Anda di halaman 1dari 19

INTERAKSI OBAT DAN

MAKANAN
PADA PENYAKIT KRONIS
Sylvia, M.Farm., Apt.
Penyakit Kronis
Penyakit Kronis adalah penyakit-penyakit
yang berlangsung lama dan pada umumnya
bersifat progresif.

Beberapa penyakit kronis yang sering terjadi


adalah :
Diabetes Melitus
Penyakit Kardiovaskular

Asma

Artritis

Epilepsi
Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah,
yaitu :
Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dL
Kadar glukosa darah 2 jam post prandial 200 mg/dL,
atau
HbA1C 6,5%
Selain adanya tanda-tanda klasik seperti poliuria,
polidipsia dan polifagia, serta penurunan berat badan.

DM terdiri dari 2 tipe :


DM tipe 1 yaitu terjadinya defisiensi absolut insulin karena
adanya kerusakan sel pankreas. DM tipe 1 dapat muncul
pada berbagai usia.
DM tipe 2 yaitu terjadinya resistensi insulin dan
peningkatan yang inadekuat pada sekresi insulin .
Terapi DM
Obat Anti Diabetik Oral
Gol. Biguanid : Metformin
Gol. Sulfonilurea gen. I: khlorpropamid,
Sulfonilurea gen. II : Glibenklamid, Glimepirid,
Gliklazid, Glipizid
Meglitinid : Glinid
Tiazolidindion : Pioglitazon, Rosiglitazon
Inhibitor DPP IV : Sitagliptin
Inhibitor -glukosidase : Akarbose
Analog Glukagon-like Peptide : Eksenatid

Insulin Injeksi
Interaksi Obat DM dengan
Makanan
Alkohol
Interaksi alkohol dengan Sulfonilurea gen I dapat
menyebabkan flushing, sampai nausea/vomiting dan
takhikardia.
Interaksi alkohol dengan insulin dapat menyebabkan
hipoglikemia
Bawang putih (Allium sativum)
Bawang putih banyak digunakan sebagai penurun
kolesterol, hipertensi dan juga glukosa darah
Menggunakan bawang putih bersamaan dengan berbagai
obat antidiabetes oral maupun insulin berpotensi
menyebabkan hipoglikemik
Berbagai herba penurun gula darah lainnya :
Ginseng, Lidah Buaya, dan jus daun2an lainnya
Adanya efek penurun kadar glukosa darah pada herba2 ini
Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular dengan prevalensi yang
cukup tinggi adalah :
Hipertensi, yaitu kondisi dimana terjadi
peningkatan tekanan darah arteri yang persisten (
diatas 110/80 mmHg)
Jantung, yaitu berbagai abnormalitas pada
jantung seperti aritmia, penyakit jantung koroner,
iskemia dan gagal jantung
Hiperlipidemia , yaitu tingginya kadar lipid darah
(Kolesterol LDL dan HDL, trigliserida)
Pengentalan darah
Beberapa Obat
Kardiovaskular
Diuretik : Furosemida, HCT, Spironolakton
ACEI : Kaptopril, Lisinopril
Simpatolitik : Propranolol, Prazosin, Metildopa,
Klonidin
CCB : Verapamil, Diltiazem, Nifedipin, Amlodipin
ARB : Valsartan, Lorasartan
Vasodilator (Nitrat) : Hidralazin, ISDN
Glikosida Jantung : Digoksin
Antihiperlipidemia : Simvastatin, Atorvastatin,
Gemfibrozil
Antikoagulansia : Heparin, Warfarin, Asetosal,
Clopidogrel
Interaksi Obat Kardiovaskular
dengan Makanan
Obat Kemungkinan Interaksi dengan Makanan
Beta bloker Hindari akar manis (licorice) alami.
Minum 2 jam sebelum atau 6 jam sesudah suplemen
kalsium dan jus jeruk. Garam Ca dapat mengurangi
absorbsi.
Makanan tinggi protein meningkatkan kadar darah
propranolol
HCT, Hindari akar manis alami. Obat ini menyebabkan
Furosemida kehilangan elekrolit darah (K, Mg, Ca)
ISDN, Kurangi konsumsi alkohol. Kurangi intake Na dan Ca.
Hidralazin, Hindari akar manis alami
Minoksidil
ACEI Hindari garam dan pengganti garam. Hati-hati
dengan suplemen K dan Mg. Batasi konsumsi
alkohol.
lanjutan..

