Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT

PERIODE 1 ( 7 - 26
SEPTEMBER 2020 )
TEMPAT : RST dr. ASMIR
DPL : apt. Agitya Resti Erwiyani, S. Farm, M.sc
SALATIGA
Nama Kelompok :
1. Fajriannur 52191111
2. Syahrul Bahrun 52191119
3. Siti fatimah 52191120
4. Rahmawati 52191165
5. Aulia Yulfi 52191017
1. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI RST dr. ASMIR
TUGAS DAN WEWENANG
a. Kepala Rumah Sakit (KaRumkit) bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung di rumah sakit.
b. Kepala Instalasi Farmasi RS (KaIFRS) bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan kefarmasian dan seluruh kegiatan
di IFRS.
c. Perencanaan/Pengadaan bertugas membuat Rencana Kebutuhan Obat (RKO).
d. Gudang Farmasi, bertugas melakukan penyimpanan yaitu setelah pengadaan obat kemudian di gudangkan.
e. Pengendali/peningkatan mutu bertanggung jawab terhadap mutu dan kualitas barang atau obat-obatan.
f. Kepala Sub Instalasi Pelayanan Farmasi bertanggung jawab terhadap pelayanan Instalasi Farmasi Rawat Jalan, Instalasi
Farmasi Rawat Inap, Pemberian Informasi Obat /Konseling.
g. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) berwenang memberikan rekomendasi kepada pimpinan RS mengenai kebijakan
penggunaan obat di Rumah Sakit
h. Komite Medik bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit
i. Komite Keperawatan bertugas menyusun rencana pemberian pelayanan keperawatan
j. Ka.SPI bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit
k. Proggar bertugas memprogramkan pendapatan, pembelanjaan semua tentang Rumah Sakit termasuk anggaran belanja
obat
2. PEMILIHAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN,
DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

IFRS berkoordinasi dengan PFT untuk menetapkan obat yang digunakan dan menyusunnya

Staf medis mengusulkan obat untuk masuk Formularium melalui formulir yang diedarkan PFT

Sekretaris PFT merekapitulasi dan mengelompokkan semua obat yang diusulkan

Ketua PFT mengadakan rapat untuk pembahasan usulan obat dan ketentuan berkaitan
dengan Formularium

Menyusun kebijakan dan pedoman penyusunan Formularium

Melakukan edukasi mengenai Formularium RS kepada Staf dan melakukan monitoring


Kriteria Pemilihan
1) Mengutamakan penggunaan obat generik
2) Rasio manfaat-resiko yang paling menguntungkan pasien
3) Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas
4) Mengutamakan dalam hal kepatuhan pasien
5) Benefit cost rasio yang tertinggi
6) Terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence based medicines)
7) Diproduksi oleh perusahaan farmasi yang memiliki sertifikat CPOB/GMP

Obat yang otomatis dimasukkan Formularium


1) Generik
2) Program pemerintah misalnya obat HIV dan obat TBC
3) Pengganti obat bermasalah
4) Obat-obat yang lazim digunakan misalnya vaksin, serum dan life saving

Obat yang otomatis dikeluarkan dari Formularium


1) Tidak memenuhi pelayanan (death stock)
2) Ditarik dari peredaran
3) Keputusan PFT
Formularium RS
Formularium adalah daftar obat beserta informasi singkat yang dipilih dan disusun oleh PFT untuk digunakan sebagai
sumber informasi dan acuan dalam penulisan resep dan penyediaan obat di rumah sakit. PFT diketuai oleh dokter dan
apoteker sebagai sekretaris. Formularium RS digunakan untuk penyederhanaan pengelolaan dan pembatasan terhadap item
obat yang sangat banyak, sehingga pengelolaannya lebih berfokus pada keselamatan pasien.
3. PERENCANAAN DAN PENGADAAN SEDIAAN FARMASI,
ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
PERENCANAAN

Perencanaan merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang
01 02 03 05
sesuai dengan kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan persediaan dengan menggunakan
metode yang dapat dipertanggungjawabkan. Metode perencanaan yang digunakan di RST dr Asmir yaitu
kombinasi metode konsumsi dan metode epidemiologi. Berikut beberapa tahapan dalam perencanaan meliputi :
a. Tahapan persiapan. Formularium RS menjadi dasar perencanaan, perhatikan buffer stok, sisa stok dan
ketersediaan anggaran.
b. Pengumpulan data. Data yang dibutuhkan untuk perencanaan biasanya dari data penggunaan obat periode
sebelumnya, data morbiditas, sisa stok.
c. Menyusun dan menghitung RKO (rencana kebutuhan obat) berdasarkan metode konsumsi dan metode
epidemiologi
d. Melakukan evaluasi RKO (rencana kebutuhan obat) yang telah disusun, jika diperlukan bisa dilakukan revisi.
e. Hasil evaluasi akan disampaikan ke KARUMKIT untuk mendapatkan persetujuan.
f. Rencana yang telah disetujui dikirim data nya ke aplikasi e-monev
Penginputan RKO ke E-monev untuk perencanaan 1 tahun sebagai rekapitulasi data kebutuhan obat
KEMENKES. Pembelian Alat kesehatanr di RST dr Asmir dilakukan 1 tahun sekali sedangkan untuk sediaan
farmasi dan BMHP tiap 1 bulan sekali dengan menggunakan rumus perhitungan :
Rumus Perencanaan = ({Rata-rata pengeluaran sebelumnya x buffer stok 3bulan} – sisa stok)
3. PERENCANAAN DAN PENGADAAN SEDIAAN FARMASI,
ALAT KESEHATAN, DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui. Metode
pengadaan yang digunakan RST dr Asmir yaitu E-purchasing dan pembelian langsung. Proses pengadaan diawali dengan
meriview daftar perencanaan pembelian, menentukan jumlah item, menyesuaiakan anggaran dana, menggunakan metode
pengadaan yang telah disepakati, mendapatkan distributor/ penyedia, membuat kontrak pembelian, pembelian, monitoring
pengiriman barang, penerimaan barang, melakukan pembayaran sesuai waktu kesepakatan.

Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengadaan sediaan farmasi : Bahan baku harus disertai Sertifikat Analisa, Bahan
Berbahaya harus menyertakan Materia Safety Data Sheet (MSDS), Sediaan Farmasi dan alat kesehatan harus memiliki
izin edar atau nomor registrasi, Pengadaan harus berasal dari jalur resmi, Pengadaan berdasarkan kontrak termasuk hak
akses meninjau ke tempat penyimpanan dan transportasi, Garansi keaslian obat, Suhu pengiriman harus sesuai dengan
persyaratan stabilitas masing-masing obat, Expired date minimal 2 .

Pembelian secara E-Purchasing merupakan metode pembelian obat secara elektronik berdasarkan e-Catalog. Dengan
adanya e-Purchasing baik Penyedia barang/jasa maupun pengguna dapat menghemat biaya dan waktu karena sistem
dilakukan secara online pada e-Catalogue. Sedangkan pembelian obat secara langsung yaitu pembeliaanya langsung ke
distributor/PBF hal ini dilakukan apabila tidak tersedianya produk yang diinginkan di e-Catalogue, jadi Pejabat pengadaan
akan membuat surat pesanan lalu surat ini diserahkan melalui salesmen untuk PBF yang telah dipilih.
Untuk pemesanan Obat Narkotika dan Psikotropika tidak boleh digabung harus peritem, saat pembeliaan narkotika di e-
Catalogue harus menyerahkan surat pesanan terlebih dahulu, dibuat 4 rangkap.

