Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT

KESEHATAN, DAN BMHP

LOGO No. Revisi


No. Dokumen Halaman
… …... 1 dari 2

Ditetapkan
Tanggal Terbit Penanggung Jawab Klinik,
.
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
…..
dr.
Pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP adalah kegiatan
untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui,
Pengertian melalui pembelian. Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka
pengadaan sediaan farmasi, Alat kesehatan dan BMHP harus melalui jalur
resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengadaan sediaan farmasi, alat
Tujuan kesehatan, dan bmhp
Surat Keputusan Penanggung Jawab Klinik …. Nomor ……. tentang
Kebijakan Kebijakan Pelayanan Kefarmasian di Klinik..

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017


tentang Keselamatan Pasien.
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.

Prosedur 1. Penanggung jawab farmasi / Apoteker membuat perencanaan


pengadaan dengan mengestimasi periode pengadaan, mengestimasi
safety stock, dan memperhitungkan lead time.
2. Penanggung jawab farmasi / Apoteker yang melakukan pengadaan
harus mencantumkan nomor SIPA.
3. Penanggung jawab farmasi / Apoteker harus memperhatikan:
a. Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi/Pedagang Besar
Farmasi (PBF) yang memiliki izin.
b. Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat
Kesehatan (PAK) atau toko Alat Kesehatan yang memiliki izin.
c. Terjaminnya keaslian, legalitas, dan kualitas setiap Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP yang dibeli.
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP dipesan tepat
waktu.
e. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP mudah ditelusuri.
f. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP lengkap sesuai
dengan perencanaan.
4. Apabila ada dua atau lebih pemasok, Penanggung jawab farmasi /
Apoteker harus mendasarkan pada kriteria:
a. Mutu Produk (kualitas terjamin).
b. Memiliki Nomor Izin Edar (NIE).
c. Reputasi produsen (distributor berijin dengan penanggung jawab
Apoteker dan mampu memenuhi jumlah pesanan)
d. Harga.
e. Ketepatan waktu pengiriman (lead time cepat)
f. Mutu pelayanan pemasok.
g. Dapat dipercaya.
h. Kebijakan tentang barang yang dikembalikan
i. Pengemasan.
5. Penanggung jawab farmasi / Apoteker memastikan surat pesanan
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT
KESEHATAN, DAN BMHP

LOGO No. Revisi


No. Dokumen Halaman
… …... 2 dari 2

dibuat sekurang-kurangnya rangkap 2 (dua) serta tidak dibenarkan


dalam bentuk faksimili dan fotokopi.
6. Penanggung jawab farmasi / Apoteker menyerahkan satu rangkap surat
pesanan kepada distributor dan 1 (satu) rangkap sebagai arsip.
7. Penanggung jawab farmasi / Apoteker meminta surat penolakan
pesanan kepada pemasok jika surat pesanan tidak bisa dilayani baik
sebagian atau seluruhnya.
8. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan narkotika menggunakan
Surat Pesanan Narkotika.
9. Pengadaan Sediaan Farmasi yang merupakan psikotropika
menggunakan Surat Pesanan Psikotropika.
10. Surat Pesanan Narkotika dan Surat Pesanan Psikotropika dibuat
dengan jumlah 3 (tiga) rangkap.
11. Surat Pesanan dapat dilakukan menggunakan sistem elektronik
12. Surat pesanan secara elektronik yang dikirimkan ke distributor harus
dipastikan diterima oleh distributor, yang dapat dibuktikan melalui
adanya pemberitahuan secara elektronik dari pihak distributor bahwa
pesanan tersebut telah diterima.
13. Dalam hal terjadi kekurangan jumlah akibat kelangkaan stok di fasilitas
distribusi dan terjadi kekosongan stok di Klinik, maka Klinik dapat
melakukan pembelian kepada Apotek.
14. Apoteker perlu melakukan pemantauan terhadap status pesanan
Sediaan Farmasi yang telah dibuat.
Diagram Alir -
1. Farmasi
Unit Terkait 2. Penanggung Jawab Klinik

Anda mungkin juga menyukai