Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI II

PRAKTIKUM I

Disusun oleh :

NAMA PRAKTIKUM : Bagus Juang Angga Saputra

KELAS/GELOMBANG : D3 FARMASI 2A

HARI/TGL PRAKTIKUM :

DOSEN PEMBIMBING : Muchson Arrosyid, S.Si.,M.Pharm.Sci.,Apt

ACC dosen
Laporan resmi

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2020


I. JUDUL PERCOBAAN : Pengaruh Cara Pemberian Terhadap Absorbsi Obat

II. TUJUAN

Mengenal dan membandingkan cara-cara pemberian obat (Per oral, Intravena,

Intraperitoneal, intramuscular, dan Subkutan) terhadap kecepatan absorbsinya.

III. DASAR TEORI

Absorbsi adalah proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah

yang selanjutnya mencapai target aksi obat. Absorbsi bergantung pada tempat

pemberiannya yaitu pada saluran cerna (mulut sampai rectum), kulit, paru, otot, dll

(Gunawan, 2009).

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses absorbsi obat antara lain : sifat fisika-

kimia obat, bentuk sediaan obat, dosis obat, rute dan cara pemberian, waktu kontak

dengan permukaan absorpsi, luas permukaan tempat absorpsi,dll.

Rute pemberian obat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efek obat,

karena karakteristik lingkungan fisiologis anatomi dan biokimia yang berbeda pada

daerah kontak obat dan tubuh karakteristik ini berbeda karena jumlah suplai darah

yang berbeda.

Rute pemberian obat menentukan jumlah dan kecepatan obat yang masuk ke

dalam tubuh, sehingga merupakan penentu keberhasilan terapi atau kemungkinan

timbulnya efek yang merugikan.

Rute pemberian obat dibagi 2, yaitu enternal dan parenteral (Priyanto, 2008) :

1. Jalur Enternal
Merupakan jalur pemberian obat melalui saluran gastrointestinal (GI) yang

pada umumnya ditujukan untuk efek sistemik. Yang termasuk jalur enternal

yaitu melalui sublingual, bukal, rektal, dan oral.

2. Jalur Parenteral

Dalam jalur parenteral berarti tidak melalui enteral yang artinya tidak

memasukkan obat ke dalam tubuh melalui saluran cerna.. Yang termasuk jalur

parenteral adalah transdermal (topikal), injeksi, endotrakeal (pemberian obat

ke dalam trakea menggunakan endotrakeal tube), dan inhalasi. Pemberian obat

melalui jalur ini dapat menimbulkan efek sistemik atau lokal. (Priyanto, 2008)

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Spuit injeksi 1 ml

2. Jarum berujung tumpul/ kanule (untuk peroral)

3. Sarung tangan

4. Stopwatch

5. Tissue / kassa

Bahan : Na Phenobarbital (Inj.)

Hewan uji : Mencit Jantan berat 20-30 gram (umur ±2bulan)

V. CARA KERJA

Dalam satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok kecil

Masing-masing kelompok mendapatkan 3-4 mencit


Berturut-turut kelompok I,II,III dan IV mengerjakan percobaan oral, intramuscular, intra

peritoneal, dan subkutan

Mencit ditimbang dan diperhitungkan volume sodium phenobarbital yang akan diberikan

dengan dosis 75mg/Kg BB

Larutan Na Phenobarbital diberikan pada hewan uji dengan cara pemberian sesuai dengan

masing – masing kelompok.

Oral: memasukkan jarum suntik tumpul berisi larutan senyawa uji yang sesuai dengan ukuran

hewan melalui mulut dengan cara menelusurkan kearah tepi langit-langit kea rah belakang

sampai esophagus dan menyemprotkan senyawa uji pelan-pelan.

Intravena : Dilakukan dengan cara memasukkan hewan ke dalam holder atau sangkar.

Selanjutnya mencelupkan ekornya ke dalam air hangat (dilatasi vena lateralis). Setelah vena

mengalami dilatasi (melebar), memegang ekor dengan kuat pada posisi vena berada di

permukaan sebelah atas. Menusukkan jarum dengan ukuran yang sesuai ke dalam vena

sejajar dengan vena.

Intraperitoneal :

Dilakukan dengan cara memegang hewan uji pada kulit punggung dijepit, sehingga daerah

perut terasa tegang. Membasahi daerah perut dengan kapas beralkohol. Menusukkan jarum

suntik sejajar dengan salah satu kaki hewan pada daerah perut, kurang lebih 1 cm diatas

kelamin. Menyemprotkan senyawa uji. Setelah selesai pemberian, menarik pelan-pelan

jarum suntik, menekan tempat suntikan dengan kapas beralkohol. Hati-hati jangan sampai

terkena hati, kandung kencing dan usus.

Intramuscular : Mengusap daerah otot paha posterior dengan kapas beralkohol.


Menyuntikkan larutan senyawa uji pada daerah otot tersebut. Setelah selesai, mencabut

pelan-pelan jarum suntik dan menekan daerah suntikan dengan kapas beralkohol.

Subkutan : Melalui sela-sela jepitan tengkuk, dengan cara menyuntikan cairan ke bawah kulit

Menghitung onset dan durasi waktu tidur Na Penobarbital dari masing-masing kelompok

percobaan dan bandingkan hasilnya menggunakan uji statistic “analisa satu arah” dengan taraf

kepercayaan 95% dan bila perbedaannya signifikan lanjutkan dengan uji turkey dengan taraf

kepercayaan 95%

Onset adalah waktu saat pemberian zat sampai dengan hilangnya reflek balik badan

Durasi adalah waktu hilangnya reflek balik badan sampai dengan kembalinya
VI. Hasil Percobaan

No Cara Pemberian Obat Onset Durasi

1 p.o

2 i.m

3 i.p

4 s.c
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9184359/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKUM_FARMAK

OLOGI_EKSPERIMENTAL_I_PENGARUH_CARA_PEMBERIAN_TERHADAP_

ABSORBSI_OBAT

Diunduh pada 11 Desember 2020

https://id.scribd.com/doc/306014380/Dasar-Teori-pengaruh-cara-pemberian-terhadap-

absorbsi-obat

Diunduh pada tanggal 12 Desember 2020

http://repository.ubaya.ac.id/32886/1/FARMAKOKINETIKA

%20KLINIS_buku_NaniParfati.pdf

Diunduh pada tanggal 12 Desember 2020

http://sidfirman82.blogspot,com/2015/10/laporan-pengaruh-cara-pemberian-

obat.html?m=1

Diunduh pada tanggal 12 Desember 2020

https://docplayer.info/73049993-Laporan-akhir-praktikum-farmakologi-percobaan-ii-

dan-iii-pengaruh-cara-pemberian-terhadap-absorbsi-obat-efek-sedatif.html?

_gl=1*17lbam3*_ga*dGZuVUE4czQ2X2FndkpoTlA2UGNaM2dtVy1RYWR3VHF

pU3g3REVxUE1GM2RKTGdUbFpRclZCZzNqdUwtV1dyVA

Diunduh pada tanggal 12 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai