Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, DAN BMHP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

063/SOP-KHS/I/2023 …... 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Penanggung Jawab Klinik,
.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
03 Januari 2023
dr. Teguh Andhika S.
Pengadaan Sediaan Farmasi dan BMHP adalah kegiatan untuk
merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui, melalui
Pengertian pembelian. Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka
pengadaan sediaan farmasi dan BMHP harus melalui jalur resmi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengadaan sediaan farmasi,dan
Tujuan BMHP
Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik H. Sunarso Nomor 051 / SK-KHS
Kebijakan / I / 2023 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di Klinik H. Sunarso.

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017


tentang Keselamatan Pasien.
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
1. Penanggung jawab farmasi / Apoteker yang melakukan pengadaan
harus mencantumkan nomor SIPA.
2. Penanggung jawab farmasi / Apoteker harus memperhatikan:
a. Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi/Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang memiliki izin.
b. Terjaminnya keaslian, legalitas, dan kualitas setiap Sediaan
Farmasi dan BMHP yang dibeli.
c. Sediaan Farmasi dan BMHP dipesan tepat waktu.
d. Sediaan Farmasi dan BMHP mudah ditelusuri.
e. Sediaan Farmasi dan BMHP lengkap sesuai dengan perencanaan
3. Penanggung jawab farmasi / Apoteker menyerahkan satu rangkap surat
pesanan kepada distributor dan 1 (satu) rangkap sebagai arsip.
4. Penanggung jawab farmasi / Apoteker meminta surat penolakan
pesanan kepada pemasok jika surat pesanan tidak bisa dilayani baik
Prosedur sebagian atau seluruhnya.
5. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan narkotika menggunakan
Surat Pesanan Narkotika.
6. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan psikotropika
menggunakan Surat Pesanan Psikotropika.
7. Surat Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika dibuat
dengan jumlah 3 (tiga) rangkap.
8. Surat pesanan secara elektronik yang dikirimkan ke distributor harus
dipastikan diterima oleh distributor, yang dapat dibuktikan melalui
adanya pemberitahuan secara elektronik dari pihak distributor bahwa
pesanan tersebut telah diterima.
9. Dalam hal terjadi kekurangan jumlah akibat kelangkaan stok di fasilitas
distribusi dan terjadi kekosongan stok di Klinik, maka Klinik dapat
melakukan pembelian kepada Apotek.
10. Apoteker perlu melakukan pemantauan terhadap status pesanan
Sediaan Farmasi yang telah dibuat.
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, DAN BMHP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

063/SOP-KHS/I/2023 …... 2 dari 2

1.Unit farmasi
Unit Terkait 2.Penanggung Jawab Klinik
3.PBF
1.Surat SP (surat pesanan)
Dokumen Terkait 2.Kartu stok

Anda mungkin juga menyukai