Pemesanan dilakukan oleh PK (Pejabat Pengadaan) atau PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
4. PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN,
DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Pesanan diterima dan
Pengecekan barang Pesanan ditanda tangani
berdasarkan surat pesanan, sesuai penerima/ petugas
Barang nama dan jenis barang, no gudang
Pesanan batch, jumlah barang, waktu
datang kadaluwarsa, kualitas Pesanan ditolak,
kemasan Pesanan
dikembalikan kepada
tidak sesuai
pengirim

Penerimaan adalah kegiatan verifikasi dan menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, kondisi fisik, penerimaan / penolakan,
dokumentasi dan penyerahan yang dilakukan dengan memperhatikan :
a. Kebenaran jumlah kemasan & jumlah satuan
b. Kebenaran kondisi kemasan
c. Tidak terlihat tanda-tanda kerusakan dan kebenaran identitas produk
d. Tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk
e. Jangka waktu kadaluwarsa yang ditetapkan
f. Kesesuaian Surat Pesanan, no batch
g. Harus mempunyai Material Safety Data Sheet (MSDS) untuk bahan berbahaya. Khusus alat kesehatan harus mempunyai
Certificate of Origin
h. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yang diterima/datang harus berasal dari distrbutor resmi
7. Penarikan dan Pemusnahan

Alasan penarikan obat tersebut diklasifikasikan dalam tiga kelas Yakni :


1) Penarikan obat kelas I
2) Penarikan obat kelas II dan
3) Penarikan obat kelas III

Prosedur Penarikan di RS

Laporan adanya Identifikasi


Informasi dari BPOM kasus atau efek yang perbekalan farmasi di
merugikan semua unit

Daftar, Nama,
Laporkan kepada Isolasi perbekalan
Jumlah, No. Batch,
penyedia farmasi
dll
Prosedur Pemusnahan Obat

Melaksanakan
Membuat daftar
penghapusan Simpan dilemari Koordinasi dengan
obat yang akan
materil dari daftar karantina DKK atau salatiga
dimusnahkan
simak BMN

Buat berita acara


pemusnahan

Prosedur Pemusnahan Non Obat

Membuat daftar Melaksanakan Dibawa


perbekalan farmasi penghapusan Membuat BA Dimusnahkan oleh
kepenampungan
yang akan materil dan daftar pemusnahan pihak ke 3 :
sementara limbah
dimusnahkan simak BMN PT.WPLI (MOU)
B3
8. Evaluasi Obat Slow Moving

Alur Evaluasi Obat Slow Moving

Ka.RUMKITmengeluarkan
Obat yang tidak keluar Pihak Ka.IFRS akan surat edaran kepada dokter
selama > 3 bulan : melaporkan ke KA.RUMKIT untuk menggunakan obat
yang slow moving

Alur Evaluasi Death Stock

Tidak keluar selama setahun Jika obat tersebut dapat


Obat yang mengalami slow
terakhir diletakkan dilemari diretur maka akan dilakukan
moving berkali-kali
karantina pereturan
9. ADMINISTRASI IFRS
Pelaporan IFRS di RST DR. ASMIR hanya dilakukan setiap bulan yaitu :
a. Laporan obat Psikotropika dan Narkotika (SIPNAP)
b. Laporan Stock Opname
c. Laporan Indikator Mutu Unit

Laporan Psikotropika dan narkotika Laporan Stock opname Laporan Indikator mutu unit
RESEP
Melakukan Skrining Administrasi dan Farmasetis Resep
Detasemen kesehatan wilayah 04.04.03 Aspek Lengkap Tidak Keterangan Etiket
Rumkit TK.IV 04.07.03 Dr. Asmir Administratif Nama , umur, Jenis - √ Tidak ada Berat Badan RST dr.ASMIR SALATIGA RST dr.ASMIR SALATIGA
INSTALASI FARMASI INSTALASI FARMASI
Jl. Dr Muwardi no.50 SalatigaTelp.(0298)314616 Kelamin dan BB Jl.Dr. Muwardi No. 50 Salatiga Jl.Dr. Muwardi No. 50 Salatiga
Telp & Fax. (0298) 314616 Telp & Fax. (0298) 314616
Dokter : dr.Arinta P.w, Sp.S riwayat alergi obat Nama, Paraf, SIP dokter √ - Apoteker : Mulyanto S.Farm, Apt No. Apoteker : Mulyanto S.Farm, Apt No.
19440124/SIPA 33. 73/2018/0026 19440124/SIPA 33. 73/2018/0026
Sip : 3373xxx √ Tidak Tanggal √ - No.RM :000 No.RM : 000
Nama : Tuan Y Nama : Tuan Y
Tgl : 05-09-2020 Ya, nama obat.... Tgl lhr : 61 tahun Tgl lhr : 61 tahun
Ruang/unit √ - Obat : Clopidogrel 75 mg Obat :Mecobalamin 500 mg
1 x sehari 1 tablet 2 x sehari 1 tablet
Farmasetis Nama, Kekuatan, dan - √ Tidak ada bentuk Pagi jam 06.00 – 07.00 Pagi jam 06.00–07.00 & malam 18.00-19.00
R/ Clopidogrel 75 mg VII Terima Kasih Terima Kasih
bentuk sediaan obat sediaan dan kekuatan Semoga Lekas Sembuh Semoga Lekas Sembuh
S 1-0-0
Jumlah √ -
R/ Mecobalamin XIV RST dr.ASMIR SALATIGA
INSTALASI FARMASI
RST dr.ASMIR SALATIGA
INSTALASI FARMASI
Aturan/Cara Penggunaan √ -
S. 2dd 1 Jl.Dr. Muwardi No. 50 Salatiga
Telp & Fax. (0298) 314616
Jl.Dr. Muwardi No. 50 Salatiga
Telp & Fax. (0298) 314616
Apoteker : Mulyanto S.Farm, Apt No.
R/ Lisinopril 10 mg VII Apoteker : Mulyanto S.Farm, Apt No.
19440124/SIPA 33. 73/2018/0026 19440124/SIPA 33. 73/2018/0026
No.RM : 000 No.RM : 000
S 1-0-0 Nama : Tuan Y Nama : Tuan Y
Tgl lhr : 61 tahun
Tgl lhr : 61 tahun
R/ Piracetam 800mg X Obat : Lisinopril 10 mg
1 x sehari 1 tablet
Obat : piracetam 800 mg
2 x sehari 1 tablet
S. 2dd 1 Deskripsi Obat Pagi jam 06.00 – 07.00
Terima Kasih
Pagi jam 06.00–07.00 & malam 18.00-19.00
Terima Kasih

Nama : Tuan Y No Nama Obat Komposisi Indikasi Semoga Lekas Sembuh Semoga Lekas Sembuh

Tgl Lahir/Umur : 61 Tahun 1. Antiplatelet Detasemen kesehatan wilayah 04.04.03


Clopidogrel 75 mg Clopidogrel 75 mg
RS.Dr Asmir (DKT)
No. RM : 000 2. Mecobalamin Mecobalamin 500 mg vitamin
Jl. Dr Muwardi no.50 SalatigaTelp.(0298)314616
Alamat : Bunga 3. Lisinopril 10 mg Lisinopril 10 mg Antihipertesi Apoteker : Mulyanto, S. Farm.,Apt
Berat Badan : - 4. Piracetam 800mg Piracetam 800 mg Untuk meningkatkan fungsi otak Tgl : 05-09-
2020
Identifikasi Permasalahan Resep R/ Clopidogrel 75 mg umur : 61 tahun
Perhitungan Dosis S. 1-0-0 det
No Nama Obat Dosis Standart Dosis dalam Resep Keterangan R/ Mecobalamin
Administrasi : tidak ada Berat Badan pasien 1. Clopidogrel 75 mg 75 mg/hari 1 x 75 mg/hari Sesuai S. 2dd 1 det
Farmasetis : tidak ada kekuatan dan bentuk
2. Mecobalamin 500 mg 2.400 mcg/hari 2 x 500 mg/hari Sesuai R/ Lisinopril 10 mg
sediaan
3. Lisinopril 10 mg 5 - 10 mg/hari 1 x 10 mg/hari Sesuai S. 1-0-0 det
* Piracetam + Clopidogrel = piracetam
meningkatkan efek clopidogrel dengan 4. Piracetam 800 mg 1,6 – 9,6 g/hari 2 x 800 mg/hari Sesuai R/ Piracetam 800mg
sinergisme farmakodinamik. Monitor S. 2dd 1 det

Salatiga, 05-09-
2020
Copy resep
Buat Copy resep Iter 2x, pasien sudah ambil 2x cap

Nama apoteker
DAFTAR PUSTAKA
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai