BEDAH
HEMATOTHORAX
OLEH :
201610330311010
FAKULTAS KEDOKTERAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
mungkin darah dinding dada, parenkim paru – paru, jantung atau pembuluh darah
besar . kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam.
hematothorax selama 10 tahun terakhir ini mengalami peningkatan, dari 177 juta
penduduk Amerika Serikat yang menderita hematothorax sebanyak 7,8 juta orang.
1,5%, di hongkong 4,3% dan untuk Cina Singapura sebanyak 6,2%. Pada tahun
diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit Soeradji Tirtonegoro Klaten, diperoleh
pasien berbeda. Dalam hal ini terdapat beberapa pasien harus menjalani perawatan
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
tentang hematothorax terkait definisi, faktor resiko, patofisiologi, gejala klinis,
diagnosis, penatalaksanaan, dan komplikasinya.
1.3 Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan
pemahaman penulis maupun pembaca mengenai hematothorax beserta
patofisiologi dan penangananannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
akumulasi darah melebihi 1500ml atau sepetiga / lebih volume darah pasien, maka
disebut hematotoraks masif. Jumlah cairan ini dapat dihitung dari darah yang
2.2 Etiologi
interkosta atau arteri mamaria interna akibat trauma tajam atau tumpl. Penyebab
lain berupa komplikasi penyakit, iatrogenik, atau dapat muncul secara tiba-tiba
lain-lain
2.3 Epidemiologi
anak-anak yang mengalami trauma, 4,4% dari jumlah tersebut mengalami trauma
Sekitar 150.000 kematian terjadi dari trauma setiap tahun. Cedera dada
terjadi pada sekitar 60% kasus multiple-trauma. Oleh karena itu, perkiraan kasar
300.000 kasus per tahun. Sekitar 2.086 anak-anak muda Amerika Serikat,
berumur 15 tahun dirawat dengan trauma tumpul atau penetrasi, 104 (4,4%)
memiliki trauma toraks. Dari pasien dengan trauma toraks, 15 memiliki
kematian).
2.4 Patofisiologi
terlihat adanya perdarahan yang nyata, oleh karena perdarahan masif yang
semua gangguan dari jaringan dada di dinding dan pleura atau struktur
tekanan darah)
2.5 Klasifikasi
Pada orang dewasa secara teoritis hemothorax terbagi dalam 3 golongan, yaitu:
1. Hematothorax ringan
2. Hematothorax sedang
3. Hemothorax berat
nyeri. Kadang kadang anemia dan syok hipovalemik merupakan keluhan dan
mayor:
a.Respon hemodinamik
terjadi. Tanda tanda shock seperti takikardi, takipnea, dan nadi yang lemah
dapat muncul pada pasien yang kehilangan 30% atau lebih volume darah
b.Respon respiratori
jika terdapat injuri pada dinding dada. Akumulasi darah dalam jumlah yang
a. Chest x-ray
b. CT Scan
c. USG
2.8 Tatalaksana
dengan cara:
merupakan terapi utama untuk pasien dengan hemothoraks. Insersi chest tube
melalui dinding dada untuk drainase darah dan udara. Pemasangannya selama
sebagai berikut:
Disinfeksi daerah yang akan dipasang chest tube dengan menggunakan alkohol
atau povidin iodine pada ICS VI atau ICS VII posterior Axillary Line
dilakukan ketika hemothoraks parah dan chest tube sendiri tidak dapat
hemodinamik
bekuan darah pada chest tube atau ketika bekuan telah membentuk massa di
rongga pleura, tetapi hal ini sangat berisiko karena dapat memicu terjadinya
2.9 Kompikasi
a.Kegagalan pernafasan (Paru -paru kolaps sehingga terjadi gagal napas dan
meninggal).
b.Fibrosis atau skar pada membran pleura.
c.Pneumothorax.
d.Pneumonia.
e.Septisemia.
f.Syok.
(otot besar di dasar toraks) memungkinkan paru paru untuk memperluas dan
kontak. Jika tekanan dalam rongga dada berubah tiba tiba, paru paru bisa
risiko infeksi dan mengurangi fungsi paru paru, atau bahkan kematian.
1. tension pneumothorax
2. massive hemothorax
2.11 Prognosis
segera maka kondisi pasien dapat bertambah buruk karena akan terjadi
darah dinding dada, parenkim paru – paru, jantung atau pembuluh darah besar .
kondisi diasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam. Ini juga
mengetahui penyebab serta menangani dengan cepat kasus ini karena dapat
SurgClin. Pp: 23
OTEP/thoracictrauma.ppt
Hudak dan Gallo. 2011. Keperawatan Kritis: Pendekatan Asuhan Holistik. Edisi -
Nugroho, T. Putri, B.T, & Kirana, D.P. 2015. Teori asuhan keperawatana gawat
Wibisono E., dan Iskandar Rahardjo Budianto. 2014. Hematothoraks dalam Buku