Anda di halaman 1dari 23

Biofarmasi

Intravaginal
Disusun Oleh :
- Indri Herdiani Putri 18330081
- Riska Anggriani 18330092
- Dwi Arum Widyaningsih 18330099

Dosen : Ritha Widyapratiwi, S.si., MARS., Apt


‘’ pemberian obat secara
intravaginal merupakan cara
pemberian obat dengan memasukan
obat melalui vagina, yang bertujuan
untuk mendapatkan terapi obat dan
mengobati saluran vagina atau
serviks. Biasanya digunakan untuk
aksi lokal pada daerah vagina.
Selain itu dapat juga untuk
pemberian secara sistemik‘’
Anatomi Vagina
Bentuk sediaan obat intravaginal
Krim & Gel Tab & suppos Pessary
Krim vagina mungkin Biasanya cara pemberian Sebuah alat berbentuk
hanya diperuntukan bagi obat lewat tabung pipa bulat dengan struktur
pengobatan area di luar khusus yang dimasukan ke lembut yang digunakan
vagina seperti vulva dan vagina. Obat jenis ini untuk menopang kandung
labia (bibir vagina). mudah meleleh, cepat kemih. Alat ini akan
lunak dan mudah larut dimasukkan melalui vagina
pada suhu tubuh

Vaginal ring Douche IUD


Alat penghantaran obat Alat yang digunakan untuk Alat pengontrol kelahiran
berupa polimer berbentuk mengalirkan air keseluruh yang diletakkan diuterus,
seperti donat yang dirancang tubuh dengan tujuan hanya bisa dimasukan dan
dengan pelepasan terkendali medis atau kebersihan. dikeluarkan oleh dokter.
ke vagina dan waktu yang Ditanam dalam jangka
lama. Tersedia 2 produk yaitu waktu 5-10tahun.
: FemRing dan NuvaRing
● Hal pertama yang harus Anda lakukan
adalah mencuci daerah vagina Anda
dengan lembut menggunakan air hangat
Langkah menggunakan (suam-suam kuku). Kemudian keringkan
perlahan pakai handuk sampai benar-
obat untuk vagina ●
benar kering.
Pilih posisi paling nyaman. Pertama,
berdasarkan jenisnya Anda bisa berbaring di atas tempat tidur
dengan lutut ditekuk dan kaki sedikit
diregangkan. Jangan lupa, alasi seprai
dengan handuk untuk mencegah krim
menodai seprai Anda. Atau, Anda bisa
melakukannya sambil berdiri dengan
kaki kanan berada di posisi lebih tinggi
dan kaki kiri menapak di atas lantai.
Untuk krim Untuk tablet/suppos
vagina
Untuk pessary Untuk vaginal ring
Untuk douche Untuk IUD
Perjalanan obat intravaginal.

Metabolisme 04
03 Eksresi
Absorbsi
02
01 Distribusi
Faktor-faktor

Faktor yang
Faktor Faktor fisika
berhubungan
fisiologi Kimia obat
dengan sediaan
 pH vagina (3,5-4,9)
 Efek masa subur
Faktor yang terhadap
mempengaruhi absorbsi permeabilitas
• Berat molekul
• Pelepasan obat dari
membran mukosa sediaan
obat vagina
• Lipofilitas
• Konsentrasi obat
• Ionisasi
 Kerapatan epitelium • Area kontak efektif
• Ukuran partikel
vagina (luas rongga vagina)
• Tipe sediaan
 Volume cairan • Waktu tinggal
vagina
 Komposisi cairan
vagina
Kelebihan dan kekurangan
pemberian obat Intravaginal.
Kelebihan Kekurangan
 Dapat digunakan pada kasus  Beberapa obat sensitive
mual muntah. terhadap pH vagina.
 Iritasi lambung, usus dapat  Beberapa obat
dihindari. menyebabkan iritasi lokal.
 Absorpsi obat dan onsetnya  Perubahan vagina pada
cepat. siklus menstruasi .
 Menghindari efek samping  Adanya pengaruh hubungan
pada saluran pencernaan. seksual.
 Aktivitas enzimatik relative  Kebersihan pribadi
kecil.
 Terhindar dari first pass
effect.
Jurnal
“Optimasi kadar kombinasi polimer
hidroksi propil metil selulosa dan
superdisintegran crosscarmellose sodium
terhadap daya adhesi dan laju pelepasan
obat dalam tablet vaginal metronidazol.”
Pendahuluan
Tablet vaginal merupakan salah satu bentuk sediaan yang bisa memberikan terapi
yang efektif di daerah vaginal. Zat mukoadhesif pada pembuatan tablet vaginal dapat
memberikan solusi dalam mempertahankan manfaat pada efek lokal. Prinsip penghantaran
obat dengan sistem mukoadhesif adalah memperpanjang waktu tinggal obat pada organ
tubuh yang mempunyai lapisan mukosa, sehingga konsentrasi obat terpenetrasi lebih
banyak dan diharapkan akan terjadi aliran obat yang tinggi melalui jaringan tersebut.
Tablet vaginal memerlukan pemecahan obat secara cepat untuk memberikan
kenyamanan pada saat aplikasi. Oleh karena itu perlu ditambahkan eksipien lain untuk
membantu proses pemecahan obat dalam sediaan. Dalam tablet vaginal, pelepasan obat
yang baik dapat ditunjang dari bahan yang mampu mengembang dan membantu disintegrasi
tablet sehingga obat segera terlepas.
Alat dan bahan
Alat Bahan
- Alat pencetak tablet rotary - Metronidazol
- Timbangan analitik - HPMC
- Spektrofotometer UV-VIS - Magnesium stearat
- alat-alat pengujian - Talkum
- Stopwatch - Cabosil
- Kaca arlohi - Crosscarmellose sodium
- Termometer - Microsrystalin cellulose
- Kuas
- Jangka sorong
- Mortir
- Stamper
- Gelas ukur
Metode
1. Uji laju alir massa serbuk
2. Uji homogenitas massa serbuk
3. Uji organoleptik
4. Uji keseragaman bobot
5. Uji keseragaman ukuran
6. Uji kekerasan tablet
7. Uji kerapuhan tablet
8. Uji laju pelepasan obat
9. Uji pengembangan tablet
10. Uji in vitro mukoadhesif
11. Uji penetapan kadar metronidazol
12. Uji waktu hancur
Pembahasan
Berdasarkan uji yang telah dilakukan meliputi uji IPC (In Process Control) dan uji sediaan
tablet vaginal metronidazol diperoleh hasil bahwa kombinasi kadar HPMC dan
crosscarmellose sodium dalam tablet vaginal metronidazol mempengaruhi daya adhesif
dan proses pelepasan obat dari sediaan.
Tablet vaginal metronidazol dengan kombinasi polimer dan superdisintegran ini ternyata
mampu memberikan profil peningkatan laju pelepasan tiap satuan waktunya. Akan tetapi
untuk dosis dan durasi terapi yang diberikan perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
efektivitas sediaan. Hal tersebut di atas didukung dari beberapa penelitian yakni dalam
sebuah penelitian diketahui bahwa tanpa penggunaan superdisintegran, obat akan
semakin lama terlepas dari sediaan dan memiliki daya adhesif yang tinggi. Dengan nilai
penggunaan HPMC sebesar 30%, pelepasan 80% obat terjadi dalam waktu >500 menit.
Sementara untuk konsentrasi HPMC sebesar 50%, pelepasan 80%obat terjadi dalam >700
menit.
Dengan demikian profil pelepasan obat dengan metode kombinasi polimer dan
superdisintegran pada penelitian ini sangat membantu laju pelepasan obat pada saat awal
pemberian obat dengan memecah sediaan secara cepat, namun tetap memiliki daya
adhesif yang tinggi dengan tetap berada dalam daerah vagina selama 4 jam.
Lanjutan.. (Pembahasan)
Daya pengembangan pada tablet vaginal mempengaruhi proses difusi obat dari tablet ke
sistem dan daya adhesif. Bila tablet tidak mempunyai daya pengembangan yang baik maka
proses pelepasan obat dan daya adhesif ke dalam sistem juga akan terganggu. Semakin
tebal lapisan gel yang terbentuk karena proses pengembangan juga menghambat proses
pelepasan obat, namun memperkuat ikatan yang terbentuk
Desain formulasi tablet vaginal harus bertujuan untuk memberikan erosi tablet dalam cairan
vagina, sehingga bisa meningkatkan efektivitasnya. Selain itu sediaan untuk rute vagina
harus tetap mampu menjaga pH normal vagina. Kenyamanan bagi pasien ketika
penggunaan tablet vaginal amat diperhatikan. Tablet vaginal harus segera dapat berikatan
dengan mukus sehingga tidak terjadi aksi self-cleansing dari area vagina pada tablet
vaginal itu sendiri.
Kesimpulan
Pemberian obat pervagina merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat
melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks. Tujuan pemberian obat pervaginam mengobati infeksi pada vagina dan
menghilangkan nyeri, rasa terbakar dan ketidaknyamanan pada vagina serta mengurangi
peradangan.
Bentuk sediaan obat untuk vaginal yaitu : krim, tablet, suppositoria, pessary, vaginal
ring, douche dan IUD. Perjalanan obat intravagianl melalui cara ADME (absorbsi, distribusi,
metabolisme dan eksresi). Faktor yang mempengaruhi abdorbsi obat ada 3 yaitu : faktor
fisiologi, faktor fisika kimia obat dan faktor yang berhubungan dengan sediaan. Pemberian
obat intravaginal juga memiliki kekurangan dan kelebihan.
Komposisi formula yang optimum untuk tablet vaginal metronidazole adalah 30 %
polimer HPMC dan 1% superdisintegran crosscarmellose sodium, dengan laju pelepasan
obat sebesar 0,1257 mg/menit dalam waktu 4 jam dan mengalami peningkatan sejak awal
waktu uji serta menghasilkan daya adhesif yang tetap mampu mempertahankan pelepasan
obat selama 4 jam.
Terimakasih
Daftar pustaka
 Alimun Hidayat, A Aziz. 2007. Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak, Jakarta:EGC
 Aryani Ratna, dkk. 2009. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar
KebutuhanDasar Manusia, Jakarta: TIM
 Bindler Ruth MeGillis, Howry Linda Berner. 2007. Pedoman Obat Pediatric DanImplikasi
Keperawatan. Jakarta: EGC
 Uliyah Musrifatul, Alimul Hidayat A Aziz. 2008.
 Praktikum Keterampiilan DasarPraktik Kinik. Jakarta: Salemba MedikaPegram A et al
(2008) safe use of rectal suppositories and enemas with adult patients.
 Nursing Standard 22, 38, 38-40. Date of acceptance: April 3 2008.
 Anugrah Elfa Yudita, Oktavia Eka Puspita, Adeltrudis Adelsa Danimayostu Optimasi
Kadar Kombinasi Polimer Hidroksi Propil Metil Selulosa dan Superdisintegran
Crosscarmellose Sodium terhadap Daya Adhesi dan Laju Pelepasan Obat dalam Tablet
Vaginal Metronidazol.
Penjelasan video
siklus menstruasi terjadi sekitar sekali setiap bulan untuk mempersiapkan tubuh wanita
menghadapi kehamilan sehingga mengubah kadar bahan kimia alami dalam aliran darah
mengontrol peristiwa tersebut. Bahan kimia alami dalam hormon aliran darah mengontrol
peristiwa ini, organ reproduksi vagina, leher rahim, tuba falopi dan ovarium.
Ovarium menghasilkan dua hormon utama yang disebut Estrogen dan progesteron ketika
tingkat estrogen mulai meningkat menyebabkan lendir yang biasanya kental di dalam
serviks mengencerkannya. Estrogen juga memicu hormon lain yang menyebabkan salah
satu ovarium melepaskan sel telur.
Sel reproduksi pria yang disebut sperma dapat melewati lendir yang lebih tipis untuk
membuahi rahim telur estrogen menyebabkan lapisan menebal dan mempersiapkannya
untuk menerima telur yang dibuahi. Meningkatnya kadar progesteron menyebabkan
kelenjar di lapisan untuk melepaskan cairan yang dibuahi juga menyebabkan lendir yang
menipis di serviks menjadi kental lagi yang mencegah sperma lewat jika sel telur belum
dibuahi, tingkat estrogen dan progesteron Mulai Turun.
Penjelasan video
penyebab proses menstruasi dimana uterus melepaskan alat kontrasepsi dalam rahim atau
IUD yaitu metode KB yang terdiri dari alat berbentuk T fleksibel yang lembut dengan tali
tipis di ujungnya ada dua jenis alat kontrasepsi hormonal iud menambahkan IUD tembaga
tempat pengadopsi kehamilan di samping rahim seorang wanita dengan tali yang
menggantung di dalam vaginanya, semua jenis IUD menyebabkan peradangan ringan
pada sel-sel kekebalan lapisan rahim dan bahan kimia yang membunuh sperma. iud
hormonal juga mengandung jenis sintetis progesteron yang disebut norgestrel
levonorgestrel, terutama mencegah kehamilan dengan mengentalkan lendir di dalam
serviks, juga mencegah lapisan rahim menebal sehingga kecil kemungkinannya untuk
menerima telur yang dibuahi setelah memasang IUD di tempatnya.
IUD dapat dibiarkan ditempatnya selama 3 hingga 10 tahum tergantung pada jenisnya,
keinginan untuk memiliki anak Alat kontrasepsi dalam rahim untuk IUD adalah salah satu
metode kontrasepsi yang paling efektif lebih dari 99% efektif mencegah kehamilan, ini
berarti kurang dari satu dari seratus wanita akan hamil setiap tahun jika mereka
menggunakan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) dan memeriksanya secara teratur.
penempatan yang benar ini hanya sekitar 97% efektif jika tidak diperiksa untuk
penempatan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai