Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN OBAT PADA

ANAK DAN LANSIA

Sri Wahyuni, S.Si.,Apt


 Pengelolaan Obat merupakan sebuah rangkaian pengendalian obat
mulai dari proses pengadaan, distribusi, hingga penggunaannya.
 Kondisi normal pada anak dan lansia terkait dengan konsumsi obat
 Pengobatan pada anak dan lansia
 Pengelolaan obat di home care dan long term care
Ilmu dasar yang harus dikuasai oleh seorang perawat dalam pemberian
obat pada anak dan lansia

 Indikasi tepat

 Dosis tepat

 Betul administrasi

 Mengantisipasi efek samping yang mungkin timbul

 Memantau reaksi yang merugikan dari obat

 Memahami kontra indikasi obat


Pengelolaan Obat pada Anak
 Penggunaan obat pada anak dilakukan pada saat anak sedang sakit
 Sediaan obat untuk anak tersedia dalam bermacam-macam bentuk
sediaan. Yang umum adalah syrup dan serbuk.
 Pengobatan pada anak harus disesuaikan dengan berat badan
 Agar tidak menimbulkan kesalahan maka perawat dan orang tua harus
paham dengan bentuk sediaan obat yang diresepkan oleh dokter
Kondisi Anak
 Sistem organ belum berfungsi maksimal

 Riwayat alergi belum terdeteksi

 Pengaruh berat badan terhadap dosis

 Pemberian obat yang bersamaan dengan susu formula


Pengelolaan Obat pada Lansia

 Semakin bertambah usia, fungsi organ tubuh akan mengalami penurunan.


Kondisi tubuh juga semakin memburuk jika tidak menerapkan gaya hidup sehat,
sehingga meningkatkan resiko timbulnya penyakit

 Penyakit yang sering timbul Antara lain; hipertensi, hiperkolesterol, radang sendi,
gangguan jantung dan pembuluh darah, diabetes dan kanker.
Kondisi Lansia
Polypharmasi
 Fungsi system tubuh yang berubah seiring dengan pemyerapan dan
penggunaan obat.

 Penurunan BB pada lansia -> berpengaruh terhadap jumlah obat yang


diperlukan dan berapa lama obat ada di dalam tubuh.

 Penurunan system peredaran darah -> mempengaruhi kecepatan obat sampai


di hati dan di ginjal

 Kerja hati dan ginjal yang melambat -> mempengaruhi cara obat
dimetabolisme dan di keluarkan dari tubuh
Pengaruh Usia terhadap fase Farmakokinetik Obat
Mempengaaruhi proses/waktu yang diperlukan tubuh untuk mengabsorbsi,
mendistribusi, memetabolisme dan mengekskresikan obat

 Absorbsi, terjadi penurunan dan penggunaan obat secara bersamaan dapat


memperlambat/mempercepat proses absorbs

 Distribusi, total cairan tubuh berkurang dan jumlah lemak meningkat ->
mempengaruhi proses obat water soluble dan fat soluble.

 Metabolisme , karena usia hepatic mass dan hepatic blood flow menurun ->
menurunkan metabolism.

 Ekskresi, fungsi ginjal menurun sehingga jumalh obat yg disaring oleh ginjal juga
menurun -> obat menjadi racun bagi tubuh.
Pengaruh Usia terhadap fase Farmakodinamik Obat
Mempengaruhi proses/waktu yang diperlukan obat didalam sel dan
mempengaruhi fungsi organ.

Meningkatkan terjadinya efek samping dan reaksi yang merugikan,


sehingga harus diperhatikan ketika meresepkan pada lansia.

Obat mempunyai banyak manfaat tetapi harus diperhitungkan dampak


negatifnya
Obat-obatan berpengaruh lebih pada

 Lansia dengan multiple disease

 Mengkonsumsi obat untuk penyakit kronis

 Mengkonsumsi bermacam-macam obat dapat menimbulkan


dampak lain

Obat-obat tertentu dapat menyebabkan mual, muntah dan


menurunkan nafsu makan sehingga menyebabkan menurunnya
nutrisi pada lansia
Resiko Interaksi Obat
Obat dapat berinterasi denga obat lain, makanan, minuman atau kondisi
kesehatan.

 Interaksi obat-obat, terjadi jika dua atau lebih obat bereaksi sama lain untuk
memimbulkan efek yang tidak diinginkan.

 Interaksi ini juga dapat menyebabkan salah satu obat tidak bekerja dengan baik
atau dapat menyebabkan salah satu obat menjadi lebih kuat dari yang
seharusnya.

 Interaksi obat - kondisi , terjdi jika kondisi medis seseorang menyebabkan


obat-obatan tertentu berpontensi menimbulkan bahaya.

 Misalnya, pasien dengan kondisi tekanan darah tinggi atau asma dapat
mengalami reaksi yang tidak diinginkan.
 Interaksi obat – makanan, terjadi karena obat berinteraksi
dengan obat atau makanan

 Makanan disaluran pencernaan dapat mempengaruhi


bagaimana obat diserap.

 Beberapa obat juga dapat mempengaruhi cara dan jumlah


nutrisi yang diserap atau yang digunakan oleh tubuh.

 Makan dan tidak makan dapat meningkatkan bioavailability


obat yang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
 Interaksi obat - alkohol, dapat terjadi jika obaytyang diminum
berinteraksi dengan minuman yang mengandung alkohol.
Banyak obat yang tidak dapat bercampur dengan baik dengan
alkohol.

 Seiring bertambahnya usia, tubuh lansia mungkin bereaksi yang


berbeda terhadap alkohol atau campuran alkohol
Obat-obat yang sering dikonsumsi Lansia
1. Anti hipertensi ( Diuretik, ACE Inhibitor, Calcium Channel Bloker)
2. Radang Sendi (Analgesik, anti nyeri, kortikosteroid)
3. Anti diabetes (metformin, injeksi insulin)
4. Penyakit Jantung (antikoagulan, antiplatelet, beta bloker, penurun cholesterol)
Hal-hal penting yang harus diperhatikan
 Lansia sering menerima polypharmasi -> harus dikontrol dengan benar.

 Riwayat alergi harus tercatat.

 Efek samping adalah gejala yang tidak diinginkan yang timbul saat seseorang
menerima pengobatan

 Pasien harus tahu tentang obat yang diminum dan efek apa yang timbul
setelah minum obat tersebut. Misalnya timbul mual, muntah, kantuk atau
diuresis.

 Pasien harus diedukaasi untuk tidak mencampur obat lain yang tidak
diresepkan.
 Jika seorang pasien berpindah ke faskes lain supaya
menginfokan obat-obatan yang sudah dikonsumsi.

 Lansia yang tinggal dirumah bersama keluarga, keluarga


dapat ikut memantau

 Lansia yang tinggal sendiri tanpa keluarga, maka tenaga


kesehatan yang harus memantau

Anda mungkin juga menyukai