METODE-METODE STERILISASI
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi Sediaan Steril”
DOSEN PEMBIMBING :
apt. Ani Haerani,S.Farm.,M.Farm
DISUSUN OLEH :
Lita Novitasari 7119003
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah mata kuliah Teknologi Sediaan Steril tentang Metode-
Metode Sterilisasi ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Tablet.........................................................................................................3
2.2 Tablet Sublingual......................................................................................5
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu bagian yang penting dalam pembuatan sediaan steril adalah
pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan
menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbeda-beda tergantung
spesies yang dihadapi. Selain itu lingkungan dan tempat mikroba ini pun
berbeda-beda misalnya dalam darah, makanan, air, sampah, roil, dan tanah.
Hal tersebut juga dapat dijadikan sebagi bahan pertimbangan untuk
menentukan cara untuk menghancurkan mikroorganisme yang digunakan
tergantung pengetahuan, keterampilan dan tujuan dari yang
melaksanakannya, sebab tiap situasi yang dihadapi merupakan kenyataan-
kenyataan dasar yang dapat menuntun pada cara atau prosedur yang harus
dilakukan.
Tindakan untuk membebaskan alat atau bahan dari mikroba adalah
dengan sterilisasi. Secara umum, sterilisasi dapat dilakukan dengan cara
mekanik, fisik dan kimia. Teknik aseptis dibutuhkan untuk mencegah
ataupun mengurangi kontaminasi yang tidak diinginkan.
Karena pentingnya sterilisasi alat dan bahan khususnya pada sediaan
steril maka hal inilah yang melatar belakangi pembuatan makalah ini.
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa itu sterilisasi?
2. Apa saja macam-macam sterilisasi?
3. Bagaimana cara menentukan metode sterilisasi yang cocok untuk setiap
variasi sediaan steril?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan sterilisasi?
5. Apa saja persyaratan hasil sterilisasi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain
1. Untuk mengetahui tentang sterilisasi
2. Untuk mengetahui macam-macam sterilisasi
3. Untuk mengetahui metode sterilisasi yang cocok untuk setiap variasi
sediaan steril
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sterilisasi
5. Untuk mengetahui persyaratan hasil sterilisasi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sterilisasi
Salah satu bentuk sediaan injeksi yang ada pada saat ini berupa
sediaan parenteral volume kecil,termasuk dalam kategori ini adalah sediaan
dalam wadah dosis tungal (single dose) dan dosis ganda (multiple dose).
3
Wadah dosis tunggal merupakan suatu wadah kedap udara yang
mempertahankan jumlah obat steril dengan tujuan pemberian parenteral
sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka, tidak dapat ditutup rapat
kembali dengan jaminan tetap steril. Wadah dosis ganda merupakan wadah
kedap udara yang memungkinkan pengambilan isinya per bagian berturut-
turut tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian bagian
yang tertinggal. (Lukas, 2006). Wadah dosis ganda lebih memungkinkan
terjadinya kontaminasi mikroorganisme hal ini disebabkan oleh adanya
pengambilan sediaan yang berulang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk
menjaga sterilitas sediaan dengan wadah dosis ganda adalah dengan
penambahan bahan pengawet antimikroba (Ansel, 2005).
4
dilakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau
dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang cukup (Depkes
RI,2009). Oleh karena itu, perlu dilakukannya inaktivasi pengawet yang
ditambahkan pada sediaan injeksi dosis ganda untuk menghilangkan
pengaruh pengawetnya sebelum dilakukan uji sterilitas sampel.
5
6
2.2 Macam – macam Sterilisasi
7
150°Csampai 170°C selama 1-4 jam. Alat yang
digunakan pada umumnya adalah oven. Beberapa
waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
8
validasi. Metode ini sangat efektif untuk sterilisasi
karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih,
proses cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat
tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein sel-sel
mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu
efektifnya adalah 121℃ pada tekanan 5 kg/cm2
dengan waktu standar 15 menit. Sterilisasi panas
lembab sangat efektif digunakan meskipun pada suhu
yang tidak begitu tinggi, karena ketika uap air
berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan
dilepaskan panas sebesar 686 kalori per gram uap air
pada suhu 121℃. Panas ini mendenaturasikan atau
mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan
dengan demikian mematikannya. Biasanya alat yang
digunakan ialah autoklaf. Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat bahan yang
menggunakan tekanan 15 lbs(2 atm) dan suhu121°C.
Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat
dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding
dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media
digunakan suhu 121°C dan tekanan 15 lb/in2(SI =
103,4 Kpa) selama 15 menit.
Alat-alat gelas
9
Pembalut untuk bedah
Sterilisasi dengan udara kering, alat yang umum dikenal adalah oven
.Alat ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer,
petridish,tabung reaksi dan alat gelas lainnya, bahan-bahan seperti kapas,
kain dan kertas dapat disterilkan dengan alat ini. Pada umumnya suhu yang
digunakan pada sterilisasi secara kering adalah 170-180℃ selama paling
sedikit 2 jam. Lama sterilisasi tergantung pada alat dan jumlahnya
(Machmud, 2008).
Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan
tidak dapat disterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini.alat ini
disebut Arnold steam sterilizer dengan suhu 100℃ dalam keadaan lembab.
10
Secara sederhana dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan
disterilkan pada suhu 100℃ selama 30 menit untuk membunuh sel-sel
vegetatif mikroba. Kemudian disimpan pada suhu kamar 24 jam untuk
memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel vegetatif, lalu dipanaskan
lagi 100℃ 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi, jadi
ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini
sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan
(Machmud, 2008).
Sterilisasi kimiawi bisa diklasifikasikan atas 3 golongan, yaitu :
1. Golongan zat yang menyebabkan kerusakan membran sel.
2. Golongan zat yang menyebabkan denaturasi protein.
3. Golongan zat yang mampu mengubah grup protein dan asam
amino yang fungsional.
11
mentoring hanya pada formula akhir (Lucas, 2006).
1. Sterilisasi Pembekuan
Kelebihan :
Kekurangan :
Kelebihan :
Kekurangan :
13
3. Sterilisasi dengan radiasi
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Bebas partikulat
4. Isotonis
5. Isohidris
14
BAB III
KESIMPULAN
2. Sterilisasi bertujuan agar alat atau bahan dalam keadaan steril sehingga
tidakada kontaminasi.
4. Sterilisasi terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu mekanik, fisik, dan
kimiawi.
5. Adapula sterilisasi pada benda yang tidak tahan terhadap suhu tinggi
dengancara pasteurisasi dan tyndalisasi.
Bebas partikulat
Isotonis
Isohidris
15
16
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19