METODE-METODE STERILISASI
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi Sediaan Steril”
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah Teknologi Sediaan Steril tentang Metode-
Metode Sterilisasi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah mata kuliah Teknologi Sediaan
Steril tentang Metode-Metode Sterilisasi ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bagian yang penting dalam pembuatan sediaan steril adalah
pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme berbeda-beda tergantung spesies yang
dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun berbeda-beda
misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah. Hal tersebut
juga dapat dijadikan sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan cara
untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan tergantung
pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang melaksanakannya, sebab tiap
situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-kenyataan dasar yang dapat
menuntun pada cara atau prosedur yang harus dilakukan.
Tindakan untuk membebaskan alat atau bahan dari mikroba adalah
dengan sterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
mekanik, fisik dan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah ataupun
mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan.
Karena pentingnya sterilisasi alat dan bahan khususnya pada sediaan
steril maka hal inilah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sterilisasi
Salah satu bentuk sediaan injeksi yang ada pada saat ini berupa sediaan
parenteral volume kecil,termasuk dalam kategori ini adalah sediaan dalam
wadah dosis tungal (single dose) dan dosis ganda (multiple dose). Wadah
dosis tunggal merupakan suatu wadah kedap udara yang mempertahankan
3
jumlah obat steril dengan tujuan pemberian parenteral sebagai dosis tunggal
dan yang bila dibuka, tidak dapat ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap
steril. Wadah dosis ganda merupakan wadah kedap udara yang
memungkinkan pengambilan isinya per bagian berturut-turut tanpa terjadi
perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian bagian yang tertinggal. (Lukas,
2006). Wadah dosis ganda lebih memungkinkan terjadinya kontaminasi
mikroorganisme hal ini disebabkan oleh adanya pengambilan sediaan yang
berulang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menjaga sterilitas sediaan
dengan wadah dosis ganda adalah dengan penambahan bahan pengawet
antimikroba (Ansel, 2005).
4
RI,2009). Oleh karena itu, perlu dilakukannya inaktivasi pengawet yang
ditambahkan pada sediaan injeksi dosis ganda untuk menghilangkan
pengaruh pengawetnya sebelum dilakukan uji sterilitas sampel.
1. Pemanasan
5
1) Pemijaran (dengan api langsung)
Alat-alat seperti kaca objek, cawan petri yang telah berisi media,
mulut erlenmeyer yang berisi media dan jarum cukup dilakukan
jilatan api atau melewatkan alat tersebut pada nyala api bunsen.
Artinya alat-alat tersebut hanya mengalami jilatan api dan tidak
sampai memijar.
6
Gambar 2.1 Oven
1) Uap Mengalir
7
Merupakan sterilisasi dengan menggunakan uap pada suhu
1000C yang dialirkan pada benda yang disterilkan secara
berulang-ulang (tiga sampai empat kali beberapa menit)
dengan selang waktu 24 jam. Atau sterilisasi dengan uap
mengalir ini juga disebut dengan sterilisasi bertingkat atau
tyndalisasi. Cara ini dikenalkan oleh John Tyndall (1820-
1893). Keuntungan cara ini ialah tidak membutuhkan alat
khusus. Namun kerugiannya membutuhkan waktu yang lama,
selain itu waktu selang antara aliran uap mengalir tersebut
memungkin spora yang resisten atau dorman (non aktif)
menjadi aktif kembali menjadi sel vegetatif. Cara ini
digunakan untuk media 9 gelatin, susu, dan karbohidrat, karena
bahan-bahan tersebut akan mengalami hidrolisis bila dipakai
suhu yang lebih tinggi atau waktu yang lebih lama.
8
Gambar 2.2 Waterbath
Alat-alat gelas
2. Aseptic Processing
12
Aseptic Processing adalah metode pembuatan produk steril
menggunakan saringan dengan filter khusus untuk bahan obat steril
atau bahan baku steril yang diformulasikan dan diisikan kedalam
kontainer sterildalam lingkungan terkontrol. Suplai udara, material,
peralatan dan petugastelah terkontrol sedemikian rupa sehingga
kontaminasi mikroba tetap berada pada level yang dapat diterima
(acceptable) dalam clean zone (Lucas, 2006).
1. Sterilisasi Pembekuan
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
Kekurangan :
13
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Bebas partikulat
4. Isotonis
5. Isohidris
14
BAB III
KESIMPULAN
2. Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga
tidak ada kontaminasi.
4. Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan
kimiawi.
5. Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi
dengan cara pasteurisasi dan tyndalisasi.
Bebas partikulat
Isotonis
Isohidris
15
DAFTAR PUSTAKA
Curtis, Helena, Barnes, N. Sue. 1999. Biology 5th Edition. New York
:WorthPublisher Inc
16
17