Oleh:
Reska Lestari
02.01.18.042
Dosen Pengampuh:
Dr. Noor Roufiq Ahmadi, S.TP., MP
Anna Sulistyaningrum, S.TP, MP
2020
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
C. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI...........................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................5
KEGIATAN PRAKTIKUM..............................................................................................5
A. Pengendalian Mutu On Farm Budidaya Tanaman Pakcoy.....................................5
B. Pengendalian Mutu Panen dan Pascapanen Tanaman Pakcoy................................8
C. Diversifikasi Mutu Produk Olahan Pakcoy (Smoothie Pakcoy)...........................11
BAB IV............................................................................................................................14
KESIMPULAN................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal ini membawa dampak perubahan mulai dari bisnis pangan tanpa adanya
pengawasan, pengawasan produk akhir, hingga pengawasan proses produksi bagi
jaminan mutu secara total. Pada tahun-tahun terakhir, konsumen menyadari bahwa
mutu pangan khususnya keamanan pangan tidak dapat hanya dijamin dengan hasil
uji produk akhir dari laboratorium. Mereka berkeyakinan bahwa produk yang
aman didapat dari bahan baku yang ditangani dengan baik, diolah dan
didistribusikan dengan baik akan menghasilkan produk akhir yang baik.
Merebaknya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, tidak hanya membawa
masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga berimplikasi luas, seperti kelancaran
distribusi pangan, terbatasnya akses fisik dan ekonomi terhadap pangan, dan
lainnya yang dapat menganggu ketahanan pangan individu, keluarga maupun
nasional. Melalui kegiatan praktikum pada mata kuliah Penjaminan Mutu
Pertanian untuk mengidentifikasi program P2L yaitu program yang diharapkan
dapat menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga
dengan memanfaatkan pekarangan dan menanam aneka tanaman.
1
merupakan lahan yang ada di sekitar rumah/bangunan tempat tinggal/fasilitas
publik dengan batas kepemilikan yang jelas dan merupakan lahan yang tidak
produktif. Lahan tersebut dapat ditanam berbagai macam komoditas seperti sayur,
buah, tanaman obat-obatan, dan perkebunan.
Mutu produk hortikultura akan terbentuk pada saat panen dan penentuan
mutu tersebut akan terbentuk di pasar. Pasar akan menentukan persyaratan standar
mutu komoditas, yang harus mampu dicapai oleh proses budidaya, kegiatan
pascapanen demi mempertahankan mutu yang telah dicapai agar dapat diterima di
pasar.
Kelompok Wanita Tani (KWT) “Tunas Harapan” merupakan salah satu
kelompok tani wanita yang berada di Desa Pulau Harapan dalam binaan Balai
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi
Sumatera Selatan.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Mahasiswa telah dapat mengetahui dan menganalisa terkait pengendalian
mutu on farm apakah sudah menerapkan budidaya ramah lingkungan atau
belum.
2
2. Mahasiswa telah dapat mengetahui karakteristik mutu hasil panen dari
komoditas segar dibandingkan dengan standar mutu serta penanganan
pascapanennya.
3. Mahasiswa telah dapat melakukan pengendalian mutu pengolahan produk dan
melakukan pengujian mutu secara kualitatif melalui uji organoleptik.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Secara umum pengertian produksi adalah suatu proses dimana barang (jasa)
diciptakan. Proses produksi terjadi karena adanya interaksi antara berbagai faktor
produksi seperti input (berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, dan sebagainya)
bersatu padu untuk menciptakan barang (jasa) yang mempunyai nilai tambah dan
nilai guna yang lebih tinggi yang diperlukan oleh konsumen.
4
Tujuan pokok dari pengendalian mutu adalah untuk mengetahui sampai
sejauh mana proses dan hasil produk (jasa) yang dibuat sesuai dengan standar
yang ditetapkan perusahaan. Pengendalian mutu merupakan upaya untuk
mencapai dan mempertahankan standar bentuk, kegunaan, dan warna.
5
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM
6
Setelah bedengan selesai, kegiatan selanjutnya yaitu melakukan perataan
permukaan bedengan dan memberikan pupuk kompos dengan dosis 10 Kg untuk
setiap panjang bedengan sekitar 10 m. Setelah dilakukan perataan dan pemupukan
pada bedengan, tahap terakhir dalam proses persiapan lahan yaitu penyiraman
bedengan yang bertujuan untuk memadatkan kompos.
b. Pembibitan
Dalam pengamatan kegiatan pembibitan yang dilakukan di KWT Tunas
Harapan mendapatkan hasil bahwa Pembibitan yang dilakukan menggunakan
bedengan yang terpisah dari bedengan utama. Kegiatan pembibitan dilakukan
dengan menaburkan benih pada permukaan bedengan dan kemudian bedengan
ditutup dengan tanah yang sudah digemburkan setebal kurang lebih 2 cm.
