Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN DAN PENGADAAN

SEDIAAN FARMASI DAN BMHP


No. Dokumen :
/PKM-PML/SOP/III/2023
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 06 Maret 2023
Halaman : 1/3
BLUD UPTD
dr. Alriyani Hamzah
Puskesmas
NIP.19820102 201001 2 022
Pomalaa

1. Pengertian Perencanaan adalah proses kegiatan yang meliputi seleksi obat dan
perbekalan kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan perencanaan obat untuk pemenuhan


kebutuhan sediaan farmasi dan BMHP.

3. Kebijakan SK Pimpinan BLUD UPTD Puskesmas Pomalaa Nomor :


/PKM-PML/SK/III/2023 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian
BLUD UPTD Puskesmas Pomalaa.
4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2020 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Petunjuk Teknis
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, 2019.
5. Alat dan 1. Alat : -
Bahan 2. Bahan :
a. Laporan Persediaan, Stok Opname dan Mutasi Obat.
b. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
c. Laporan kunjungan resep.
d. Daftar pemakaian obat terbanyak.
e. Buku register gudang obat.

6. Prosedur/ 1. Petugas menyesuaikan dan menganalisis kebutuhan obat


Langkah- berdasarkan Formularium Nasional, Formularium Dinas Kesehatan
langkah Kabupaten dan Formularium Puskesmas.
2. Petugas membuat perencanaan obat dengan mempertimbangkan
pola penyakit, pola konsumsi, daftar pemakaian obat terbanyak,
pemakaian rata-rata obat perbulan dan kebutuhan obat di unit
pelayanan Puskesmas.
3. Petugas menghitung jumlah pemakaian obat selama satu tahun
sebelumnya.
4. Petugas merencanakan jumlah kebutuhan obat selama satu tahun
kedepan dengan membuat Rencana Kebutuhan Obat (RKO)
setahun berikutnya dengan perhitungan :
jumlah pemakaian rata-rata perbulan selama setahun x 18 bulan
(12 bulan pemakaian obat + 6 bulan waktu tunggu obat) kemudian
hasilnya ditambahkan/dilebihkan 30% untuk mencegah terjadinya
kekosongan obat (buffer stok).
5. Mengirimkan usulan RKO ke Instalasi Farmasi Kabupaten.

7. Bagan Alir

Menyesuaikan dan menganalisis kebutuhan obat berdasarkan Formularium


Nasional, Formularium Dinas Kesehatan Kabupaten dan Formularium
Puskesmas

Membuat perencanaan obat sesuai kebutuhan di Puskesmas

Merencanakan jumlah kebutuhan obat selama satu tahun


kedepan dengan membuat Rencana Kebutuhan Obat (RKO)
setahun berikutnya.

Mengirimkan usulan RKO ke Instalasi Farmasi Kabupaten

Melakukan pencatatan untuk pelaporan

8. Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK).Gudang Obat.

2. Apotek.

3. Unit Pelayanan Puskesmas (Poskesdes/Polindes).

9. Dokumen 1. Laporan Persediaan, Stok Opname dan Mutasi Obat.


Terkait 2. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).

3. Laporan kunjungan resep dan daftar pemakaian obat terbanyak.

4. Buku register gudang obat dan RKO

10.Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

1 Format SOP Disesuaikan dengan tata 06 maret 2023


naskah

Diganti menjadi SK Nomor


Perubahan 06 Maret 2023
2
Tahun 2023
Kebijakan
Permenkes Nomor 26 Tahun
Perubahan 06 Maret 2023
3 2020
referensi

Anda mungkin juga menyukai