Obat Kemungkinan Interaksi dengan Makanan


Asetosal, Hindari akarmanis alami. Minum 2 jam sebelum atau
Clopidogrel 6 jam sesudah suplemen kalsium. Bawang putih
meningkatkan kerja aspirin (meningkatkan risiko
perdarahan)
Statin Hindari konsumsi alkohol, jus grapefruit dan berbagai
sitrus yang menyerupainya. Beri jarak beberapa jam
dengan pemakaian serat, pektin dan oat dengan obat
Digoksin Serat dari makanan dapat mempengaruhi absorpsi
Warfarin, Jaga konsistensi diet vitamin K. Hati-hati dengan
Heparin intake alkohol dan vit E. Hindari atau kurangi bawang
putih (komplikasi perdarahan), jahe (meningkatkan
kerja obat), ginko (menurunkan bioavailabilitas),
ginseng (menghambat kerja obat), cengkeh
(meningkatkan risiko perdarahan), teh hijau dan
Asma
Asma adalah suatu penyakit paru kronis dimana terdapat
inflamasi pada saluran nafas yang menyebabkan terjadinya
penyempitan saluran nafas. Penderita asma akan mengalami
episode mengi (bunyi nafas seperti menciut), dada sempit,
nafas pendek dan batuk, jika terekspose bahan atau kondisi
yang menjadi pemicu asma.
Pemicu asma dapat berupa alergen (debu, polen, makanan)
atau kondisi tertentu (dingin, aktifitas tinggi, stress) dan lain-
lain.
Ketika saluran nafas bereaksi terhadap pamicu, otot
disekitarnya akan mengencang dan menyempit. Hal ini
menyebabkan berkurangnya udara dari dan ke paru paru.
Gejala asma dapat ringan dan hilang dengan sendirinya atau
dengan terapi minimal, dapat menjadi berat, bahkan sangat
Beberapa Obat Asma
Antikolinergik : Ipratropium bromida
Derivat Xantin : Teofilin, Aminofilin
Kortikosteroid : Metilprednisolon, Prednison,
Budesonid (inhaler)
Beta Agonis : Salbutamol, Salmeterol,
Terbutalin
Leukotrien Modifier : Montelucast, Zafirlucast
Imunomodulator : Siklosporin, Takrolimus
Stabilisator Sel Mast : Ketotifen, Na
kromoglikat
Anti Ig-E antibodi : Omalizumab
Interaksi Obat Asma dengan
Makanan
Obat Kemungkinan Interaksi
Albuterol, Salmeterol Efek samping mulut kering dapat menurunkan selera
makan.
Interaksi dengan alkohol dapat meningkatkan tekanan
darah
Ipratropium bromida Efek samping mulut kering
Teofilin Minuman ringan, kopi dan teh (kafein) dapat
meningkatkan efek samping obat.
Penggunaan bersamaan dengan tembakau menurunkan
kadar darah teofilin. Jika berhenti merokok dosis teofilin
perlu diturunkan 25-30%.
Pasien yang sedang terapi dengan teofilin hindari
memakan daging bakar karena dapat meningkatkan
risiko serangan asma.
lanjutan..

Obat Kemungkinan Interaksi


Prednison Jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi, prednison akan
menghambat metabolisme kafein sehingga meningkatkan kadar
kafein dalam darah dan meningkatkan efeknya
Steroid inhalasi Perlu penyesuaian dosis pada perokok (tembakau)
Artritis
Artritis adalah penyakit radang sendi yang terdiri dari
banyak jenis.
Artritis yang paling banyak terdapat di Indonesia adalah
:
Osteo Artritis
Adalah suatu penyakit degeneratif pada sendi yang melibatkan
cairan sinovial, kapsul sendi dan rawan sendi, yang mengganggu
mobilitas pasien. Sering juga dikenal sebagai pengapuran.
Artritis rematik (rheumatoid arthritis)
Yaitu suatu penyakit radang sendi yang kronik dan progresif
yang kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, imunologi
atau lingkungan
Artritis Gout
Yaitu penyakit radang sendi yang disebabkan tingginya kadar
Gout
Terapi Artritis
Non Steroid Anti Inflamasi Drug (NSAID) : Asetosal, Asam
mefenamat, Piroksikam, Meloksikam, Kolkisin, Indometasin,
Sulindak
Analgesik opioid : Tramadol
Steroid : Prednison, Metilprednisolon
DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatoid Drug) :
Metotreksat, Sulfasalazin, Siklosporin
Suplemen Chodroprotektif : Glukosamin, Khondroitin, Asan
Hyaluronat
Penurun kadar asam urat darah : Alopurinol

Terapi Non Farmakologik


Banyak minum air putih

Olah raga low impact


Interaksi Obat dan Makanan
pada Terapi Artritis
Obat Kemungkinan Interaksi
Metotreksat Kopi (kafein) dapat menurunkan efektifitas
metotreksat
Alkohol meningkatkan efek samping pada liver
Asetosal Bila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol akan
meningkatkan risiko perdarahan lambung
Prednison Jika diminum bersamaan dengan kopi akan
menghambat metabolisme kafein sehingga
meningkatkan kadar darah dan efek kafein, hal ini
jugameningkatkan kemungkinan terjadinya
serangan gout
Alopurinol Harus minum banyak air putih dan mengurangi
konsumsi bahan makanan tinggi purin saat
mengkonsumsi alopurinol
Jangan konsumsi bersamaan dengan vit C dosis
tinggi, karena akan meningkatkan risiko

Anda mungkin juga menyukai