Anda di halaman 1dari 18

Dicetak pada tanggal 2019-01-05

Id Doc: 589c947781944d9611494415

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN

4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah lembar kegiatan siswa (LKS)

berbasis inkuiri terbimbing, (2) penilaian LKS berbasis inkuiri terbimbing oleh

ahli materi dan media, dan (3) penilaian siswa dan guru kimia SMA N 10 Kota

Jambi terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan.

LKS yang dikembangkan ini menggunakan model pengembangan Four-D.

Model pengembangan Four-D yang digunakan terdiri atas 4 tahap utama yaitu

pendefinisian (Define), perancangan (Design), dan pengembangan (Develop).

4.1.1 Tahap Pendefinisian (Define)

1. Analisis Kurikulum

Berdasarkan hasil survei di SMA N 10 Kota jambi sudah menerapkan

kurikulum 2013, namun belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan kurikulum

2013. Berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 ini siswa dituntut untuk mampu

berpikir ilmiah. Kompetensi inti yang harus dicapai adalah: Mengolah, menalar,

dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Dari hasil analisis mata pelajaran kelas X terdapat beberapa pokok

bahasan yang membutuhkan praktikum dalam proses pembelajaran. Salah satunya

yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dalam kegiatan pembelajarannya perlu

dilaksanakan praktikum dilaboratorium agar tujuan pembelajaran tercapai

42
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

43

sehingga dibutuhkan lembar kegiatan siswa (LKS) eksperimen sebagai pedoman

dan mampu mengembangkan keterampilan proses siswa di laboratorium.

Tabel 4.1 Analisis Kurikulum SMA N 10 Kota Jambi


Kompetensi Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Jenis Bahan
Dasar Ajar

4.8 Merancang, • Merancang percobaan Larutan Melakukan percobaan Lembar Kegiatan


melakukan, dan untuk menyelidiki Elektrolit dan uji larutan elektrolit Siswa (LKS)
menyimpulkan sifat larutan non-elektrolit dan non-elektrolit
serta berdasarkan daya untuk membedakan
menyajikan hantar listriknya larutan elektrolit dan
hasil percobaan non-elektrolit , serta
untuk dapat menjelaskan
• Melakukan percobaan
mengetahui hantaran listrik
daya hantar listrik pada
sifat larutan larutan
beberapa larutan
elektrolit dan
larutan non-
elektrolit • Mengamati dan
mencatat data hasil
percobaan daya hantar
listrik pada beberapa
larutan.

• Menganalisis data hasil


percobaan daya hantar
listrik larutan elektrolit
dan larutan non-
elektrolit.

• Menyimpulkan sifat
larutan berdasarkan
daya hantar listrik
larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit.

Berdasarkan tahapan analisis kurikulum di atas, penulis mengembangkan

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis inkuri terbimbing yang merupakan salah

satu faktor pendukung dari pembelajaran yang di harapkan dapat meningkatkan

keterampilan proses sains siswa.

Dalam analisis kurikulum terdapat lima komponen yang harus analisis

yaitu: 1) standar kompetensi, 2) kompetensi dasar, 3) indicator ketercapaian hasil

belajar, 4) materi pokok, dan 5) pengalaman belajar. Berdasarkan analisis


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

44

kurikulum ini maka kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi jenis bahan ajar

yang relevan dan cocok untuk digunakan. Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari

matriks pada tabel diatas, sedangkan jenis bahan ajar dapat diturunkan dari

pengalaman belajarnya. Semakin jelas pengalaman belajar diuraikan maka

semakin mudah bagi kita untuk menentukan jenis bahan ajarnya (Prastowo, 2011).

2. Analisis Siswa

Dari hasil survei, siswa-siswi kelas XI IA 3 SMA N 10 Kota Jambi telah

memiliki fasilitas pendukung yang baik, seperti buku paket kimia, laptop atau

gadget yang didukung oleh fasilitas wifi sehingga memudahkan siswa dalam

mengakses internet. Hali ini sangat membantu siswa-siswi dalam mencari

informasi tentang materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Menurut Jonnasen dalam Yulia (2014) terkait dengan integrasi TIK dalam

pembelajaran ternyata komputer dapat digunakan sebagai alat untuk melibatkan

siswa dalam berpikir.

Siswa-siswi SMA 10 Kota Jambi kelas XI dengan usia 16-17 tahun

memiliki usia, kebiasaan, latar belakang pengetahuan yang rata-rata sama

sehingga lebih mudah bagi penulis untuk mengembangkan LKS berbasis inkuiri

terbimbing dengan menggunakan siswa tersebut sebagai sampel atau subjek uji

coba.

Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi

yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami empat tingkat

perkembangan kognitif. Empat tingkat perkembangan kognitif tersebut adalah:


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

45

Tabel 4.2 Empat Tingkat Perkembangan Kognitif


Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan utama
Sensorimotor Lahir sampai 2 Terbentuknya konsep “kepermanenan objek”
tahun dan kemajuan gradual dari perilaku reflektif
ke perilaku yang mengarah pada tujuan
Praoperasional 2-7 tahun Perkembangan kemaman menggunakan
symbol-simbol untuk menyatakan objek-objk
dunia. Pemikiran masih egosentris dan
sentrasi.
Operasi 7-11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir
konkret secara logis. Kemampuan-kemampuan baru
termasuk penggunaan operasi-operasi yang
dapat balik. Pemikiran tidak lagi sentrasi
tetapi desentrasi dan pemecahan masalah tidak
begitu di batasi oleh keegosentrisan.
Operasi 11 tahun sampai Pemikiran abstrak dan murni simbolis
formal dewasa mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat di
pecahkan melalui penggunaan eksperimentasi
sistematis.
(Slavin, 2008)

Berdasarkan tingkat perkembangan kognitif Piaget, siswa SMA dengan

rentang usia 16-17 tahun berada pada tahap perkembangan operasional formal.

Dimana remaja mengalami tahap transisi dari penggunaan operasi konkrit ke

penerapan dalam bernalar. Remaja mulai menyadari keterbatasan-keterbatasan

pemikiran mereka, dimana mereka mulai bergelut dengan konsep-konsep yang

ada diluar pengalaman mereka (Dahar, 2011).

3. Analisis Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah larutan

elektrolit dan non-elektrolit. Dimana materi ini berupa konsep yang membutuhkan

pembuktian secara nyata, yaitu melakukan praktikum untuk mengidentifikasi

larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan daya hantar listrik.


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

46

LARUTAN

Larutan Elektrolit Reaksi Ionisasi Larutan Non-


Elektrolit

Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah


Tidak
menghantarkan
listrik

Menghantarkan Listrik

Derajat ionisasi Konsentrasi Jumlah Ion

Gambar 4.1 Peta konsep larutan elektrolit dan non-elektrolit

4. Spesifikasi Tujuan

Dari analisis kurikulum dan materi yang telah dilakukan, ditetapkan tujuan

pembelajaran untuk LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit. Berikut tujuan pembelajaran materi larutan elektrolit dan non-

elektrolit sebelum dikembangkan, yaitu:

1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui

percobaan

2. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit

berdasarkan sifat hantaran listriknya


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

47

3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus

listrik

4. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan

senyawa kovalen polar.

5. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus lidtrik dalam berbagai larutan

brdasarkan hasil pengamatan

6. Menyebutkan contoh-contoh larutan yang termasuk elektrolit dan non-

elektrolit.

Tujuan produk setelah dikembangkan:

1. Mengaplikasikan peranan larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam

kehidupah sehari-hari

2. Merancang dan melakukan percobaan larutan elektrolit dan non-elektrolit

untuk mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit berdasarkan daya

hantar listrik menggunakan alat uji larutan elektrolit.

3. Membedakan larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit berdasarkan hasil

percobaan.

4. Menjelaskan hantaran listrik larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan

hasil percobaan.

5. Menganalisis daya hantar listrik dari larutan sampel dari data hasil percobaan.

6. Menyimpulkan data hasil percobaan larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Perumusan tujuan adalah tahap yang sangat penting dalam merencanakan

bahan pembelajaran, karena tujuan merupakan arah dan target kompetensi akhir

yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran. Perumusan tujuan


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

48

pembelajaran perlu sejelas mungkin dan spesifik agar mudah ditentukan apakah

tercapai atau tidak tujuan pembelajaran yang baik haruslah jelas, bias diukur dan

operasional (Asyhar, 2011).

4.1.2 Tahap Perancangan (Design)

Tahap desain terdiri dari penentuan jadwal, penyusunan tes, pemilihan

media, pemilihan format, dan rancangan awal. Jadwal pembuatan produk LKS

berbasis inkuiri terbimbing diperkirakan menghabiskan waktu 3 bulan (Juni-

September 2014), hal ini dimulai dari menganalisa produk, pengumpulan bahan,

serta pembuatan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing.

Untuk validasi dan perbaikan produk dilakukan pada bulan Oktober 2014.

Instrumen tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran.

Tes yang digunakan adalah soal essay (LKS) sebanyak 8 soal. Media yang akan

digunakan dalam pengembangan LKS berbasis inkuiri ini adalah media sederhana

yang disesuaikan dengan ketersediaan alat dan bahan di laboratorium SMA N 10

Kota Jambi. Alat dan bahan yang digunakan adalah:

Tabel 4.3 Alat dan Bahan Praktikum


Alat Bahan
- 2 buah batang karbon ( bisa - 10 mL Aquadest
menggunakan batang pensil -
10 mL Larutan garam dapur
atau kawat tembaga)
- 10 mL Larutan gula
- 4 buah baterai
- 10 mL Air sumur
- Kabel dengan panjang ± 1
meter. Potong dengan - 10 mL Larutan NaOH
panjang 15 cm, 30 cm, dan - 10 mL Larutan HCl
15 cm.
- 10 mL Larutan CH3COOH
- Bola lampu,
- 10 mL Larutan H2SO4
- Gelas kimia
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

49

Struktur LKS terdiri atas 6 komponen, yaitu judul, petunjuk belajar,

kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-

langkah kerja serta penilaian. Dalam penulisan LKS, keenam komponen ini harus

ada karena apabila salah satu komponen tidak ada maka LKS tidak akan pernah

terwujud dan itu hanya sebuah kumpulan tulisan saja (Prastowo, 2011).

Rancangan awal yang telah disusun untuk pengembangan LKS berbasis

inkuiri terbimbing adalah sebagai berikut:

1. Cover yang memuat judul, nama, kelas/semester, dan sekolah.

2. Petunjuk belajar, berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa

ketika akan menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing.

3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi.

4. Uraian singkat materi pengantar Larutan elektrolit dan nonelektrolit.

5. Judul Percobaan

6. Alat dan bahan percobaan

7. Pendahuluan, berisi suatu permasalahan atau pertanyaan yang mengundang

rasa ingin tahu siswa.

8. Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan.

9. Prosedur Kerja

10. Tabel pengamatan, dimana siswa dapat mencatat hasil pengamatannya

didalam tabel.

11. Analisis data, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menekankan keterampilan

proses untuk menuntun peserta didik menemukan konsep.


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

50

4.1.3 Tahap Pengembangan (Develop)

1. Validasi Oleh Tim Ahli

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing yang telah

selesai dibuat, divalidasi oleh validator. Validator terdiri dari tim ahli media dan

materi yang merupakan dosen Pendidikan Kimia Universitas Jambi dan guru mata

pelajaran kimia SMA Negeri 10 Kota Jambi. Peneliti memilih dosen Universitas

Jambi yang berpengalaman yaitu Dr. rer. nat. Muhaimin, S.Pd.,M.Si untuk

menilai LKS dikembangkan. Validasi LKS dilakukan dua kali karena pada

validasi awal banyak yang perlu di perbaiki.

2. Tanggapan guru bidang studi kimia

Pada tahap pengembangan LKS berbasis inkuiri terbimbing, pengembang

juga meminta tanggapan guru kimia di SMA N 10 Kota Jambi terhadap LKS

berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan kepada Ibu Indrawati, S.Pd.

Guru diberikan angket penilaian terhadap produk yang dikembangkan.

3. Ujicoba Kelompok Kecil

Setelah dilakukan penilaian oleh guru kimia tterhadap produk yang

dikembangkan berupa LKS berbasis inkuiri terbimbing di uji coba dalam

kelompok kecil. Dalam proses uji coba pada kelompok kecil peneliti

memperlihatkan LKS Eksperimen, lalu diberikan penjelasan dan dilakukan

praktikum materi Larutan Elektrolit dan non-elektrolit. Setelah praktikum selesai

dilakukan, siswa diberikan angket yang mereka isi berdasarkan pendapat mereka

tentang produk yang dikembangkan. Angket yang digunakan pada penelitian ini

adalah angket yang telah divalidasi oleh validator berupa angket dengan
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

51

menggunakan skala likert. Validator untuk angket dalam penelitian ini adalah

dosen pendidikan kimia yaitu Drs. Fuldiaratman, M. Pd. Angket terdiri dari butir-

butir pertanyaan dengan skala 1-5. Dari hasil angket tersebut maka dapat

diketahui kategori respon/tanggapan yang diberikan oleh siswa.

4.2 Analisis Data

Data yang di analisis pada penelitian ini ada tiga, yaitu data hasil validasi

LKS berbasis inkuiri terbimbing, tanggapan guru kimia dan peserta didik.

4.2.1 Analisis Data Validasi Tim Ahli

Berikut analisis data validasi LKS oleh validator:

1. Validasi media dan materi tahap I

Untuk memperoleh suatu produk yang lebih baik maka dilakukan validasi

madia dan materi yang dilakasanakan pada tanggal 6 Oktober 2014. Data validasi

media dan materi tahap I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Data Hasil Validasi media dan materi tahap I


No. Aspek yang dinilai Komentar dan saran
1 Kesesuaian materi dengan KI Sebagian besar sudah sesuai
dengan kompetensi inti.
2 Kesesuaian materi dengan KD Sebagian besar sudah sesuai
dengan kompetensi dasar.
3 Kesesuaian materi dengan Indikator Masih ada materi dalam LKS
Pembelajaran yang kurang lengkap
4 Kesesuaian materi dengan Tujuan Sebagian besar sudah sesuai
Pembelajaran dengan tujuan percobaan.
5 Kesesuaian judul dengan materi yang Sudah sesuai
dipraktikumkan
6 Kesesuaian soal evaluasi LKS dengan Sudah sesuai
tujuan percobaan yang diharapkan
7 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sebagian besar sudah sesuai
keterampilan mengamati tetapi ada perintah dan
pertanyaan yang kurang tepat
8 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sudah sesuai
keterampilan mengelompokkan
9 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sudah sesuai
keterampilan mengkomunikasikan
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

52

10 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Belum


keterampilan menganalisis
11 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sudah
keterampilan menyimpulkan
12 Tata urutan materi sesuai dengan tingkat Sudah sebagian, tetapi perlu
kemampuan siswa kejelasan materi untuk
memudahkan siswa memahami
isi materi
13 Kejelasan petunjuk kegiatan pembelajaran Belum
14 Kalimat pertanyaan yang diberikan jelas Sangat jelas
15 Menggunakan kalimat yang singkat dan Belum
jelas
16 Kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran Sudah
huruf
17 Kesesuaian kombinasi warna tulisan Sudah
18 Kesesuaian tata letak gambar pada LKS Sudah
19 Gambar dapat menyampaikan pesan/isi dari Belum
gambar tersebut secara efektif
20 Penampilan fisik LKS mendorong minat Kurang menarik
baca peserta didik

Dari data validasi media dan materi tahap I diatas dianalisis bahwa LKS

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan masih banyak terdapat

kekurangan sehingga perlu diperbaiki.

Beberapa aspek yang perlu diperbaiki menurut ahli media dan materi, yaitu:

1. Kesesuaian materi dengan KI, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran.

Saran : Materi yang ada dalam LKS lebih diperjelas dan

tambahkan penjelasan mengenai materi larutan elektrolit

dan non-elektrolit.

Tindak lanjut : Peneliti menambahkan materi larutan elektrolit dan non-

elektrolit sesuai dengan KI,KD, Indikator dan Tujuan

Pembelajaran.
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

53

2. Kesesuaian perintah pertanyaan dalam LKS dengan keterampilan mengamati.

Saran : Tambahkan teori tentang pertanyaan yang mengandung

keterampilan mengamati.

Tindak lanjut : Peneliti menambahkan teori yang menyangkut pertanyaan.

3. Kesesuaian perintah pertanyaan dalam LKS dengan keterampilan

menganalisis.

Saran : Tambahkan soal yang sesuai dengan keterampilan

menganalisis.

Tindak lanjut : Peneliti menambahkan soal yang dapat mengukur

kemampuan siswa dalam keterampilan menganalisis.

4. Kesesuaian tata urutan materi dengan tingkat kemampuan kemampuan siswa.

Saran : Memperjelas materi agar siswa lebih mudan memahami

isi dari materi.

Tindak lanjut : Peneliti menambahkan penjelasan materi agar siswa lebih

mudah memahami isi materi.

5. Kejelasan petunjuk praktikum dalam LKS.

Saran : Tambahkan penjelasan tentang bagaimana

menghubungkan elektroda untuk menguji alat yang

dirangkai sudah berfungsi baik.

Tindak lanjut : Peneliti menambahkan foto setiap proses rangkaian

dengan tujuan memudahkan siswa dalam merangkai alat

uji larutan.
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

54

6. Kejelasan kalimat yang digunakan dalam LKS.

Saran : Perjelas kalimat dalam LKS agar mudah dimengerti oleh

siswa .

Tindak lanjut : Peneliti menperjelas kalimat yang digunakan dengan

merubah kata awalnya menggunakan bahasa inggris

menjadi bahasa Indonesia.

7. Keefektifan gambar dalam menyampaikan isi/pesan dari gambar tersebut.

Saran : Mengganti gambar sebelumnya dengan gambar yang lebih

informatif

Tindak lanjut : Peneliti mencari gambar yang lebih jelas dan informatif

Revisi ini dilakukan agar memperoleh produk yang lebih baik dan

berkualitas dan layak digunakan dalam pembelajaran.

Untuk menyusun materi LKS, ada beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan. Berkaitan dengan isi atau materi LKS, perlu kita ketahui bahwa

materi LKS sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya.

Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang

lingkup substansi yang akan dipelajari (Prastowo, 2011).

Gambar juga merupakan hal yang penting. Penggunaan gambar

dimanfaatkan agar membuat LKS lebih menarik sehingga siswa lebih tertarik

untuk menggunakan LKS tersebut.

Dalam LKS komposisi warna merupakan salah satu hal yang penting.

Menurut Arsyad (2002) warna harus digunakan dengan hati-hati untuk

memperoleh dampak yang baik. Misalnya dengan pemilihan kombinasi warna


Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

55

tulisan dengan background, pilihlah warna yang tidak menutup materi yang

disampaikan.

2. Validasi media dan materi tahap II

Setelah dilakukan revisi dari validasi media dan materi tahap I, maka

dilakukan validasi tahap II. Revisi tersebut didasarkan dari saran-saran yang

diperoleh dari validator dalam validasi media dan materi tahap I.

Validasi kedua dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2014. Hasil valiadasi

tahap II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Validasi media dan materi tahap II


No. Aspek yang dinilai Komentar dan saran
1 Kesesuaian materi dengan KI Materi sudah sesuai dengan KI
2 Kesesuaian materi dengan KD Materi sudah sesuai dengan KD
3 Kesesuaian materi dengan Indikator Materi sudah sesuai dengan
Pembelajaran indicator
4 Kesesuaian materi dengan Tujuan Materi sudah sesuai dengan
Pembelajaran tujuan pembelajaran
5 Kesesuaian judul dengan materi yang Sesuai
dipraktikumkan
6 Kesesuaian soal evaluasi LKS dengan Iya, sudah sesuai
tujuan percobaan yang diharapkan
7 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sudah sesuai
keterampilan mengamati
8 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Iya
keterampilan mengelompokkan
9 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sebagian sudah
keterampilan mengkomunikasikan
10 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sebagian sudah
keterampilan menganalisis
11 Kesesuaian perintah dan pertanyaan dengan Sudah
keterampilan menyimpulkan
12 Tata urutan materi sesuai dengan tingkat Sudah sesuai
kemampuan siswa
13 Kejelasan petunjuk kegiatan pembelajaran Sangat jelas
14 Kalimat pertanyaan yang diberikan jelas Sangat jelas
15 Menggunakan kalimat yang singkat dan Iya
jelas
16 Kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran Sudah tepat
huruf
17 Kesesuaian kombinasi warna tulisan Iya
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

56

18 Kesesuaian tata letak gambar pada LKS Sudah


19 Gambar dapat menyampaikan pesan/isi dari Dapat
gambar tersebut secara efektif
20 Penampilan fisik LKS mendorong minat Iya
baca peserta didik

Berdasarkan hasil validasi tahap II diatas, dapat dianalisis bahwa LKS

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan telah sehingga produk yang

dikembangkan dapat diujicobakan.

4.2.2 Tanggapan guru bidang studi kimia

Dari angket tersebut diperoleh hasil penilaian guru kimia sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Oleh Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 10
Kota Jambi
No Aspek yang di nilai Skor Kriteria
1. Desain tampilan LKS menarik 4 Baik
2. Kejelasan tata bahasa yang digunakan 5 Sangat Baik
3. Kejelasan tulisan yang digunakan 5 Sangat Baik
4. Kejelasan penyusunan kalimat yang digunakan 4 Baik
5. Kejelasan gambar yang digunakan 5 Sangat Baik
6. Kelengkapan informasi 5 Sangat Baik
7. Urutan penyajian pada LKS lebih mudah di pahami 4 Baik
8. Prosedur kerja dalam LKS jelas dan mudah dipahami 5 Sangat Baik
9. Pertanyan dalam LKS membuat siswa lebih mudah 5 Sangat Baik
memahami materi Larutan Elektrolit dan nonelektrolit
10 Pembelajaran menggunakan LKS mampu 4 Baik
mengembangkan imajinasi siswa dalam membangun
konsep
11 Pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan 4 Baik
LKS eksperimen mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkomunikasi
12 Pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan 5 Sangat Baik
LKS eksperimen mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam memprediksi suatu hal.
13 Pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan 4 Baik
LKS eksperimen mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengklasifikasikan suatu hal
14 Pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan 5 Sangat Baik
LKS eksperimen mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam mengamati suatu fenomena
15 Pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan 5 Sangat Baik
LKS eksperimen mampu meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyimpulkan suatu hal
Jumlah 69
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

57

Jadi berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa tingkat

kelayakan produk LKS berbasis inkuiri terbimbing memiliki angka 69. Dengan

skor maksimal 75. Maka persentasenya adalah = =92%.

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai persentase hasil

tanggapan guru yaitu sebesar 92% dengan kategori sangat baik sehingga produk

dapat digunakan dalam pembelajaran kimia.

4.2.3 Ujicoba Kelompok Kecil

Berikut data hasil respon/tanggapan siswa terhadap produk yang

dikembangkan:

Tabel 4.7 Respon/tanggapan siswa kelas XI IA 3 SMA NEGERI 10 Kota Jambi


Skor setiap siswa Jumlah
Aspek yang di
No. rata-
nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 rata
Desain tampilan
1 4 5 1 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4.33
LKS menarik
Kejelasan tata
2 bahasa yang 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4.27
digunakan
Kejelasan tulisan
3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4.47
yang digunakan
Kejelasan
penyusunan
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4
kalimat yang
digunakan
Kejelasan gambar
5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4.13
yang digunakan
Kejelasan gambar
6 4 4 4 5 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4.2
yang digunakan
Urutan penyajian
pada LKS lebih
7 4 4 2 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4.2
mudah saya
pahami
Prosedur kerja
dalam LKS jelas
8 4 4 2 4 4 2 3 5 3 5 5 4 4 4 4 3.8
dan mudah
dipahami
Pertanyan dalam
9 4 4 2 2 4 1 5 4 4 5 4 4 4 4 2 3.53
LKS membuat
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

58

saya lebih mudah


memahami materi
Larutan Elektrolit
dan non-elektrolit
Pembelajaran
menggunakan LKS
mampu
10 mengembangkan 4 5 4 4 3 1 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3.6
imajinasi saya
dalam membangun
konsep
Pembelajaran
dengan metode
praktikum
menggunakan LKS
eksperimen
11 5 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 4.2
mampu
meningkatkan
kemampuan saya
dalam
berkomunikasi
Pembelajaran
dengan metode
praktikum
menggunakan LKS
eksperimen
12 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4.2
mampu
meningkatkan
kemampuan saya
dalam
berkomunikasi
Pembelajaran
dengan metode
praktikum
menggunakan LKS
eksperimen
13 mampu 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4.07
meningkatkan
kemampuan saya
dalam
mengklasifikasikan
suatu hal.
Pembelajaran
dengan metode
praktikum
menggunakan LKS
14 4 4 4 3 4 2 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3.93
eksperimen
mampu
meningkatkan
kemampuan saya
Dicetak pada tanggal 2019-01-05
Id Doc: 589c947781944d9611494415

59

dalam mengamati
suatu fenomena.
Pembelajaran
dengan metode
praktikum
menggunakan LKS
eksperimen
15 mampu 5 5 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4.2
meningkatkan
kemampuan saya
dalam
menyimpulkan
suatu hal.
Jumlah 61.13

Berdasarkan tabel rekapitulasi nilai hasil uji coba kelompok kecil tersebut

diperoleh skor rata-rata 61,13 dengan skor maksimal 75. Maka persentasenya

= = 81.51%.

Tabel 4.8 Kriteria Penilaian Kualifikasi Produk


Skala Nilai Tingkat Validasi
No. Tingkat Validasi
(%)
1 81%-100% Sangat baik / sangat menarik
2 61%-80% Baik / menarik
3 41%-60% Sedang / cukup
4 21%-40% Tidak baik / tidak menarik
5 0%-20% Sangat tidak baik / sangat tidak
menarik

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai hasil respon siswa yaitu

sebesar 81.51% dengan kategori sangat baik/menarik. Sehingga produk yang

dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran kimia.

Anda mungkin juga menyukai