Anda di halaman 1dari 5

Halaman 1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


APOTEK BUNGA No. 100.01
PERENCANAAN SEDIAAN FARMASI
BAKUNG
DAN ALAT KESEHATAN Tanggal Berlaku

12 Juli 2021

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menyusun kebutuhan obat yang tepat dan sesuai kebutuhan
guna menjamin persediaan farmasi serta meningkatkan penggunaan persediaan farmasi
secara efektif dan efisien di sarana pelayanan
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
III. PROSEDUR
1. Melakukan seleksi atau penilaian terhadap jenis sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang diperlukan
2. Melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan, jumlah
anggaran, pola penyakit dan tingkat penggunaan obat periode sebelumnya
serta melakukan review terhadap kemampuan daya beli masyarakat serta kebiasaan
masyarakat setempat
3. Melakukan kompilasi pemakaian obat setiap bulan dengan cara menghitung stok
optimum sebagai dasar untuk menentukan jumlah sedian farmasi dan alat kesehatan
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
4. Melakukan pengendalian terhadap ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
dengan membuat stok opname setiap bulannya
5. Menyusun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta
perkiraan pembelian
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Halaman 1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


APOTEK BUNGA No. 101.01
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI DAN
BAKUNG
ALAT KESEHATAN Tanggal Berlaku

12 Juli 2021

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
kebutuhan dan menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di sarana
pelayanan
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
III. PROSEDUR
1. Memastikan bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah
memiliki izin edar atau nomor registrasi
2. Petugas apotek mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan apabila stok obat dan alat
kesehatan menipis atau kosong melalui kartu stok dan dicatat di buku defecta
3. Petugas apotek menentukan pesanan sediaan farmasi dan alat kesehatan meliputi
jenis, bentuk sediaan, kekuatan, jumlah, dan PBF yang dipilih
4. Membuat Surat Pesanan minimal rangkap 2 (dua) masing-masing untuk PBF dan
arsip apotek, ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat PBF, jenis dan jumlah obat
yang dipesan
5. Surat Pesanan harus ditanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Halaman 1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


APOTEK BUNGA No. 102.01
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI
BAKUNG
DAN ALAT KESEHATAN Tanggal Berlaku

12 Juli 2021

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
II. PENANGGUNG JAWAB
Teknis Kefarmasian/Apoteker Pengelola Apotek
III. PROSEDUR
1. Petugas apotek memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup:
identitas apotek pemesan dan identitas PBF
2. Petugas apotek mencocokkan antara SP dan faktur da nisi faktur meliputi nama PBF,
nama pemesan, jenis sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dipesan, jumlah, nomor
batch, kekuatan obat, waktu kadaluarsa. Apabila tidak sesuai dikonfirmasikan dengan
PBF. Bila nomor batch tidak sesuai dengan yang tertera maka pada faktur dituliskan
nomor batch barang yang diterima dan harus dimintakan tanda tangan pengirim
sebagai bukti bahwa batch yang dikirim tidak sesuai dan sudah disesuaikan dengan
sepengetahuan pengirim
3. Petugas apotek memeriksa kondisi fisik sediaan farmasi dan alat kesehatan meliputi
wadah baik dan tertutup rapat, kondisi sediaan tidak rusak (bentuk, warna, bau)
4. Petugas apotek memberi tanda tangan dan stempel pada faktur penerimaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan. Faktur asli diberikan kepada PBF dan salinannya
disimpan sebagai arsip apotek
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Halaman 1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


APOTEK BUNGA No. 103.01
PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI
BAKUNG
DAN ALAT KESEHATAN Tanggal Berlaku

12 Juli 2021

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menjaga agar mutu perbekalan farmasi tetap terjamin,
menjamin kemudahan mencari perbekalan farmasi dengan cepat pada waktu dibutuhkan
untuk mencegah kehilangan perbekalan farmasi

II. PENANGGUNG JAWAB


Teknis Kefarmasian/Apoteker Pengelola Apotek

III. PROSEDUR
1. Setelah obat sesuai dengan pesanan, petugas apotek mencatat jumlah, nomor batch
dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan di dalam kartu stok
2. Petugas apotek menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima sesuai
dengan spesifikasi obat (suhu dan kelembaban) untuk menjamin stabilitas obat
3. Petugas apotek melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan secara
alfabetis dan berdasarkan prisip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama
keluar) dan FEFO (First Expired First Out = pertama kadaluwarsa-pertama keluar)
4. Petugas apotek wajib mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan sediaan
farmasi dan alat kesehatan
5. Obat yang tidak stabil pada suhu kamar dilakukan penyimpanan khusus (lemari
pendingin) seperti suppositoria, ovula dan insulin
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab


Halaman 1 dari 1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


APOTEK BUNGA No. 104.01
SEDIAAN FARMASI DAN ALAT
BAKUNG
KESEHATAN KADALUWARSA / Tanggal Berlaku
RUSAK
12 Juli 2021

I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penanganan sediaan farmasi dan
alat kesehatan kadaluarsa dan rusak
II. PENANGGUNG JAWAB
Teknis Kefarmasian/Apoteker Pengelola Apotek

III. PROSEDUR
1. Memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan nomor batch sediaan farmasi dan alat
kesehatan
2. Apabila menemukan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan kondisi yang
mendekati waktu kadaluwarsa atau rusak maka dilakukan pencatatan mengenai nama
sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah, tanggal kadaluwarsa, dan nomor batch.
Obat yang kadaluwarsa kurang dari 4 bulan dipisahkan beserta fakturnya
3. Menghubungi distributor untuk menganti obat, kemudian salesman akan menukar
obat tersebut dengan obat baru dengan ED yang lebih lama
4. Obat yang tidak dapat di retur dikumpulkan tersendiri untuk dilakukan pemusnahan
5. Membuat berita acara pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan rangkap 2
(dua) dan dikirim kepada Ka. Dinkes Kabupaten dan Ka. Dinkes Provinsi
Dilaksanakan Oleh Diperiksa Oleh

Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian Apoteker Penanggung Jawab

Anda mungkin juga menyukai