengobatan di buku TB pengambilan OAT di diminum di tempat
01. lembar TB 02. pelayanan.
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8 Unit terkait 1. Poli TB

9. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Catatan tindakan
10. Rekaman No Yang diub Isi Perubaha Tanggal mulai diberlakuka
historis ah n n
perubahan

Anda mungkin juga menyukai