Selanjutnya, bedengan pembibitan dilakukan penyiraman menggunakan gembor.
Estimasi benih akan tumbuh yaitu pada hari ke 3 sampai 4 setelah sebar. Setelah
benih pakcoy tumbuh dan telah memiliki 3 sampai 5 helai daun maka pakcoy siap
untuk dipindahkan dari bedengan pembibitan ke bedengan utama.
c. Penanaman
d. Pemeliharaan
Hal lain yang harus dilakukan dalam bercocok tanam pakcoy adalah
pemeliharaan. Pemeliharaan yang dilakukan oleh KWT Tunas Harapan yaitu
berupa penyiraman secara teratur terutama pada saat musim kemarau. Hal tersebut
dikarenakan pakcoy adalah jenis tanaman yang sangat bergantung pada air.
Penjarangan atau pengurangan tanaman pakcoy agar dapat tumbuh dengan
7
optimal dapat dilakukan pada usia 2 minggu setelah penanaman. Sementara
penyiangan tanaman pakcoy dapat dilakukan sebanyak 2 sampai 4 kali selama
masa tanam.
Pemupukan juga merupakan hal yang sangat penting dalam proses budidaya
pakcoy. Kegiatan budidaya tanaman pakcoy ini merupakan salah satu perwujudan
program budidaya tanaman secara organik yang diselenggarakan oleh Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) dan didampingi oleh Penyuluh sehingga proses
pemupukan juga menggunakan pupuk organik. Pupuk yang digunakan oleh KWT
Tunas Harapan yaitu Pupuk Kandang yang berasal dari kotoran ayam dan diambil
lansung dari peternakan ayam yang berada di Desa Pulau Harapan Kecamatan
Sembawa yang juga berada tidak jauh dari tempat budidaya pakcoy.
8
Pengaplikasian bahan kimia baik untuk pemupukan atau pengendalian hama
dan penyakit pada proses budidaya tanaman pakcoy di KWT Tunas Harapan tidak
dilakukan sama sekali, hal tersebut karena budidaya yang dilakukan merupakan
program budidaya sayuran secara sehat dan organik. KWT Tunas Harapan
merupakan satu-satunya Kelompok Wanita Tani yang dianggap sudah maju dari
beberapa Kelompok Wanita Tani yang ada di Kecamatan Sembawa sehingga
mendapatkan program pertanian budidaya sayuran secara sehat dan organik.
Produk yang dihasilkan nantinya akan diuji cobakan masuk pada mini dan super
market setempat guna memenuhi kebutuhan pasar menengah keatas. Hal tersebut
disampaikan langsnung oleh Penyuluh yang mendampingi kegiatan tersebut.
3. Penerapan Sanitasi
Pada saat melakukan proses penyemprotan maupun pemupukan, semua
anggota menggunakan APD yang lengkap karena KWT Tunas Harapan telah
mendapatkan materi penyuluhan tentang pentingnya perlindungan diri pada saat
kegiatan di lapangan terutama pada saat kegiatan penyemprotan dan pemupukan.
APD yang wajib digunakan di lapangan yaitu sepatu boot, sarung tangan, masker
serta topi. Sebagian besar anggota KWT telah mengetahui dampak yang akan
ditimbulkan jika tidak mematuhi standar Operasional Prosedur kegiatan di
lapangan baik sengaja ataupun tidak. Dampak yang ditimbulkan aapabila tidak
mematuhi SOP yaitu petani dapat mengalami keracunan, gangguan pernafasan,,
kaki dan tangan dapat terluka akibat terkena cangkul atau senjata lainnya yang
digunakan pada saat proses budidaya. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan
kegiatan biasanya dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh ketua kelompok
apakah para anggotanya sudah sesuai SOP atau belum.
9
pakcoy dapat dipanen sekitar 30-45 hari setelah tanam atau sekitar 2 bulan setelah
semai. Ciri- ciri fisik fisiologis kematangan tanaman pakcoy adalah daun
dewasanya berbentuk oval melebar, tangkai daun berwarna hijau cerah dan
bentuknya relative pendek sangat berbeda dengan tanaman sawi yang daunnya
berukuran panjang. Pakcoy dapat kita panen dengan cara mencabut seluruh
tanamn atau memotong batangya satu persatu. Pemanenan dengan memotong
batang pakcoy biasanya digunakan jika pakcoy yang telah ditanam dapat kita
panen berulang kali.
Alat yang digunakan dalam proses pemanenan ini yaitu seperti pisau catter,
keranjang atau bakul untuk dijadikan tempat penampungan hasil panen, serta
angkong atau alat pengangkut hasil panen yang digunakan untuk memindahkan
hasil panen ke tempat bangsal pemanenan. Waktu panen yang baik yaitu pada
pagi hari sebelum matahari terasa panas atau sekitas pukul 05.00 – 10.00 WIB dan
waktu ini juga diterapkan pada proses pemanenan pakcoy di KWT Tunas
Harapan.
10
Penyortiran dilakukan sesaat setelah seluruh hasil panen dibawa ke dalam bangsal
pascapanen dan dilakukan oleh seluruh anggota KWT Tunas Harapan secara
bersama-sama. Tujuan dari secepatnya dilakukan penyortiran yaitu agar
mengurangi kerusakan mutu hasil panen karena tanaman sayuran seperti pakcoy
merupakan produk pertanian yang mudah rusak dan menurun kualitas mutunya
apabila terlalu lama dibiarkan diluar ruangan tanpa adanya perlakuan setelah
proses pemanenan.
b. Pembersihan atau Pencucian
c. Gradding
d. Pengemasan
Pakcoy dari hasil budidaya KWT Tunas Harapan dikemas menggunakan
plastik bening khusus untuk mengemas sayuran serta perekat listrik yang biasa
11
digunakan dalam berbagai kegiatan pengemasan produk apapun. Pengemasan
dilakukan terhadap pakcoy yang sudah melalui proses gradding dan artinya
sayuran pakcoy yang sesuai kriteria saja yang dilakukan pengemasan.
Pengemasan dilakukan oleh 2-3 orang saja karena anggota kelompok yang lainnya
memegang kendali pada kegiatan lain.
e. Penyimpanan
3. Penerapan Sanitasi
Proses panen dan pascapanen tanaman pakcoy di KWT Tunas Harapan
sudah sangat baik, kondisi ruangan pascapanen juga cukup baik karena tidak
lembab, bersih dan pencahayaan yang sangat cukup. Pada setiap kegiatan proses
panen dan pascapanen ibu-ibu petani selalu menggunakan sarung tangan dan
masker juga tidak meludah pada areal tempat panen dan pascapanen berlangsung
sehingga sayuran pakcoy kemungkinan besar akan tetap terjaga keaslian dan
kesegarannya sampai ke tangan konsumen.
4. Kriteria Mutu Hasil Panen
12
batang yang tertekan, tangkai daun berwarna putih atau hijau muda dengan bentuk
gemuk berdaging serta tanaman pakcoy mencapai tinggi maksimum 15-30 cm.
1. Bahan
2. Cara membuat :
13
3. Manfaat smoothie pakcoy
Pakcoy merupakan sayuran yang kaya akan manfaat bagi tubuh ketika
dikonsumsi. Manfaat dari smoothie pakcoy diantaranya yaitu menyehatkan
pencernaan, menurunkan tekanan darah, menurunkan resiko penyakit jantung dan
diabetes, menyehatkan mata, serta melawan kanker.
4. Pengamatan
a. Kriteria Penilaian :
1 = Tidak Suka
2 = Agak Suka
3 = Suka
4 = Sangat Suka
b. Hasil penilaian :
Penilaian
Penilai Warna Aroma Tekstur Rasa
1 4 3 4 3
14
2 4 3 4 4
3 4 4 4 4
4 3 2 4 3
5 4 4 4 4
Jumlah 19 16 20 18
Rata-rata 3,8 3,2 4 3,6
Selain dari tabel penilaian smoothy pakcoy dapat juga dilihat dengan
diagram dibawah ini :
15
4.5
4
3.5
3
Warna
2.5
Aroma
2
Tekstur
1.5 Rasa
1
0.5
0
1 2 3 4 5
BAB IV
KESIMPULAN
16
serta pencegahan hama dan penyakit berjalan sesuai dengan standar budidaya.
Hal ini dikarenakan kegiatan budidaya sepenuhnya didampingi oleh penyuluh
pertanian yang berwenang untuk mengarahkan dan membimbing kelompok
tersebut.
2. Pengendalian mutu panen dan pascapanen tanaman pakcoy yang berupa
tahapan proses panen serta tahapan proses pascapanen seperti sortasi,
pencucian, gradding, pengemasan, serta penyimpanan telah sesuai dengan
SOP kegiatan panen dan pascapanen.
3. Diversifikasi produk mutu olahan pakcoy mendapatkan respon yang sebagian
besar baik dan menurut para anggota KWT Tuas Harapan kegiatan tersebut
telah menambah wawasan dan pengetahuan karena sebelumnya mereka tidak
pernah membuat olahan dari sayuran yang diproduksi seperti pakcoy.
DAFTAR PUSTAKA
17
Tinjauan Pustaka. Pengendalian Mutu dan Proses Produksi.
https://docplayer.info/88685684-Tinjauan-pustaka-pengendalian-mutu-dan-
proses-produksi.html. Diakses pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 09.00 WIB.
Budidaya Pakcoy.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86916/Budidaya-Pakcoy/. Diakses
pada tanggal 25 Januari 2021 pukul 11.00 WIB.
18
Lampiran. Dokumentasi kegiatan praktikum
19
20