Dosen Pengampu :
apt. Gina Aulia, M.Farm
Disusun oleh :
Kelompok : 6
Anita Azaza 201030700229
Denti Liseptika 201030700094
Siti Rahma Agustina 201030700214
Sri Ertaviana Marbun L 201030700119
Kelas : 05FKKP002
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kontrol Kualitas Sediaan Steril” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan
juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu apt. Gina Aulia, M. Farm.
selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Sediaan Steril yang telah
membantu mengarahkan dan mendukung hingga akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Pada makalah ini masih dapat ditemukan kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Kami berharap kedepannya dapat diperbaiki lebih baik lagi. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
kedepannya demi kesempurnaan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PENUTUP .............................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sediaan steril adalah sediaan yang bebas dari pencemaran mikroba
baik patogen maupun non patogen, vegetatif, maupun non vegetatif dari
suatu objek atau material. Sterilisasi adalah menghilangkan semua bentuk
kehidupan, baik bentuk patogen, nonpatogen, vegetatif, maupun non
vegetatif dari suatu objek atau material. Sterilisasi perlu dilakukan untuk
mencegah transmisi penyakit, mencegah pembusukan material oleh
mikroorganisme, dan untuk mencegah kompetisi nutrient dalam media
pertumbuhan sehingga memungkinkan kultur organisme spesifik berbiak
untuk keperluan sendiri atau untuk metabolitnya (Agoes, 2009).
Salah satu bentuk sediaan steril adalah sediaan injeksi. Sediaan injeksi
merupakan sediaan steril dapat berupa emulsi, suspensi atau serbuk yang
harus disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan
dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau selaput lendir. Tujuan
pembuatan sediaan steril adalah mutlak tidak adanya kontaminasi
mikroba. Tidak seperti syarat sediaan lain, syarat sterilitas adalah nilai
yang mutlak.
1
Penggunaan wadah yang cocok, tidak hanya memungkinkan sediaan tetap
steril tetapi juga mencegah terjadinya interaksi antara bahan obat dan
material dinding wadah. Tersatukan tanpa reaksi, untuk itu faktor yang
menentukan adalah bebas kuman, bebas pirogen, isotonisitas, isohidris,
dan bebas partikel melayang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Quality Control secara umum ?
2. Apa saja Uji yang dilakukan dalam Qualiy Control Sediaan Steril?
3. Bagaimana Prosedur masing-masing uji untuk Quality Control?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai Quality
Control.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui Uji yang dilakukan dalam Quality
Control Sediaan Steril.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui Prosedur masing-masing uji untuk
Quality Control.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Macam-macam Uji Kontrol Kualitas Sediaan Injeksi
1. Uji kejernihan
Uji ini dilakukan untuk meriksa apakah didalam sediaan injeksi yang
dibuat terdapat partikel-partikel yang melayang yang dapat
mengganggu estetika sediaan dan bahkan tingkat keamanan dari
sediaan injeksi. Dengan prosedur sampel sediaan ampul atau vial
diletakkan dibawah lampu 50 watt, dilakukan pengamatan, kemudian
sediaan diputar dan diberi guncangan secara perlahan, lalu diamati
adanya partikel yang melayang.
4
4. Uji pH
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ph sediaan yang dibuat sama
dengan ph darah atau tidak dimana seperti yang diketahui ph darah
sebesar 7,5. Pengukurannya menggunakan pH kertas atau kertas
indikator universal. Dengan prosedur sampel sediaan ampul atau vial,
ditetesi pada kertas pH dibandingan dengan yang diamati dengan
menggunakan pH meter. Bila pH sediaan tidak sama dengan pH yang
disyaratkan maka akan menimbulkan suatu masalah seperti infeksi.
5. Uji sterilitas
Menurut Farmakope Edisi V uji sterilitas merupakan uji yang
ditujukan untuk menganalisis senyawa-senyawa, sedian-sediaan, atau
alat-alat kesehatan yang berdasarkan farmakope dipersyaratkan steril.
Hasil uji dikatakan memenuhi syarat jika tidak ditemukan adanya
konstaminasi mikroorganisme di dalam suatu sediaan uji selama
kondisi pengujian.
Uji ini dilakukan memastikan sediaan benar-benar bebas dari mikroba
dan dalam keadaan yang steril. Dengan prosedur sampel sediaan ampul
atau vial dipindahkan dari wadah uji dengan spuit injeksi steril.
