Anda di halaman 1dari 4

Pengenalan Pengukuran Komponen Resistor

Mata Kuliah : Analisis Rangkaian II


Semester Genap 2018/2019

I. Tujuan
1. Mempelajari cara mengukur resistor dengan menggwiakan alat ukur analog
2. Menerapkan metoda substitusi pada pengukuran resistor sedang
3. Mengetahui dampak dari efek pembebanan pada proses pengukuran
4. Mengetahui nilai sensitivitas dari sebuah alat ukur

II. Dasar Teori


Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan nilai suatu besaran yang
diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Terdapat
berbagai besaran yang saat ini telah dapat dilakukan proses pengukuran, diantaranya
pada besaran di bidang listrik, yaitu besaran tegangan, ams, tahanan, dll. Pada proses
pengukuran besaran tahanan, terdapat beberapa metoda pengukuran yang dapat
digu.nakan. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya nilai tahanan yang akan diukur, yang
tergolong tahanan kecil, tahanan sedang atau tahanan besar.
Pada proses pengukuran nilai tahanan sedang, terdapat beberapa metoda
pengukuran yang dapat digunakan, salah satunya yaitu dengan metoda substitusi.
Proses pengukuran dengan metoda ini, adalah dengan cara membandingkan nilai
tahanan yang akan di earl dengan nilai tahanan yang telah diketahui nilainya. Berikut
ini gambar dari proses pengukuran dengan menggunakan metoda ini.
s

r
R

Gambar 1. Metode Substitusi untuk Mengukur Tahanan

Pengukuran Elektrik 1 -1
rda
Be sarkan Gambar 1, tampak bahwa pada metoda ini, R merupakan tahanan
yang nilai resistensinya akan di cari. S merupakan tahanan yang nilai resistansinya
telah diketahui. Sistem kerja dari metoda ini, yaitu dengan cara memperhatikan jarum
penunjuk dari alat ukur yang digunakan. Nilai arus yang terukur pada tahanan R yang
telah diberi tegangan, harus sama dengan nilai arus pada tahanan S, sehingga tahanan
S perlu di rubah-rubah nilainya. Proses pengukuran dengan memanfaatkan sebuah
saklar yang memungkinkan untulc terhubung pada tahanan R atau tahanan S.
Saat saklar pada posisi 1, ampermeter akan mengukur arus yang melewati tahanan
R, sedangkan pada posisi 2 amperemeter megukur arus yang melewati tahanan S.
Terdapat sebuah resistor variabel r pada pengukuran metoda ini yang berfungsi agar
penunjukkan amperemeter lebih akurat.
Selain proses pengukuran besaran tahanan, pada proses pengukuran arus maupun
tegangan pun pada dasamya sama yaitu dengan memanfaatkan besamya arus listrik
yang mengalir pada rangkaian yang akan diukur. Pada pengukuran arus, alat ukur
amperemeter perlu di pasang secara seri dengan beban yang akan di ukur arusnya.
Sedangkan pada pengukuran tegangan, perlu di pasang secara paralel terhadap beban
yang akan diukur. Pada proses pengukuran tahanan, arus, tegangan ataupun besaran
lainnya, basil pengukuran yang di tunjukkan oleh alat ukur satu dengan alat ukur yang
lainnya akan menunjukkan nilai yang berbeda, namun mendekati sama. Hal ini terjadi,
dikarenakan setiap alat ukur memiliki sensitivitas yang berbeda-beda.
Sensitivitas merupakan salah satu faktor penting dalam pemilihan sebuah alat
ukur. Misalnya pada alat ukur voltmeter, sebuah voltmeter dengan sensitivitas rendah
dapat memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur tegangan dalam
rangkaian-rangkaian tahanan rendah, tetapi ketika mengukur tegangan dalam
rangkaian-rangkaian dengan tahanan tinggi maka pembacaan masih diragukan.
Perbedaan hasil pengu.kuran yang terjadi pada alat ukur voltmeter tersebut,
diakibatkan alat ukur memiliki nilai tahanan dalam. Saat sebuah voltmeter
dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi maka voltmeter
bertindak sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehingga memperkecil tahanan
ekuivalen dalam bagian rangkaian tersebut. Voltmeter akan menghasilkan penunjukan

Pengukuran Elektrik
1-2
tcgangan yang Jebih rendah dari yang sebenamya sebelum dihubunglcan. Efck in.i
disebut dengan efek pembebanan. Adanya efek pembebanan, sehingga mengakibatkan
sensitivitas setiap alat ulrur akan bcrbeda-beda.

A. Percobaan Pengukuran Tahanan Metoda Substitusi


ID. Alat-Alat
I. Sumber tegangan DC
I set
2. Amperemetcr DC
1 set
3. Resistor Variabel
4. Kabel Jumper
secukupnya
5. Resistor Yang Sudab Diketahui nilainya 9buah
6. Resistor Yang akan diukur
2 buah
IV. Prosedur Percobaan

r
R

1. Tentukanlah nilai resistor dari R, dengan menggunakan mctoda substitusi, tampak


seperti skematik rangkaian diatas.

2. Posisikan saklar pada komponcn resistor R, dan set nilai r (resistor variable yang
digunakan pada nilai OQ) .
3. Bcrilah catu daya pada rangkaian terscbut, dcngan nilai tegangan scsuai dengan
yang diminta asistcn.
4. Bacalah nilai arus yang tcrukur oleh ampcremcter, kemudian catatlah nilainya
pada tabcl data pengamatan .
5. Pindahkan saklar pada komponen resistor S 1 yang sudah diketahui nilai
rcsistansinya, kemudian tulislah nilai arus yang terukur oleh amperemeter.
6 . Ulangi Iangkah kerja 5, dengan komponen resistor yang digunakan S2 sampai
dcngan S9 .

Pr.ngutvran Flektrik i :t
7. Perhatikan tabel data pengamatan dari pengukuran arus yang sudah anda catat
unruk nilai S1 sampai dengan S9, pilihlah resistor S yang basil pengukuran arusnya
paling mendekati nilai resistor R.

8. Ulangi kegiatan pengukuran pada resistor S yang paling mendekati nilai resistor R
hasil pengukuran arusnya, gunakanlah resistor variable r untuk membantu proses
pengukuran arus sehingga sama dengan pengukuran arus pada resistor R.
9. Ulangi langkah kerja 1 sampai dengan 8, unruk nilai R yang berbeda.

V. Data Pengamatan
Tabel 1
Nama Nilai Nilai
No
Resistor Resistor Arus
1 R
2 S1
3 S2
4 S3
5 84
6 Ss
7 S6
8 S1
9 Ss
10 S9

Tabel 2
Nama Nilai Nilai
No Resistor Arus
Resistor
1 R
2 S1
3 S2
4 S3
5 S4
6 Ss
7 86
8 S1
9 Ss
10 S9

Anda mungkin juga menyukai