Anda di halaman 1dari 17

Volume 07, Nomor 01, Juni 2018

Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik Hal. 65 - 81

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR AIR LAUT TERHADAP EFISIENSI


PENDINGINAN PADA COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI PLTU
UNIT 1 PT. PJB UP GRESIK

Sutrisno, Moh. Ridwan Efendi


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Gresik

ABSTRAK

PT PJB Unit Pembangkitan Gresik (UP Gresik) merupakan salah satu unit
pembangkit listrik yang dalam proses produksinya dihasilkan oleh tenaga uap dan gas.
pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) memiliki beberapa komponen utama seperti
Boiler, Turbin, Generator, Condenser dan Pompa. sebagai penunjang operasional
produksi, unit pembangkit didukung oleh beberapa alat alat bantu, salah satunya cooling
water heat exchanger yang berfungsi sebagai media pendinginan dalam siklus
pembangkitan, serta berperan penting untuk menjaga kestabilan temperatur di tiap
peralatan, maka dalam hal ini analisa efisiensi pendinginan sangat diperlukan untuk
menjaga agar unit pembangkit tetap beroperasi secara maksimal.
Perhitungan efisiensi heat exchanger dilakukan di PT. PJB Unit Pembangkitan
Gresik khususnya untuk PLTU Unit I selama tiga bulan yang bertujuan untuk mengetahui
temperatur air laut yang digunakan sebagai media pendinginan di dalam cooling water
heat exchanger serta menganalisa pengaruh temperatur air laut terhadap efisiensi
pendinginan yang digunakan untuk mendinginkan alat alat bantu. Analisa yang dilakukan
dalam menghitung efisiensi pendinginan menggunakan variabel temperature inlet and
outlet pada cooling water and sea water.
Hasil perhitungan sesuai data spesifikasi menunjukkan beban kerja yang digunakan
pada cooling water heat exchanger sebesar 7,37 MW dengan efisiensi sebesar 80,8 %.
Pengambilan sampel data yang diperoleh selama tiga bulan, dapat disimpulkan bahwa
temperatur air laut yang efisien untuk digunakan sebagai media pendinginan di dalam
cooling water heat exchanger adalah 33,12 sehingga batasan operasi temperatur air laut
yang diizinkan untuk dapat digunakan sebagai media pendinginan antara 33 s/d 35 .

Kata kunci : Efisiensi, Temperatur inlet dan outlet, Cooling water, Sea water.

pembangkitan terintegrasi dengan


PENDAHULUAN
standar kelas dunia.
PT. Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Berdasarkan visi perusahaan dalam
merupakan produsen listrik yang memenuhi kebutuhan listrik tersebut,
senantiasa mengabdikan diri untuk PT PJB memiliki beberapa pembangkit
bangsa dan negara Indonesia, serta listrik salah satunya Unit Pembangkitan
mendorong perkembangan Gresik (UP Gresik) yang memiliki
perekonomian nasional dengan kapasitas daya 2.218 MW yang terdiri
menyediakan energi listrik yang dari 2 unit PLTG, 4 unit PLTU dan 3
bermutu tinggi, andal dan ramah Blok PLTGU yang setiap tahun
lingkungan. Visi PT PJB menjadi membangkitkan energi listrik rata-rata
perusahaan terpercaya dalam bisnis 12.814 GWh.

65
Volume 07, No. 01, Juni 2018

PT. PJB UP Gresik merupakan salah untuk menjaga agar unit pembangkit
satu unit pembangkit yang dalam tetap beroperasi secara maksimal. Dari
proses produksinya dihasilkan oleh latar belakang tersebut diperoleh
tenaga uap dan gas.pada pembangkit permasalahan mengenai temperatur air
listrik tenaga uap (PLTU) memiliki laut yang digunakan sudah sesuai untuk
beberapa komponen utama seperti dapat digunakan sebagai media
Boiler, Turbin, Generator, Condenser pendinginan didalam cooling water
dan Pompa. Pembangkit listrik tenaga heat exchanger serta dalam penelitian
uap mengkonversi energi kimia dari ini akan membahas mengenai cara
bahan bakar menjadi energi listrik, untuk mengetahui pengaruh temperatur
untuk menghasilkan listrik boiler air laut terhadap efisiensi pendinginan.
berperan mengubah fase air menjadi Tujuan penelitian ini dilakukan alaha
uap, dari boiler uap akan dialirkan ke untuk mengetahui temperatur air laut
turbin utama, selanjutnya uap akan yang diizinkan untuk dapat digunakan
terkondensasi di dalam kondensor dan sebagai media pendinginan di dalam
siap digunakan lagi untuk proses cooling water heat exchanger; dan
produksi uap di dalam boiler. menganalisa pengaruh temperatur air
Unit pembangkit didukung oleh laut yang digunakan sebagai media
beberapa alat alat bantu sebagai pendinginan utama di dalam cooling
penunjang operasional produksi, salah water heat exchanger terhadap efisiensi
satunya cooling water heat exchanger pendinginan fluida pendingin (service
(CWHE), dalam hal ini CWHE water) yang digunakan untuk
berfungsi sebagai sarana pendinginan mendinginkan alat alat bantu (auxiliary
air pendingin. Air pendingin yang common), sehingga diperoleh manfaat
dimaksud ada 2 jenis : agar mengetahui kondisi pendinginan
a. Pendingin air tawar, berfungsi yang efisien dan sesuai temperatur
sebagai pendinginan peralatan yang dibutuhkan didalam cooling water
seperti pompa & pelumasan heat exchanger; memastikan peralatan
b. Pendingin air laut berfungsi
tidak terjadi panas berlebih ketika
untuk mendinginkan air
pendingin (air tawar) sedang beroperasi yang dapat
mengganggu operasional / kinerja unit
Media pendinginan dalam siklus pembangkit; serta
pembangkitan ini sangat berperan
penting untuk menjaga kestabilan TINJAUAN TEORI
temperatur di tiap peralatan, jika dalam
Perpindahan Panas
proses pendinginan tidak maksimal
maka akan berdampak pada proses Penukar panas (Heat Exchanger)
produksi yang berakibat harus merupakan suatu peralatan yang
menghentikan produksi listrik (shut berfungsi sebagai pemindah panas
down unit). Maka dalam hal ini analisa antara fluida yang temperaturnya lebih
efisiensi pendinginan sangat diperlukan tinggi dengan fluida yang
66 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

temperaturnya lebih rendah. Proses terjadinya perubahan fase dari


perpindahan panas dapat terjadi secara salah satu atau labih fluida kerja
langsung atau tidak langsung. tersebut. Terjadinya perubahan
fase tersebut menunjukkan
Maksudnya :
terjadinya perpindahan energi
a Perpindahan panas secara panas yang cukup besar.
langsung ialah dimana fluida yang Perubahan fase tersebut juga
panas akan bercampur dengan meningkatkan kecepatan
fluida dingin tanpa ada pemisah perpindahan panas yang terjadi.
dalam suatu bejana.
b Sedangkan perpindahan panas 2. Heat exchanger berdasarkan
secara tidak langsung ialah dimana desain konstruksi
fluida panas dan dingin tidak Pengklasifikasian heat exchanger
berhubungan langsung atau proses secara umum dapat dikelompokkan
perpindahan panasnya melalui menjadi beberapa kelompok yakni tipe
sebuah perantara seperti pipa, tubular, tipe plat, dan tipe extended-
tube, atau peralatan lainnya. surface.
 Heat exchanger tipe tubular
Heat exchanger dapat
Heat exchanger tipe ini
diklasifikasikan menjadi berbagai jenis
melibatkan penggunaan tube
berdasarkan beberapa aspek: pada desainnya. Bentuk
1. Heat exchanger berdasarkan penampang tube yang digunakan
proses transfer panas bisa bundar, elips, kotak, twisted,
dan lain sebagainya. Heat
 Heat exchanger tipe kontak tak exchanger tipe tubular didesain
langsung untuk dapat bekerja pada tekanan
Heat exchanger tipe ini tinggi, baik tekanan yang berasal
melibatkan fluida-fluida yang dari lingkungan kerjanya maupun
saling bertukar panas dengan perbedaan tekanan tinggi antar
adanya lapisan dinding yang fluida kerjanya. Tipe tubular
memisahkan fluida-fluida sangat umum digunakan untuk
tersebut. Sehingga pada heat fluida kerja cair-cair, cair-uap,
exchanger jenis ini tidak akan cair-gas, ataupun juga gas-gas.
terjadi kontak secara langsung Namun untuk penggunaan pada
antara fluida-fluida yang terlibat. fluida kerja gas-cair atau juga
 Heat exchanger tipe kontak gas-gas, khusus untuk digunakan
langsung pada kondisi fluida kerja
Suatu alat yang di dalamnya bertekanan dan bertemperatur
terjadi perpindahan panas antara tinggi sehingga tidak ada jenis
satu atau lebih fluida dengan heat exchanger lain yang mampu
diikuti terjadinya pencampuran untuk bekerja pada kondisi
sejumlah massa dari fluida-fluida tersebut. Salah satu jenis heat
tersebut disebut dengan heat exchanger tipe tubular adalah
exchanger tipe kontak langsung. tipe shell & tube.
Perpindahan panas yang diikuti Heat exchanger tipe shell & tube
percampuran fluida-fluida menjadi satu tipe yang paling
tersebut, biasanya diikuti dengan mudah dikenal. Tipe ini
Teknik 67
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

melibatkan tube sebagai relatif murah. Shell tipe F


komponen utamanya. Salah satu memiliki nilai efisiensi
fluida mengalir di dalam tube, perpindahan panas yang lbih
sedangkan fluida lainnya tinggi dari tipe E, karena
mengalir di luar tube. Pipa-pipa shell tipe didesain untuk
tube didesain berada di dalam memiliki dua aliran (aliran
sebuah ruang berbentuk silinder U). Aliran sisi shell yang
yang disebut dengan shell, dipecah seperti pada tipe G,
sedemikian rupa sehingga pipa- H, dan J, digunakan pada
pipa tube tersebut berada sejajar kondisi-kondisi khusus
dengan sumbu shell. seperti pada kondenser dan
Komponen-komponen utama dari boiler thermosiphon. Shell
heat exchanger tipe shell & tube tipe K digunakan pada
adalah sebagai berikut : pemanas kolam air.
a) Tube Sedangkan shell tipe X biasa
Pipa tube berpenampang digunakan untuk proses
lingkaran menjadi jenis yang penurunan tekanan uap.
paling banyak digunakan c) Nozzle
pada heat exchanger tipe ini. Titik masuk fluida ke dalam
Desain rangkaian pipa tube heat exchanger, entah itu sisi
dapat bermacam-macam shell ataupun sisi tube,
sesuai dengan fluida kerja dibutuhkan sebuah
yang dihadapi. komponen agar fluida kerja
b) Shell dapat didistribusikan merata
Bagian ini menjadi tempat di semua titik. Komponen
mengalirnya fluida kerja tersebut adalah nozzle.
yang lain selain yang Nozzle ini berbeda dengan
mengalir di dalam tube. nozzle-nozzle pada
Umumnya shell didesain umumnya yang digunakan
berbentuk silinder dengan pada mesin turbin gas atau
penampang melingkar. pada berbagai alat ukur.
Material untuk membuat Nozzle pada inlet heat
shell ini adalah pipa silindris exchanger akan membuat
jika diameter desain dari aliran fluida yang masuk
shell tersebut kurang dari 0,6 menjadi lebih merata,
meter. Sedangkan jika lebih sehingga didapatkan efisiensi
dari 0,6 meter, maka perpindahan panas yang
digunakan bahan plat metal tinggi.
yang dibentuk silindris dan d) Front-end dan rear-end head
disambung dengan proses Bagian ini berfungsi sebagai
pengelasan. tempat masuk dan keluar
Tipe-tipe desain dari shell dari fluida sisi pipa tubing.
ditunjukkan pada gambar di Selain itu bagian ini juga
atas. Tipe E adalah yang berfungsi untuk menghadapi
paling banyak digunakan adanya efek pemuaian.
karena desainnya yang Berbagai tipe front-end dan
sederhana serta harga yang
68 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

rear-end head ditunjukkan arah aliran fluida dapat


pada gambar di atas. didesain searah.
e) Buffle h) Spiral tube
Ada dua jenis buffle yang Heat exchanger tipe ini
ada pada heat exchanger tipe menggunakan pipa tube yang
shell & tube, yakni tipe didesain membentuk spiral di
longitudinal dan transversal. dalam sisi shell. Perpindahan
Keduanya berfungsi sebagai panas pada tipe ini sangat
pengatur arah aliran fluida efisien, namun di sisi hampir
sisi shell. Beberapa contoh tidak mungkin untuk
desain buffle ditunjukkan melakukan pembersihan sisi
pada gambar di samping. dalam tube apabila kotor.
f) Tube sheet  Heat exchanger tipe plate (Plat)
Pipa-pipa tubing yang
Heat exchanger tipe ini
melintang longitudinal
menggunakan plat tipis sebagai
membutuhkan penyangga
komponen utamanya. Plat yang
agar posisinya bisa stabil.
digunakan dapat berbentuk polos
Jika sebuah heat exchanger
ataupun bergelombang sesuai
menggunakan buffle
dengan desain yang
transversal, maka ia juga
dikembangkan. Heat exchanger
berfungsi ganda sebagai
jenis ini tidak cocok untuk
penyangga pipa tubing.
digunakan pada tekanan fluida
Namun jika tidak
kerja yang tinggi, dan juga pada
menggunakan buffle, maka
diferensial temperatur fluida yang
diperlukan penyangga
tinggi pula.
khusus.
g) Double-pipe  Heat exchanger dengan sirip
Heat exchanger ini (Extended Surface)
menggunakan dua pipa Satu kelemahan dari heat
dengan diameter yang exchanger tipe tubular dan plat
berbeda. Pipa dengan adalah koefisien perpindahan
diameter lebih kecil dipasang panas yang relatif rendah, yakni
paralel di dalam pipa hanya mampu mencapai
berdiameter lebih besar. maksimal 60%. Hal ini
Perpindahan panas terjadi dikarenakan angka perbandingan
pada saat fluida kerja yang luas permukaan perpindahan
satu mengalir di dalam pipa panas tiap satuan volume yang
diameter kecil, dan fluida rendah. Sehingga salah satu cara
kerja lainnya mengalir di untuk meningkatkan efisiensi
luar pipa tersebut. Arah perpindahan panas adalah dengan
aliran fluida dapat didesain jalan meningkatkan luas
berlawanan arah untuk permukaan perpindahan panas,
mendapatkan perubahan yakni dengan menggunakan sirip,
temperatur yang tinggi, atau berikut adalah desain heat
jika diinginkan temperatur exchanger dengan plat sirip.
yang merata pada semua sisi Heat exchanger tipe ini
dinding heat exchanger maka merupakan modifikasi dari heat

Teknik 69
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

exchanger tipe plat yang diberi berupa single-pass atau juga multi-
tambahan sirip. Prinsip desainnya pass. Dikatakan single-pass yakni
adalah penggunaan sirip yang apabila fluida mengalir hanya satu
berbentuk segitiga ataupun kotak kali di dalam heat exchanger.
yang dipasangkan di antara dua plat Sedangkan dikatakan multi-pass
paralel. Salah satu aplikasi heat apabila fluida mengalir lebih dari
exchanger plat dengan sirip dapat satu kali di dalam sebuah heat
kita lihat pada gambar di atas, yakni exchanger. Dari konsep multi-pass
sebuah heat exchanger yang tersebut, berikut adalah beberapa
berfungsi untuk merubah gas tipe heat exchanger berdasarkan
refrigerant agar kembali ke fase cair bentuk aliran fluida.
dengan media pendingin udara. Pada  Heat exchanger tipe single-pass
kondensor ini ada dua bentuk sirip, a) Counterflow heat exchanger
yang pertama berukuran kecil dan Fluida-fluida yang mengalir
terpasang memanjang sejajar dengan pada heat exchanger tipe ini
panjang plat. Sisi tersebut menjadi berada saling sejajar, akan
jalur aliran fluida refrigerant. Sirip tetapi memiliki arah yang
yang kedua berukuran lebih besar saling berlawanan. Desain
berbentuk segitiga dan terpasang di ini menghasilkan efisiensi
antara dua plat yang mengalirkan perpindahan panas yang
refrigerant. Udara sebagai fluida paling baik diantara jenis
pendingin mengalir melewati sirip- heat exchanger yang lain.
sirip segitiga tersebut dan Hal ini disebabkan karena
menciptakan aliran yang tegak lurus fluida dingin yang masuk ke
(cross-flow) dengan aliran dalam exchanger akan
refrigerant. bertemu dangan fluida
3. Heat exchanger berdasarkan sumber panas yang akan
bentuk aliran fluida keluar dari exchanger,
dimana fluida ini sudah
Penentuan desain aliran fluida di mengalami penurunan panas.
dalam sebuah heat exchanger Begitu pula pada sisi outlet
tergantung dari kebutuhan tingkat fluida yang dipanaskan, ia
keefektifan perpindahan panas yang akan dipanaskan oleh fluida
diinginkan, penurunan tekanan yang sumber panas yang baru saja
diijinkan, kecepatan aliran fluida masuk ke exchanger
minimum dan maksimum yang tersebut. Untuk lebih
diperbolehkan, bentuk aliran fluida, jelasnya, mari kita
desain bentuk heat exchanger, perhatikan gambar berikut.
tegangan termal yang diijinkan, b) Paralel flow heat exchanger
perubahan temperatur yang dibutuhkan, Fluida-fluida kerja pada heat
desain sistem perpipaan, serta berbagai exchanger tipe ini mengalir
pertimbangan yang lain. Pada gambar sejajar dan memiliki arah
berikut ini merupakan tipe aliran aliran yang sama antara
singlepass dan multipass pada sebuah fluida satu dengan yang
heat exchanger. lainnya. Fluida-fluida
Fluida yang mengalir di tersebut masuk dan keluar
dalam sebuah heat exchanger bisa heat exchanger melalui sisi
70 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