Diinokulasikan secara aseptik sediaan ke dalam cawan petri berisi
media agar, kemudian inkubasi 24 jam untuk bakteri dan 72 jam untuk
jamur suhu 37℃ lalu diamati dan dihitng jumlah koloni jika ada.
6. Uji kebocoran
Uji ini dilakukan untuk memeriksa pengemas yang digunakan dalam
keadaan yang bagus sehingga sediaan tidak akan keluar dari pengemas.
Uji ini bertujuan untuk memeriksa keutuhan kemasan untuk menjaga
sterilisasi dan volume serta kestabilan sediaan injeksi. Dengan
prosedur sampel ampul atau vial diberikan pemberat, kemudian
dimasukkan ke dalam larutan metilen blue 1% lalu setelah 30 ment,
5
sediaan dikeluarkan dan adiamati apakah terjadi perubahan warna
menjadi warna biru atau tidak.
7. Uji stabilitas
Uji stabilitas dilakukan untuk menjamin identitas kekuatan, kualitas,
dan kemurnian produk yang telah diluluskan dan beredar dipasaran
sehingga aman digunakan oleh konsumen. Dengan prosedur
menggunakan heating cooling sampel ampul atau vial disimpan
didalam kulkas suhu 4℃ selama 3x12 jam lalu dipindahkan ke
inkubasi suhu 40℃ selama 3x12 jam. Ukur pH sediaan.
8. Uji pirogen
Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa sediaan yang dibuat benar-
benar bebas dari pirogen yang dapat menyebabkan demam pada
tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberiaan sediaan
injeksi. Dengan prosedur menyuntikan sedian di telinga hewan uji, lalu
diamati perubahan suhu yang terjadi pada hewan uji. Jika hewan uji
terjadi perubahan suhu menandakan bahwa sediaan masih mengandung
pirogen.
6
Uji Limulus Amebocyte Lysate (LAL)
The Limulus Amebocyte Lysate (LAL) adalah uji in vitro untuk deteksi
dan analisis kuantitatif keberadaan endotoksin bakteri dalam sediaan
parenteral. LAL dilakukan menggunakan darah horseshoe crab atlantic
(limulus polyphemus) yang akan menggumpal saat ada endotoksin dari
bakteri. Metode analisis LAL yang dilakukan mencakup teknik gel-clot,
turbidimetri kinetik, dan kromogenik (kolorimetri), diantaranya sebagai
berikut :
1. Metode gel-clot
Memiliki prinsip bahwa LAL menggumpal dengan adanya endotoksin.
2. Metode kinetik turbidimetri
Metode yang menggunakan kecepatan pembentukan gel untuk
menentukan endotoksin.
3. Metode kromogenik
Metode yang menggunakan susbstrat kromogenik sintetik, dengan
adanya LAL dan endotoksin, menghasilkan warna kuning dan secara
linier ekuivalen dengan konsentrasi endotoksin yang ada.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrol kualitas atau pengawasan mutu adalah bagian yang esensial
dari cara pembuatan obat yang baik agar tiap obat yang dibuat memenuhi
persyaratan mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaanya. Faktor-faktor
yang tercakup dalam kontrol kualitas yakni spesifikasi produk, fasilitas,
personalia.
Dalam sediaan steril banyak syarat yang harus diperhatikan antara
lain bebas dari pirogen, bebas dari mikroorganisme, bebas dari partikulat,
standar yang sangat tinggi dalam hal kemurnian dan kualitas. Dalam
kontrol kualitas untuk sediaan steril banyak uji-uji yang dilakukan seperti
uji sterilitas, uji pirogen, uji limulus amebocyte lysate (LAL), uji
keseragaman bobot, uji keseragaman volume, uji kebocoran, uji pH, uji
kejernihan.
B. Saran
Dalam makalah ini kami menyadari banyak sekali kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran yang membangun mengenai pembahasan dari
makalah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2009). Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri-2) ed. Revisi.
Bandung : Penerbit ITB.
Ansel, Howard . C . 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. UI. Press.
Jakarta
Priyambodo, B. 2007. Manajemen Farmasi Industri. Global Pustaka Utama
Yogyakarta
Tjay, Tan Hoan dkk. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan Dan Efek
Sampingnya. PT. Alex Media Kumpotindo. Jakarta
Voight, P. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. UGM Press. Yogyakarta