Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN SEDIAAN

FARMASI, ALAT KESEHATAN,


DAN BMHP

No. :003/SOP/IFKM
Dokumen S/2022
No. Revisi : -
SOP Tanggal : 01
Terbit DESEMBER
2022
Halaman : 1/2

KLINIK PRATAMA TTD Pimpinan Klinik


MITRA SEHAT
drg. Darajati Lianna
Jl. Balamoa-Banjaran Km
Suryandari
1, Desa Purbayasa, Kec.
Pangkah Kab. Tegal
1. Pengertian Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP adalah kegiatan
untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui
pembelian. Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan
sediaan farmasi, Alat kesehatan dan BMHP harus melalui jalur resmi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengadaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan bmhp
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Mitra Sehat Nomor 004/Adm/IF/KMS/X/2021
tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di Klinik..
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur 1. Penanggung jawab farmasi / Apoteker membuat perencanaan pengadaan
dengan mengestimasi periode pengadaan, mengestimasi safety stock, dan
memperhitungkan lead time.
2. Penanggung jawab farmasi / Apoteker yang melakukan pengadaan harus
mencantumkan nomor SIPA.
3. Penanggung jawab farmasi / Apoteker harus memperhatikan:
a. Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi/Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang memiliki izin.
b. Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan
(PAK) atau toko Alat Kesehatan yang memiliki izin.
c. Terjaminnya keaslian, legalitas, dan kualitas setiap Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang dibeli.
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP dipesan tepat waktu.
e. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP mudah ditelusuri.
f. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP lengkap sesuai
dengan perencanaan.
4. Apabila ada dua atau lebih pemasok, Penanggung jawab farmasi /
Apoteker harus mendasarkan pada kriteria:
a. Mutu Produk (kualitas terjamin).
b. Memiliki Nomor Izin Edar (NIE).
c. Reputasi produsen (distributor berijin dengan penanggung jawab
Apoteker dan mampu memenuhi jumlah pesanan)
d. Harga.
e. Ketepatan waktu pengiriman (lead time cepat)
PENGADAAN SEDIAAN
FARMASI, ALAT KESEHATAN,
DAN BMHP

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Terbit
Halaman : 2/2

f. Mutu pelayanan pemasok.


g. Dapat dipercaya.
h. Kebijakan tentang barang yang dikembalikan
i. Pengemasan.
5. Penanggung jawab farmasi / Apoteker memastikan surat pesanan dibuat
sekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) serta tidak dibenarkan dalam bentuk
faksimili dan fotokopi.
6. Penanggung jawab farmasi / Apoteker menyerahkan satu rangkap surat
pesanan kepada distributor dan 1 (satu) rangkap sebagai arsip.
7. Penanggung jawab farmasi / Apoteker meminta surat penolakan pesanan
kepada pemasok jika surat pesanan tidak bisa dilayani baik sebagian atau
seluruhnya.
8. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan narkotika menggunakan
Surat Pesanan Narkotika.
9. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan psikotropika menggunakan
Surat Pesanan Psikotropika.
10. Surat Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika dibuat dengan
jumlah 3 (tiga) rangkap.
11. Surat Pesanan dapat dilakukan menggunakan sistem elektronik
12. Surat pesanan secara elektronik yang dikirimkan ke distributor harus
dipastikan diterima oleh distributor, yang dapat dibuktikan melalui adanya
pemberitahuan secara elektronik dari pihak distributor bahwa pesanan
tersebut telah diterima.
13. Dalam hal terjadi kekurangan jumlah akibat kelangkaan stok di fasilitas
distribusi dan terjadi kekosongan stok di Klinik, maka Klinik dapat
melakukan pembelian kepada Apotek.
14. Apoteker perlu melakukan pemantauan terhadap status pesanan Sediaan
Farmasi yang telah dibuat.
6. Unit Terkait Instalasi Farmasi
7. Dokumen terkait
8. Rekaman Histori -

Anda mungkin juga menyukai