Obat yang diminum bersama dengan makanan dan minuman dapat memberikan efek yang
menguntungkan atau merugikan
Efek menguntunungkan
Mengurangi efek samping obat misalnya gangguan lambung,sehingga disarankan diminum
saat perut penuh.
Efek merugikan
o Berkurangnya khasiat atau manfaat obat
o Timbulnya efek samping obat yang lebih buruk atau efek samping baru sehingga
disarankan diminum saat perut kosong.
Selain dengan makanan dan minuman obat juga dapat berinteraksi dengan jenis obat lainnya, obat
tradisional/herbal dan suplemen makanan.
KAPAN HARUS MINUM OBAT SAAT KONDISI PERUT PENUH ATAU KOSONG ?
Obat yang disarankan untuk diminum saat perut penuh (sesudah makan) yaitu obat yang
dapat menyebabkan gangguang lambung
Contoh :
o Antinyeri : Asetosal, Ibuprofen, Asam mefenamat atau diklofenak
o Antibiotik : Metronidazol
o Antifungi : Flukonazol, Itrakonazol
o Diuretika : Hidroklortiazid
o Antihipertensi : Propanorol
Obat yang disarankan untuk diminum pada saat lambung kosong (1 Jam sebelum makan
atau 1 jam sesudah makan)
Contoh :
Antihipertensi : Katopril
Obat untuk gagal jantung : Digoksin
Antibiotik : Amoksisilin, tetrasiklin, doksisiklin, Sefalosporin
Obat TBC : Izoniazid (INH)
Antidiabetik : Glipizid , Repaglinid
Obat Saluran Cerna : Antasida, Omeprazole
SUSU
Susu dapat menghambat penyerapan antibiotik dalam tubuh
Contohnya : Obat tetrasiklin , Siprofloksasin, ofloksasin
KOPI
Kafein pada kopi dapat meningkatkan efek samping obat seperti rasa gugup, gangguan tidur
dan peningkatan denyut jantung
Contoh :
o Anti Asma : Albuterol dan Teofilin
o Obat-obat yang merangsang susunan saraf pusat : Klozapin
TEH
Teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi dan beberapa obat seperti
efedrin dan kolsikin, akibatnya dapat mengurangi/menghambat penyerapatan obat dalam
tubuh. Selain itu juga teh mengandung Kafein
ALKOHOL
Jangan sekali-kali minum alkohol pada saat menggunakan obat. Sampaikan kepada
dokter/apoteker jika sebelumnya mengkonsumsi alkohol.
INFORMASI PENTING!!!
Minum obat dengan segelas air putih kecuali dokter menyarankan cara pakai yang berbeda
Jangan mencampur obat kedalam makanan/minuman kecuali dokter menyarankan cara
pakai yang berbeda
Jangan mengubah bentuk sediaan obat misalnya menghancurkan tablet atau membuka
cangkang kapsul
Jangan mencampurkan obat dengan minuman panas (suhu panas dapat mempengaruhi
khasiat obat)
Sampaikan kepada dokter atau apoteker jika sedang mengkonsumsi obat tradisional/herbal
maapun suplemen makanan .
Efek samping obat adalah setiap respon obat yang akibat penggunaan obat dengan dosis atau
takaran normal
Walaupun tidak semua efek samping obat merugikan akan tetapi perlu upaya untuk mencegah hal-
hal yang berbahaya akibat penggunaan
Untuk mencegah dan mewaspadai munculnya reaksi alergi perlu diperhatikan sifat-sifat khasnya
yaitu :
Keluhan dan gejala ditandai reaksi imunologi seperti ruam kulit, gatal dan sesak nafas
Reaksi dapat terjadi pada kontak ulangan
Seringkali ada tenggang waktu antara minum oba dengan munculnya efek samping
Reaksi hilang bila obat dihentikan
Faktor penyebab terjadinya efek samping obat dapat berasal dari faktor pasien dan faktor obat
Faktor pasien
Meliputi umur, genetik, dan penyakit yang diderita. Pada anak-anak khususnya bayi sistem
metabolisme belum sempurna sehingga kemungkinan terjadinya efek samping dapat lebih
besar, begitu juga pada geriatrik (lansia) yang kondisi tubuhnya sudah menurun. Pada pasien
dengan penyakit tertentu seperti gangguan hati dan ginjal penggunaan obat perlu perhatian
khusus karena dapat menyebabkan efek samping serius.
Faktor Obat
Sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping seperti pemilihan obat, jangka
waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat masing-masing obat memiliki
mekanism dan tempat kerja yang berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan efek samping
yang berbeda.
Bagaimana mencegah munculnya efek samping obat ?
Baca dosis dan aturan pakai, penggunaan obat sesuai yang tertera di brosur atau yang di
resepkan
Penggunaan obat sesuai indikasi yang jelas dan tepat sesuai yang tertera di brosur atau yang
diresepkan dokter
Berikan perhatian khusus terhadap penggunaan dan dosis obat pada bayi, pasien usia lanjut
dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal
Perhatikan dan catat riwayat alergi akibat penggunaan obat
Beritahu kedokter apabila anda sedang hamil, menyusui, alergi obat tertentu, memiliki
penyakit diabetes, penyakit ginjal atau liver, sedang meminum obat lain atau suplemen
herbal.
CARA PEMBERIAN OBAT
1. Oral
Obat di berikan dengan diminum
Macam-macam obat oral :
a. Cair (Sirup, sirup kering, suspensi dan emulsi ) biasanya untuk bayi dan anak
menggunakan sendok takar atau pipet.
Bila menggunakan sendok takar : letakkan sendok takar yang telah diisi obat
pada bibir bagian bawah, angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir kedalam
mulutnya.
Bila menggunakan pipet : isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan
petunjuk dokter. Letakkan pipet obat disudut mulut bayi dan keluarkan obat
perlahan-lahan.