Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/279805865

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor
tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

Conference Paper · October 2012

CITATIONS READS

2 5,603

2 authors:

Mustaza Maa Ary Bachtiar Krishnaputra


Politeknik Caltex Riau Institut Teknologi Sepuluh Nopember
5 PUBLICATIONS   8 CITATIONS    8 PUBLICATIONS   27 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Mustaza Maa on 07 July 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat
Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

Mustaza Ma’a1) Ary Bachtiar Krishna Putra2)


1) Mahasiswa Program Pasca Sarjana Teknik Mesin ITS Surabaya, email: mu s t a za ma a @ g ma i l . com
2) Dosen Teknik Mesin ITS Surabaya, email: arybach@me.its.ac.id

Abstrak – Pada teknologi industri makanan, bertemperatur tinggi menuju ke fluida yang
minuman, proses kimia dan farmasi, propertis fluida bertemperatur rendah. Alat Penukar Kalor tipe Pipa
yang tepat terutama pada proses pemanasan dan Ganda adalah salah satu tipe alat penukar kalor yang
pendinginan tersebut sangat penting. Alat penukar memiliki konstruksi sederhana, cukup murah untuk
kalor tipe pipa ganda banyak diaplikasikan pada dibuat dan dibandingkan dengan tipe lain, jumlah
industri ini karena konstruksinya sederhana, murah ruang yang ditempati umumnya lebih tinggi
dan tidak membutuhkan permukaan perpindahan dibandingkan dengan tipe lainnya. Alat penukar
panas yang besar. Penelitian ini dikaji secara kalor tipe pipa ganda merupakan peralatan
eksperimental tentang perpindahan panas dan perpindahan panas yang sesuai dalam aplikasi –
pressure drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa aplikasi yang tidak membutuhkan permukaan
Ganda. Fluida yang digunakan adalah air, untuk perpindahan panas yang besar [2].
fluida dingin maupun fluida panas. Fluida yang
mengalir pada alat penukar kalor ini diatur secara 2. TUJUAN
searah atau paralel flow. Debit aliran divariasikan
pada 5 kecepatan aliran untuk fluida panas 6,7; 10; Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
13,3; 16,7; dan 20 lpm dan 4 variasi kecepatan aliran mengetahui karakteristik perpindahan panas yang
untuk fluida dingin 10; 13,3; 16,7; dan 20 lpm. terjadi pada alat penukar kalor tipe pipa ganda ini
Temperatur masuk pada fluida panas diuji pada 60oC dengan aliran searah. Selain itu penelitian ini juga
dan fluida dingin pada 32oC. Laju aliran massa pada untuk mengetahui karakteristik pressure drop yang
fluida panas dari 0,11kg/s s/d 0,33 kg/s dan pada terjadi pada aliran yang mengalir pada alat penukar
fluida dingin dari 0,17 kg/s s/d 0,33 kg/s. Hasil yang kalor tipe pipa ganda ini yang alirannya searah.
didapatkan pada penelitian ini bahwa nilai dari
Reynolds number memiliki pengaruh terhadap nilai 3. METODE DAN MATERIAL
Nusselt Number dan pressure drop. Variasi debit
aliran akan berpengaruh terhadap nilai efektifnes. Untuk mengetahui karakteristik perpindahan panas
Pada nilai cr sebesar 0,5 kJ/s.K menghasilkan nilai dari alat penukar kalor, perlu dilakukan uji coba alat
efektifnes sebesar 31,42% dan NTU sebesar 0.48 penukar kalor tipe pipa ini dengan jalan temperatur
ms/kJ. fluida panas diatur dengan menggunakan termostat
pada alat penukar kalor tersebut pada 60oC.
Kata Kunci: karakteristik perpindahan panas, Termostat ini berfungsi sebagai switch yang dapat
penurunan tekanan, penukar kalor, pipa ganda, mengatur heater agar dapat memanaskan tangki
aliran searah. panas sesuai dengan temperatur yang telah diatur
sebelumnya. Sedangkan pada fluida dingin diambil
1. PENDAHULUAN dari tangki reservoir dan keluaran fluida dingin dari
alat penukar kalor tersebut dibuang keluar, sehingga
Alat penukar kalor merupakan salah satu alat temperatur di dalam tangki dingin dapat menjaga
penunjang produksi yang berfungsi untuk temperatur fluida dingin pada temperatur kerja 32oC.
melaksanakan perpindahan energi panas dari suatu
aliran fluida ke aliran fluida lain. Alat ini banyak Aliran yang mengalir pada alat penukar kalor tipe
digunakan dalam beberapa industri seperti konsentris ini dibuat searah atau paralel. Dilakukan
pembangkit listrik, pabrik pengolah kimia, peralatan variasi debit aliran pada 5 kecepatan aliran untuk
pengkondisi udara, refrigerator, dan lain sebagainya fluida panas, yakni pada 6,7 lpm, 10 lpm, 13,3 lpm,
[1]. Jenis dan ukuran alat penukar kalor ini banyak, 16,7 lpm dan 20 lpm. Serta 4 variasi kecepatan aliran
tergantung dari kebutuhan yang ditentukan oleh untuk fluida dingin, yakni pada 10 lpm, 13,3 lpm,
pemakai. Salah satu jenisnya adalah tipe pipa ganda, 16,7 lpm dan 20 lpm.
aliran fluida panas mengalir melalui pipa bagian
dalam dan aliran fluida dingin mengalir melalui pipa
bagian luar. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
perpindahan panas dari aliran fluida yang
Gambar 1. Eksperimen Apparatus

