J JL. R.M.P Sosro Kartono No. 43 Kecapi RT 36 RW 07 Tahunan Jepara Telp. 0291-594354
E-mail : insani.medica123@gmail.com Kode Pos 59429
Ditetapkan di Jepara
Pada tanggal……………. 2022
PIMPINAN KLINIK INSANI MEDICA
Uraian Tugas
Pengelolaan Perbekalan 1. Pemilihan :
Farmasi
a. Pemilihan perbekalan farmasi berdasarkan pada
jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit di
klinik
b. Pemilihan jenis perbekalan farmasi dilaksanakan
seminimal mungkin terkait dengan kesamaan
jenis.
c. Pemilihan jenis obat dapat dilakukan berdasarkan
jenis obat pilihan (drug of choice) dari penyakit
yang prevelensinya tinggi.
d. Pemilihan perbekalan farmasi terutama
dilaksanakan oleh Panitia Farmasi dan Terapi
(PFT) dengan persetujuan Pimpinan kepala klinik
insani medica untuk dapat dimasukkan ke dalam
Formularium Klinik
2. Perencanaan kebutuhan :
a. Perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi
berdasarkan pada metode konsumsi, jumlah
kunjungan pasien, pola penyakit, dan waktu
tunggu (lead time).
b. Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan sistem
komputerisasi berdasarkan program stok minimal
dan stok maksimal berupa saran order
3. Pengadaan :
a. Pengadaan perbekalan farmasi dapat berupa
pembelian dan donasi/sampel yang diberikan oleh
PBF
b. Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan 1 (satu)
kali seminggu melalui PBF dengan membuat Surat
Pesanan (SP)
c. Jika ada hari besar/ libur nasional yang jatuh
pada hari pengadaan maka pada satu hari
pengadaan sebelumnya dilaksanakan “permintaan
double” yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan klinik satu hari setelah hari
pengadaan sampai satu hari Instalasi farmasi
dapat melakukan pengadaan kembali.
d. Pengadaan obat-obat golongan narkotika di klinik
insani medica dilakukan melalui Perusahaan
Besar Farmasi (PBF) Kimia Farma
e. Untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi
kosong atau tidak tersedia, maka pengadaan
dilakukan melalui apotek rekanan atau non
rekanan.
f. Untuk memenuhi kebutuhan obat yang kosong
atau tidak tersedia, dapat dilakukan penggantian
dengan padanan yang sama zat aktif dan fungsi,
bila telah mendapat persetujuan dari dokter
penulis resep.
4. Penerimaan :
a. Penerimaan perbekalan farmasi dilakukan oleh
asisten apoteker yang ditunjuk di bawah
pengawasan apoteker penanggung jawab
b. Semua perbekalan farmasi yang diterima harus
diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi pada
surat pesanan dan faktur.
c. Pemeriksaan perbekalan farmasi yang diterima
meliputi:
1) Jenis dan nama perbekalan farmasi
2) Jumlah perbekalan farmasi
3) Kondisi fisik perbekalan farmasi
4) Tanggal kadaluarsa perbekalan
farmasi
5) Memiliki Material Safety Data Sheet
(MSD)
5. Penyimpanan :
a. Perbekalan Farmasi harus disimpan di tempat
yang dapat menjamin terhindar dari gangguan
fisik dan dapat menjaga mutu obat selama
penyimpanan.
b. Penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan oleh
petugas farmasi
c. Penyusunan perbekalan farmasi dilakukan
berdasarkan bentuk sediaan dan alfabetis dengan
prinsip First Expired First Out (FEFO) danFirst in
First Out(FIFO)
d. Penyusunan obat yang Look A Like Sound A like
(LASA) tidak boleh saling
berdampingan/berdekatan.
e. Penyimpanan narkotika sesuai dengan peraturan
penyimpanan narkotika. Narkotika disimpan
dalam lemari yang terkunci ganda (double) dan
setiap pengeluaran harus diketahui oleh
penanggungjawabnya dan dicatat.
f. Psikotropika disimpan terpisah dari obat selain
psikotropika dan terkunci.
g. Obat dengan kategori high alert disimpan terpisah
dari obat lain selain obat high alertdan diberi label
merah.
h. Obat emergency disimpan dalam trolley/box/KIT
emergency, terkunci dan menggunakan kunci
i. Perbekalan farmasi yang dapat dipengaruhi oleh
temperatur, udara, dan cahaya disimpan pada
suhu dan tempat yang sesuai.
j. Penyimpanan harus sesuai dengan peraturan
yang telah ditetapkan untuk menjamin mutu,
menghindar dari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab, menjaga ketersediaan dan
mudah dalam pencarian dan pengawasan.
k. Seluruh perbekalan farmasi yang disimpan harus
dilakukan pemantauan penyimpanannya secara
berkala untuk memastikan obat disimpan secara
benar.
l. Perbekalan farmasi dapat ditarik bila diperlukan
karena alasan tertentu.
6. Pendistribusian :
A. Distribusi obat dilakukan secara tersentralisasi di
Instalasi Farmasi untuk pasien rawat jalan dan
rawat inap
B. Pendistribusian perbekalan farmasi di klinik
terdiri atas:
1) Distribusi untuk pasien rawat jalan
a. Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien
rawat jalan dilakukan berdasarkan resep
b. Penyerahan perbekalan farmasi rawat jalan
dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker
yang diberi wewenang.
c. Penyerahan perbekalan farmasi pasien rawat
jalan dilakukan dengan memberikan informasi
obat kepada pasien.
2) Distribusi untuk pasien rawat inap
a) Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien
rawat inap dilakukan dengan system
kombinasi resep individual.
b) Penyerahan perbekalan farmasi rawat inap
dilakukan oleh apoteker atau petugas yang
diberi wewenang.
a. Pemusnahan :
b. Pengelolaan perbekalan farmasi rusak dan
kadaluarsa berada di bawah pengawasan apoteker
penanggung jawab. Pemusnahan perbekalan
farmasi rusak atau kadaluarsa bekerja sama
dengan bagian Kesehatan Lingkungan klinik,
dimana perbekalan farmasi yang rusak tersebut di
inventaris kemudian dibuatkan berita acara
pemusnahan dan diserah terima kan pada bagian
Kesehatan Lingkungan klinik untuk
dimusnahkan.
c. Untuk obat-obat narkotika dan psikotopika,
apabila rusak atau kadaluarsa, kegiatan
pemusnahan nya harus disaksikan oleh petugas
Dinas Kesehatan setempat.
d. Resep dimusnahkan setelah disimpan selama 5
tahun oleh Apoteker dengan disaksikan oleh
Manajer Penunjang Medis dan Asisten Apoteker
dan dilaporkan Berita Acara Pemusnahannya
kepada pimpinan klinik insani medica