Anda di halaman 1dari 47

TRAUMA TUMPUL

ABDOMEN
 Tujuan Pembelajaran

Definisi dan klasifikasi Trauma Abdomen


Epidemiologi Trauma Abdomen
Etiologi Trauma Tumpul Abdomen dan Syok
Patofisiologi dan Manifestasi klinis TTA & Syok
Diagnosis
Tatalaksana: Kegawatdaruratan dan Terapi
Prognosis
DEFINISI & KLASIFIKASI
TRAUMA ABDOMEN
DEFINISI

Jong, Wim de. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 . EGC : Jakarta
http://eprints.undip.ac.id/44820/4/M.Hasbi_Asshiddiqi_22010110110072_Bab2KTI.pdf
KLASIFIKASI

http://eprints.undip.ac.id/44820/4/M.Hasbi_Asshiddiqi_22010110110072_Bab2KTI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44820/4/M.Hasbi_Asshiddiqi_22010110110072_Bab2KTI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44820/4/M.Hasbi_Asshiddiqi_22010110110072_Bab2KTI.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44820/4/M.Hasbi_Asshiddiqi_22010110110072_Bab2KTI.pdf
EPIDEMIOLOGI TRAUMA
ABDOMEN
Epidemiologi

• Insiden trauma abdomen meningkat dari tahun ke tahun. Mortalitas


biasanya lebih tinggi pada trauma tumpul abdomen dari pada trauma
tusuk.
• Pada intraperitoneal, trauma tumpul abdomen paling sering
menciderai organ limpa (40- 55%), hati (35-45%), dan usus halus (5-
10%)
• Sedangkan pada retroperitoneal, organ yang paling sering cedera
adalah ginjal, dan organ yang paling jarang cedera adalah pankreas
dan ureter
• Pada trauma tajam abdomen paling sering mengenai hati (40%), usus
kecil (30%), diafragma (20%), dan usus besar (15%)).
• Kematian karena trauma sekitar 12,5% dari seluruh kematian pada
laki-laki dan pada perempuan hanya 7,4%.
• National Pediatric Trauma Registry (2000) di Amerika Serikat
melaporkan 8% pasien (total 25.301 pasien) mengalami trauma
abdomen.
• Delapan puluh tiga persen (83%) dari trauma tersebut adalah karena
trauma tumpul dan 59% dari trauma tumpul tersebut diakibatkan
oleh cedera karena kecelakaan kendaraan
• Dari seluruh kasus trauma abdomen di RSCM, trauma tembus akibat
luka tusuk menempati tempat teratas (65%) diikuti oleh trauma
tumpul
ETIOLOGI
 TRAUMA ABDOMEN
 SYOK
Etiologi Trauma Abdomen
Trauma pada abdomen disebabkan oleh 2 kekuatan yang merusak :
1. Trauma Tumpul

Terbentur stir mobil karena tabrakan -> trauma


kompresi->Merusak organ padat dan organ visera
-> ruptur pada organ yang berdistensi-> pendarahan
peritonitis
2. Trauma Penetrasi ( Trauma Tajam)

Luka tusuk/luka tembak dengan kecepatan rendah dapat menyebabkan kerusakan jaringan
Luka tembak dengan kecepatan tinggi -> EK tinggi terhadap organ visera dan adanya
Temporary cavitation -> bisa pecah jadi fragmen -> dapat merusak organ lain
ETIOLOGI SYOK
Kapan Dapat Memperkirakan
Atau Mengantisipasi Syok
 Perdarahan:
 Pada awal kehamilan (aborsi, kehamilan
ektopik, kehamilan mola)
 Pada akhir kehamilan atau persalinan
(plasenta previa, solusio placenta, ruptura
uteri)
 Sesudah kelahiran bayi (ruptura uteri,
atonia uteri)
 Infeksi (aborsi yang tidak aman atau sepsis
aborsi, amnionitis, metritis)
 Trauma (perlukaan pada uterus atau kandung
kemih selama aborsi, ruptura uteri)

19
Trauma
Vaskuler
Syok
Hemoragi
k Dangue
Syok

Syok
Hipovole Dehidrasi
mik Diare

Diare
Syok Hiperemi
Non s
hemoragik
Ileus

Luka
Bakar
PATOFISIOLOGI DAN
MANIFESTASI KLINIS
(T T A & syok)
Abdomen
perlambatan yang cepat
saat kecelakaan dapat
Deselerasi menyebabkan pergerakan
diferensial antar struktur
yang berdekatan
Penghancur
kandungan intra-abdomen
an rentan hancur akibat
adanya gaya yang berlebih

Kompresi pukulan langsung maupun


dari kompresi eksternal
Ekstenal benda tetap (sabuk lap,
kolom vertebrae)
Mekanisme
ruptur organ
trauma Perforasi
visceral
tumpul

Syok
Hipivolemi Peritonitis.
k
Manifestasi Klinik

1. Nyeri

Nyeri dapat terjadi mulai dari nyeri sedang sampai yang berat. Nyeri dapat timbul dibagian

yang luka atau tersebar. Terdapat nyeri saat ditekan dan nyeri lepas.

2. Darah dan cairan

Adanya penumpukan darah atau cairandirongga peritonium yang disebabkan oleh iritasi

3. Cairan atau udara dibawah diafragma

Nyeri disebelah kiri yang disebabkan oleh perdarahan limpa. Tanda ini ada saat pasien dalam

posisi rekumben.

4. Mual dan muntah

5. Penurunan kesadaran (malaise, letargi, gelisah)

yang disebabkan oleh kehilangan darah dan tanda-tanda awal shock hemoragi.
Syok HipovolemikPenurunan volume
intravaskuler

penurunan curah jantung

pelepasan pelepasan
katekolamin katekolamin
Volume naik
Aldosteron, SVR
ADH meningkat
curah jantung
naik

kehilangan
cairan berlanjut

curah jantung
menurun
menurunnya
perfusi tekanan
jaringan sistemik dan
pulmonal
kerusakan
metabolisme sel
DIAGNOSIS SYOK
PEMERIKSAAN FISIK TRAUMA
ABDOMEN -> SYOK
TANDA VITAL

KESADARAN

FREKUENSI TEKANAN
PERNAPASAN DARAH

DENYUT SUHU
INSPEKSI

Liat keadaan umum.

Biasanya ditemukan kontusio,abrasio,lacerasi


dan echimosis.

Terkadang ditemukan adanya eviserasi.


AUSKULTASI

Periksa suara bising usus pada keempat


kuadran.

Dengar juga bunyi bruits dari arteri


renalis,bunyi bruit pada arteri umbilical
merupakan indikasi adanya trauma.
PERKUSI

Untuk melihat ada nyeri ketok atau tidak.

Bunyi timpani = bila ada dilatasi lambung


akut.
Bunyi redup = bila ada hemoperitoneum.
Bila bunyi resonan lebih keras pada panggul
kanan = ruptur limpe.
Bila bunyi resonan lebih keras pada hati =
udara bebas yang masuk.
PALPASI

Nyeri tekan.

Nyeri lepas.

Kekakuan.
PEMERIKSAAN CRT (CAPILLARY REFILL TIME)

• CRT (CAPILLARY REFILL TIME)


Tes yang dilakukan cepat pada daerah kuku untuk memonitori dehidrasi dan
jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi).
TATALAKSANA SYOK
Tatalaksana
kegawatdaruratan Trauma
BLS
INDIKASI OPERASI
A. Indikasi berdasarkan evaluasi abdomen

1. Trauma tumpul abdomen dengan DPL +


2. Trauma tumpul abdomen dengan
hipotensi berulang setelah resusitasi
cairan
3. Peritonitis difusa
4. Hipotensi dengan luka tembus
5. Perdarahan dari gaster, anus, tr.ur
inarius akibat luka tembus
6. Luka tembak melalui rongga peritonium
atau retroperitonium
7. Eviscerasi
A.Indikasi berdasarkan pemeriksaan
ronsen

1. Udara bebas, udara


retroperitoneal atau ruptur
diafragma akibat trauma tumpul
2. CT scan + kontras
memperlihatkan perforasi organ
berongga akibat trauma tumpul
dan penetrans
Persiapan pembedahan
1. Pemasangan NGT
2. Pemasangan kateter urin
3. Pemeriksaan darah lengkap

Pembedahan : laparatomi
1. Splenorafi
2. Splenektomi
Terapi Syok Hipovolemik
Terapi syok hipovolemik

• pemberian cairan : RL,bolus 2-4 L dalam 20-30 menit diharapkan


dapat mengembalikan keadaan hemodinamik
• NaCL 0,9% (hati2 e.s = asidosis hiperkloremia)
• Pemeriksaan tekanan baji paru menggunakan Kateter Swan-Gans
(mengetahui cairan sudah memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan
tek.pengisian ventrikel )
• Bila hemodinamik tetap tak stabil (berarti perdarahan/cairan belum
teratasi )
• Kehilangan darah dengan kadar Hb <10 g/dL perlu pergantian dengan
transfusi (jenis darah transfusi sesuai kebutuhan)
• kondisi darurat : transfusi packet red cell ( PRC) sesuai gol.darah /O-negatif
dapat diberikan
• Setelah perdarahan berhasil diatasi dan pasien stabil,pertimbangkan
penghentian transfusi setelah Hb >10 g/dL
• Hipovolemik berkepanjangan : dukungan inotropik dengan
dopamin,vasopressin/dubutamin dapat dipertimbangkan untuk
mendapatkan kekuatan ventrikel yang cukup setelah volume darah
dicukupi dahulu.
• pemberian nalakson bolus 30 mcg/kg dalam 3-5 menit dilanjutkan 60
mcg/kg dalam 1 jam dalam dekstros 5% dapat membantu
meningkatkan MAP
Tipe Lokasi Indikasi

Vena perifer v.Superfisialis di dorsomanus / Pilihan pertama,lebih cepat dan


v.antecubitus, v. safena magna mudah dilakukan

Vena sentral v.Jugularis interna, v.subklavia, Deplesi volume berat, gagal akses
v.femoralis vena perifer

Intraoseous Permukaan anteromedial tibia (1-2 Apabila akses vaskular tidak dapat
cm di bawah tuberositas tibia atau dilakukan
distal tibia),anterior femur (3 cm di
atas sisi superior patella),krista iliaka
superior,capur humerus atau
sternum
PROGNOSIS
Prognosis untuk pasien dengan trauma abdomen bervariasi tanpa data
statistik yang menggambarkan jumlah kematian diluar rumah sakit, dan
jumlah pasien total dengan trauma abdomen gambaran spesifik
prognosis untuk pasien trauma intraabdomen sulit. Angka kematian
untuk pasien rawat inap berkisar antara 5-10%
HIPOTESIS

• Ada hubungan Trauma Tumpul dengan Syok


• Ada hubungan keluhan pasien tidak sadarkan diri, hasil
pemeriksaan fisik dan penunjang dengan syok yang dialami

Anda mungkin juga menyukai