yang sama. Desain aliran shell, fluida ini mengalir ke


fluida yang searah pada heat dua arah dan keluar melalui
exchanger tipe ini, dua outlet. Fluida yang lain
menghasilkan tingkat mengalir lurus pada sisi tube.
efisiensi perpindahan panas Untuk lebih jelasnya dapat
yang buruk di antara semua kita lihat pada gambar
heat exchanger tipe single- berikut.
pass. f) Multipass crossflow
c) Crossflow heat exchanger exchanger
Dua fluida yang mengalir di Heat exchanger tipe ini
heat exchanger tipe ini menyederhanakan desain seri
memiliki arah yang saling atau paralel dari beberapa
tegak lurus atau bersilangan. heat exchanger menjadi lebih
Secara termodinamik, tipe compact dan tidak memakan
ini memiliki efisiensi banyak ruang. Tersusun atas
perpindahan panas yang dua atau lebih fluida kerja
lebih rendah daripada tipe yang mengalir dengan arah
counterflow tetapi lebih aliran yang saling tegak
tinggi daripada tipe lurus.
paralelflow. Perpindahan
panas yang paling efisien
Prinsip Kerja Heat Exchanger
terjadi pada sudut-sudut
aliran. Untuk lebih jelasnya Panas merupakan salah satu bentuk
mari kita perhatikan gambar- energi yang dapat dipindahkan dari
gambar berikut. suatu tempat ke tempat yang lain.
d) Split-flow heat exchanger
Dalam suatu proses panas dapat
Heat exchanger ini berdesain
shell & tube dengan satu mengakibatkan terjadinya kenaikan
fluida yang masuk ke sisi suhu suatu zat dan perubahan tekanan,
shell melalui bagian tengah reaksi kimia dan kelistrikan.
lalu mengalir secara
1. Konduksi
longitudinal ke dua arah,
berbelok 180 pada ujung- Konduksi / hantaran merupakan
ujung shell dan berkumpul perpindahan panas antara molekul-
untuk keluar melalui sisi molekul yang salig berdekatan antara
outlet. Fluida yang lain satu dengan yang lainnya dan tidak
mengalir lurus dan hanya
diikuti oleh perpindahan moleku-
satu arah melintasi sisi tube.
Untuk lebih memahami tipe molekul tersebut secara fisik. molekul
ini, mari kita perhatikan benda panas akan bergetar lebih cepat
gambar di bawah ini. dibanding dengan molekul dalam
e) Divided-flow heat exchanger keadaan dingin. Getaran yang cepat ini
Pada tipe ini, salah satu tenaganya akan berpindah ke molekul
fluida masuk ke sisi shell di sekelilingnya sehingga akan
melalui inlet yang terletak
menyebabkan getaran lebih cepat yang
pada tengah-tengah heat
exchanger. Di dalam sisi akan memberikan panas.

Teknik 71
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

2. Konveksi massa jenis pada beberapa zat dapat


Secara teori panas dipindahkan oleh dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Daftar massa jenis pada beberapa
molekul molekul yang bergerak zat
(mengalir) karena adanya tekanan.
Dalam hal ini kecepatan gerakan Massa Massa
Jenis
No Jenis Zat Jenis Jenis
(aliran) memegang peranan penting Zat
kg/𝐦𝟑 kg/m3
dalam proses konveksi hanya terjadi 1. Air Tawar 1000 Es 920
pada fluida. Alumin
2. Air Laut 1030 2700
ium
3. Isolasi Panas Besi &
3. Darah 1060 7800
baja
Mencegah kehilangan panas alat- 4. Bensin 680 Emas 19300
alat, pipa-pipa steam/gas yang bersuhu 2400 -
5. Air Raksa 13600 Gelas
2800
tinggi ke sekeliling yang suhunya lebih 300 -
rendah, atau sebaliknya. Isolasi juga 6. Udara 1293 Kayu
900
dapat mencegah masuknya panas Temba
7. Helium 0,1786 8900
ga
karena suhu sekitarnya yang lebih 0,0899
8. Hidrogen Timah 11300
tinggi, serta dapat mencegah bahaya 4
yang dapat timbul bila orang 1700 -
9. Uap Air 0,6 Tulang
2000
menyentuh permukaan benda yang
sangat panas/dingin. Umumnya bahan
isolasi memiliki daya hantar panas 5. Perbedaan suhu rata-rata
rendah, dapat menahan arus konveksi, Dalam perpindahan panas perbedaan
dan daat disesuaikan dengan suhu. suhu mengendalikan laju pemindahan
panas. Suhu fluida dalam alat sering
4. Massa Jenis
tidak tetap. Dalam perhitungan
Waktu yang diperlukan untuk digunakan perbedaan suhu rata-rata.
menaikkan suhu zat cair dipengaruhi
𝑇2−𝑡2 − (𝑇1−𝑡1)
oleh jumlah zat cair. Semakin banyak ∆𝑡LMTD = (𝑇2−𝑡2) [1]
ln
(𝑇1−𝑡1)
zat cair maka semakin lama waktu
yang diperlukan untuk menaikkan suhu Perbedaan suhu ini disebut
zat. Banyaknya benda yang dipanaskan perbedaan suhu rata-rata logaritma
pada umumnya dinyatakan dengan (Log Mean Temperature Difference)
massa benda. Massa benda disingkat LMTD.
dilambangkan dengan m dengan satuan Q = U x A x ( t ) LMTD [2]
kilogram (kg). Sedangkan untuk massa
6. Perpindahan panas radiasi
jenis suatu zat dilambangkan dengan
satuan (𝜌). Perpindahan panas dipengaruhi oleh
Besarnya massa jenis pada beberapa pergerakan foton yang tak terorganisir,
zat berbeda-beda. Satuan massa jenis setiap benda memancarkan foton secara
dalam SI adalah (kg/𝑚3 ). Besarnya serampangan didalam arah, waktu, dan
energy netto yang dipindahkan oleh
foton tersebut. Adapun dalam analisis
72 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

termal dari setiap heat exchanger dapat F = Faktor Koreksi untuk Heat
menggunakan persamaan perpindahan Exchanger type shell and tube
panas berikut. ΔTlm,CF = Log Mean
Temperatur Difference (LMTD)
Q = ( m h in x Iin ) – ( m
 h out x Iout )
7. Analisa perhitungan efisiensi
[3]
Prinsip kerja pada cooling water
Dimana : heat exchanger adalah mendinginkan
Q = Perpindahan panas di fluida pendingin, yaitu air pendingin
dalam heat exchanger (cooler), media yang digunakan adalah
 h in
m = Mass flow rate sea water air tawar yang telah digunakan untuk
masuk heat exchanger mendinginkan beberapa peralatan
Iin = Enthalpy sea water masuk bantu unit, kemudian didinginkan oleh
heat exchanger air laut.
m h out = Mass flow rate cooling Efisiensi merupakan sebuah besaran
water keluar heat exchanger yang dapat menjelaskan seberapa
Iout = Enthalpy cooling water
efektif kerja sebuah heat exchanger.
keluar heat exchanger
Berikut persamaan yang dapat
digunakan untuk menghitung efisensi
Berdasarkan kaidah ilmu
perpindahan panas, ada dua metode tersebut :

Q
untuk mencari koefisien konveksi ε = [6]
fluida panas, yaitu Log Mean 
Q max

Temperature Different (LMTD) dan Dengan :


Number of Thermal Unit (NTU). Q = Cmin (T1 – t1),
max

Metode yang akan digunakan dalam Cmin = Cc = mt1 x Cp atau


paparan berikut adalah metode LMTD Cmin = Ch = mt1 x Cp
Dimana :
karena inputan data yang dibutuhkan 
Q max
= Perpindahan panas
telah lengkap sehingga lebih mudah
maximum yang mungkin dicapai
untuk menggunakan metode ini.
oleh CWHE
Persamaan yang digunakan adalah : Cc = Kapasitas panas fluida
Q =UxA xΔTlm,CF pendingin
[4]
Ch = Kapasitas panas fluida
Dengan : panas
Cmin = Kapasitas panas minimum
1
U = Sehingga bisa dihitung :
(1/h i )  (1/h o ) 
Q
A = N.π.D.L Cp = [ 7]
 ci x (Tco - Tci )
m
(Thi  Tco )  (Tho  Tci ) 
ΔTlm,CF = [5] Cc = Q
ln [(Th i  Tco )/(Tho  Tci )] (Tco - Tci )
Dimana : 
Q
Cph =
 h x (Tho - Thi )
m
U = Overall koefisien konveksi
A = Cooling surface
Teknik 73
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018


Q hydrogen pada generator, pendingin
Ch =
(Tho - Thi ) kontrol udara pada compressor, pompa
vakum dan peralatan tambahan lainnya
Operation and maintenance of heat
dimana air pendingin dibutuhkan.
exchanger
Heat exchanger yang digunakan tipe
Dalam operasional cooling water shell & tube, dimana air service/air tawar
heat exchanger di PLTU Unit 1 yang dipompa oleh cooling water pump untuk
perlu diperhatikan adalah temperatur, dialirkan kedalam shell CWHE, di waktu
karena jika temperatur melebihi 39 0C, yang sama air laut yang di pompa oleh
dipastikan adanya pengendapan circulating water pump dialirkan ke dalam
kotoran (fouling) pada permukaan tube CWHE untuk mendinginkan air
bidang perpindahan panas yang dapat pendingin.
mengakibatkan peningkatan panas 1. Fungsi
(koef perpindahan panas mengecil). Sebagai alat untuk menurunkan
Fouling terjadi dalam waterbox temperatur air pendingin yang akan
CWHE, sehingga dalam digunakan sebagai pendingin suatu
pemeliharaannya dilakukan peralatan atau alat-alat bantu lainnya
pembersihan dalam waterbox karena (sebagai alat penukar panas). Berikut
data spesifikasi cooling water heat
sumbatan sampah didalamnya.
exchanger PLTU #1.
Fouling juga menambah tahanan
terhadap aliran fluida yang dapat 2. Spesifikasi cooling water heat
exchanger
memperbesar beda suhu rata-rata
(LMTD). Type : Horizontal
Kemampuan kerja cooling water Mounting Sheel and Tube Type
Manufacture : Toshiba
heat exchanger dapat di evaluasi
dengan membuat neraca panas. Untuk Number of sets : Two (2) per
itu pengumpulan data diperlukan agar Unit
dapat memudahkan penetapan kapan Cooler Surface : 230 m2
penghentian harus dilakukan, dapat (cooling area)
dilakukan pengamatan perubahan Cleanliness factor : 85 %
LMTD dan kehilangan tekanan pada Tube side
1) Fluid Entering : Sea Water
tube. 2) Sea Water Flow : 1000 m³/h
3) Inlet Temperature : 33
Data dan spesifikasi cooling water 4) Outlet Temperature : 34,92
heat exchanger 5) Water Velocity in tube : 2.0 m/sec
6) No. of water passes : 2
Cooling water heat exchanger 7) Design Pressure : 2.3 kg/cm2
(CWHE) PLTU unit 1 PJB Unit 8) Design Temperature : 43
Pembangkitan Gresik digunakan untuk 9) Hydrostatic test press : 3.5 kg/cm2
mendinginkan air pendinginan dari Shell side
1) Fluid Entering : Cooling Water
peralatan tambahan seperti : pendingin 2) Cooling Water Flow : 385 m³/h
pada boiler feed pump bearing, 3) Inlet Temperature : 42,98
pendingin minyak turbin, pendingin 4) Outlet Temperature : 38
74 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

5) No. of water passes : 1 air tawar untuk pendingin


6) Design Pressure : 7.5 kg/cm2 banyak).
7) Design Temperature : 58
8) Hydrostatic test press : 11.3 kg/cm2 Tabel 3 Temperature ambient of cooling
water heat exchanger PLTU unit 1
Tube Surface Area : Gas Temperature ( ) Pot Life (Minute)
Tube 5 150
20 90
Tabel 2 Materials of integral parts 30 60
40 40
Name of
Material Spec No.
Part
Tubes Aluminum JIS H- METODE PENELITIAN
Brass 3632 Lokasi dan Waktu
BsTF2-0
Tube Plate Naval JIS Penelitian dilakukan di PT. PJB
Brass H3203 Unit Pembangkitan Gresik khususnya
NBsPI untuk PLTU unit I mulai tanggal 1
Shell & Rolled JIS G- februari 2018 sampai dengan 30 april
Flanges Steel Plate 3101 2018.
SS41
Channel Rolled JIS G- Jenis Penelitian
& Covers Steel Plate 3101 Jenis penelitian adalah perhitungan
SS41
efisiensi pendinginan pada cooling
Tube Rolled JIS G-
water heat exchanger sesuai data
Support & Steel Plate 3101
Support SS41 spesifikasi dan sesuai dengan data yang
Feet didapat.
Variabel Penelitian
1. Outside dia. : 19 mm
2. Thickness : 1.25 mm Variabel yang diperlukan dalam
3. Effective Length : 3010 penelitian adalah :
4. Number of Tube : 1300 1. Cooling water temperature inlet
5. Number of Tube Pass :2 and outlet
6. Type : Straight 2. Sea water temperature inlet and
Thickness of integral parts
1. Tube plates : 70 mm outlet
2. Channel : 9 mm 3. Efisiensi cooling water heat
3. Channel Cover : 70 mm exchanger
4. Shell : 12 mm
Tahapan Penelitian
Penelitian yang dilakukan sesuai
3. Batasan Operasi
pada alur berikut :
1. Temperatur outlet service water
tinggi (alarm : 39 °C) / CWHE
kotor.
2. Bila terjadi kebocoran tube
CWHE (ada indikasi pemakaian
Teknik 75
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

4) Outlet Temperature : 38
5) No. of water passes : 1
6) Design Pressure : 7.5 kg/cm2
7) Design Temperature : 58
8) Hydrostatic test press : 11.3 kg/cm2

1) Outside diameter : 0,019 m


2) Thickness : 1,25 mm
3) Effective Length : 3010 mm
4) Number of Tube : 1300
5) Number of Tube : 2
Diagram 1 Perhitungan Efisiensi Pada Heat
Exchanger Pass
6) Type : Straight

HASIL DAN PEMBAHASAN Thickness of integral parts


Tube plates : 70 mm
Data spesifikasi cooling water heat Channel : 9 mm
exchanger Channel Cover : 70 mm
Shell : 12 mm
Spesifikasi cooling water heat
Perhitungan beban pendinginan
exchanger PLTU unit 1 dapat dilihat
pada buku Instruction Manual-Div.II 1. Koefisien konveksi fluida
pendingin (hi)
for Steam Turbine And Auxiliary
Perpindahan panas yang terdapat
Equipment Book T-2, berikut data yang
dalam cooling water heat exchanger
sudah di dapat :
merupakan perpindahan panas
Type : Horizontal
konveksi, Dalam hal ini yang
Mounting Sheel and Tube Type
Manufacture : Toshiba bertindak sebagai fluida pendingin
Number of sets : Two (2) per Unit adalah sea water (hi), fluida panasnya
Cooler Surface : 230 m2 (cooling (ho) adalah cooling water dan
area) permukaan yang dimaksud adalah
Tube side tube. Maka koefisien perpindahan
1) Fluid Entering : Sea Water
2) Sea Water Flow : 1000 m³/h panas yang akan dicari merupakan
3) Inlet Temperature : 33 koefisien konveksi. Koefisien
4) Outlet Temperature : 34,92 konveksi merupakan sebuah satuan
5) No. of water passes : 2 yang dapat menggambarkan
6) Design Pressure : 2.3 kg/cm2
7) Design Temperature : 43 berapakah panas yang dipindahkan
8) Hydrostatic test press : 3.5 kg/cm2 fluida per satuan luas permukaan tiap
kenaikan satu derajat temperaturnya.
Shell side Karena ada dua macam fluida yang
1) Fluid Entering : Cooling Water
2) Cooling Water Flow : 385 m³/h bekerja, maka ada dua nilai koefisien
3) Inlet Temperature : 42,98 konveksi, yaitu koefisien konveksi
76 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

fluida panas dan koefisien konveksi Dengan nilai rata-rata temperatur


fluida pendingin. Koefisien konveksi tersebut dapat dicari pada properties
fluida pendingin dicari dengan of saturated water.
persamaan berikut ini : k = 0,623 w/m.k
hi = Nu. k/D 𝜇 = 0,000720
Dimana : Pr = 4,83
hi = Koefisien konveksi dalam Maka :
tube (fluida pendingin) 4 . mc
Re =𝜋.
Nu = Nusselt number 𝐷. 𝜇
k = Konduktifitas panas 4 . 0,220
D = Diameter tube =𝜋. 0,019 . 0,000720
Nusselt number didapatkan dari = 20.476,07
persamaan berikut : 4
Nu = 0,023 x Re 4/5 x Pr 0,4 Nu = 0,220 x 20.476,07(5) x
4.m ci 4,83(0,4)
Re =
π.D.μ
= 1.161,445
Dimana : 𝑤
Re = Reynolds number 0,623 .𝑘
ℎ𝑖𝑛 = 1.161,445 x 𝑚
Pr = Prandtl number 0,019 𝑚
 ci 𝑤
m = Mass flow rate fluida = 38.083,18 𝑚 2 𝑘
pendingin masuk
µ = Viskositas Dengan demikian, sekarang sudah
diketahui bahwa target koefisien
Berdasarkan persamaan diatas, konveksi untuk fluida pendingin yang
maka untuk mendapatkan koefisien dirancang oleh pabrikan sebesar ±
𝑤
konveksi harus diketahui lebih dahulu 38.083,18 𝑚 2 𝑘.
reynolds number dan nusselt number, 2. Koefisien konveksi fluida panas
dan untuk nilai properties didapatkan (ho)
dari tabel “Thermophysical  ci
m Vci . 𝜌
Properties of Saturated Water”. = 𝑁
 ci
m V . 𝜌 385 (m3 /h) .1030 (kg/m3 )
= ci𝑁 = 1300
1000 (m3 /h) .1030 (kg/m3 )
= = 296,153 kg/h
1300
= 792,307 kg/h 296,153
792,307 = = 0,082 kg/s (per
= = 0,220 kg/s (per 3600
3600 tube)
tube)
Tc = (𝑇𝑖𝑛 +𝑇𝑜𝑢𝑡 )
Tc =
(𝑇𝑖𝑛 +𝑇𝑜𝑢𝑡 ) 2
2 42,98 ℃+38 ℃
33 ℃ + 34,92 ℃ =
= 2
2
= 40,49
= 33,96
Dengan nilai rata-rata temperatur
tersebut dapat dicari pada properties of
Teknik 77
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

saturated water dari tabel A-9 minimum dengan persamaan dibawah


(berdasarkan data pada tabel A-9) ini.
k = 0,631 w/m.k Q = U . A . ΔTlm,CF
𝜇 = 0,000653
Dimana :
Pr = 4,32
4. m U = Overall koefisien konveksi
Re = 𝜋 . 𝐷 .c 𝜇 A = Cooling surface
4 . 0,082
= 𝜋 . 0,019 .0,000653 ΔTlm,CF = Log Mean Temperatur
Difference (LMTD)
= 8.415,059
4 Diketahui :
Nu = 0,082 x 8.415,059(5) x 𝑤 𝑤
U = 5.734,007 𝑚 2 𝑘 = 5460,857 𝑚 2 𝑘
4,32(0,4) A = 230 m2
= 203,260 𝑇 −𝑇2 − 𝑇 − 𝑇
0,631 .𝑘
𝑤 ΔTlm,CF = 1 𝑇 1− 𝑇 12 1
ℎ𝑜𝑢𝑡 = 203,260 x 𝑚 ln
𝑇 1− 𝑇 1
0,019 𝑚
𝑤 38− 34,92 − 42,98− 33
= 6.750,38 𝑚 2 𝑘 = 38− 34,92
ln
42,98− 33
Dengan demikian, sekarang sudah −6,9
=
diketahui bahwa target koefisien ln 0,308
−6,9
konveksi untuk fluida pendingin yang = −1,175
dirancang oleh pabrikan sebesar ± = 5,869
𝑤
6.750,38 𝑚 2 𝑘. Q = U . A . ΔTlm,CF
𝑤
3. Overall koefisien konveksi = 5460,857 𝑚 2 ℃ x230 m2x
Berdasarkan kaidah ilmu 5,869
perpindahan panas, perhitungan overall = 7.371.447,03 W
koefisien konveksi dapat dihitung = 7,37 MW
Perpindahan panas minimum
menggunakan persamaan berikut :
CWHE PLTU unit 1 sebesar ± 7,37
1
U = 1 1
MW.
+
ℎ𝑖𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑡

1 5. Perhitungan efektifitas cooling


= 1 1
38.083,18
+
6.750,38
water heat exchanger
𝑤  Perhitungan efektifitas
= 5.734,007 𝑚 2 𝑘 berdasarkan data spesifikasi
Perhitungan efisiensi CWHE
Jadi berdasarkan perhitungan diatas, dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut :
maka didapat overall koefisien 
𝑤 Q
konveksi sebesar 5.734,007 𝑚 2 𝑘 ε = c

Q cmax
4. Batas minimum perpindahan
Dengan :
panas 
Q = Cmin (T1 – t1),
Berdasarkan data yang telah di dapat max

Cmin = Cc = mt1 x Cp atau


dari hasil perhitungan sebelumnya,
Cmin = Ch = mt1 x Cp
maka dapat dihitung perpindahan panas

78 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

Dimana : 2018 dan dirata-rata tiap seminggu


Q = Perpindahan panas sekali, maka akan didapat data
max

maximum yang mungkin dicapai sebanyak 14 kali, yang meliputi :


oleh CWHE a) Data cooling water temperature
Cc = Kapasitas panas fluida inlet and outlet
pendingin b) Data sea water temperature
Ch = Kapasitas panas fluida inlet and outlet.
panas
Cmin = Kapasitas panas minimum Berikut tabel hasil perhitungan
efisiensi cooling water heat
Artinya bila Cc< Ch , maka Cmin = Cc exchanger PLTU 1-2 berdasarkan
; bila Ch< Cc , maka Cmin = Ch data yang telah didapat.
Sehingga bisa dihitung : Tabel 4 Pengambilan data temperatur dan
𝑄 hasil perhitungan
Cc = 𝑇 −𝑇
2 1
7,37
= 38−33
= 1,47 MW
𝑄
Ch = 𝑇 −𝑇
1 2
7,37
= 42,98−34,92 Berdasarkan data tabel hasil
= 0,91 MW perhitungan diatas, maka temperatur
Maka Cmin = Ch air laut yang efisien untuk dapat
Qmax = 0,91 (𝑇1 − 𝑡1 ) digunakan sebagai media
= 0,91 (42,98 − 33) pendinginan di dalam cooling water
= 9,12 MW heat exchanger adalah 33,12 .
Sehingga :
𝑄
ε = 𝑄𝑚𝑎𝑥
7,37
= 9,12
= 0,808 x 100 %
= 80,8 %
Dari perhitungan diatas
disimpulkan bahwa berdasarkan
data spesifikasi CWHE PLTU 1-2,
Gambar 1 Grafik hasil perhitungan
maka efisiensi yang di dapat berdasarkan pengambilan data
mencapai 80,8 %.
 Perhitungan efektifitas Berdasarkan data hasil
berdasarkan pengambilan data perhitungan bahwa batasan operasi
Pengambilan data dilakukan oleh temperatur air laut yang diizinkan
bidang operasi tiap pergantian shift untuk digunakan sebagai media
yakni 3 kali dalam sehari, pendinginan antara 33 s/d 35 ,
selanjutnya data di rangkum dan di jika terdapat indikasi temperatur
rata-rata hasilnya dalam seminggu outlet serice water melebihi batas
sekali, jadi jika periode pengambilan operasi yang ditentukan, maka
data dilakukan pada bulan februari cooling water heat exchanger sudah
2018 sampai dengan bulan april tidak efisien lagi dan perlu

Teknik 79
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018

dilakukan pembersihan pada water heat exchanger adalah


waterbox karena tersumbat oleh 33,12 .
sampah yang mengakibatkan aliran 4. Dalam batasan operasi
air laut tidak bisa masuk kedalam temperatur air laut yang
tube. diizinkan untuk digunakan
Peralatan utama yang digunakan sebagai media pendinginan
dalam proses produksi listrik selalu antara 33 s/d 35 .
terjaga dan dipelihara dengan baik.
Setiap setahun sekali dilakukan Saran
overhaull unit, selama overhaull 1. Sesuai hasil perhitungan yang
unit beberapa peralatan dilakukan didapat, efisiensi operasional
perbaikan dan penggantian spare cooling water heat exchanger
part, termasuk cooling water heat dipengaruhi oleh temperatur air
exchanger yang selalu dilakukan laut yang digunakan sebagai
pembersihan dan penggantian spare media pendinginan, maka
part, berikut aktifitas yang operator harus sering melihat
dilakukan selama overhaull cooling secara berkala kondisi air laut
water heat exchanger antara lain : yang akan digunakan.
a. Membersihkan waterbox 2. Selain kondisi air laut,
b. Penggantian cathodic kebersihan waterbox juga harus
protection terjaga, karena adanya sampah
c. Pemeriksaan tube dan bila yang masuk ke dalam waterbox
perlu dilakukan penggantian dapat menghambat laju aliran
Sehingga dengan adanya rutin air laut yang masuk.
pemeliharaan tersebut, maka kinerja 3. Serta rutin dalam penggantian
peralatan akan tetap optimal dan material khusus saat overhaul
unit pembangkit akan tetap unit seperti cathodic protection
beroperasi dengan baik. di dalam cooling water heat
exchanger yang berfungsi untuk
KESIMPULAN DAN SARAN mencegah material dari korosif
serta menghambat tumbuhnya
Kesimpulan biota laut atau sejenis kerang
1. Beban kerja yang diperoleh yang akan menempel pada
pada cooling water heat dinding waterbox cooling water
exchanger berdasarkan data heat exchanger.
spesifikasi sebesar 7,37 MW.
2. Efisiensi yang didapat sesuai DAFTAR PUSTAKA
data spesifikasi awal pada Instruction Manual-Div.II. 1979.
desain cooling water heat Steam Turbine And Auxiliary
exchanger sebesar 80,8 %. Equipment Book T-2. Gresik :
3. Pengambilan sampel data yang PT PLN PJB II Sektor Gresik.
diperoleh pada bulan februari Instruksi Kerja No. IKG-17.1.1.63.
s/d april 2018, dapat 2017. Change Over Cooling
disimpulkan bahwa temperatur Water Heat Exchanger PLTU
air laut yang efisien untuk 1-2. Gresik : PJB-IMS.
digunakan sebagai media Incropera Frank P, David P,
pendinginan di dalam cooling Theodore L, dan Adrinne S.
80 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik

2007. Fundamental of heat and


mass transfer sixth edition.
United Stated of America : John
Wiley & Sons, INC.
Adi Saputra, Elang. 2016. Analisa
Heat Exchaner pada Gear Box
Oli Reducer Dryer di PT
Petrokimia Gresik. Gresik :
Fakultas Teknik Mesin
Universitas Gresik.
Syaiful, rakhmat. 2015. Heat
Exchanger : Alat Penukar
Panas.
http://chemicalengineeringnow.
blogspot.com. [07 Desember
2017]
Kern, Donald Q. 1965. Process
Heat Tansfer. Singapore :
McGraw-Hill Book Company.
Wark, Kenneth. 1983.
Thermodynamics 4th ed. New
York : McGraw-Hill.

Teknik 81
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik

Anda mungkin juga menyukai