Prevalensi varises vena tungkai di Inggris pada usia 18 – 64 tahun adalah 40% pada pria
dan 32% pada wanita.
Varises vena tungkai lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
Insidensi vena varikosa meningkat seiring bertambahnya umur.
Insidensi vena varikosa dapat meningkat pada orang yang memiliki pekerjaan dengan
berdiri membutuhkan waktu berdiri lama
ETIOLOGI
Herediter
Kehamilan
Penuaan
Gaya Hidup (stasis, obesitas, merokok dan konsumsi alkohol)
PATOFISIOLOGI
Peningkatan tekanan di dalam lumen paling sering disebabkan oleh terjadinya insufisiensi
vena dengan adanya refluks yang melewati katup vena yang inkompeten.
Setelah beberapa katup vena mengalami kegagalan, fungsi vena untuk mengalirkan darah
ke atas dan ke vena profunda akan mengalami gangguan.
Tekanan tinggi dalam pembuluh darah ini akan menyebabkan dilatasi yang kemudian terus
membesar sampai katup vena satu sama lain tidak dapat saling betemu.
Penyebab lain yang mungkin dapat memicu kegagalan katup vena yaitu adanya trauma
langsung pada vena adanya kelainan katup karena thrombosis
KLASIFIKASI VENA VARIKOSA
Varises primer
Varises primer terjadi jika katup system vena superfisial (vena saphena magna, vena saphena
parva dan vv.perforantes) gagal menutup
Varises sekunder
Sistem vena profunda mengalami thrombosis atau tromboflebitis, sumbatan vena profunda
karena tumor / trauma atau adanya fistula arterovenosa, yang semula keadaan katupnya normal
selanjutnya terjadi kompensasi pelebaran pada vena superfisial.
Secara klinis varises tungkai dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu :
Varises trunkal
Merupakan varises vena saphena magna dan vena saphena parva, diameter
lebih dari 8 mm, warna biru - biru kehijauan.
Varises retikuler
Varises yang mengenai cabang vena saphena magna atau vena saphena parva yang umumnya
kecil dan berkelok-kelok, diameter 2 - 8 mm. warna biru - biru kehijauan.
Varises kapiler
Merupakan vena subkutis yang tampak sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh darah,
diameter 0,1 – 1 mm, warna merah, atau sianotik (jarang).
Menurut klasifikasi Clinical, Etiological, Anatomic, Pathophysiologic (CEAP) varises vena
tungkai dibagi berdasarkan berat ringan manifestasi klinisnya, yaitu :
Inspeksi : melihat kelainan vena dari proaksimal hingga ke distal (ulserasi, telangiektasi,
sianosis akral, eksema, pigmentasi kulit, dermatitis)
Palpasi : edema, penebalan kulit, raba, nyeri
Perkusi : gelombang yang menjalar
Auskultasi : USG Doppler
Saphectomy
PENCEGAHAN