Anda di halaman 1dari 19

Tutorial Klinik

Laboratorium Ilmu Bedah


Divisi Bedah Torako Kardio Vaskuler
VARICOSE VEIN
SAFIRA DHIA RAHMAWATY
1910017031
Pembimbing : dr Ivan Joalsen M, Sp.BTKV
DEFINISI
 Varises ( vena varikosa ) adalah pelebaran dari vena superfisial yang menonjol dan berliku-
liku pada ekstremitas bawah, sering pada distribusi anatomis dari vena safena magna dan
parva.
 Gangguan terjadi pada aliran darah vena superfisial, kelainan katup dan peningkatan
tekanan hidrostatik.
ANATOMI ALIRAN VENA TUNGKAI
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi varises vena tungkai di Inggris pada usia 18 – 64 tahun adalah 40% pada pria
dan 32% pada wanita.
 Varises vena tungkai lebih sering terjadi pada wanita daripada pria
 Insidensi vena varikosa meningkat seiring bertambahnya umur.
 Insidensi vena varikosa dapat meningkat pada orang yang memiliki pekerjaan dengan
berdiri membutuhkan waktu berdiri lama
ETIOLOGI
 Herediter
 Kehamilan
 Penuaan
 Gaya Hidup (stasis, obesitas, merokok dan konsumsi alkohol)
PATOFISIOLOGI
 Peningkatan tekanan di dalam lumen paling sering disebabkan oleh terjadinya insufisiensi
vena dengan adanya refluks yang melewati katup vena yang inkompeten.
 Setelah beberapa katup vena mengalami kegagalan, fungsi vena untuk mengalirkan darah
ke atas dan ke vena profunda akan mengalami gangguan.
 Tekanan tinggi dalam pembuluh darah ini akan menyebabkan dilatasi yang kemudian terus
membesar sampai katup vena satu sama lain tidak dapat saling betemu.
 Penyebab lain yang mungkin dapat memicu kegagalan katup vena yaitu adanya trauma
langsung pada vena adanya kelainan katup karena thrombosis
KLASIFIKASI VENA VARIKOSA
 Varises primer
Varises primer terjadi jika katup system vena superfisial (vena saphena magna, vena saphena
parva dan vv.perforantes) gagal menutup

 Varises sekunder
Sistem vena profunda mengalami thrombosis atau tromboflebitis, sumbatan vena profunda
karena tumor / trauma atau adanya fistula arterovenosa, yang semula keadaan katupnya normal
selanjutnya terjadi kompensasi pelebaran pada vena superfisial.
Secara klinis varises tungkai dikelompokkan berdasarkan jenisnya, yaitu :
 Varises trunkal
Merupakan varises vena saphena magna dan vena saphena parva, diameter
lebih dari 8 mm, warna biru - biru kehijauan.
 Varises retikuler
Varises yang mengenai cabang vena saphena magna atau vena saphena parva yang umumnya
kecil dan berkelok-kelok, diameter 2 - 8 mm. warna biru - biru kehijauan.
 Varises kapiler
Merupakan vena subkutis yang tampak sebagai kelompok serabut halus dari pembuluh darah,
diameter 0,1 – 1 mm, warna merah, atau sianotik (jarang).
 Menurut klasifikasi Clinical, Etiological, Anatomic, Pathophysiologic (CEAP) varises vena
tungkai dibagi berdasarkan berat ringan manifestasi klinisnya, yaitu :

 Derajat 0 : Tidak terlihat atau teraba tanda gangguan vena


 Derajat 1 : Telangiektasis, Vena retrikuler
 Derajat 2 : Varises Vena
 Derajat 3 : Edem tanpa perubahan kulit
 Derajat 4 : Perubahan kulit akibat gangguan vena (pigmentasi, dermatitis statis,
lipodermatoskelrosis)
 Derajat 5 : Perubahan kulit seperti di atas dengan ulkus yang sudah sembuh
 Derajat 6 : Perubahan kulit seperti diatas dengan ulkus aktif
MANIFESTASI KLINIS

 Rasa berat di ekstremitas bawah (saat berdiri atau duduk lama)


 Rasa nyeri di ekstremitas bawah (saat berdiri atau duduk lama)
 Sensasi terbakar (neuropati vena)
 Rasa gatal (inflamasi kutaneus)
 Rasa kram di malam hari (pengurangan edema pada posisi berbaring)
PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG

 Inspeksi : melihat kelainan vena dari proaksimal hingga ke distal (ulserasi, telangiektasi,
sianosis akral, eksema, pigmentasi kulit, dermatitis)
 Palpasi : edema, penebalan kulit, raba, nyeri
 Perkusi : gelombang yang menjalar
 Auskultasi : USG Doppler

 Pemeriksaan Uji Perthes dan Uji Tenderberg.


PENATALAKSANAAN

 Terapi Non Operatif


 Terapi Minimal Invasif
 Terapi Pembedahan
Terapi Non Operatif

 Kaus Kaki Kompresi (Stocking)


 Skleroterapi (Menyuntik kan sodium tetradecyl sulphate dan polidacanol )
 Pengobatan Verapamil : Ardium
Terapi Minimal Invasif

 Radiofrekuensi ablasi (RF)


Menggunakan kateter radiofrekuensi yang diletakkan di dalam vena untuk menghangatkan
dinding pembuluh darah dan jaringan sekitar pembuluh darah.
Terapi Pembedahan

 Ambualtory phlebectomy (Stab Avulsion)

 Saphectomy
PENCEGAHAN

 Hindari berdiri lama


 Hindari memakai sepatu berhak tinggi
 Jangan menyilangkan kaki
 Angkat kaki anda jika memungkinkan
 Olahraga secara teratur seperti berjalan cepat atau jogging
 Stocking yang mendukung
 Pengaturan berat badan
KOMPLIKASI

 Pigmentasi disekitar pergelangan kaki


 Lipodermatosklerosis
 Emboli

Anda mungkin juga menyukai