SISTEM URINARIA

Dr Patar Hutagalung
ANATOMI SISTEM URINARIA
GINJAL
 GINJAL
Pembungkus Ginjal :
• Corpus Adiposum Pararenalis
• Fascia Renalis & Cospus Adiposum Perirenalis
• Capsula Fibrosa
GINJAL
URETER

• Merupakan suatu
saluran musculorum.
• Panjangnya sekitar 20-
30 cm.
 URETER
Vaskularisasi Ureter :
• Proximal  arteri renalis.
• Media  aorta
abdominalis, arteri
testicularis/ arteri ovarica.
• Distal  arteri illiaca
communis.
 VESICA URINARIA

• Vertex Vesucae
• Corpus Vesicae
• Fundus Vesicae (basis)
• Cervix/Colum Vesicae
 URETRA
• Saluran fibrosa muscularia yang menyalurkan
urine dari vesica urinaria ke dunia luar
• Terletak dari “basis vesica urinaria” sampai
ostium uretra externa
• Ada 2 jenis uretra :
– Uretra Muliebris/Feminine (Wanita)
– Uretra Viliria/Masculine (Pria)
Uretra Muliebris / Feminine
Uretra Viliria / Masculine
Fisiologi Sistem Urinaria
Fisiologi ginjal: Mekanisme Pembentukan Urin
3 proses utama pembentukan urin:
1. Filtrasi glomerulus
proses penyaringan besar-besaran plasma (hampir
bebas protein) dari kapiler glomerulus ke dalam
kapsula bowman
2. Reabsorpsi tubulus
perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma
kapiler peritubulus
3. Sekresi tubulus
perpindahan zat dari plasma kapiler menuju
lumentubulus
 FILTRASI
capsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam
glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat
bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan
filtrat glomerulus (urin primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat
seperti glukosa, asam amino dan garam-garam.
Agar dapat di filtrasi,suatu bahan harus melewati:
1.Pori antara sel-sel endotel kapiler glomerulus.
2.Membran basal aselular
3.Celah filtrasi diantara foot process podosit lapisan dalam
kapsul bowman.
Membran glomerulus

2
1
 REABSORPSI
• 99% cairan yang difiltrasi glomerulus diserap
kembali oleh tubulus (sebagian besar di
tubulus proksimal), 1% diekskresi.
• dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam
urin primer yang masih berguna akan
direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus
(urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
 SEKRESI
• Sekresi ialah perpindahan molekul dari CES ke lumen tubulus
nefron.
• Sekresi bergantung pada sistem transport membran;
merupakan transport aktif krn melawan gradien konsentrasi
sbgn besar mll transport aktif sekunder.
• Proses sekresi: difusi zat dari kapiler peritubulus ke
interstisium zat menuju lumen tubulus dg menyebrangi
tight junction antar sel (jalur paraselular) atau melewati
membran basolateral &membran apikal (jalur transelular).
• Sekresi K+ & H+ oleh nefron penting dalam homeostasis
• ion-ion tsb.
 SEKRESI
• Berlawanan dengan reabsorpsi tubulus, merupa
• kan proses aktif.

• Sekresi ion H+:

• Pengaturan imbangan asam-basa. Proses di tubulus proksimal,
tubulus distal dan duktus koligens

• Ion kalium:
• Sekresi di tubulus distal dan duktus koligens.

• Sekresi kation dan anion:

• Tubulus proksimal sekresi anion dan kation
 Mekanisme Berkemih
 Proses pengosongan vesika urinaria
• Kandung kemih = 250-400 ml (dewasa)

200-250 ml (anak)
• Berkemih n = 5x/hari, 1000-1500ml/hari
• Tekanan normal VU max = 50cmH20
 Mekanisme Berkemih
• Mencegah berkemih = kontraksi sfingter
uretra eksterna secara sadar o/ otak
• Pengosongan VU scr volunter/sengaja =
VU meregang, relaksasi sfingter uretra
eksterna, kontraksi dinding abd  miksi
 Persyarafan Kandung Kemih

1. Medula Spinalis
1. Serabut sensorik: simpatis (T11-L2) mll plexus
hypogastricus  realaksasi otot detrusor & kontraksi
sfingter uretra
2. Serabut motorik: parasimpatis (S2-S4) mll plexus
pelvikus, sakralis  kontraksi otot detrusor &
relaksasi sfingter uretra. Somatik mll saraf pudenda
 relaksasi sfingter uretra eksterna
2. Otak : pusat pengendalian miksi (pons arterior,
hipotalamus post, pusat inhibisi pd otak tengah)
REFLEKS BERKEMIH : Eneuresis
 Daftar Pustaka
• Sherwood, Luralee, 2001: 499-50 (Ganong,
William F, 2008: 754)
• Embriologi Kedokteran Langman
• Buku ajar Fisiologi Guyton, Edisi 11
• Marks D.B, Marks A.D, Smith C.M. Biokimia
Kedokteran Dasar Sebuah Pendekatan
Klinis. Jakarta : EGC.