bagian dalam untuk membaca temperatur masuk


Alat Penukar Kalor tipe pipa ganda ini dibuat dari fluida panas. Sedangkan Tho dipasang pada jalur
pipa dengan bahan stainless steel. Panjang Alat keluar tabung untuk membaca temperatur keluar
Penukar Kalor yang dibuat ini adalah 1,02 m. fluida panas.
Dengan tabung dalam berdiameter 0,0127 m dan
tabung luar berdiameter 0,0254 m. Dimensi alat Untuk aliran searah atau paralel, maka Tc1 yang
penukar kalor tipe pipa ganda ini dapat dilihat dari dipasang pada jalur masuk tabung konsentris bagian
tabel 1. luar digunakan untuk membaca temperatur masuk
fluida dingin. Sedangkan Tc2 yang dipasang pada
Tabel 1. Dimensi Alat Penukar Kalor jalur keluar tabung untuk membaca temperatur
keluar fluida dingin. Untuk membaca temperatur
No Deskripsi Dimensi (m) dinding tabung konsentris bagian luar dipasang 5
1 Diameter inner tabung dalam 0,0107 termokopel yang disusun dengan jarak tertentu.
2 Diameter outer tabung dalam 0,0127
3 Diameter inner tabung luar 0,0234 Alat lain yang digunakan pada eksperimen apparatus
4 Diameter outer tabung luar 0,0254 ini adalah Rotameter 1 yang berfungsi untuk
5 Panjang Alat Penukar Kalor 1,02
membaca kecepatan aliran fluida panas dan
Rotameter 2 untuk membaca kecepatan aliran fluida
Untuk membuat aliran pada sistem ini menjadi aliran dingin. Selain itu juga terdapat 4 unit Pressure Gauge
searah, dibuka K3 (Katub 3) dan K6 (Katub 6). yang berfungsi untuk membaca tekanan pada jalur
Sedangkan K4 (Katub 4) dan K5 (Katub 5) ditutup. masuk dan keluar pada masing – masing aliran
Pada aliran searah, fluida panas yang berada pada fluida.
Bak Panas, dipompa masuk ke Alat Penukar Kalor
melalui Rotameter 1, dan bersirkulasi kembali ke 3.1. Persamaan dan simbol
Bak Panas. Variasi debit aliran fluida panas diatur
dengan menggunakan K1 (Katub 1). Fluida dingin Untuk aliran fluida yang mengalir dalam Alat
yang berada pada tangki dingin dipompa masuk ke Penukar Kalor tipe konsentris ini laju perpindahan
alat penukar kalor melalui Rotameter 2, dan keluar panas yang terjadi dapat dinyatakan sebagai :
dari sistem ke pembuangan. Suplai fluida dingin
didapat dari Tangki Reservoir dengan membuka K7 (1)
(Katub 7). Variasi debit aliran fluida dingin dapat
diatur dengan menggunakan K2 (Katub 2).
Koefisein perpindahan panas konveksi yang terjadi
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Untuk dapat membaca temperatur pada Alat Penukar
Kalor tersebut dipasang 9 unit termokopel tipe-K
yang dihubungkan ke display. Thi adalah termokopel (2)
yang dipasang pada jalur masuk tabung konsentris
Dimana Ts adalah temperatur permukaan lokal yang ∆ (8)
nilainya diambil dari termokopel yang diletakkan
pada dinding tabung luar. Sedangkan Tm adalah 3.3 Metode Efektifnes – NTU
temperatur rata – rata pada aliran.
Metode dengan menggunakan Efektifnes _ NTU ini
Bilangan Nusselt yang terjadi pada alat penukar lebih efektif jika dipakai untuk mengetahui unjuk
kalor ini dapat dinyatakan sebagai : kerja atau performansi dari Alat Penukar Kalor.
Efektifnes adalah rasio dari jumlah aktual
⁄ (3) perpindahan panas terhadap perpindahan panas
maksimum yang terjadi pada Alat Penukar Panas [5].
Untuk bilangan Reynolds dinyatakan dari :
(9)
4 ⁄ (4)
Untuk mendefenisikan unjuk kerja Alat Penukar
Nomenclatur
Kalor ini terlebih dahulu diketahui laju perpindahan
A : luas permukaan tabung (m2)
panas maksimum (qmax) yang dimungkinkan oleh
D : diameter tabung (m)
penukar kalor tersebut [5].
h : koefisien perpindahan panas (W/m2K)
k : konduktifitas termal (W/mK)
Jika Cc < Ch , maka (10)
L : panjang penukar kalor (m)
Jika Cc > Ch , maka (11)
TLMTD : Beda temperatur rata-rata log (K atau C)
q : laju perpindahan panas (W)
Efektifnes merupakan bilangan tanpa dimensi dan
U : koefisien perpindahan panas overall (W/m2K)
harus berada pada batas 0 ≤  ≤ 1.
T1 : beda temperatur masuk (K)
T2 : beda temperatur keluar (K) Untuk semua Alat Penukar Kalor nilai efektifnes
 : density (kg/m3) dapat dinyatakan sebagai :
 : viskositas dinamis (kg/m.s)
, (12)
3.2 Metode Beda Temperatur Rata – rata
Logaritmik (TLMTD)
Number of Transfer Unit (NTU) juga merupakan
Metode yang sering digunakan untuk perancangan bilangan tanpa dimensi dan didefenisikan sebagai :
dan perhitungan unjuk kerja peralatan penukar kalor
[3]. (13)

∆ (5)
Dimana Cmin diperoleh untuk nilai yang terkecil dari:
Dimana Harga TLMTD adalah perbedaan temperatur (14)
rata – rata logaritmik yang didapat dari perbedaan Atau
temperatur masuk, T1, dan perbedaan temperatur (15)
T2, dengan persamaan [4]:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
∆ ∆
∆ ∆ (6)
∆ Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa laju
perpindahan panas dan penurunan tekanan pada Alat
Untuk mendapatkan harga TLMTD diperlukan asumsi Penukar Kalor tipe Konsentris ini disajikan pada
sebagai berikut : gambar 2 dan 3. Laju perpindahan panas yang
1. Harga U konstan untuk seluruh panjang pipa. dihasilkan pada percobaan ini ditunjukkan pada
2. Konduksi hanya berlangsung satu dimensi ke gambar 2.
arah radial pipa.
3. Perpindahan panas hanya terjadi antara kedua Dapat dilihat pada gambar 2 bahwa tren yang
fluida saja. dihasilkan pada percobaan ini memiliki tren yang
4. Kondisi tunak. sama seperti yang dihasilkan Warakorm [1], dimana
5. Perbedaan energi potensial dan kinetik peningkatan bilangan Nusselt rendah, pada saat
diabaikan. bilangan Reynolds tersebut kecil. Namun pada saat
bilangan Reynolds lebih besar maka peningkatan
Untuk penukar kalor dengan aliran paralel berlaku : bilangan Nusselt menjadi lebih tinggi.

∆ (7)
Nu = f (Re)  = f (NTU,Cr)
350 70
300 60
250
50
200 Warakorm
Nu

40 Timothy‐Cr0.5

 (%)
150 Qc:0.6
30 Timothy‐Cr1.0
100 Qc:0.8
50 20 Cr:0.5
Qc:1
0 10 Cr:1.0
1,5 3,5 5,5 7,5 Qc:1.2
Re x 10000 0
0 1 2 3
NTU

Gambar 2. Hubungan bilangan Nusselt dan Reynolds


Gambar 4. Efektifnes – NTU untuk aliran searah
Nilai bilangan Nusselt sesuai dengan persamaan (3)
akan menghasilkan koefisien perpindahan panas, h. Dari gambar grafik ini dapat dilihat bahwa dari hasil
Dan nilai h dapat mempengaruhi nilai laju percobaan pada Nilai cr 0.5 dan 1,0 memiliki tren
perpindahan, q sesuai dengan persamaan (2). Hal ini yang serupa dengan Timothy [3]. Untuk nilai cr 0.5
ditentukan akibat dari aliran turbulen dan perbedaan tren kurva yang dihasilkan lebih tinggi dari kurva
tekanan yang dihasilkan sepanjang arah radial pada pada cr 1,0. Hal ini juga ditunjukkan oleh Incropera
Alat Penukar Kalor tipe Konsentris ini. [5]. Perhitungan untuk efektifnes didapatkan
berdasarkan dari persamaan (9). Kemudian nilai
NTU didapatkan dari persamaan (13). Sehingga nilai
P = f (Re)
efektifnes untuk Alat Penukar Kalor tipe Konsentris
20
ini dikandung dalam grafik yang disajikan pada
Thousands

18
16
gambar 4 ini.
14
12 Warakorm 5. KESIMPULAN
P

10
Qc:0.6
8
Qc:0.8
Data eksperimen yang dihasilkan pada penelitian ini
6
4
termasuk bilangan Reynolds, bilangan Nusselt,
Qc:1
2 Efektifnes-NTU dan penurunan tekanan, telah
0
Qc:1.2
disajikan pada percobaan untuk Alat Penukar Kalor
1,5 3,5 5,5 7,5
tipe Konsentris ini. Dari percobaan yang dilakukan
Re x 10000
ini, dapat disimpulkan bahwa pengaruh kenaikan
bilangan Reynolds mempengaruhi besarnya kenaikan
bilangan Nusselt dan penurunan tekanan yang terjadi
Gambar 3. Hubungan Penurunan tekanan dan Reynolds pada Alat Penukar Kalor tipe Konsentris ini. Pada
nilai cr 0,5 kJ/s.K menghasilkan efektifnes sebesar
Penurunan tekanan yang terjadi pada tabung dalam 31,42% dan NTU sebesar 0,48 ms/kJ.
Alat Penukar Kalor tipe Konsentris ini ditunjukkan
pada gambar 3 sebagai fungsi bilangan Reynolds. DAFTAR REFERENSI
Penurunan tekanan yang diambil dari Warakorm [1]
juga digambarkan untuk perbandingan. Dapat dilihat [1] Warakorm et al, “Heat Transfer and Pressure
bahwa penurunan tekanan yang dihasilkan dari Drop Characteristics in a Double-pipe Heat
percobaan memiliki tren yang serupa. Namun pada Exchanger Fitted with a Tubulator”.
percobaan nilai penurunan tekanan-nya lebih tinggi, [2] M.A Mehrabian, S.H Mansori, G.A
karena aliran yang dihasilkan turbulen. Semakin Sheikhzadeh, “The Overall Heat Transfer
besar nilai bilangan Reynolds peningkatan Characteristics of a Double Pipe Heat
penurunan tekanan semakin besar pula. Exchanger : Comparison of Experimental
Data With Predictions of Standard
Selanjutnya grafik Efektifnes – NTU juga dapat Correlations”, IJE Transactions
dihasilkan pada konfigurasi aliran searah ini. Hal ini B:Applications, Vol 15, No 4, December
bisa dilihat pada gambar 4. Pada grafik ini 2002, hal 395-406.
digambarkan pula ratio kapasitas (cr) yang dihasilkan [3] Timothy J Rennie, Vijaya G.S. Raghava,
oleh Timothy [4]. Nilai cr yang digambarkan adalah “Eksperimenal studies of a double-pipe
0,5 dan 1,0. helical heat exchanger”, Experimental
Thermal and Fluid Science, 29, 2005, hal
919-924.
[4] Timothy J Rennie, Vijaya G.S. Raghava ,
“Numerical studies of a double-pipe helical
heat exchanger”, Applied Thermal
Engineering, 26, 2006, hal 1266-1273.
[5] Incropera, Frank P, Davit P Dewitt,
Fundamental of Heat and Mass Transfer,
Fifth edition, John Wiley and Sons, Inc, New
York, 2002.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai