Anda di halaman 1dari 16

REFLEKSI KASUS - NICU

Studi Kasus
NCB-SMK + SUSPECT INFEKSI KONGENITAL +
HIDROCEPHALUS
Safira Dhia Rahmawaty (1910017031)

PEMBIMBING :
dr. Achmad Wisnu W., Sp.A
IDENTITAS PASIEN

Nama : By. Ny. SAK Nama Ibu : Ny. SAK


Usia : 0 Hari Usia : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Agama : Islam Pendidikan : SMK
Alamat : Kutai Barat Alamat : Kutai Barat

MRS : 07-04-2021
Pukul : 09.35 WITA

2
Keluhan Utama: Bayi baru lahir dengan hidrocephalus
RPS :
Bayi baru lahir pada tanggal 07 April 2021 pukul 08.35. Berat badan 2690 gram
dengan masa kehamilan 37 minggu. Panjang bayi 48 cm. Apgar score : 5/7.
Bayi lahir dengan tindakan sectio secaria disebabkan indikasi preeklampsia
berat dan letak sungsang pada bayi. Ketuban bewarna hijau encer. Pada saat
lahir ditemukan adanya perbesaran pada kepala dan mata bayi menunjukan
“sunset eye phenomenon”. Pada saat lahir, bayi menangis lemah, bernafas
dengan cuping hidung dan terdapat retraksi dada. Beberapa menit saat
dilahirkan bayi mengalami kejang. Hipersaliva (+). BAB (-), BAK (-), Labia
mayor besar, labia minor kecil dan lubang vagina tidak ada. Anus (+)

3
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Keluarga :


 Sakit Serupa (-)
 Alergi (-) Trauma (-)

Riwayat Kehamilan : Riwayat Persalinan


ANC tidak pernah
Suntik TT (-)
BB Lahir : 2.690 gr
Penyulit selama kehamilan (-)
PB lahir : 48 cm
Riwayat minum obat (-)
LK : 43 cm
Penyulit : PEB + letak sungsang
Anak : II/II
Riwayat Imunisasi : Usia kehamilan saat dilahirkan 37 minggu
Belum ada Cacat lahir : perbesaran kepala dan sunset
eye phenomenon serta lubang vagina tidak
ada 4
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Sakit sedang


•Kesadaran : E4V5M6
•Tanda Vital : HR : 145 x/m RR : 45 x/m
Suhu : 36,7oC TD : - mmHg

Kepala & Leher: Konjungtiva anemis Thorax (Paru dan Jantung)


•Inspeksi : retraksi (+)
(-/-), Ikterik sklera (-/-). Tidak ada kelainan
•Palpasi : -
pada telinga, mulut dan bibir, namun ada •Perkusi : -
perbesaran pada fontanel dan sunset eye •Auskultasi: Grunting dan irama jantung
phenomenenon. ireguler
Rhonki (-), Wheezing (-)

Abdomen:
•Inspeksi : simetris Ekstremitas:
•Edema (-)
•Auskultasi: bising usus (+)
•CRT < 2 detik
•Perkusi : timpani
•Akral hangat
•Palpasi : distensi abdomen (-), massa (-)
5
KURVA LUBCHENKO

PB : 48 cm
Usia Gestasi : 37 minggu

PB/ Usia gestasi : p50 sesuai dengan masa gestasi

6
BB : 2.690 gram
Usia Gestasi : 37 minggu

BB/ Usia gestasi : p25-50 sesuai dengan masa gestasi 7


DIAGNOSIS

• NCB-SMK + SUSPECT INFEKSI KONGENITAL + HIDROCEPHALUS

Usulan Pemeriksaan Penunjang :


- Darah Rutin
- CRP
- Foto Rontgen Babygram

Penatalaksanaan
• Pemberian Oksigen Nasal kanul
• Ampicilin 2 x 135 mg
• Gentamicin 1 x 16 mg
• Fenobarbital 2 x4 mg
• Vit K Neo
• IV D10% 135 cc/24 jam
• Pantau TTV dan BB berkala
8
Tanggal S O A P
• Memasang CPAP
• KU :
• Memasukan di
• Lemah incubator
• Pernafasan cuping hidung (+), • CPAP : PEEP :6
• Retraksi dada (+) • Injeksi Ampicilin
Bayi lahir dengan tindakan 2 x 135 mg
• Sesak
sectio secaria usia gestasi • Injeksi
• Terpasang OGT Pola nafas tidak
07/04/21 37 minggu lahir langsung Gentamisin 1 x
• BAB ada efektif 16 mg
menangis lemah
• Kejang • Fenobarbital 2 x
Air ketuban hijau encer
• A/S : 5/7 4 mg
• IVFD D 10%
135 cc/ kgBB/ 24
jam

HR: 115x/min;
RR: 50x/min;
T: 36.5 oC, SpO2 :98% NCB + SMK +
Sesak sudah tidak ada
Lab : Suspect Infeksi CPAP : PEEP 6
08/04/21 Retraksi dada (-)
Leukosit : 9500 Kongenital + IVFD D 10 %
Kejang (+) sebanyak 2 kali
Hb : 16,0 Hidrocephalus
Ht : 47 %
Trombosit : 262.000
9
Tanggal1 O A P

HR : 125 x,
RR: 56x/min
T: 36oC, SpO2 : 98 % NCB-SMK + Suspect Infeksi Nasal Kanul O2
09/04/2021
Bab (+) Kongenital + Hidrocephalus CPAP : PEEP :6
Minum 8 x 3 ml/ ogt

KU : lemah, tampak
sesak
HR : 78x/min
NCB-SMK + Suspect Infeksi
10/04/2021 RR: 47x/min Infus D10%
Kongenital + Hidrocephalus
T: 36,7oC
SpO2 :98%

10
TINJAUAN PUSTAKA

Hidrosefaalus BBLR
Hidrocephalus adalah perbesaran ventrikulus otak sebagai akibat
peningkatan jumlah cairan serebrospinal (CSS) yang disebabkan
ketidakseimbangan antara produksi, sirkulasi dan absorbsi.

Epidemiologi
• Insiden hidrosefalus kongenital di Amerika berkisar 3
per 1000 sedangkan hidrosefalus akuisita tidak
diketahui secara pasti karena penyebab penyakit
berbeda-beda.

11
(WHO,2018) ; (Kemenkes,2015)
Klasifikasi

Hidrosefalus dapat dikelompokkan berdasarkan dua kriteria besar


yaitu secara patologi dan secara etiologi.
Secara Patologi
• Obstruktif
• Non Obstruktif
Secara Etiologi
• Bawaan (Kongenital)
• Diperoleh (Akuisita)

12
Etiologi

Pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan absorpsi yang


normal menyebabkan terjadinya hidrosefalus.

1. Kelainan Bawaan
2. Infeksi
3. Neoplasma
4. Perdarahan

Patofisiologi
5. Produksi cairan berlebihan
6. Peningkatan resistensi aliran cairan
7. Peningkatan tekanan sinus venosa.

Ketidakseimbangan produksi dan absorbsi akan menghasilkan dilatasi


ventrikel
8. Kompensasi sistem serebrovaskular
9. Redistribusi dari liquor serebrospinal
10. Perubahan mekanis dari otak
11. Efek tekanan denyut liquor serebrospinal
12. Hilangnya jaringan otak
13
13. Perbesaran volume tengkorak 13
1. Ukuran kepala yang sangat besar
2. Pertumbuhan lingkar kepala yang cepat
3. Ubun-ubun menonjol
4. Vena kulit kepala menonjol
MANIFESTASI
MANIFESTASI
5. Bola mata mengarah ke bawah
KLINIS
KLINIS
6. Bayi gelisah dan rewel
7. Kejang
8. Muntah

Penegakan Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang ( Funduskopi, Foto Polos
Kepala, Pemeriksaan Pungsi, CT – Scan dan MRI

14
Tatalaksana

Terapi Konservatif Medikamentosa

15
TERIMAKASIH

16

Anda mungkin juga menyukai