Menurut markas besar kepolisian RI KLL tiap tahun meningkat sebesar 9,1 % 15, 8 % dengan angka kematian 2,2 % dan perbandingan pria dan wanita 2 : 1
Trauma kapitis 7,7 % Lesi Intrakranial 59,94 % Fraktur ekstremitas bawah 18,76 % Fraktur ekstermitas atas 8, 96 % Lain lain 1, 65 %
Hematoma yang cepat membesar Perdarahan yang banyak dan memancar Denyut nadi yang menghilang Kulit dingin Pucat
semakin cepat menghentikan perdarahan semakin baik Gold period 6 12 jam > 50 % akan menjadi gangren Tromboresisten plastic tube mencegah iskemia selama operasi Fogarty ballon catheter Bentuk jahitan bisa satu2 atau jelujur
Pada perang dunia 2 trauma vaskuler dilaporkan angka amputasi 40 % dari 2471 kasus dengan cedera arteri. Angka ini kemudian turun menjadi 13 % selama pertikaian di Korea dengan cara rekontruksi langsung pembuluh arteri Pada perang Vietnam turun lagi menjadi 10 %
Tidak teraba atau melemah pulsasi arteri distal Eksplorasi jika ada fraktur terbuka Adanya gangguan neurologik baik sensorik maupn motorik Arteriografi keraguan diagnosis, reeksplorasi dan pasca operasi
Arteriografi dianjurkan pada trauma luas untuk mengetahui lesi vaskuler yang meultiple dan kondisi kolateral yang ada. Pemeriksaan cara Doppler untuk menilai pasca anastomosis arteri
Stabilisasi tulang dapat segera dicapai Perawatan luka mudah dilakukan Pergerakan sendi dapat dijamin Mobilitas penderita lebih cepat
Pemakaian Graft kehilangan arteri > 1,5 cm Ligasi a. Femoralis dan Poplitea tidak dibenarkan komplikasi amputasi Fasiotomi :
Oklosi total ruptur arteri, trombos Oklusi partial robekan intima
penderita dewasa Bila trauma dengan kerusakan remuk yang mempunyai iskemia panas lebih dari 6 jam
Indikasi relatif :
Bila trauma berganda pada anggota tubuh lain Bila terdapat trauma berat pada kaki yang sama Bila diperkirakan tidak cukup jaringan untuk menutup
perawatan Arteriografi preoperatif dan intra operatif dipertimbangkan sebaik mungkin Mengerjakan trabektomi ke bagian proksimal dan distal Pemakaian heparin yang sepantasnya Lebih mengutamakan pemakain vena autogen sebagai graft
Varises ( varus = bengkok ) adalah pelebaran pembuluh balik ( vena ) yang berkelok kelok dan ditandai oleh katup di dalamnya yang tidak berfungsi lagi
Vena Tepi terletak dibawah kulit dan dilindungi jaringan longgar dan kulit Vena Dalam diliputi otot dan fascia serta berdampingan dengan arterinya Vena Penghubung vena yang menghubungkan vena tepi ke vena dalam
Primer :
Terbanyak 80 % Penyebab tidak diketahui pasti Kegagalan katup disebabkan oleh pelebaran yang
terjadi Terjadi perubahan struktur dinding vena Lebih sering pada perempuan Kegagalan vena bermula dari atas ke bawah
Sekunder :
Peninggian tekenan vena tepi akibat suat kelainan
tertentu berupa sindrom pasca flebitis ( kegagalan vena menahun ), fistula arteri vena, sumbatan vena dalam karena tumor atau trauma Bermula dari bawah ke atas
katup yang mengalami kegagalan atau aliran balik dengan ketepatan diagnostik 94%. Flebografi untuk menunjukan kekambuhan varises pasca operasi yagn sering disebabkan oleh kelainan vena penghubung di daerah kanalis Hunter di paha
Pemeriksaan Brodie dan Pemeriksaan Trendelenburg (retrograde filling test) untuk menilai fungsi katup. Pemeriksaan Perthes pemeriksaan untk menilai katup vena penghubung atau vena dalam.
Ganguan hemodinamik vena tepi. Pigmentasi di sekitar pergelangan kaki sering terjadi (endapan pigmen hemosiderin pada kulit). Emboli jarang namun dapat menyebabkan kematian terutama memasuki sirkulasi pulmonal
Berdiri lama tanpa bergerak Pemakaian kaos kaki yang elastis akan menekan sistem vena perifer Banyak berjalan Berbaring sambil meninggikan kedua kaki
Rasa seperti terbakar yang lebih bila berdiri Rasa bengkak pada daerah tungkai yang terdiri atas kumpulan varises Rasa nyeri sepanjang varises teleangiektasi Rasa berdenyut seluruh tungkai dengan atau tanpa terlihatnya verises Kejang di malam hari spasme otot Rasa lelah, nyeri tumpul dan berat paling sering
Terapi sklerotik pilihan satu satunya Pemakaian kaos kaki elastik pasca terapi lebih baik dibandingkan balutan elastik
Kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena hemoroidalis di daerah anorektal
Keturunan dinding pembuluh darah yang lemah & tipis Anatomik tidak mempunyai katup dan pleksus hemorrhoidalis kurang mendapat sokongan otot dan fasi sekitarnya. Pekerjaan orang yg berdiri atau duduk lama, atau mengangkat barang berat Umur usia tua timbul degenerasi dan otot sfingter menjadi tipis
Endokrin pada wanita hamil ( sekresi hormon relaksin) Mekanis timbulnya tekanan yang tinggi dalam rongga perut (mis. Hipertofi prostat) Fisiologi bendungan pada peredaran darah portal (mis. Dekompensasio kordi / sirosis hepatis) Radang menyebabkan vitalitas jaringan di daerah itu berkurang
pectinea Bentuk trombosis atau benjolan hemoroid yang terjepit Bentuk skin tags
Gejala klinik:
Perdarahan , meskipun kadang tidak ada Darah merah muda dan menetes Faktor obtipasi Nyeri hebat tanda radang Defekasi tidak puas
Prolaps
Perasaan lemah, depresif dan terganggu
Tingkat I :
Perdarahan pasca defekasi Pada anuskopi terlihat permulaan dari benjolan hemoroid
Tingkat II :
Perdarahan atau tanpa perdarahan sesudah defekasi terjadi
Tingkat III :
Terjadi prolaps namun harus didorong dengan jari tidak
Tingkat IV :
Hemoroid yg sudah terjepit dan sesudah reposisi akan
keluar lagi
Colok dubur
sangat besar Kalau sering prolaps selaput lendir akan menebal Bila ada koreng akan sakit pada perabaan
Warna selaput lendir yang merah meradang atau
Anuskopi
perdarahan Benyaknya benjolan, tingkatnya, letaknya dan besarnya Keadaan lain dalam anus (mis. Polip, fisura ani, atau tumor ganas)
Tingkat I
Menghilangkan faktor penyebab Antibiotika Peradangan Suppositoria Rasa nyeri Paraffin Liquidum atau Laxadin Pelancar
Tingkat II
Scerosing therapy dan kalau tidak menolong
operasi
Tingkat III
Operasi dengan cara Whitehead & Langenbeck
(paling banyak)
Tingkat IV
Diberikan antibiotika dan zitbaden kemudian di
operasi
Kaki neuropatik
Kaki Nueropatik
Tidak merokok vasokontriksi, merangsang kelenjar adrenal yang menyebabkan keluarnya glukose ke aliran darah Diabetes yang terkontrol Olahraga yang teratur dan menjaga berat badan ideal Menjaga kebersihan kaki, menghindari trauma Merangsang pembentukan sistem kolateral termasuk simpatektomi
Buerger (1908) suatu penyakit pada orang dewasa muda dengan kegagalan arteri yang dapat menyebabkan gangren Insiden :
Ekstremitas bawah 60 % Tangan 2 % Kaki dan tangan 38 %
Rasa nyeri
Intermiten jalan sakit (progresif) Spontan nyeri hebat pada waktu malam (
Pulsasi arteri menghilang pada a. dorsalis dan tibialis posterior Perubahan warna bisa merah ataupun sianotik tergantung dari lanjutnya penyakit
tanda awal ulserasi) kaki ditinggikan akan sakit Akibat osteoporosis sudah mengalami gangguan saraf
Suhu kulit yang terkena menurun Ulserasi bisa terjadi spontan ataupun mikrotrauma Tromboflebitis superfisial biasanya mengenai vena kecil dan sedang
Adanya tanda insufisiensi arteri Umumnya pria dewasa muda Perokok berat Adanya gangren yang sukar sembuh Riwayat tromboflebitis yang berpindah Tidak ada tanda aterosklerosis di tempat lain Yang terlibat biasanya ekstremitas bawah Diagnosis pasti dengan pemeriksaan PA
Ciri khas dari gambaran arteriografi pada TAO adalah bersifat segmental sumbatan terdapat pada beberapa tempat, tetapi segmen di antara tempat yang tersumbat itu normal.
Mencegah progresivitas penyakit Membuat vasodilatasi Menghilangkan rasa nyeri Mengobati ulkus dan gangren Merokok mutlak dihentikan
Tujuan :
Memperbaiki klaudikasio Menghilangkan nyeri spontan Mempertahankan kehidupan ekstremitas Memperbaiki sirkulasi ekstremitas supaya
amputasi dapat dilakukan serendah mungkin Membantu kesuksesan operasi langsung pada sistem arteri
Reaksi berlawanan
Kadang2 terjadi iskemia yg lebih berat pasca