Anda di halaman 1dari 52

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INSTALASI FARMASI
KLINIK FAUZIYYAH MEDIKA

Jl. Raya Cigalontang Kp. Samende RT 001 RW 001


Desa Sukamanah Kec Cigalontang Kab Singaparna
PEMILIHAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 031/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman :½

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK.20161912020

1. Pengertian Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP adalah suatu
proses kerja sama/kolaboratif yang mempertimbangkan baik kebutuhan
dan keselamatan pasien maupun kondisi ekonomisnya. Klinik harus
menggunakan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
berdasarkan Formularium dan standar pengobatan, pola penyakit,
efektivitas dan keamanan, pengobatan berbasis bukti, mutu harga, dan
ketersediaan di pasaran.
2. Tujuan Untuk pembelian sediaan farmasi, alkes dan BMHP yang optimal dan sesuai
dengan kebutuhan, pembelian sesuai dengan formularium dan standart
pengobatan terapi, menjamin mutu dan harga sediaan farmasi, alkes dan
BMHP.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Apoteker memilih jenis dan jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan
stok obat sesuai dengan formularium obat
b. Apoteker memilih dan memastikan legalitas distributor obat atau pbf
c. Apoteker menentukan distributor obat, alkes dan BMHP berdasarkan
ketersediaan barang di distributor

6. Bagan Alir

Apoteker memilih jenis dan jumlah obat


yang dibutuhkan berdasarkan stok obat
sesuai dengan formularium obat
setempat.

Apoteker memilih dan memastikan legalitas distributor obat atau


pbf

Apoteker menentukan distributor obat, alkes dan BMHP


berdasarkan ketersediaan barang di distributor
7. Unit Terkait Instalasi Farmasi
8. Dokumen Terkait Buku Defekta, Kartu Stok, Formularium Klinik
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PERENCANAAN SEDIAAN
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 032/SPO/KFM/2023
KLINIK SP No.Revisi :0
Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA O
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Perencanaan merupakan suatu proses klinik harus melakukan


perencanaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP dengan
menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan untuk
menghindari kekosongan. Perencanaan yang baik dapat meningkatkan
pengendalian stok Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP di Klinik.
Perencanaan dilakukan mengacu pada Formularium Klinik yang telah
disusun sebelumnya.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan
perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan
jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin
ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya
masyarakat serta kebiasaan masyarakat setempat.
b. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
c. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang
akan diadakan
d. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan
untuk menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan
mutu.
e. Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan
alat kesehatan dan prakiraan pembelian ke masing-masing distributor
serta frekuensi pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
6. Bagan Alir

Melakukan review terhadap


: pola penyakit, kemampuan
daya masyarakat serta
kebiasaan masyarakat
setempat.

Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan

Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah


sediaan yang akan diadakan

Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat


kesehatan untuk menjamin keabsahan distributor dan
menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diadakan memenuhi persyaratan mutu

Menyusun prakiraan perencanaan kebutuhan


sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
prakiraan pembelian ke masing-masing
distributor serta frekuensi pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Terkait Buku Defekta
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 033/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah


direncanakan dan disetujui, melalui pembelian. Untuk menjamin kualitas
Pelayanan Kefarmasian maka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan
dan BMHP harus melalui jalur resmi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan
jenis yang sesuai kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan di sarana pelayanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas memeriksa persediaan barang yang sudah habis dan hampir habis
(diketahui dari pengamatan visual atau dari kartu stok pada setiap obat)
dicatat dibuku defekta
b. Petugas menentukan pesanan sediaan farmasi alkes dan BMHP meliputi:
jenis obat, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah, dan pbf dipilih
c. Petugas menuliskan dalam Surat Pesanan (SP)
- Surat pesanan obat dan alkes
a) Dibuat 2 rangkap (masing masing untuk pbf dan arsip klinik)
b) Ditulis no urut lembar sp, nama dan alamat pbf, jenis dan jumlah
obat yang dipesan
d. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek.
e. Pemesanan dilakukan melalui media social yaitu whatsapp.
f. Petugas memberikan surat pesanan ketika barang datang
6. Bagan Alir
memeriksa persediaan barang yang sudah habis dan
hampir habis (diketahui dari pengamatan visual atau
dari kartu stok pada setiap obat) dicatat dibuku
defekta

menentukan pesanan sediaan farmasi alkes dan BMHP meliputi:


jenis obat, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah, dan pbf dipilih

Petugas menuliskan dalam Surat Pesanan (SP)

Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek

Pemesanan dilakukan melalui media social


yaitu whatsapp

Petugas memberikan surat pesanan ketika barang datang

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Terkait Buku Defekta, Surat pemesanan
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 034/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis


spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan, dan harga yang tertera dalam
surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Penerimaan dan
pemeriksaan merupakan salah satu kegiatan pengadaan agar Obat yang
diterima sesuai dengan jenis, jumlah, dan mutunya berdasarkan Faktur
Pembelian dan/atau Surat Pengiriman Barang yang sah.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas memeriksa legalitas faktur antara lain mencakup: identitas
apotek pemesan dan identitas distributor.
b. Petugas mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang diterima. Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi dan alat
kesehatan, jumlah, keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal
kadaluwarsa.
c. Jika fisik barang ada kerusakan atau ED dekat langsung di return atau
tergantung prosedur di PBF tersebut (Lewat sales / pengantar barang).
d. Jika langsung return harus ada bukti return (Pakai tanda terima barang /
ditulis di faktur asli, di tanda tangani pengantar barang).
e. Apabila sudah cocok semua, faktur ditandatangani penerima, dilengkapi
tanggal terima, nama , no SIPA (untuk apoteker) dan stempel apotek.
f. Ambil satu lembar copy faktur dan satukan dengan copy surat pesanan
g. Jika bayar CASH, faktur asli di tandai lunas oleh pembawa barang, faktur
asli kita terima.
6. Bagan Alir
Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain
mencakup: identitas apotek pemesan dan identitas distributor.

Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan


yang diterima. Mencakup: kesesuaian nama sediaan farmasi
dan alat kesehatan, jumlah, keutuhan kemasan, kebenaran
label, tanggal kadaluwarsa.

Jika fisik barang ada kerusakan atau ED dekat langsung di return


atau tergantung prosedur di PBF tersebut (Lewat sales / pengantar
barang).

Jika langsung return harus ada bukti return (Pakai tanda terima
barang / ditulis di faktur asli, di tanda tangani pengantar barang).

Apabila sudah cocok semua, faktur ditandatangani penerima,


dilengkapi tanggal terima, nama , no SIPA (untuk apoteker) dan
stempel apotek.

Ambil satu lembar copy faktur dan satukan dengan copy surat
pesanan

Jika bayar CASH, faktur asli di tandai lunas oleh pembawa barang,
faktur asli kita terima.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Terkait Buku Defekta, Surat pemesanan
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENYIMPANAN SEDIAAN
FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN
No.Dokumen : 035/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK.2014121001

1. Pengertian Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan


cara menempatkan Sediaan Farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai
aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
Sediaan Farmasi.
2. Tujuan untuk memelihara mutu Sediaan Farmasi, menghindari penggunaan yang
tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan
pencarian dan pengawasan.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Melakukan penyimpanan obat sesuai dengan spesifikasi dengan obat
tersebut (suhu dan kelembabannya) untuk menjamin stabilitas obat.
b. Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa sehingga memudahkan
pengambilan dengan mengisi kartu stok yang ada pada masing – masing
jenis obat.
c. Penataan obat dilakukan dengan penggolongan :
a) Bentuk sediaan
b) Farmakoterapi
c) Alfabetis
d. Penataan dan pengambilan obat dilakukan dengan metode FEFO (First
Expaired Firs Out) yaitu obat yang memiliki kadaluarsa lebih awal di
keluarkan lebih dulu. Dan untuk menghindari obat kadaluwarsa penataan
juga didasarkan pada metode FIFO (First in Firs Out) yaitu obat yang
datang lebih dulu akan dikeluarkan lebih dulu.
6. Bagan Alir
Melakukan penyimpanan obat sesuai dengan
spesifikasi dengan obat tersebut (suhu dan
kelembabannya) untuk menjamin stabilitas
obat.

Obat disimpan dengan susunan sedemikian rupa


sehingga memudahkan pengambilan dengan mengisi
kartu stok yang ada pada masing – masing jenis obat.

Penataan obat dilakukan dengan penggolongan :


a) Bentuk sediaan
b) Farmakoterapi
c) Alfabetis

Penataan dan pengambilan obat dilakukan dengan


metode FEFO (First Expaired Firs Out) yaitu obat
yang memiliki kadaluarsa lebih awal di keluarkan
lebih dulu. Dan untuk menghindari obat
kadaluwarsa penataan juga didasarkan pada
metode FIFO (First in Firs Out) yaitu obat yang
datang lebih dulu akan dikeluarkan lebih dulu.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi, IGD


8. Dokumen Terkait Kartu Stok
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENYIMPANAN DAN
PENGELOLAAN OBAT HIGH ALERT
No.Dokumen : 050/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan Sediaan Farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman
dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu Sediaan
Farmasi.
2. Tujuan untuk memelihara mutu Sediaan Farmasi, menghindari penggunaan yang tidak
bertanggung jawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan
pengawasan.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur 1. Petugas memisahkan penyimpanan obat high alert dari obat lain sesuai
dengan daftar obat high alert.
2. Petugas menyimpan obat high alert terpisah dari obat lain
3. Petugas menempelkan label warna merah dengan tulisan “HIGH ALERT”
pada setiap obat high alert dan obat-obatan LASA (look alike-sound alike).
4. Petugas menempel Label high alert dikemasan bagian depan di dekat
nama obat, tanpa menutupi tulisan nama obat, kekuatan serta sediaan
5. Petugas Menyusun Obat high alert sesuai dengan prosedur Penyimpanan
Perbekalan Farmasi.
6. Bagan Alir
Petugas memisahkan penyimpanan
obat high alert dari obat lain sesuai
dengan daftar obat high alert.

Petugas menyimpan obat high alert hanya terdiri dari satu jenis
obat high alert di satu tempat

Petugas menempelkan label warna merah dengan tulisan “HIGH


ALERT” pada setiap obat high alert kecuali obat sitostatik dan
obat-obatan LASA (look alike-sound alike).

Petugas menempel Label high alert dikemasan bagian depan di


dekat nama obat, tanpa menutupi tulisan nama obat, kekuatan
serta sediaan

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Terkait Daftar obat High Allert dan Lasa
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENYIMPANAN OBAT
EMERGENSI DI UNIT PELAYANAN
No.Dokumen : 055/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penyimpanan obat emergensi adalah kegiatan penyimpanan obat-obat


tertentu yang dibutuhkan dalam waktu yang cepat
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan obat
emergensi di unit pelayanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas kesehatan menerima obat emergensi dari petugas farmasi
b. Petugas kesehatan menyimpan obat emergensi di tempat yang telah
disediakan
c. Petugas farmasi membuat daftar obat emergensi
d. Petugas farmasi mencatat obat emergensi di kartu stok
e. Petugas farmasi memeriksa kartu stok obat pelayanan emergensi di unit
pelayanan
f. Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat dengan kartu stok
setiap satu minggu sekali
g. Petugas farmasi melengkapi obat emergensi yang sudah habis, rusak
atau kedaluwarsa
6 Bagan Alir
Petugas kesehatan menerima obat
emergensi dari petugas farmasi

Petugas kesehatan menyimpan obat emergensi di tempat


yang telah disediakan

Petugas farmasi membuat daftar obat emergensi

Petugas farmasi mencatat obat emergensi di kartu stok

Petugas farmasi mengevaluasi kesesuaian stok obat


dengan kartu stok setiap satu minggu sekali

Petugas farmasi melengkapi


obat emergensi yang sudah
habis, rusak atau kedaluwarsa

7 Unit Terkait IGD, Ruangan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


8 Dokumen Daftar Obat Emergensi
Terkait
9.Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENYIMPANAN DAN PELAPORAN
OBAT NARKOTIKA SERTA
PSIKOTROPIKA
No.Dokumen : 051/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA
Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika adalah


kegiatan untuk menyimpan dan melaporkan obat narkotika dan psikotropika
yang ada sesuai dengan peraturan yang berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas penyimpanan dan
pelaporan obat narkotika serta psikotropika
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian..
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2015
tentang peredaran,penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan narkotika,
psikotropika dan prekursor farmasi.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas farmasi membuat daftar obat narkotika dan psikotropika
b. Petugas farmasi melakukan penerimaan obat golongan narkotika dan
psikotropika
c. Petugas farmasi melakukan penyimpanan obat golongan narkotika di
dalam lemari khusus yang dikunci ganda dan tidak terlihat
d. Faktur pembelian obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan
terpisah
e. Pemasukan dan pelaporan obat golongan narkotika dan psikotropika
dicatat dibuku laporan
f. Pelaporan obat narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker
penanggung jawab setiap bulan (sebelum tanggal 10 pada bulan
berikutnya) menggunakan website: https://sipnap.kemkes.go.id/
g. Bukti tanda terima laporan dan rekap laporan di print dan di arsipkan
6 Bagan Alir

Petugas farmasi membuat daftar


obat narkotika dan psikotropika

Petugas farmasi melakukan penerimaan obat


golongan narkotika dan psikotropika

Petugas farmasi melakukan penyimpanan obat golongan narkotika


di dalam lemari khusus yang dikunci ganda dan tidak terlihat

Faktur pembelian obat golongan narkotika dan


psikotropika disimpan terpisah

Pemasukan dan pelaporan obat golongan narkotika


dan psikotropika dicatat dibuku laporan

Pelaporan obat narkotika dan psikotropika dilakukan oleh


Apoteker penanggung jawab setiap bulan (sebelum tanggal 10
pada bulan berikutnya) menggunakan website:
https://sipnap.kemkes.go.id/

Bukti tanda terima laporan dan


rekap laporan di print dan di
arsipkan

7 Unit Terkait Instalasi Farmasi


8 Dokumen Form obat psikotropika narkotika
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 036/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK
PRATAMA
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Distribusi adalah kegiatan menyalurkan Sediaan Farmasi dan BMHP di Klinik
untuk pelayanan pasien rawat inap untuk menunjang pelayanan medis dan
BMHP
2. Tujuan Tujuan pendistribusian adalah tersedianya Sediaan Farmasi dan BMHP di
unit-unit pelayanan secara tepat waktu, tepat jenis, dan tepat jumlah
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian..
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Permintaan obat alkes dan BMPHP (resep perorangan, floor stok dajukan
kepada instalasi farmasi klinik
b. Petugas Instalasi Farmasi menyiapkan obat, alkes dan BMHP sesuai
dengan kebutuhan
c. Petugas Instalasi Farmasi mencatat obat, alkes dan BMHP yang akan
didistribusikan kedalam kartu stok
d. Petugas Farmasi menyerhkan obat dan diterima di unit unit layanan
6. Bagan Alir

Permintaan obat alkes dan BMPHP (resep


perorangan, floor stok, sub unit) dajukan
kepada instalasi farmasi klinik

Petugas Instalasi Farmasi menyiapkan obat,


alkes dan BMHP sesuai dengan kebutuhan

Petugas Instalasi Farmasi mencatat obat, alkes dan BMHP yang


akan didistribusikan kedalam kartu stok

Petugas Farmasi menyerhkan obat dan diterima di


unit unit layanan

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Resep, kartu stok
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENANGANAN OBAT
KADALUARSA/ RUSAK
No.Dokumen : 053/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penanganan obat kadaluarsa adalah merupakan kegiatan pemeriksaan obat-


obatan kadaluarsa/ rusak dengan cara pengecekan, pemusnahan, pencatatan
berita acara dan pelaporan Pimpinan Klinik.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas penanganan obat
kadaluarsa/ Rusak di Klinik.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas mengidentifikasi obat yang sudah rusak atau kadaluarsa.
b. Petugas memisahkan obat kadaluarsa dan penyimpanan obat lainnya.
c. Petugas membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak.
d. Petugas mengirim obat kadaluarsa ke instalasi farmasi kabupaten/kota
untuk proses pemusnahan.
e. Petugas membuat berita acara pemusnahan obat kadaluarsa ke
instalasi farmasi kabupaten /kota pemusnahan
f. Bagan Alir
mengidentifikasi obat

memisahkan obat

membuat catatan

membuat berita acara pemusnahan obat kadaluarsa


ke Pimpinan

g. Unit Terkait Instalasi Farmasi, Manajemen Klinik


h. Dokumen Kartu Stok Obat, Kwitansi pembelian, Berita acara pemusnahan obat ED
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN
No.Dokumen : 037/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA
Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pemusnahan merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan yang


tidak terpakai karena kadaluwarsa, rusak, ataupun mutunya sudah tidak
memenuhi standar. Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
farmasi dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan untuk kelompok
Obat ini.
2. Tujuan Untuk menjamin Sediaan Farmasi dan BMHP yang sudah tidak memenuhi
syarat dikelola sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu oleh Tenaga Tekhnis
Kefarmasian melakukan inventarisasi Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan yang akan dimusnahkan
b. Apoteker Penanggung Jawab menyiapkan dokumen administrasi (berupa
laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan)
c. Apoteker Penanggung Jawab menetapkan jadwal, metoda dan tempat
pemusnahan
d. Apoteker Penanggung Jawab melakukan pemusnahan disesuaikan
dengan jenis dan bentuk sediaan
e. Apoteker Penanggung Jawab membuat laporan pemusnahan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan yang sekurang-kurangnya memuat :
a) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan Sediaan farmasi dan
alat kesehatan

b) Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang


dimusnahkan
c) Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan
d) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
f. Apoteker Penanggung Jawab membuat laporan pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi
dalam pelaksanaan pemusnahan.
g. Arsipkan laporan

i. Bagan Alir
Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu oleh
Tenaga Tekhnis Kefarmasian melakukan inventarisasi
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan yang akan
dimusnahkan

Apoteker Penanggung Jawab menyiapkan dokumen administrasi (berupa


laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan)

Apoteker Penanggung Jawab menetapkan jadwal,


metoda dan tempat pemusnahan

Apoteker Penanggung Jawab melakukan pemusnahan disesuaikan


dengan jenis dan bentuk sediaan

Apoteker Penanggung Jawab membuat laporan pemusnahan Sediaan


Farmasi dan Alat Kesehatan yang sekurang-kurangnya memuat :
a) Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan Sediaan farmasi
dan alat kesehatan
b) Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
dimusnahkan
c) Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
d) Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi
dan alat kesehatan

Apoteker Penanggung Jawab membuat laporan pemusnahan


sediaan farmasi dan alat kesehatan yang ditandatangani oleh
Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan.
j. Unit Terkait Instalasi Farmasi, Manajemen Klinik
k. Dokumen Kartu Stok Obat, Kwitansi pembelian, Berita acara pemusnahan obat ED
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENGENDALIAN SEDIAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 038/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK
PRATAMA
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan


tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program
yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Sediaan Farmasi di Klinik.
2. Tujuan Bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan,
kerusakan, kedaluwarsa, kehilangan, serta pengembalian pesanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas Farmasi memantau ketersediaan obat dengan kartu stok.
b. Petugas Farmasi melakukan stok opname dan pendataan ED perbekalan
farmasi setiap 6 bulan
c. Petugas Farmasi melakukan penyesuaian kebutuhan obat untuk
menghindari kekosongan dan kelebihan stok yang dilihat dari fisik maupun
kartu stok

6. Bagan Alir
Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu
oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian memantau
ketersediaan obat dengan kartu stok.

Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu oleh Tenaga


Tekhnis Kefarmasian melakukan stok opname dan pendataan
ED perbekalan farmasi setiap 6 bulan

Apoteker Penanggung Jawab dengan dibantu oleh Tenaga


Tekhnis Kefarmasian melakukan penyesuaian kebutuhan obat
untuk menghindari kekosongan dan kelebihan stok yang dilihat
dari fisik maupun kartu stok
7. Unit Terkait Instalasi Farmasi
8. Dokumen Kartu Stok Obat
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
ADMINISTRASI SEDIAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN
No.Dokumen : 039/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK
PRATAMA
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur),
penyimpanan (kartu stok), penyerahan (nota atau struk penjualan), dan
pencatatan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan. Pelaporan terdiri
dari pelaporan internal dan eksternal
2. Tujuan Bertujuan untuk mengendalikan dan memonitor sediaan farmasi alkes dan
BMHP di klinik.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas Farmasi melakukan pencatatan dalam kartu stok
b. Data dalam kartu stok dilakukan untuk menyusun laporan perencanaan,
pengadaan, distribusi dan sebagai pembanding keadaan fisik sediaan
farmasi dalam tempat penyimpanannya
c. Apoteker Penanggung Jawab melakukan pelaporan eksternal setiap satu
bulan sekali
d. Apoteker Penanggung Jawab melakukan Pelaporan narkotika dan
psikotropika dilakukan secara online melalui website sipnap.go.id yang
dilakukan sebelum tanggal 10
e. Apoteker Penanggung Jawab melakukan Pelaporan pelayanan
kefarmasian dilakukan secara online melalui website simona.kemkes.go.id
f. Apoteker Penanggung Jawab melakukan pelaporan monitoring efek
samping obat jika terjadi reaksi efek samping obat yang ditujukan kepada
BPOM
6. Bagan Alir
Apoteker Penanggung Jawab dengan
dibantu oleh Tenaga Tekhnis Kefarmasian
melakukan pencatatan dalam kartu stok
.

Data dalam kartu stok dilakukan untuk menyusun laporan


perencanaan, pengadaan, distribusi dan sebagai
pembanding keadaan fisik sediaan farmasi dalam tempat
penyimpanannya

Apoteker Penanggung Jawab melakukan pelaporan


eksternal setiap satu bulan sekali meliputi sipnap, dan
simona

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Kartu Stok Obat, Form Laporan Sipnap dan Laporan Simona,
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENGKAJIAN DAN PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN
No.Dokumen : 040/SPO/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
FAUZIYYAH MEDIKA
Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Kegiatan pengkajian Resep meliputi administratif, kesesuaian farmasetik, dan


pertimbangan klinis.
2. Tujuan Prosedur tni dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan
tertulis dari dokter, dokter gigi
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur Skrining Resep
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu
nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggat penulisan resep,
tanda tangan atau paraf dokter seta nama, alamat, umur, jenis
kelamin dan berat badan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu bentuk
sediaan, dosis, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan waktu
pemberian obat
c. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment
kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumtah obat dan kondisi khusus lainnya)
d. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan
Penyiapan sediaan farmasi
a. Menyiapkan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep.
b. Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan sarung
tangan alat/spatula/sendok apabila resep racikan
c. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam kaleng)
d. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
e. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna biru untuk
obat luar
f. Menulis nama pasien, tanggal resep, cara pakai sesuai
permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain
Penyerahan sediaan farmasi
1) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuian antara penulisan etiket dengan resep)
2) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
Apoteker (jika obat tidak tersedia di klinik)
3) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
4) Memeriksa identitas dan alamat pasien
5) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
6) Meminta pasien untuk mengulang informasiyang telah disampaikan
7) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan

6. Bagan Alir
Skrining Resep
meliputi administratif, kesesuaian farmasetik, dan
pertimbangan klinis.

Penyiapan sediaan farmasi

Penyerahan sediaan farmasi

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Resep, skrining resep
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENELUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
No.Dokumen : 041/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Penelusuran riwayat penggunaan Obat merupakan proses untuk


mendapatkan informasi mengenai seluruh Obat/Sediaan Farmasi lain yang
pernah dan sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari
wawancara atau data rekam medik/pencatatan penggunaan Obat pasien.
2. Tujuan Prosedur Ini dibuat untuk mendeteksi riwayat alergi obat, mendeteksi interaksi
obat dengan obat, obat dengan makanan, atau obat dengan suplemen
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Apoteker melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat berdasarkan
data rekam medik meliputi riwayat penyakit dan riwayat penggunaan obat
atau wawancara langsung kepada pasien
b. Apoteker menemui pasien atau keluarga pasien meminta menunjukan
obat yang digunakan sebelum di rawat di klinik
c. Apoteker akan mengajukan pertanyaan sesuai kolom pada lembar
penggunaan obat
d. Apoteker melakukan penilaian tentang kemungkinan obat yang tidak tepat
meliputi kepatuhan, pemahaman pasien, regimen penggunaan obat dan
kemungkinan penyalahgunaan obat
e. Apoteker mendokumentasikan hasil penelusuran riwayat penggunaan obat
dalam lembar riwayat penggunaan obat dengan melengkapi status
penggunaan obat saat admisi (masih lanjut/tunda/hentikan)
6. Bagan Alir
Apoteker melakukan penelusuran riwayat
penggunaan obat berdasarkan data rekam
medik meliputi riwayat penyakit dan riwayat
penggunaan obat atau wawancara
langsung kepada pasien
.

Apoteker menemui pasien atau keluarga pasien meminta


menunjukan obat yang digunakan sebelum di rawat di klinik

Apoteker akan mengajukan pertanyaan sesuai kolom pada


lembar penggunaan obat

Apoteker melakukan penilaian tentang kemungkinan obat yang


tidak tepat meliputi kepatuhan, pemahaman pasien, regimen
penggunaan obat dan kemungkinan penyalahgunaan obat

Apoteker mendokumentasikan hasil penelusuran riwayat


penggunaan obat dalam lembar riwayat penggunaan obat
dengan melengkapi status penggunaan obat saat admisi

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi, rawat inap,


8. Dokumen Rekam medic
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
REKONSILIASI OBAT
No.Dokumen : 042/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023

Halaman : 1/ 2

KLINIK PRATAMA dr.Hj. Saidah, MH.Kes


FAUZIYYAH MEDIKA NIK.2014121001
1. Pengertian Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan Resep/instruksi pengobatan
dengan Obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan Obat (medication error) seperti Obat tidak diberikan, duplikasi,
kesalahan dosis atau interaksi Obat
2. Tujuan Memastikan informasi yang akurat tentang Obat yang digunakan pasien;
Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi
dokter;Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi
dokter.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur 1 Apoteker menanyakan kepada pasien atau keluarga pasien rawat inap
baru tentang obat obatan yang dibawa dari rumah atau yang sedang
digunakan sebelumnya
2 Semua obat yang digunakan oleh pasien baik resep maupun obat bebas
termasuk obat herbal dilakukan rekonsiliasi
3 Petugas farmasi menanyakan kepada dokter penanggungjawab pasien,
apakah penggunaan obat tersebut dihentikan atau dilanjutkan.
4 Petugas farmasi menyampaikan hasil keputusan dokter tersebut ke pasien
dan memberikan KIE.
5 Bagan Alir
Apoteker menanyakan kepada pasien atau
keluarga pasien rawat inap baru tentang
obat obatan yang dibawa dari rumah atau
yang sedang digunakan sebelumnya
Semua obat yang
kepada digunakan oleh pasien baik resep maupun
pasien
obat bebas termasuk obat. herbal dilakukan rekonsiliasi

Petugas farmasi menanyakan kepada dokter


penanggungjawab pasien, apakah penggunaan obat tersebut
dihentikan atau dilanjutkan.
Petugas farmasi menyampaikan hasil keputusan dokter tersebut ke
pasien dan memberikan KIE.

6 Unit Terkait Instalasi Farmasi, rawat inap,


7 Dokumen Rekam medik, form rekonsiliasi obat
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PELAYANAN INFORMASI OBAT
No.Dokumen : 043/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
KLINIK
PRATAMA Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker dalam pemberian


informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan
dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan Obat kepada profesi
kesehatan lain, pasien atau masyarakat.
2. Tujuan Prosedur pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untukini dibuat untuk memberikan informasi Informasi mengenai Obat
termasuk Obat Resep, Obat bebas, Obat bebas terbatas dan Obat herbal.
Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute dan metode
pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan alternatif, efikasi,
keamanan penggunaan pada ibu hamil dan menyusui, efek samping,
interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga/Harga Eceran Tertinggi (HET), sifat
fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu
(medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun
tertulis.
b. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
c. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
d. Informasi yang pertu disampaikan kepada pasien :
a) Jumlah, ienis dan kegunaan masing-masing obat.
b) Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi
: bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsilmemakai obat, seberapa banyak/dosis waktu
sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan dikonsumsi
sebelumnya, obat/rentang jam.
c) Penggunaan.
d) Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan .
e) Peringatan atau efek samping obat
f) Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
g) Tata cara Penyimpanan obat.
h) Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5 Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
f. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat

6. Bagan Alir
Memberikan informasi kepada pasien
berdasarkan resep atau kartu (medication
record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan
maupun tertulis.

Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan,


secara sistematis untuk memberikan informasi.

Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan


mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana
baik secara lisan maupun tertulis.

Informasi yang pertu disampaikan kepada pasien :


a) Jumlah, ienis dan kegunaan masing-masing obat.
b) Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi : bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsil memakai obat, seberapa banyak/dosis waktu
sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan dikonsumsi
sebelumnya, obat/rentang jam.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Form PIO
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
KONSELING
No.Dokumen : 044/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan


pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran
dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam penggunaan Obat
dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
2. Tujuan Bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan,
kerusakan, kedaluwarsa, kehilangan, serta pengembalian pesanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien/keluarga pasien
b. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang
dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode open-ended
question. Untuk resep baru bisa dengan 3 prime question :
a) Apa yang telah dokter katakan mengenaiobat ini ?.
b) Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?.
c) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?
Untuk resep ulang :
a) Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien ?
b) Bagaimana cara pemakaian obat ?
c) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat
tertentu (inhaler, suppositoria, obat tetes, dll)
d. Melakukan verifikasi akhir meliputi :
a) Mengecek pemahaman paslen
b) Mengidentifikasi dan menyelesalkan masalah yang berhubungan
dengan cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi
e. Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu pengobatan.
6. Bagan Alir
Membuka komunikasi antara
apoteker dengan pasien/keluarga
pasien

Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang


dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan metode open-ended
question. Untuk resep baru bisa dengan 3 prime question :
a) Apa yang telah dokter katakan mengenaiobat ini ?.
b) Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?.
c) Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?
Untuk resep
Memperagakan ulang
dan: menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat
a) Apa gejala atau
tertentu keluhan
(inhaler, yang dirasakan
suppositoria, pasien
obat tetes, dll)?
b) Bagaimana cara pemakaian obat ?
c) Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?

Melakukan verifikasi akhir meliputi :


a) Mengecek pemahaman paslen
b) Mengidentifikasi dan menyelesalkan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk
mengoptimalkan terapi

Melakukan pencatatan konseling yang dilakukan pada kartu


pengobatan.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi, ruang konseling


8. Dokumen Form konseling
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
RONDE/VISITE PASIEN
No.Dokumen : 045/SOP/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
KLINIK
PRATAMA Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA
dr.Hj. Saidah, MH.Kes
NIK. 20161912020

1. Pengertian Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan secara
mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari dokter,
perawat, ahli gizi, dan lain-lain.
2. Tujuan Memeriksa Obat pasien, memberikan rekomendasi kepada dokter dalam
pemilihan Obat dengan mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis
pasien, memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan
penggunaan Obat, berperan aktif dalam pengambilan keputusan tim profesi
kesehatan dalam terapi pasien.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur Kegiatan visite bersama tim:
a. Melakukan persiapan yang dibutuhkan seperti memeriksa catatan
pengobatan pasien dan menyiapkan pustaka penunjang.
b. Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien dan/atau
keluarga pasien terutama tentang Obat.
c. Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.
d. Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan,
seperti Obat yang dihentikan, Obat baru, perubahan dosis, dan
lainlain.
6. Bagan Alir
Melakukan persiapan yang dibutuhkan seperti
memeriksa catatan pengobatan pasien dan
menyiapkan pustaka penunjang.

Mengamati dan mencatat komunikasi


dokter dengan pasien dan/atau keluarga
pasien terutama tentang Obat.

Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.


Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi
pengobatan, seperti Obat yang dihentikan, Obat
baru, perubahan dosis, dan lainlain.

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi, Rawat Inap


8. Dokumen Catatan Pengobatan Pasien
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
No.Dokumen : 046/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Merupakan proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan


terapi Obat yang efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
meminimalkan efek samping
2. Tujuan Proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat aman, efektif
dan rasional bagi pasien
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Menetapkan Kriteria Pasien
a) Anak anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui
b) Menerima obat lebih dari 5 jenis
c) Adanya polifarmasi
d) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati
e) Menerima obat dengan indeks terapi sempit
f) Menerima obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi obat yang
merugikan
b. Pemantauan Terapi Obat
a) Apoteker memilih pasien yang memenuhi kriteria
b) Apoteker membuat catatan awal mengenai pengobatan pasien yang
telah dilakukan
c) Apoteker memperkenalkan diri pada pasien jika akan melakukan
pemantauan terapi obat pasien
d) Apoteker mengambil data yang dibutuhkan dengan metode
wawancara kepada pasien terkait terapi obat
e) Apoteker melakukan evaluasi terhadap pemantauan terapi obat
pasien meliputi efek samping obat dan masalah terkait obat (Drug
Related Problem)
f) Apoteker mengkomunikasikan ke dokter terkait apabila ditemukan
ketidaksesuaian
g) Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan
6. Bagan Alir
a. Menetapkan Kriteria Pasien
a) Anak anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui
b) Menerima obat lebih dari 5 jenis
c) Adanya polifarmasi
d) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati
e) Menerima obat dengan indeks terapi sempit
f) Menerima obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi
obat yang merugikan

b. Pemantauan Terapi Obat


a) Apoteker memilih pasien yang memenuhi kriteria
b) Apoteker membuat catatan awal mengenai pengobatan
pasien yang telah dilakukan
c) Apoteker memperkenalkan diri pada pasien jika akan
melakukan pemantauan terapi obat pasien
d) Apoteker mengambil data yang dibutuhkan dengan metode
wawancara kepada pasien terkait terapi obat
e) Apoteker melakukan evaluasi terhadap pemantauan terapi
obat pasien meliputi efek samping obat dan masalah terkait
obat (Drug Related Problem)
f) Apoteker mengkomunikasikan ke dokter terkait apabila
ditemukan ketidaksesuaian
g) Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Form Pemantauan Terapi Obat
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
No.Dokumen : 047/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
KLINIK
PRATAMA Halaman : 1/ 2
FAUZIYYAH MEDIKA

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap Obat yang


merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau
memodifikasi fungsi fisiologis.
2. Tujuan Proses yang mencakup kegiatan untuk melihat dan mengetahui tingkat
pencapain dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Formulir Monitoring Efek Samping Obat disimpan di setiap unit
pemeriksaan
b. Petugas pemeriksa menerima/menanyakan keluhan dari pasien tentang
ESO
c. Petugas pemeriksa menanyakan riwayat alergi sebelumnya.
d. Petugas pemeriksa memastikan keluhan yang dilaporkan pasien
e. Petugas farmasi dan pemeriksa menentukan kemungkinan jenis obat yang
menyebabkab alergi
f. Petugas memberitahukan agar pasien memberhentikan obat yang
menyebabkan alergi
g. Petugas memberikan obat pengganti berdasarkan Intruksi dokter
h. Petugas farmasi mencatat dan melaporkan identitas pasien dan Efek yang
terjadi pada formulir MESO ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat
Nasional
6. Bagan Alir

Formulir Monitoring Efek Samping


Obat disimpan di setiap unit
pemeriksaan
Petugas pemeriksa menerima/menanyakan
keluhan dari pasien tentang ESO

Petugas pemeriksa menanyakan riwayat alergi sebelumnya.

Petugas pemeriksa memastikan keluhan yang dilaporkan pasien

Petugas farmasi dan pemeriksa menentukan


kemungkinan jenis obat yang menyebabkab alergi

Petugas memberitahukan agar pasien


memberhentikan obat yang menyebabkan alergi

Petugas memberikan obat pengganti berdasarkan Intruksi dokter

Petugas farmasi mencatat dan melaporkan identitas pasien dan


Efek yang terjadi pada formulir MESO ke Pusat Monitoring Efek
Samping Obat Nasional

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Form Lembar Kuning MESO
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
No.Dokumen : 048/SOP/KFM/2023
KLINIK No.Revisi :0
PRATAMA SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023

FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2


dr.Hj. Saidah, MH.Kes
NIK. 20161912020
1. Pengertian Merupakan kegiatan untuk mengevaluasi penggunaan Obat secara
terstruktur dan berkesinambungan untuk menjamin Obat yang digunakan
sesuai indikasi, efektif, aman, dan terjangkau (rasional)
2. Tujuan a. Mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus tertentu.
b. Melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat tertentu.
c. Memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan Obat.
d. Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan Obat.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas Farmasi melakukan evaluasi penggunaan obat berdasarkan
hasil dari rekam medik
b. Petugas mengidentifikasi penyakit spesifik dalam penggunaan obat
c. Petugas menentukan indikator penggunaan obat rasional (POR)
a).Persentase antibiotik ISPA non pneumonia dengan batas toleransi
20%
b) Persentase antibiotic Diare non spesifik dengan batar toleransi 8%
d. Petugas menghitung persentase masing masing penggunaan obat
dengan menggunakan rumus : B/N x 100%
e. Petugas melakukan pelaporan penggunaan antibiotic pada diare non
spesifik dan ISPA non pneumonia setiap bulan
f. Petugas mengirimkan evaluasi penggunaanon obat kepada dinas
kesehatan
6. Bagan Alir
melakukan evaluasi penggunaan obat
berdasarkan hasil dari rekam medik

mengidentifikasi penyakit spesifik dalam penggunaan obat

menentukan indikator penggunaan obat rasional (POR)


a. Persentase antibiotik ISPA non pneumonia dengan batas
toleransi 20%
b. Persentase antibiotic Diare non spesifik dengan batar
toleransi 8%

Petugas menghitung persentase masing masing


penggunaan obat dengan menggunakan rumus :
B/N x 100%

Petugas melakukan pelaporan penggunaan


antibiotic pada diare non spesifik dan ISPA non
pneumonia setiap bulan

mengirimkan evaluasi penggunaanon obat kepada


dinas kesehatan

7. Unit Terkait Instalasi Farmasi


8. Dokumen Terkait Form Evaluasi penggunaan obat, rekam medic
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
HOME PHARMACY CARE
No.Dokumen : 049/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
KLINIK PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pelayanan kefaarmasian di rumah yaitu pelayanan yang bewrsifat kunjungan


rumah, khusunya untuk kelompok pasien lansia dan penyakit kronik lainyya.
2. Tujuan Proses yang mencakup kegiatan untuk melakukan kegiatan pelayanan
kefarmasian yang diberikan di rumah untuk pasien yang keadaan fisiknya
tidak memungkinkan datang ke unit pelayanan
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Malakukan seleksi pasien melalui kaftu/catatan PMR.
b. Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan perayanan home care.
c. Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari pMR.
d. Melakukan kesepakatan untuk meraksanakan kunjungan ke rumah.
e. Melakukan kunjungan ke rumah.
f. Melakukan tindak laniut dengan memanfaatkan sarana komunikasi
yang ada atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan.
g. Melakukan pencatatan dan evaluisi pengobatan setelah kunjungan
dan tindak lanjut yang telah dilakukan.Mendokumentasikan setiap
kegiatan pelayanan penyuluhan

6. Bagan Alir

Malakukan seleksi pasien melalui


kaftu/catatan PMR.

Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan perayanan home care.


Mempelajari riwayat pengobatan
pasien dari pMR.

Melakukan kesepakatan untuk meraksanakan


kunjungan ke rumah.

Melakukan kunjungan ke rumah.

Melakukan tindak laniut dengan memanfaatkan


sarana komunikasi yang ada atau kunjungan
berikutnya secara berkesinambungan.

Melakukan pencatatan dan evaluisi pengobatan


setelah kunjungan dan tindak lanjut yang telah
dilakukan.Mendokumentasikan setiap kegiatan
pelayanan penyuluhan
7. Unit Terkait Rumah Pasien
8. Dokumen Rekam medik, Form Homecare
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
MEDICATION ERROR
No.Dokumen : 053/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
KLINIK SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
PRATAMA
FAUZIYYAH MEDIKA Halaman : 1/ 2

dr.Hj. Saidah, MH.Kes


NIK. 20161912020

1. Pengertian Pemantauan dan pelaporan Kesalahan obat ( medication error ) adalah


kegiatan dalam pemantauan dan pelaporan untuk kesalahan pada penulisan
resep, peracikan dan penyimpanan obat atau pemberian obat baik yang
menimbulkan efek baik maupun merugikan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas pemantauan dan
pelaporan medication error.
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5. Prosedur a. Petugas mengulangi penjelasan kepada pasien mengenai kegunaan obat,
dosis dan efek samping obat.
b. Petugas memberikan kesempatan kepada pasien untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dimengerti.
c. Petugas menerima laporan apabila terjadi kesalahan pemberian obat dan
KNC.
d. Petugas melaporkan kejadian kesalahan pemberian obat dan KNC ke
DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien).
e. Petugas segera melakukan tindakan pencegahan atau penanganan agar
tidak membahayakan keselamatan pasien
f. Petugas membuat Laporan Insidennya, yang berupa :
a) Data Pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat dan KNC
b) Waktu kejadian
c) Insiden yang terjadi
d) Kronologi kejadian
e) Tempat kejadian
g. Petugas memeriksa laporan dan melakukan investigasi terhadap insiden
yang dilaporkan.
h. Petugas melaporkan kejadian tersebut ke Tim Keselamatan Pasien di
Klinik.
i. Petugas akan membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta
“Pembelajaran” berupa : Petunjuk / “ Safety alert” untuk mencegah
kejadian yang sama terulang kembali.
j. Petugas melaporkan laporan, rekomendasi dan rencana kerja kepada
atasan.
k. Petugas memberikan umpan balik kepada unit kerja terkait.
6. Bagan Alir
mengulangi penjelasan
mengenai kegunaan obat,
dosis dan efek samping obat

menanyakan kembali hal-hal yang belum dimengerti

menerima laporan apabila terjadi kesalahan pemberian obat dan KNC

Tindakan pencegahan atau penanganan segera dan


pelaporan insiden serta investigasi

Laporan dan rekomendasi untuk


perbaikan serta rencana kerja

memberikan umpan
balik
7. Unit Terkait Unit Pelayanan Farmasi, Unit Rawat Inap, UGD dan Unit Rawat jalan
8. Dokumen Rekam Medis, Form Keselamatan Pasien
Terkait
9. Riwayat Perubahan Dokumen
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
PENGELOLAAN SEDIAAN OBAT
EMERGENCY
No.Dokumen : 054/SPO/KFM/2023
No.Revisi :0
SPO Tanggal Terbit : 02 Februari 2023
Halaman : 1/ 2

KLINIK PRATAMA dr.Hj. Saidah, MH.Kes


FAUZIYYAH MEDIKA NIK.2014121001
1. Pengertian Penyimpanan obat emergency didalam kotak emergency merupakan
penyimpanan obat-obatan pasien secara cepat, yang dilakukan pada unit
tertentu di luar instalasi farmasi serta disimpan dalam kotak emergency
2.Tujuan Agar dapat menjamin ketersediaan keamanan penyimpanan obat emergency,
Agar obat emergency tersedia pada saat dibutuhkan cepat
3 Kebijakan Kebijakan Kepala Klinik Fauziyyah Medika no.017/SK/KFM/2023 tentang
Penyelenggaraan Kefarmasian.
4 Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik.
5 Prosedur 1 Petugas farmasi menyiapkan obat yang akan disimpan kedalam kotak
emergency , sesuai dengan daftar obat emergency yang telah ditetapkan
oleh klinik
2 Petugas pelayanan meminta kan resep setiap kali obat terpakai sehingga
stok selalu tetap
3 Petugas farmasi melengkapi dengan menggantikan obat yang telah
terpakai kemudian menyegel kembali
4 Petugas farmasi melakukan pemeriksaan obat emergensi setiap bulan
untuk memeriksa obat yang kadaluwarsa atau rusak
5 Bagan Alir
Petugas farmasi menyiapkan obat yang
akan disimpan kedalam kotak emergency ,
sesuai dengan daftar obat emergency
yang telah ditetapkan oleh klinik
Petugassetempat.
pelayanan meminta kan resep setiap kali obat
terpakai sehingga stok selalu tetap

Petugas farmasi melengkapi dengan menggantikan obat yang


telah terpakai kemudian menyegel kembali

Petugas farmasi melakukan pemeriksaan obat emergensi setiap


bulan untuk memeriksa obat yang kadaluwarsa atau rusak

6 Unit Terkait Instalasi Farmasi, Poli gigi, IGD


7 Dokumen Form kartu monitoring obat emergency, Daftar obat emergency
Terkait

Anda mungkin juga menyukai