Anda di halaman 1dari 28

APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI


DAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/01/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemeliharaan
jenis, jumlah dan harga sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan dan anggaran dalam rangka
pengadaan untuk menghindari kekosongan obat dengan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar
pelaksanaan yang telah ditentukan.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai dengan
kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan di sarana pelayanan.
1. Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan
daya masyarakat serta kebiasaan masyarakat setempat.
2. Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan
3. Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah
sediaan yang akan diadakan
4. Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat
PROSEDUR kesehatan untuk menjamin keabsahan distributor dan
menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diadakan memenuhi persyaratan mutu
5. Menyusun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan
farmasi dan alat kesehatan dan perkiraan pembelian ke
masing-masing distributor serta frekuensi pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/02/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari
pihak di luar organisasi.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pengadaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan agar ketersediaannya sesuai
dengan kebutuhan di sarana pelayanan.
1. Pemesanan obat dilakukan pada PBF yang resmi
2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap
2, lembar yang asli diberikan kepada sales sedangkan
salinannya disimpan sebagai arsip
PROSEDUR 3. Untuk pemesanan obat-obat narkotika dan psikotropika
menggunakan SP khusus
4. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan
dengan kebutuhan
5. SP ditandatangani oleh apoteker dan diberi stempel apotek
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/03/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian
jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga
yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi
fisik yang diterima.
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetik.
Alat kesehatan adalah adalah instrumen, aparatus, mesin
dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan
untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan
meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
perbaikan fungsi tubuh.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan
dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
sesuai kontrak baik spesifikasi mutu, jumlah maupun waktu
kedatangan.
1. Saat barang datang dari PBF
2. Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya
(kecocokan tentang nama barang, bentuk sediaan, jumlah
sediaan, nomor batch dan tanggal ED)
3. Cek kondisi barang (rusak/pecah, tersegel atau tidak)
4. Faktur ditandatangani oleh Apoteker dilengkapi dengan
no.SIPA/SIA serta dibubuhi stempel Apotek
5. Faktur diambil satu lembar sebagai arsip apotek
PROSEDUR 6. Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di
komputer
7. Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga
yang tertera pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau
tidak
8. Tandatangani faktur yang telah diedit di komputer
9. Hargai barang-barang/obat bebas dan letakkan sesuai
dengan spesifikasinya. Arsip faktur sesuai dengan nama
PBF masing-masing
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/04/X/2017 0 1/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan dan memelihara
dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang diterima pada tempat yang aman dan dapat
menjamin mutunya.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk :
1. Pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan sediaan farmasi
dan alat kesehatan
2. Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan disimpan
ditempat yang aman, terhindar dari kerusakan dan pencurian
3. Mengatur sediaan farmasi dan alat kesehatan agar pencarian
dan pengawasan stock menjadi mudah
4. Mempertahankan kualitas sediaan farmasi dan alat
kesehatan selama penyimpanan.
A. Penyimpanan Bahan Baku Obat
1. Bahan baku yang diterima diinput jumlah, nomor batch
dan tanggal kadaluwarsanya di komputer sesuai dengan
faktur.
2. Penyimpanan bahan baku obat dalam wadah yang
sesuai, memberi etiket yang berisi nama bahan baku,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
3. Penyimpanan bahan baku obat disendirikan antara bahan
baku dalam dan luar serta bahan baku cair dan padat
4. Lemari penyimpanan bahan baku obat harus tertutup
rapat.
B. Penyimpanan OTC dan OWA
PROSEDUR 1. Obat OTC dan OWA yang diterima diinput jumlah,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsanya di komputer
sesuai dengan faktur
2. Berikan label harga terlebih dahulu sebelum
memasukkannya ke etalase
3. Obat disimpan di dalam rak etalase
4. Obat disusun berdasarkan:
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO
b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan dan alfabetis
5. Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah,
disimpan di dalam kulkas di ruang penyimpanan
6. Semua rak etalase harus ditutup rapat kembali
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEYIMPANAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/04/X/2017 0 2/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
C. Penyimpanan Obat Keras
1. Obat keras yang diterima diinput jumlah, nomor batch
dan tanggal kadaluwarsanya di komputer sesuai dengan
faktur
2. Obat disimpan di dalam rak di ruang penyimpanan
3. Obat disusun berdasarkan :
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO
b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan dan alfabetis
4. Khusus obat-obat yang memerlukan suhu rendah,
disimpan di dalam kulkas di ruang penyimpanan
5. Ruang penyimpanan obat harus dapat terkunci dan kunci
PROSEDUR disimpan oleh apoteker yang diberi kewenangan.
D. Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
1. Narkotika dan psikotropika yang diterima diinput jumlah,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa di komputer sesuai
dengan faktur
2. Obat disimpan dalam lemari khusus narkoba dan
psikotropika
3. Obat disusun berdasarkan:
a. Kombinasi metode FIFO dan FEFO
b. Penyusunan nama obat berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan dan alfabetis
4. Narkotika dan psikotropika yang masuk dan keluar
dicatat di kartu stok obat.
Semua yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelaksanaan dan
PENANGGUNG JAWAB
pengawasan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN TANGGAL KADALUWARSA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


A/05/X/2017 0 1/1

SPO Diterbitkan Ditetapkan :


Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan
tanggal kadaluwarsa untuk menghindari pemakaian obat yang
tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan keamanannya.
1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa 2 bulan sekali
2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 cara
yaitu:
- Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-
masing obat
- Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat
pada tahapan penyiapan obat
3. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
- Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab
terhadap pemeriksaan tanggal kadaluwarsa
- Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk
setiap obat pada satu bagian dari rak
- Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1-3
bulan sebelumnya) beri perhatian khusus agar
didistribusikan sebelum tanggal kadaluwarsa atau
PROSEDUR mengembalikan (retur) obat kepada distributor sesuai
dengan persyaratan yang disepakati
- Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan
ditempat tersendiri dengan diberi label/ tulisan OBAT
KADALUWARSA
- Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada
buku tersendiri
4. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan
obat
- Pada saat mengambil obat untuk pelayanan harus selalu
melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa, sisihkan
obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat
tersendiri dengan diberi label/tulisan OBAT
KADALUWARSA
- Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada
buku tersendiri.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping.
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI
DAN ALAT KESEHATAN YANG TELAH
KADALUWARSA
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
A/06/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Pengelolaan sediaan farmasi da alat kesehatan adalah suatu
proses yang merupakan siklusegiatan pengelolaan dan evaluasi
yang diperlukan bagi barang kadaluwarsa.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah kadaluwarsa.
PROSEDUR 1. Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan
farmasi danalat kesehatan yang telah kadaluwarsa
2. Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari
ruang peracikan
3. Memberi label (KOMODITI KADALUWARSA
DILARANG DIJUAL) pada tempat khusus
4. Menunjuk petugas yang bertanggungjawab menelola
komoditi ini
5. Sebelum memasukkan komoditi yang telah kadaluwarsa
pada tempat khusus terlebih dahulu dicatat dalam buku
6. Melakukan pemusnahan komoditi sesuai tata cara yang
berlaku
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN OTC

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/01/X/2017 0 1/1

SPO Diterbitkan Ditetapkan :


Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN OTC : Singkatan dari over the counter. Merupakan obat yang
termasuk ke dalam golongan obat bebas dan obat bebas
terbatas.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat
bebas dan obat bebas terbatas kepada pasien.
PROSEDUR 1. Pasien datang apoteker menyapa pasien dengan ramah
2. Memperkenalkan diri sebagai seorag Apoteker
3. Menanyakan kepapasien obat apa yang dibutuhkan
4. Bia perlu tanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit
yang dieritapasien, untuk siapa obat digunakan kemudian
bantu pasien untuk mendapatka obat yang tepat
5. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap
nominal harga
6. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat ya dimita
sesuai dengan permintaan pasien meliputi nama obat dan
jumlah obat yang diminta
7. Menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan
informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian
sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan, efek
samping yang mungkin timbul setelah pemakaian, serta
cara penyimpanan yang baik
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN OWA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/02/X/2017 0 1/1

SPO Diterbitkan Ditetapkan :


tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN OWA : Singkatan dari Obat Waib Apotek. Merupakan obat
keras yang dapat diberikan Apoteker Pengelola Apotek (APA)
kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Obat
Wajib Apotek (OWA) kepada sien.
1. Pasien datang apoteker menyapa pasien dengan ramah
2. Memperkenalkan diri sebagai seorang Apoteker
3. Menanyakan kepada pasien obat apa yang dibutuhkan
4. Menanyakan terlebih dahulu keluhan atau penyakit yang
dierita pasien, menanyakan apakah sebelumnya sudah
pernah menggunakan obat tertentu dan bagaimana hasilnya
(tambah parah atau membaik
5. Bila pasien telah menggukan obat sebelumnya dan
hasilnya tidak memuaskan, maka pilihkan obat lain yang
sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk pasien
PROSEDUR yang sama sekali belum pernah minum obat
6. Menghitung harga dan meminta persetujuan terhadap
nominal harga
7. Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat ya diminta
sesuai dengan permintaan pasien meliputi dosis, frekuensi
pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan dan efek samping obat yang mungkin timbul
setelah penggunaan obat
8. Mencatat nama pasie, alamat, dan nomor telepon pasien,
9. Membuat catatan khusus tentang pasien yang nantinya
sebagai patient data record.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN
RESEP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/03/X/016 0 1/2

SPO Diterbitkan Ditetapkan :


tanggal
27 Maret 2017 Arya Maulana J, S.Farm Apt
PENGERTIAN Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetik.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhad permintaan
tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
PROSEDUR a. Skrining resep
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu
nama dokt, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep,
tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis
kelamin dan berat badan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk
sediaan, dosis, frekuensi, kekuaan, stabilitas, inkompatibilitas,
cara dan lama pemberian obat.
3. Mengkaji aspek klinis yaitu: adanya alrgi, efek samping,
interaksi, kesesuaan (dosis, durasi, jmlah obat dan kondisi
khusus lainnya). Membuat kartu pengobatan pasi (medication
record).
4. Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.
b. Penyiapan persediaan farmasi da perbekalan kesehatan
1. Menyiapkan sediaan farma dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan pemintaan pada resep.
2. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
3. Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan /
alat/spatula/ sendok.
4. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ketempat semula.
5. Meracik obat (timbang, campur, kemas).
6. Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang
layak minum.
7. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru
untuk obat luar).
8. Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai
dengan permintaan dalam resep.
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PELAYANAN
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN
RESEP
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/03/X/016 0 2/2

SPO Diterbitkan Ditetapkan :


tanggal
27 Maret 2017 Arya Maulana J, S.Farm Apt
PROSEDUR c. Penyerahan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memanggil nama pasien
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
4. Mencocokkan keluhan pasien dengan indikasi obat yang
diserahkan
5. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
6. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli bila dibutuhkan
dan diparaf oleh apoteker.
7. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikannya.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN DENGAN
RESEP RACIKAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/04/X/2017 0 1/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetik.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan.
PROSEDUR Skrining resep (dilakukan oleh Apoteker)
1. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama doker, monor ijin praktek, alamat, tanggal
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik ytu btuk
sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat.
3. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient
assessment kepada pasien yaitu adanya alergi, efek
samping, interasi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan
kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain yang
terkait dengan kajian aspek klinis. Instruksi kerja : patient
assessment terlampir (sebagai contoh : menggunakan 3
prime question).
4. Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan
profesi (komunikasi dengan dokter, merujuk pasien ke
sarana kesehatan terkait dsb).
5. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep
apabila diperlukan.
Penyiapan sediaan farmasi :
1. Menyiapkan sediaan farasi dan alat kesehatan sesuai dengan
permintaan pada resep.
2. Menghitung kesesuaian dosi dan tidak melebihi dosis
maksimum
3. Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan
sarung tangan/alat/spatula/sendok.
4. Menutup kembali wah obt setelah pengambilan dan
mengembalian ke tempat semula (untuk tablet dalam
kaleng).
5. Mencatat pengeluaran obat pad kartu stok.
6. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam dan warna
biru untuk obat luar.
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN
ALAT KESEHATAN DENGAN
RESEP RACIKAN
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/04/X/2017 0 2/2
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara
pakai sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan
informasi lain.
Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh Apoteker)
1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep)
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
PROSEDUR 3. Memeriksa identitas dan alamat pasien
4. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat
5. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah
disampaikan
6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
7. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR
(Patient Medical Record)
8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi dan efek
samping.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN
SIRUP KERING
No. No. Revisi : Halaman
Dokumen : 0 1/1
B/05/X/2017
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret
2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Berupa campuran obat dengan sakarosa, Harus dilarutkan dalam
jumlah air tertentu sebelum dipergunakan.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan.
PROSEDUR Peracikan sediaan farmasi
1. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada
resep.
2. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
3. Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan
pengenceran sendiri atau dibantu apoteker.
4. Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh
apoteker.
5. Mengencerkan sirup kering dengan air yang layak minum
sesuai takaran.
6. Menyiapkan etiket warna putih dan label kocok dahulu.
7. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain.
Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh apoteker) :
1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memeriksa identitas dan alamat pasien.
3. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
4. Meminta pasien untuk mengulangi infomrasi yang telah
disampaikan.
5. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf
oleh Apoteker.
6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
7. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR
(patient medication record).
8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek
samping dsb.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN
TABLET DAN KAPSUL
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/06/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Teblet adalah sediaan farmasi yang padat, berbentuk bundar dan
pipih atau cemung rangkap. Kapsul adalah sediaan berupa serbuk
yang dimasukkan dalam cangkang kapsul.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan.
PROSEDUR Penyiapan sediaan farmasi
1. Menyiapkan tablet atau kapsul sesuai dengan permintaan pada
resep. Untuk tablet dalam kaleng: menyiapkan kaleng obat
sesuai dengan permintaan pada resep.
2. Mencuci tangan dan keringkan dengan lap bersih.
3. Buka kaleng obat dan letakkan kaleng disebelah kiri dan tutup
kaleng di sebelah kanan.
4. Mengambil obat dengan meggunakan sarung tangan..
5. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikkan ke tempat semula.
6. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
7. Menyiapkan etiket warna putih
8. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
Penyerahan sediaan farmasi (dilakukan oleh apoteker) :
1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memeriksa identitas dan alamat pasien.
3. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
4. Meminta pasien untuk mengulangi informasi yang telah
disampaikan.
5. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
Apoteker.
6. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
7. Mendokumentakan semua tindakan apoteker dalam PMR
(patietn medication record).
8. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping
dsb.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek dan Apoteker Pendamping
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYIAPAN DAN PENYERAHAN
SEDIAAN FARMASI/ALAT KESEHATAN TERTENTU
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
B/07/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
TUJUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan.
PROSEDUR Penyiapan sediaan farmasi
1. Menyiapkan sediaan farmasi atau alkes tertentu sesuai
perimintaan pada resep.
2. Mengambil sediaan farmasi atau alat kesehatan.
3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
4. Menyiapakan etiket warna putih untuk obat dalam dan etiket
warna biru untuk obat luar.
5. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi lain.
Penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan (dilakukan oleh
apoteker) :
1. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
3. Memeriksa identitas dan alamat pasien.
4. Meminta pasien masuk ke ruang konsultasi.
5. Apabila pasien pertama kali menggunakan sediaan farmasi atau
alkes tersebut, infomasikan cara penggunaannya. Apabila pasien
sudah pernah menggunakan sediaan farmasi tersebut, pastikn
cara penggunaannya benar.
6. Menyerahkan sediaan farmasi atau alkes yang disertai
pemberian informasi obat antara lain cara penyimpanannya.
7. Meminta pasien untuk mengulang inforamsi yang telah
disampaikan.
8. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
Apoteker.
9. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.
10. Mendokumentasikan semua tindakan apoteker dalam PMR
(patiet medication record).
11. Monitoring ke pasien tentang keberhasilan terapi, efek samping
dsb.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN INFORMASI OBAT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/08/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Pelayanan informasi obat merupakan salah satu standar kefarmasian
yang harus ada di apotek menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan doter hewan.
PROSEDUR 1. Memberikan infrmasi kepada pasien berdasarkan resep atau
kartu pengobatan pasien (medication record) atau kondisi
kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.
2. Melakukan penulusuran literatur bila diperlu, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, etis, dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
- Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
- Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi: bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsi/memakai obat, seberapa banyak/dosis
dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah
makan, frekuensi penggunaan obat/rentang jam penggunaan
- Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
- Peringatan atau efek samping obat
- Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
- Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dll)
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING OWA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/09/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
Tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu
masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah
yang dihadapi klien.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
PROSEDUR 1. Menanyakan keluhan pasien sehingga pasien menggunakan obat
tersebut dan sudah berapa lama sien mengalami gejala tersebut.
2. Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat
kurang sesuai untuk pasien maka rekomendasikan obat yang
tepat untuk pasien.
3. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obta
tersebut meliputi dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan;
bila ada yang kurang atau salah, maka farmasis wajib
membenarkan dan melengkapinya.
4. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan
obat tersebut.
5. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan.
6. Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk
maka sebaiknya diujuk ke dokter.
7. Informasikan kepada pasien bahwa pasien diperbolehkan
konsultasi dengan apoteker untuk berdiskusi tentang terapi yang
dijalani pasien.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING OTC

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/10/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu
masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah
yang dihadapi klien.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
PROSEDUR 1. Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat
tersebut dan sudah berapa lama pasien mengalami keluhan
tersebut.
2. Menanyakan bagaimana kondisi pasien setelah menggunakan
obat tersebut.
3. Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan
memberikan efek seperti yang diharapkan maka obat boleh
diberikan.
4. Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien
maka pasien dipilihkan obat yang tepat untuk kondisinya.
5. Menanyakan tentang bagaimana pasien menggunakan obat
tersebut, bila ada ya kurag atau salah maka farmasi wajib
membenarkan dan melengkapinya.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
KONSELING RESEP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/11/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ali (konselor) kepada individu yang mengalami suatu
masalah (konseling) yang bermuara pada teratasinya suatu masalah
yang dihadapi klien.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
PROSEDUR 1. Obat diserahkan pada pasien sekaligus dicocokkan dengan data
pasien.
2. Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara
menanyakan kepada pasien tentang keluhan yang dialaminya.
3. Memritahan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat yang diberikan
4. Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan
obat (dosis, frekuensi, durasi cara penggunaan).
5. Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah
disampaikan unk memastikan bahwa pasien telah paham dan
mengerti tentang aturan pengunaan obat.
6. Memberitahukan pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi
dan cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien
terhadap efek samping yang terjadi.
7. Menyarankan pasien untuk pergi ke dter bila dirasa ESO cukup
berat dan menganggu.
8. Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu
dihindari atau yang perlu dilakukan untuk menunjang
keberhasilan riset
9. Catat nama pasien dan nomor telpon pasien.
10. Buat catatan khusus tentang pasien.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENYULUHAN FARMASI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/12/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Penyuluhan adalah kegiatan penambahan pengetahuan yang
diperuntukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara
akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis, dan
bijaksana.
PROSEDUR 1. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara
sistematis untuk memberikan penyuluhan sesuai dengan tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat.
2. Menyiapkan materi penyuluhan.
3. Memberikan penyuluhan kepada kelompok masyarakat dengan
tema yang aktual atau yang berkaitan dengan masalah kesehatan
yang sedang berkembang di masyarakat.
4. Menjawab pertanyaan kelompok masyarakat dengan jelas dan
mudah dimengerti, tidak bias, etis, dan bijaksana.
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll).
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan.
7. Penyuluhan tidak hanya berkaitan dengan obat tetapi dapat
berkembang menjadi masalah Hidup Bersih dan Sehat, Masalah
Keamanan Pangan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
kesehatan.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN RESIDENSIAL (HOME CARE)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


B/13/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara
akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis, dan
bijaksana.
PROSEDUR 1. Melakukan seleksi pasien melalui kartu/catatan PMR.
2. Menawarkan kepada pasien untuk dilakukan pelayanan home
care.
3. Mempelajari riwayat pengobatan pasien dari PMR.
4. Melakukan kesepakatan untuk melaksanakan kunjungan ke
rumah.
5. Melakukan kunjungan ke rumah.
6. Melakukan tindak lanjut dengan memanfaatkan sarana
komunikasi yang ada atau kunjungan berikutnya secara
berkesinambungan.
7. Melakukan pencatatan dan evaluasi pengobatan setelah
kunjungan dan tindak lanjut yang telah dilakukan.
8. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan penyuluhan.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker Pengelola Apotek
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBERSIHAN LEMARI ES

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


C/01/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Proses pembersihan yang memastikan lemari es dalam keadaan
bersih sehingga layak sebagai tempat penyimpanan sediaan farmasi
tertentu.
TUUAN Supaya lemari memiliki tingkat kebersihan yang sesuai dalam
menunjang pelayanan kefarmasian yang memenuhi syarat.
PROSEDUR 1. Mematikan lemari es sebelum dibersihkan
2. Segera memindahkan sediaan farmasi ke kotak/box yang
disediakan.
3. Setelah lemari lemari es kosong bersihka bagian dalam lemari es
dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan noda. Bila
dipandang perlu gunakan deterjen.
4. Melanjutkan dengan membersihkan bagian luar lemari es dengan
lap basah.
5. Menutup pintu lemari es dan hidupkan lemari es.
6. Setelah kurang lebih setengah jam periksa suhu dalam lemari es
menggunakan termometer.
7. Segera mengatur kembali sediaan farmasi ke dalam lemari es
sesuai suhu yang diperlukan.
8. Segera menutup kembali pintu emari es dan catat kegiatan
pembersihan ini pda buku catatan.
PENANGGUNG JAWAB Asisten Apoteker
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
HIGIENE PERORANGAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


C/02/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Proses menjaga kebersihan setiap pekerja di apotek sehingga terjaga
mutu pelayanan kefarmasian.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan menjaga kebersihan
karyawan selama melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan
pelayanan kefarmasian.
PROSEDUR 1. Mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan sebelum
masuk ruang pelayanan/peracikan. Mencuci tangan dilakukan
setiap dirasakan kotor, setelah dari kamar kecil, setelah makan
dll.
2. Memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi.
3. Rambut harus rapi.
4. Tidak makan dan minum di ruang peracikan, tidak makan
permen dan merokok selama bekerja.
5. Selalu menjaga kbersihan dan panjangnya kuku, tidak
menggunakan cat kuku.
6. Jangan menggunakan pakaian ketja sebagai lap/untuk
mengeringkan tangan.
PENANGGUNG JAWAB Asisten Apoteker
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGELOLAAN RESEP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


D/01/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatan,
pengarsipan, penyiapan laporan dan penggunaan laporan untuk
mengelola sediaan farmasi.
PROSEDUR 1. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan
diurutkan sesuai nomor resep.
2. Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau digaris bawah
dengan tinta merah.
3. Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru.
4. Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per
bulan.
5. Bendel resep diberi tanggal, bulan, dan tahun yang mudah dibaca
dan disimpan di tempat yang telah ditentukan.
6. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan
teratur sehingga memudahkan untuk penelusuran resep.
7. Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran hasrus
dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan.
8. Resep yang telah disimpan selama 3 tahun atau lebih,
dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan.
PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMBUATAN PATIENT MEDICATION RECORD
(PMR)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


D/02/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan mencatat sejarah
penyakit dan pengobatan pasien yang dapat membantu Apoteker
untuk mengidentifikasi efek samping yang potensial.
PROSEDUR 1. Memasukkan data pasien secara detil ke blanko PMR.
- Nama lengkap
- Alamat
- Umur
- Jenis kelamin
2. Mencatat keadaan penyakit pasien.
3. Mencatat secara detil obat yang dikonsumsi pasien selama
setahun terakhir atau lebih.
- Nama obat
- Potensi
- Dosis pemakaian
- Lama pemakaian
4. Mencatat reaksi alergi atau hypersensitivity pasien terhadap obat
tertentu.
5. Mencatat adanya efek samping atau adanya drug interaction.
6. Mencatat apakah ada ketergantungan obat tertentu.
7. Mencatat adanya kebiasaan pasien mengkonsumsi minuman
keras, rokok, teh, kopi dsb.
8. Mencatat adanya kesulitan pasien untuk mengkonsumsi bentuk
sediaan tertetu.
9. Blanko PMR terus di update setiap kedatangan pasien tersebut.
10. Mengarsikan blanko PMR berdasarkan nama pasien secara
alfabetis.
11. Menyimpan data dan informasi yang berkaitan dengan pasien
yang sifatnya rahasia dan hanya dapat diakses oleh
orang/institusi tertentu.
12. Data dapat diberikan kepada dokter hanya atas permintaan
pasien.
PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMUSNAHAN RESEP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


E/01/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Proses memusnahkan resep-resep yang telah disimpan selama 3
tahun atau lebih.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pemusnahan resep
yang telah disimpan 3 tahun atau lebih.
PROSEDUR 1. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara
Pemusnahan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan).
2. Menetapkan jadwal, metode dan tempat pemusnahan.
3. Menyiapkan tempat pemusnahan.
4. Tata cara pemusnahan :
- Resep narkotika dihitung jumlahnya
- Resep lain ditimbang
- Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar.
5. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya
memuat :
- Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep.
- Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan.
- Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep
- Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep
6. Membuat Berita Acara Pemusnahan (format terlampir) yang
ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan
pemusnahan resep.
PENANGGUNG JAWAB Apoteker dibantu oleh personil yang ditunjuk bertanggungjawab
atas pelaksanaan pemusnahan resep.
APOTEK CE FARMA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
MENIMBANG

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman


E/02/X/2017 0 1/1
SPO Diterbitkan Ditetapkan :
tanggal
27 Maret 2017 Agung Muhammad, S. Farm., Apt.
PENGERTIAN Proses yang dilakukan dalam menimbang bahan bahu yang
digunakan dalam penyiapan dan penyerahan resep racikan.
TUUAN Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan penimbangan bahan
baku untuk penyiapan dan penyerahan resep racikan.
PROSEDUR 1. Bersihkan timbangan.
2. Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang.
3. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep.
4. Ambil anak timbangan sesuai dengan berat yang diminta dan
letakkan pada piring timbangan sebelah kiri.
5. Bahan baku yang dikehendaki diletakkan secukupnya pada
piring timbangan sebelah kanan.
6. Buka timbangan kemudian dilihat apakah timbangan sudah
seimbang atau belum.
7. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan
yang seimbang yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi
nol.
8. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama
sesuai nama yang tertera pada botol persediaan bahan.
9. Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sudah
sesuai dengan resep kemudian dikembalikan ketempatnya.
10. Cek ulang apakah bahan yang diambil sudah sesuai dengan resep
kemudian dikembalikan ketempatnya.
PENANGGUNG JAWAB APA, APING, Asisten Apoteker

Anda mungkin juga menyukai