A/01/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemeliharaan jenis, jumlah dan harga sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran dalam rangka pengadaan untuk menghindari kekosongan obat dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar pelaksanaan yang telah ditentukan. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan. 1. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya masyarakat serta kebiasaan masyarakat setempat. 2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan 3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan diadakan 4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat PROSEDUR kesehatan untuk menjamin keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan memenuhi persyaratan mutu 5. Menyusun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan perkiraan pembelian ke masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/02/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan agar ketersediaannya sesuai dengan kebutuhan di sarana pelayanan. 1. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi 2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2, lembar yang asli diberikan kepada sales sedangkan salinannya disimpan sebagai arsip PROSEDUR 3. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika menggunakan SP khusus 4. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan 5. SP ditandatangani oleh apoteker dan diberi stempel apotek PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/03/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Alat kesehatan adalah adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan perbaikan fungsi tubuh. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai kontrak baik spesifikasi mutu, jumlah maupun waktu kedatangan. 1. Saat barang datang dari PBF 2. Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk sediaan, jumlah sediaan, nomor batch dan tanggal ED) 3. Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegel atau tidak) 4. Faktur ditandatangani oleh Apoteker dilengkapi dengan no.SIPA/SIA serta dibubuhi stempel Apotek 5. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek PROSEDUR 6. Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di komputer 7. Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak 8. Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer 9. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya. Arsip faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/04/X/2017 0 1/2 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang aman dan dapat menjamin mutunya. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk : 1. Pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan 2. Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan disimpan ditempat yang aman, terhindar dari kerusakan dan pencurian 3. Mengatur sediaan farmasi dan alat kesehatan agar pencarian dan pengawasan stock menjadi mudah 4. Mempertahankan kualitas sediaan farmasi dan alat kesehatan selama penyimpanan. A. Penyimpanan Bahan Baku Obat 1. Bahan baku yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsanya di komputer sesuai dengan faktur. 2. Penyimpanan bahan baku obat dalam wadah yang sesuai, memberi etiket yang berisi nama bahan baku, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa 3. Penyimpanan bahan baku obat disendirikan antara bahan baku dalam dan luar serta bahan baku cair dan padat 4. Lemari penyimpanan bahan baku obat harus tertutup rapat. B. Penyimpanan OTC dan OWA PROSEDUR 1. Obat OTC dan OWA yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsanya di komputer sesuai dengan faktur 2. Berikan label harga terlebih dahulu sebelum memasukkannya ke etalase 3. Obat disimpan di dalam rak etalase 4. Obat disusun berdasarkan: a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis 5. Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah, disimpan di dalam kulkas di ruang penyimpanan 6. Semua rak etalase harus ditutup rapat kembali APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/04/X/2017 0 2/2 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. C. Penyimpanan Obat Keras 1. Obat keras yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsanya di komputer sesuai dengan faktur 2. Obat disimpan di dalam rak di ruang penyimpanan 3. Obat disusun berdasarkan : a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis 4. Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah, disimpan di dalam kulkas di ruang penyimpanan 5. Ruang penyimpanan obat harus dapat terkunci dan kunci PROSEDUR disimpan oleh apoteker yang diberi kewenangan. D. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika 1. Narkotika dan psikotropika yang diterima diinput jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa di komputer sesuai dengan faktur 2. Obat disimpan dalam lemari khusus narkoba dan psikotropika 3. Obat disusun berdasarkan: a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan alfabetis 4. Narkotika dan psikotropika yang masuk dan keluar dicatat di kartu stok obat. Semua yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelaksanaan dan PENANGGUNG JAWAB pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/05/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya. 1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa 2 bulan sekali 2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 cara yaitu: - Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing- masing obat - Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan penyiapan obat 3. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala : - Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab terhadap pemeriksaan tanggal kadaluwarsa - Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk setiap obat pada satu bagian dari rak - Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1-3 bulan sebelumnya) beri perhatian khusus agar didistribusikan sebelum tanggal kadaluwarsa atau PROSEDUR mengembalikan (retur) obat kepada distributor sesuai dengan persyaratan yang disepakati - Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri dengan diberi label/ tulisan OBAT KADALUWARSA - Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri 4. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat - Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa, sisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri dengan diberi label/tulisan OBAT KADALUWARSA - Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping. APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN YANG TELAH KADALUWARSA No. Dokumen : No. Revisi : Halaman A/06/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Pengelolaan sediaan farmasi da alat kesehatan adalah suatu proses yang merupakan siklusegiatan pengelolaan dan evaluasi yang diperlukan bagi barang kadaluwarsa. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluwarsa. PROSEDUR 1. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi danalat kesehatan yang telah kadaluwarsa 2. Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan 3. Memberi label (KOMODITI KADALUWARSA DILARANG DIJUAL) pada tempat khusus 4. Menunjuk petugas yang bertanggungjawab menelola komoditi ini 5. Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus terlebih dahulu dicatat dalam buku 6. Melakukan pemusnahan komoditi sesuai tata cara yang berlaku PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN OTC
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/01/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN OTC : Singkatan dari over the counter. Merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas kepada pasien. PROSEDUR 1. Pasien datang apoteker menyapa pasien dengan ramah 2. Memperkenalkan diri sebagai seorag Apoteker 3. Menanyakan kepapasien obat apa yang dibutuhkan 4. Bia perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang dieritapasien, untuk siapa obat digunakan kemudian bantu pasien untuk mendapatka obat yang tepat 5. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal harga 6. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat ya dimita sesuai dengan permintaan pasien meliputi nama obat dan jumlah obat yang diminta 7. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan, efek samping yang mungkin timbul setelah pemakaian, serta cara penyimpanan yang baik PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN OWA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/02/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN OWA : Singkatan dari Obat Waib Apotek. Merupakan obat keras yang dapat diberikan Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Obat Wajib Apotek (OWA) kepada sien. 1. Pasien datang apoteker menyapa pasien dengan ramah 2. Memperkenalkan diri sebagai seorang Apoteker 3. Menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan 4. Menanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang dierita pasien, menanyakan apakah sebelumnya sudah pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya (tambah parah atau membaik 5. Bila pasien telah menggukan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan, maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien PROSEDUR yang sama sekali belum pernah minum obat 6. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap nominal harga 7. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat ya diminta sesuai dengan permintaan pasien meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat 8. Mencatat nama pasie, alamat, dan nomor telepon pasien, 9. Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient data record. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/03/X/016 0 1/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal 27 Maret 2017 Arya Maulana J, S.Farm Apt PENGERTIAN Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhad permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. PROSEDUR a. Skrining resep 1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama dokt, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien. 2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuaan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat. 3. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alrgi, efek samping, interaksi, kesesuaan (dosis, durasi, jmlah obat dan kondisi khusus lainnya). Membuat kartu pengobatan pasi (medication record). 4. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan. b. Penyiapan persediaan farmasi da perbekalan kesehatan 1. Menyiapkan sediaan farma dan perbekalan kesehatan sesuai dengan pemintaan pada resep. 2. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum. 3. Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan / alat/spatula/ sendok. 4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikan ketempat semula. 5. Meracik obat (timbang, campur, kemas). 6. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak minum. 7. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru untuk obat luar). 8. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan permintaan dalam resep. APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/03/X/016 0 2/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal 27 Maret 2017 Arya Maulana J, S.Farm Apt PROSEDUR c. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan 1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep). 2. Memanggil nama pasien 3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien 4. Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang diserahkan 5. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat 6. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli bila dibutuhkan dan diparaf oleh apoteker. 7. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikannya. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP RACIKAN No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/04/X/2017 0 1/2 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan. PROSEDUR Skrining resep (dilakukan oleh Apoteker) 1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu nama doker, monor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien. 2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik ytu btuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat. 3. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient assessment kepada pasien yaitu adanya alergi, efek samping, interasi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain yang terkait dengan kajian aspek klinis. Instruksi kerja : patient assessment terlampir (sebagai contoh : menggunakan 3 prime question). 4. Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan profesi (komunikasi dengan dokter, merujuk pasien ke sarana kesehatan terkait dsb). 5. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep apabila diperlukan. Penyiapan sediaan farmasi : 1. Menyiapkan sediaan farasi dan alat kesehatan sesuai dengan permintaan pada resep. 2. Menghitung kesesuaian dosi dan tidak melebihi dosis maksimum 3. Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan sarung tangan/alat/spatula/sendok. 4. Menutup kembali wah obt setelah pengambilan dan mengembalian ke tempat semula (untuk tablet dalam kaleng). 5. Mencatat pengeluaran obat pad kartu stok. 6. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam dan warna biru untuk obat luar. APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN RESEP RACIKAN No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/04/X/2017 0 2/2 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. 7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain. Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh Apoteker) 1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep) 2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien PROSEDUR 3. Memeriksa identitas dan alamat pasien 4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat 5. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah disampaikan 6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan 7. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR (Patient Medical Record) 8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi dan efek samping. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP KERING No. No. Revisi : Halaman Dokumen : 0 1/1 B/05/X/2017 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Berupa campuran obat dengan sakarosa, Harus dilarutkan dalam jumlah air tertentu sebelum dipergunakan. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan. PROSEDUR Peracikan sediaan farmasi 1. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada resep. 2. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok. 3. Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan pengenceran sendiri atau dibantu apoteker. 4. Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh apoteker. 5. Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum sesuai takaran. 6. Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu. 7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain. Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh apoteker) : 1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep). 2. Memeriksa identitas dan alamat pasien. 3. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat. 4. Meminta pasien untuk mengulangi infomrasi yang telah disampaikan. 5. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker. 6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. 7. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR (patient medication record). 8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIAPAN DAN PENYERAHAN TABLET DAN KAPSUL No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/06/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Teblet adalah sediaan farmasi yang padat, berbentuk bundar dan pipih atau cemung rangkap. Kapsul adalah sediaan berupa serbuk yang dimasukkan dalam cangkang kapsul. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan. PROSEDUR Penyiapan sediaan farmasi 1. Menyiapkan tablet atau kapsul sesuai dengan permintaan pada resep. Untuk tablet dalam kaleng: menyiapkan kaleng obat sesuai dengan permintaan pada resep. 2. Mencuci tangan dan keringkan dengan lap bersih. 3. Buka kaleng obat dan letakkan kaleng disebelah kiri dan tutup kaleng di sebelah kanan. 4. Mengambil obat dengan meggunakan sarung tangan.. 5. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan mengembalikkan ke tempat semula. 6. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok. 7. Menyiapkan etiket warna putih 8. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain. Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh apoteker) : 1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep). 2. Memeriksa identitas dan alamat pasien. 3. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat. 4. Meminta pasien untuk mengulangi informasi yang telah disampaikan. 5. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker. 6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. 7. Mendokumentakan semua tindakan apoteker dalam PMR (patietn medication record). 8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SEDIAAN FARMASI/ALAT KESEHATAN TERTENTU No. Dokumen : No. Revisi : Halaman B/07/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan. PROSEDUR Penyiapan sediaan farmasi 1. Menyiapkan sediaan farmasi atau alkes tertentu sesuai perimintaan pada resep. 2. Mengambil sediaan farmasi atau alat kesehatan. 3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok. 4. Menyiapakan etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar. 5. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain. Penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan (dilakukan oleh apoteker) : 1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep). 2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien. 3. Memeriksa identitas dan alamat pasien. 4. Meminta pasien masuk ke ruang konsultasi. 5. Apabila pasien pertama kali menggunakan sediaan farmasi atau alkes tersebut, infomasikan cara penggunaannya. Apabila pasien sudah pernah menggunakan sediaan farmasi tersebut, pastikn cara penggunaannya benar. 6. Menyerahkan sediaan farmasi atau alkes yang disertai pemberian informasi obat antara lain cara penyimpanannya. 7. Meminta pasien untuk mengulang inforamsi yang telah disampaikan. 8. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh Apoteker. 9. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan. 10. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR (patiet medication record). 11. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping dsb. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI OBAT
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/08/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Pelayanan informasi obat merupakan salah satu standar kefarmasian yang harus ada di apotek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan. PROSEDUR 1. Memberikan infrmasi kepada pasien berdasarkan resep atau kartu pengobatan pasien (medication record) atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis. 2. Melakukan penulusuran literatur bila diperlu, secara sistematis untuk memberikan informasi. 3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis. 4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien : - Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat - Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus mengkonsumsi/memakai obat, seberapa banyak/dosis dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan - Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan - Peringatan atau efek samping obat - Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat - Pentingnya kepatuhan penggunaan obat 5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll) 6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KONSELING OWA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/09/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : Tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah yang dihadapi klien. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. PROSEDUR 1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama sien mengalami gejala tersebut. 2. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk pasien maka rekomendasikan obat yang tepat untuk pasien. 3. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan; bila ada yang kurang atau salah, maka farmasis wajib membenarkan dan melengkapinya. 4. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut. 5. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan. 6. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk maka sebaiknya diujuk ke dokter. 7. Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang dijalani pasien. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KONSELING OTC
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/10/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah yang dihadapi klien. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. PROSEDUR 1. Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut. 2. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan obat tersebut. 3. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh diberikan. 4. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya. 5. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat tersebut, bila ada ya kurag atau salah maka farmasi wajib membenarkan dan melengkapinya. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KONSELING RESEP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/11/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah yang dihadapi klien. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. PROSEDUR 1. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data pasien. 2. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan kepada pasien tentang keluhan yang dialaminya. 3. Memritahan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan obat yang diberikan 4. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis, frekuensi, durasi cara penggunaan). 5. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan unk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan pengunaan obat. 6. Memberitahukan pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang terjadi. 7. Menyarankan pasien untuk pergi ke dter bila dirasa ESO cukup berat dan menganggu. 8. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan riset 9. Catat nama pasien dan nomor telpon pasien. 10. Buat catatan khusus tentang pasien. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENYULUHAN FARMASI
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/12/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Penyuluhan adalah kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis, dan bijaksana. PROSEDUR 1. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan penyuluhan sesuai dengan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat. 2. Menyiapkan materi penyuluhan. 3. Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan tema yang aktual atau yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang sedang berkembang di masyarakat. 4. Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis, dan bijaksana. 5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll). 6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan. 7. Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan obat tetapi dapat berkembang menjadi masalah Hidup Bersih dan Sehat, Masalah Keamanan Pangan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN RESIDENSIAL (HOME CARE)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/13/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis, dan bijaksana. PROSEDUR 1. Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan PMR. 2. Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home care. 3. Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari PMR. 4. Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan ke rumah. 5. Melakukan kunjungan ke rumah. 6. Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana komunikasi yang ada atau kunjungan berikutnya secara berkesinambungan. 7. Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah kunjungan dan tindak lanjut yang telah dilakukan. 8. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan. PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBERSIHAN LEMARI ES
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
C/01/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Proses pembersihan yang memastikan lemari es dalam keadaan bersih sehingga layak sebagai tempat penyimpanan sediaan farmasi tertentu. TUUAN Supaya lemari memiliki tingkat kebersihan yang sesuai dalam menunjang pelayanan kefarmasian yang memenuhi syarat. PROSEDUR 1. Mematikan lemari es sebelum dibersihkan 2. Segera memindahkan sediaan farmasi ke kotak/box yang disediakan. 3. Setelah lemari lemari es kosong bersihka bagian dalam lemari es dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan noda. Bila dipandang perlu gunakan deterjen. 4. Melanjutkan dengan membersihkan bagian luar lemari es dengan lap basah. 5. Menutup pintu lemari es dan hidupkan lemari es. 6. Setelah kurang lebih setengah jam periksa suhu dalam lemari es menggunakan termometer. 7. Segera mengatur kembali sediaan farmasi ke dalam lemari es sesuai suhu yang diperlukan. 8. Segera menutup kembali pintu emari es dan catat kegiatan pembersihan ini pda buku catatan. PENANGGUNG JAWAB Asisten Apoteker APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL HIGIENE PERORANGAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
C/02/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Proses menjaga kebersihan setiap pekerja di apotek sehingga terjaga mutu pelayanan kefarmasian. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan menjaga kebersihan karyawan selama melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian. PROSEDUR 1. Mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan sebelum masuk ruang pelayanan/peracikan. Mencuci tangan dilakukan setiap dirasakan kotor, setelah dari kamar kecil, setelah makan dll. 2. Memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi. 3. Rambut harus rapi. 4. Tidak makan dan minum di ruang peracikan, tidak makan permen dan merokok selama bekerja. 5. Selalu menjaga kbersihan dan panjangnya kuku, tidak menggunakan cat kuku. 6. Jangan menggunakan pakaian ketja sebagai lap/untuk mengeringkan tangan. PENANGGUNG JAWAB Asisten Apoteker APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGELOLAAN RESEP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
D/01/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan, pengarsipan, penyiapan laporan dan penggunaan laporan untuk mengelola sediaan farmasi. PROSEDUR 1. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor resep. 2. Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta merah. 3. Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru. 4. Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per bulan. 5. Bendel resep diberi tanggal, bulan, dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat yang telah ditentukan. 6. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan untuk penelusuran resep. 7. Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran hasrus dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan. 8. Resep yang telah disimpan selama 3 tahun atau lebih, dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan. PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMBUATAN PATIENT MEDICATION RECORD (PMR)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
D/02/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan mencatat sejarah penyakit dan pengobatan pasien yang dapat membantu Apoteker untuk mengidentifikasi efek samping yang potensial. PROSEDUR 1. Memasukkan data pasien secara detil ke blanko PMR. - Nama lengkap - Alamat - Umur - Jenis kelamin 2. Mencatat keadaan penyakit pasien. 3. Mencatat secara detil obat yang dikonsumsi pasien selama setahun terakhir atau lebih. - Nama obat - Potensi - Dosis pemakaian - Lama pemakaian 4. Mencatat reaksi alergi atau hypersensitivity pasien terhadap obat tertentu. 5. Mencatat adanya efek samping atau adanya drug interaction. 6. Mencatat apakah ada ketergantungan obat tertentu. 7. Mencatat adanya kebiasaan pasien mengkonsumsi minuman keras, rokok, teh, kopi dsb. 8. Mencatat adanya kesulitan pasien untuk mengkonsumsi bentuk sediaan tertetu. 9. Blanko PMR terus di update setiap kedatangan pasien tersebut. 10. Mengarsikan blanko PMR berdasarkan nama pasien secara alfabetis. 11. Menyimpan data dan informasi yang berkaitan dengan pasien yang sifatnya rahasia dan hanya dapat diakses oleh orang/institusi tertentu. 12. Data dapat diberikan kepada dokter hanya atas permintaan pasien. PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMUSNAHAN RESEP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
E/01/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Proses memusnahkan resep-resep yang telah disimpan selama 3 tahun atau lebih. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pemusnahan resep yang telah disimpan 3 tahun atau lebih. PROSEDUR 1. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan). 2. Menetapkan jadwal, metode dan tempat pemusnahan. 3. Menyiapkan tempat pemusnahan. 4. Tata cara pemusnahan : - Resep narkotika dihitung jumlahnya - Resep lain ditimbang - Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar. 5. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat : - Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep. - Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan. - Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep - Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep 6. Membuat Berita Acara Pemusnahan (format terlampir) yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep. PENANGGUNG JAWAB Apoteker dibantu oleh personil yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelaksanaan pemusnahan resep. APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MENIMBANG
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
E/02/X/2017 0 1/1 SPO Diterbitkan Ditetapkan : tanggal 27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt. PENGERTIAN Proses yang dilakukan dalam menimbang bahan bahu yang digunakan dalam penyiapan dan penyerahan resep racikan. TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan penimbangan bahan baku untuk penyiapan dan penyerahan resep racikan. PROSEDUR 1. Bersihkan timbangan. 2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang. 3. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep. 4. Ambil anak timbangan sesuai dengan berat yang diminta dan letakkan pada piring timbangan sebelah kiri. 5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada piring timbangan sebelah kanan. 6. Buka timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah seimbang atau belum. 7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol. 8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan. 9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya. 10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya. PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker