Anda di halaman 1dari 12

INSTITU

SAISN DA
TEKNOLOG
NASIONA
(ISTN
EFIKASI UNTUK SEDIAAN
KOSMESEUTICAL
Amalia Khoirunnisa (18330009)
Angelina Manurung (18330035)
Wiji Novieyanti (18330046)
Astri Aulia Azzahra (18330055)
Anggita Suci Rismawati (18330056)
Maarif Nur Saputra (18330072)

DOSEN : IBU NURUL AKHATIK., DRA.M.SI


PEMBAHASAN
Kosmeseutical

Uji Efikasi

Uji Efikasi Pada Sediaan Deodoran Dan Antiprespirant

Tata Laksana Uji Efikasi


KOSMESEUTICAL

Menurut Federal Food, Drug dan Act (FDA) Amerika Serikat,


kosmetik didefinisikan sebagai sesuatu yang digosok,
dituangkann, ditaburi, atau disemprotkan atau diterapkan pada
tubuh manusia atau dengan tujuan untuk membersihkan atau
mempercantik penampilan. Sedangkan kosmeseutikal dapat
memperbaiki penampilan dengan memberikan nutrisi yang
dibutuhkan kulit agar senantiasa sehat.

Kosmeseutikal merupakan produk kosmetik yang memiliki efek medis atau memiliki
keuntungan mengobati seperti obat (drug-like effects) yang dapat mempengaruhi fungsi
biologis kulit karena bahan fungsional yang dikandungnya. Contoh penggunaan
kosmeseutikal yaitu pada produk perawatan kulit (skin care). Produk tersebut
memperbaiki tekstur kulit dengan mendorong pertumbuhan kolagen dan memerangi
efek berbahaya dari radikal bebas, dengan demikian struktur keratin akan dipertahankan
dalam kondisi baik dan kesehatan kulit senantiasa terpelihara.
UJI EFIKASI

Uji efikasi merupakan uji yang dilakukan untuk menjamin keaman dan mutu yang dapat
dipertanggung jawabkan dari suatu sediaan sehingga produk dapat dipasarkan dan dapat
digunakan oleh masyarakat luas. Uji efikasi merupakan persyaratan uji yang penting yang perlu
divalidasi secara ilmiah.
UJI EFIKASI
Secara umum metode evaluasi kulit dalam menentukan efikasi kosmetik meliputi:

Penilaian ini biasanya dilakukan oleh dokter ahli dengan mengamati penampilan kulit secara
Penilaian klinis makroskopis. Pengamatan ini bersifat subyektif karena dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
(kualitatif) seperti kondisi pencahayaan ruang.

Penilaian ini dilakukan dengan bantuan alat-alat non invasif, diantaranya alat pengukur tingkat
Metode non kelembaban, kadar sebum, pH, elastisitas dan warna kulit. Penetapan nilainya sesuai dengan
invasif standar yang ditetapkan oleh alat tersebut

Beberapa metode invasif dapat dilakukan untuk membuktikan efikasi suatu produk diantaranya
Metode invasif biopsi kulit. Biopsi kulit dilakukan untuk pemeriksaan histologis dan immunohistokimia untuk
melihat perubahan serat kolagen dan elastin.
UJI EFIKASI
Uji Efikasi meliputi:

Uji Kelembaban Uji ini bertujuan untuk mengetahui nilai kelembaban kulit antara kelompok kontrol dan
Kulit
kelompok perlakuan dengan parameter kelembapan yang sama

Uji Elatisitas Kulit Uji ini bertujuan untuk membandingkan rerata elastisitas kulit antar kelompok sebelum
diberikan dengan kelompok setelah diberikan perlakuan.

Uji Kelembaban Uji ini bertujuan untuk membandingkan rerata kecerahan kulit antar kelompok sebelum
Kulit
diberikan perlakuan dengan kelompok setelah diberikan perlakuan.

Uji Proteksi Sinar Uji ini bertujuan untuk mengetahui nilai proteksi sinar matahari setelah
Matahari
diberikan perlakuan
Uji Penetapan Uji ini bertujuan untuk mengetahui nilai atau kadar sebum setelah dan sebelum perlakuan
Kadar Sebum
sehingga dapat diketahui nilai perubahan nya

Uji Iritasi Uji dilakukan oleh hewan percobaan yang dimana nanti akan dilakukan uji pada kulit
UJI EFIKASI PADA SEDIAAN
DEODORAN DAN ANTIPRESPIRANT
a si
ri t
ij I
U
Uji dilakukan oleh hewan percobaan misalnya kelinci. Dalam penelitian ini uji iritasi menggunakan
metode yang digunakan Remington, yaitu pach test atau uji sampel. Rambut kelinci dicukur pada
bagian punggungnya sampai bersih. Untuk menghilangkan bulu halus digunakan veed sebagai
perontok bulu-bulu halus. Pencukuran dilakukan secara hati-hati agar tidak melukai punggung
kelinci. Kemudian sediaan yang ingin diuji diaplikasikan pada kulit. Evaluasi dilakukan selama 72
jam untuk melihat perubahan yang terjadi seperti eritema dimana kulit menjadi kemerahan dan
timbul bercak-bercak.
UJI EFIKASI PADA SEDIAAN
DEODORAN DAN ANTIPRESPIRANT

ji lita s
U bi
a Responden harus dalam keadaan sehat serta tidak memiliki penyakit kulit. Kemudian sediaan
e pt
s
Ak deodorant digunakan responden kemudian di diamkan selama 1 menit. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui nilai kelembutan, kemudahan pengaplikasian, aroma, warna dan
homogenisitas.
TATA LAKSANA UJI EFIKASI

Uji efikasi erat hubungannya dengan uji Tata laksana pada uji efikasi yaitu sebagai berikut :
keamanan, dimana apabila pada uji efikasi
tidak memenuhi syarat maka dapat diketahui 1. Pengambilan sampel dari populasi produk
bahwa suatu sediaan tidaklah aman.
Sehingga untuk medapatkan suatu sediaan yang akan di uji
yang aman haruslah lulus pada uji efikasi 2. Penentuan responden atau hewan
dan uji keamanan.
percobaan yang akan dilakukan untuk
melakukan uji efikasi terssebut
3. Lakukan uji manfaat sebelum perlakuan
dan setelah perlakuan
4. Bandingkan dengan nilai atau parameter
yang telah ditetapkan
KESIMPULAN Uji efikasi merupakan uji yang dilakukan untuk
menjamin keaman dan mutu yang dapat
dipertanggung jawabkan dari suatu sediaan sehingga
produk dapat dipasarkan dan dapat digunakan oleh
masyarakat luas. Uji efikasi merupakan persyaratan
uji yang penting yang perlu divalidasi secara ilmiah.
Uji efikasi erat hubungannya dengan uji keamanan,
dimana apabila pada uji efikasi tidak memebuhi
syarat maka dapat diketahui bahwa suatu sediaan
tidaklah aman. Sehingga untuk medapatkan suatu
sediaan yang aman haruslah lulus pada uji efikasi dan
uji keamanan. Uji efikasi meliputi uji : Kesehatan
kulit, Sifat permukaan kulit, dan Warna kulit.
DAFTAR
 Tesis ANALISIS UJI IN VITRO DAN IN VIVO
PUSTAKA
EKSTRAK KOMBINASI KULIT MANGGIS
(Garcinia Mangostana L.) DAN PEGAGAN (Centella
Asiatica L.)SEBAGAI KRIM ANTIOKSIDAN .
Universitas Indonesia
 Review jurnal POTENSI ALGA LAUT DAN
KANDUNGAN SENYAWA BIOLOGISNYA
SEBAGAI BAHAN BAKU KOSMESEUTIKAL.
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
 Jurnal penelitian Formulasi Sediaan Deodoran dalam
Bentuk Krim Menggunakan Kombinasi Aluminium
Sulfat dan Minyak Kayu Cendana. Prodi Farmasi
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai