Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik Hal. 65 - 81
ABSTRAK
PT PJB Unit Pembangkitan Gresik (UP Gresik) merupakan salah satu unit
pembangkit listrik yang dalam proses produksinya dihasilkan oleh tenaga uap dan gas.
pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) memiliki beberapa komponen utama seperti
Boiler, Turbin, Generator, Condenser dan Pompa. sebagai penunjang operasional
produksi, unit pembangkit didukung oleh beberapa alat alat bantu, salah satunya cooling
water heat exchanger yang berfungsi sebagai media pendinginan dalam siklus
pembangkitan, serta berperan penting untuk menjaga kestabilan temperatur di tiap
peralatan, maka dalam hal ini analisa efisiensi pendinginan sangat diperlukan untuk
menjaga agar unit pembangkit tetap beroperasi secara maksimal.
Perhitungan efisiensi heat exchanger dilakukan di PT. PJB Unit Pembangkitan
Gresik khususnya untuk PLTU Unit I selama tiga bulan yang bertujuan untuk mengetahui
temperatur air laut yang digunakan sebagai media pendinginan di dalam cooling water
heat exchanger serta menganalisa pengaruh temperatur air laut terhadap efisiensi
pendinginan yang digunakan untuk mendinginkan alat alat bantu. Analisa yang dilakukan
dalam menghitung efisiensi pendinginan menggunakan variabel temperature inlet and
outlet pada cooling water and sea water.
Hasil perhitungan sesuai data spesifikasi menunjukkan beban kerja yang digunakan
pada cooling water heat exchanger sebesar 7,37 MW dengan efisiensi sebesar 80,8 %.
Pengambilan sampel data yang diperoleh selama tiga bulan, dapat disimpulkan bahwa
temperatur air laut yang efisien untuk digunakan sebagai media pendinginan di dalam
cooling water heat exchanger adalah 33,12 sehingga batasan operasi temperatur air laut
yang diizinkan untuk dapat digunakan sebagai media pendinginan antara 33 s/d 35 .
Kata kunci : Efisiensi, Temperatur inlet dan outlet, Cooling water, Sea water.
65
Volume 07, No. 01, Juni 2018
PT. PJB UP Gresik merupakan salah untuk menjaga agar unit pembangkit
satu unit pembangkit yang dalam tetap beroperasi secara maksimal. Dari
proses produksinya dihasilkan oleh latar belakang tersebut diperoleh
tenaga uap dan gas.pada pembangkit permasalahan mengenai temperatur air
listrik tenaga uap (PLTU) memiliki laut yang digunakan sudah sesuai untuk
beberapa komponen utama seperti dapat digunakan sebagai media
Boiler, Turbin, Generator, Condenser pendinginan didalam cooling water
dan Pompa. Pembangkit listrik tenaga heat exchanger serta dalam penelitian
uap mengkonversi energi kimia dari ini akan membahas mengenai cara
bahan bakar menjadi energi listrik, untuk mengetahui pengaruh temperatur
untuk menghasilkan listrik boiler air laut terhadap efisiensi pendinginan.
berperan mengubah fase air menjadi Tujuan penelitian ini dilakukan alaha
uap, dari boiler uap akan dialirkan ke untuk mengetahui temperatur air laut
turbin utama, selanjutnya uap akan yang diizinkan untuk dapat digunakan
terkondensasi di dalam kondensor dan sebagai media pendinginan di dalam
siap digunakan lagi untuk proses cooling water heat exchanger; dan
produksi uap di dalam boiler. menganalisa pengaruh temperatur air
Unit pembangkit didukung oleh laut yang digunakan sebagai media
beberapa alat alat bantu sebagai pendinginan utama di dalam cooling
penunjang operasional produksi, salah water heat exchanger terhadap efisiensi
satunya cooling water heat exchanger pendinginan fluida pendingin (service
(CWHE), dalam hal ini CWHE water) yang digunakan untuk
berfungsi sebagai sarana pendinginan mendinginkan alat alat bantu (auxiliary
air pendingin. Air pendingin yang common), sehingga diperoleh manfaat
dimaksud ada 2 jenis : agar mengetahui kondisi pendinginan
a. Pendingin air tawar, berfungsi yang efisien dan sesuai temperatur
sebagai pendinginan peralatan yang dibutuhkan didalam cooling water
seperti pompa & pelumasan heat exchanger; memastikan peralatan
b. Pendingin air laut berfungsi
tidak terjadi panas berlebih ketika
untuk mendinginkan air
pendingin (air tawar) sedang beroperasi yang dapat
mengganggu operasional / kinerja unit
Media pendinginan dalam siklus pembangkit; serta
pembangkitan ini sangat berperan
penting untuk menjaga kestabilan TINJAUAN TEORI
temperatur di tiap peralatan, jika dalam
Perpindahan Panas
proses pendinginan tidak maksimal
maka akan berdampak pada proses Penukar panas (Heat Exchanger)
produksi yang berakibat harus merupakan suatu peralatan yang
menghentikan produksi listrik (shut berfungsi sebagai pemindah panas
down unit). Maka dalam hal ini analisa antara fluida yang temperaturnya lebih
efisiensi pendinginan sangat diperlukan tinggi dengan fluida yang
66 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik
Teknik 69
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018
exchanger tipe plat yang diberi berupa single-pass atau juga multi-
tambahan sirip. Prinsip desainnya pass. Dikatakan single-pass yakni
adalah penggunaan sirip yang apabila fluida mengalir hanya satu
berbentuk segitiga ataupun kotak kali di dalam heat exchanger.
yang dipasangkan di antara dua plat Sedangkan dikatakan multi-pass
paralel. Salah satu aplikasi heat apabila fluida mengalir lebih dari
exchanger plat dengan sirip dapat satu kali di dalam sebuah heat
kita lihat pada gambar di atas, yakni exchanger. Dari konsep multi-pass
sebuah heat exchanger yang tersebut, berikut adalah beberapa
berfungsi untuk merubah gas tipe heat exchanger berdasarkan
refrigerant agar kembali ke fase cair bentuk aliran fluida.
dengan media pendingin udara. Pada Heat exchanger tipe single-pass
kondensor ini ada dua bentuk sirip, a) Counterflow heat exchanger
yang pertama berukuran kecil dan Fluida-fluida yang mengalir
terpasang memanjang sejajar dengan pada heat exchanger tipe ini
panjang plat. Sisi tersebut menjadi berada saling sejajar, akan
jalur aliran fluida refrigerant. Sirip tetapi memiliki arah yang
yang kedua berukuran lebih besar saling berlawanan. Desain
berbentuk segitiga dan terpasang di ini menghasilkan efisiensi
antara dua plat yang mengalirkan perpindahan panas yang
refrigerant. Udara sebagai fluida paling baik diantara jenis
pendingin mengalir melewati sirip- heat exchanger yang lain.
sirip segitiga tersebut dan Hal ini disebabkan karena
menciptakan aliran yang tegak lurus fluida dingin yang masuk ke
(cross-flow) dengan aliran dalam exchanger akan
refrigerant. bertemu dangan fluida
3. Heat exchanger berdasarkan sumber panas yang akan
bentuk aliran fluida keluar dari exchanger,
dimana fluida ini sudah
Penentuan desain aliran fluida di mengalami penurunan panas.
dalam sebuah heat exchanger Begitu pula pada sisi outlet
tergantung dari kebutuhan tingkat fluida yang dipanaskan, ia
keefektifan perpindahan panas yang akan dipanaskan oleh fluida
diinginkan, penurunan tekanan yang sumber panas yang baru saja
diijinkan, kecepatan aliran fluida masuk ke exchanger
minimum dan maksimum yang tersebut. Untuk lebih
diperbolehkan, bentuk aliran fluida, jelasnya, mari kita
desain bentuk heat exchanger, perhatikan gambar berikut.
tegangan termal yang diijinkan, b) Paralel flow heat exchanger
perubahan temperatur yang dibutuhkan, Fluida-fluida kerja pada heat
desain sistem perpipaan, serta berbagai exchanger tipe ini mengalir
pertimbangan yang lain. Pada gambar sejajar dan memiliki arah
berikut ini merupakan tipe aliran aliran yang sama antara
singlepass dan multipass pada sebuah fluida satu dengan yang
heat exchanger. lainnya. Fluida-fluida
Fluida yang mengalir di tersebut masuk dan keluar
dalam sebuah heat exchanger bisa heat exchanger melalui sisi
70 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik
Teknik 71
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018
termal dari setiap heat exchanger dapat F = Faktor Koreksi untuk Heat
menggunakan persamaan perpindahan Exchanger type shell and tube
panas berikut. ΔTlm,CF = Log Mean
Temperatur Difference (LMTD)
Q = ( m h in x Iin ) – ( m
h out x Iout )
7. Analisa perhitungan efisiensi
[3]
Prinsip kerja pada cooling water
Dimana : heat exchanger adalah mendinginkan
Q = Perpindahan panas di fluida pendingin, yaitu air pendingin
dalam heat exchanger (cooler), media yang digunakan adalah
h in
m = Mass flow rate sea water air tawar yang telah digunakan untuk
masuk heat exchanger mendinginkan beberapa peralatan
Iin = Enthalpy sea water masuk bantu unit, kemudian didinginkan oleh
heat exchanger air laut.
m h out = Mass flow rate cooling Efisiensi merupakan sebuah besaran
water keluar heat exchanger yang dapat menjelaskan seberapa
Iout = Enthalpy cooling water
efektif kerja sebuah heat exchanger.
keluar heat exchanger
Berikut persamaan yang dapat
digunakan untuk menghitung efisensi
Berdasarkan kaidah ilmu
perpindahan panas, ada dua metode tersebut :
Q
untuk mencari koefisien konveksi ε = [6]
fluida panas, yaitu Log Mean
Q max
Q hydrogen pada generator, pendingin
Ch =
(Tho - Thi ) kontrol udara pada compressor, pompa
vakum dan peralatan tambahan lainnya
Operation and maintenance of heat
dimana air pendingin dibutuhkan.
exchanger
Heat exchanger yang digunakan tipe
Dalam operasional cooling water shell & tube, dimana air service/air tawar
heat exchanger di PLTU Unit 1 yang dipompa oleh cooling water pump untuk
perlu diperhatikan adalah temperatur, dialirkan kedalam shell CWHE, di waktu
karena jika temperatur melebihi 39 0C, yang sama air laut yang di pompa oleh
dipastikan adanya pengendapan circulating water pump dialirkan ke dalam
kotoran (fouling) pada permukaan tube CWHE untuk mendinginkan air
bidang perpindahan panas yang dapat pendingin.
mengakibatkan peningkatan panas 1. Fungsi
(koef perpindahan panas mengecil). Sebagai alat untuk menurunkan
Fouling terjadi dalam waterbox temperatur air pendingin yang akan
CWHE, sehingga dalam digunakan sebagai pendingin suatu
pemeliharaannya dilakukan peralatan atau alat-alat bantu lainnya
pembersihan dalam waterbox karena (sebagai alat penukar panas). Berikut
data spesifikasi cooling water heat
sumbatan sampah didalamnya.
exchanger PLTU #1.
Fouling juga menambah tahanan
terhadap aliran fluida yang dapat 2. Spesifikasi cooling water heat
exchanger
memperbesar beda suhu rata-rata
(LMTD). Type : Horizontal
Kemampuan kerja cooling water Mounting Sheel and Tube Type
Manufacture : Toshiba
heat exchanger dapat di evaluasi
dengan membuat neraca panas. Untuk Number of sets : Two (2) per
itu pengumpulan data diperlukan agar Unit
dapat memudahkan penetapan kapan Cooler Surface : 230 m2
penghentian harus dilakukan, dapat (cooling area)
dilakukan pengamatan perubahan Cleanliness factor : 85 %
LMTD dan kehilangan tekanan pada Tube side
1) Fluid Entering : Sea Water
tube. 2) Sea Water Flow : 1000 m³/h
3) Inlet Temperature : 33
Data dan spesifikasi cooling water 4) Outlet Temperature : 34,92
heat exchanger 5) Water Velocity in tube : 2.0 m/sec
6) No. of water passes : 2
Cooling water heat exchanger 7) Design Pressure : 2.3 kg/cm2
(CWHE) PLTU unit 1 PJB Unit 8) Design Temperature : 43
Pembangkitan Gresik digunakan untuk 9) Hydrostatic test press : 3.5 kg/cm2
mendinginkan air pendinginan dari Shell side
1) Fluid Entering : Cooling Water
peralatan tambahan seperti : pendingin 2) Cooling Water Flow : 385 m³/h
pada boiler feed pump bearing, 3) Inlet Temperature : 42,98
pendingin minyak turbin, pendingin 4) Outlet Temperature : 38
74 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik
4) Outlet Temperature : 38
5) No. of water passes : 1
6) Design Pressure : 7.5 kg/cm2
7) Design Temperature : 58
8) Hydrostatic test press : 11.3 kg/cm2
78 Teknik
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Pengaruh Jumlah Plug Pada Kondenser
Terhadap Effisiensi Dan Heat Transfer yang hilang
di PLTU Unit 3 dan 4 PT. PJB UP. Gresik
Teknik 79
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 07, No. 01, Juni 2018
Teknik 81
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik