Anda di halaman 1dari 38

CASE BASED DISCUSSION

NEONATUS DENGAN
HIPERBILIRUBINEMIA
Pembimbing :
dr. Catharina Rini Pratiwi, Sp.A

Disusun oleh :
Mutiara Wijayanti Haris Putri
30101507256
Identitas
• Nama : By. Ny. NK
• Tanggal lahir : 18 Juli 2019
• Umur : 6 hari
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Kedondong, Demak
• Tanggal dan Jam Masuk : 18 Juli 2019 (11.40)
• Ruang : Perinatologi
• No. RM : KLJG0120xxxxxx
• Status Pasien : BPJS
Identitas orang tua
AYAH
• Nama : Tn. W
• Umur : 24 tahun
• Alamat : Kedondong, Demak
• Pekerjaan : Karyawan swasta
IBU
• Nama : Ny. NK
• Umur : 20 tahun
• Alamat : Kedondong, Demak
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Anamnesis
 Dilakukan secara Alloanamnesis
 Ayah dan ibu pasien
 Tanggal 23 Juli 2019
 Pukul 14.30 WIB
 Di ruang perinatologi RSUD Sunan
Kalijaga Demak
 Didukung catatan medik
Keluhan Utama

Bayi setelah lahir


kuning
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang bayi perempuan lahir dari ibu P1A0,
20 tahun, usia kehamilan 41 minggu lahir
sectio caesar a/i CPD ringan dan induksi tak
respon. Keadaan bayi yang saat lahir
kuning.
• Riwayat penyakit jantung,
pneumonia, gagal nafas serta
RPK hiper/hipotensi pada ibu disangkal.

• Pasien menggunakan BPJS


RPSose • Kesan: ekonomi cukup.
k
RIWAYAT PERINATAL-PARTUS-
POSTNATAL Riwayat Kelahiran
Pemeliharaan Prenatal :  Lahir dari ibu P1A0
 Ibu periksa secara teratur sejak usia  Usia kehamilan 41 minggu
kehamilan 4 minggu.  Lahir SC a/i CPD ringan
 ANC dilakukan 10 kali. dan induksi tak respon
 Pemeriksaan USG 2 kali (28 minggu dan 36  Menangis kuat, lilitan tali
minggu) pusat (-), plasenta lahir
 Berat badan ibu bertambah sebanyak lengkap dan spontan
3kg/bulan.  APGAR score 8-9-10
 Ibu makan minum cukup (+) BB 3700 gr
 Nafsu makan ibu cukup baik selama hamil PB 50 cm
 Riwayat anemia saat kehamilan (-)
 Riwayat preeklamsia dan eklamsia selama LK 34 cm

kehamilan (-). LD 34 cm

Kesan: riwayat pemeliharaan prenatal baik. Kesan : riwayat kelahiran baik


Pemeriksaan Post Natal
Pemeliharaan postnatal dilakukan di ruang
Perinatologi RSUD Sunan Kalijaga Demak dengan
hasil kuning pada kulit.
Kesan : Hiperbilirubinemia.
RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ballard and Dubowitz Score
Skor
42 = 41 minggu
Kurva
Fenton
Kehamilan cukup bulan (41
minggu) dan berat badan
bayi (3700 gr).
Kesan : sesuai masa
kehamilan.
Kurva
Fenton
Kehamilan cukup bulan
(41 minggu) dan panjang
badan bayi (50cm).
Kesan : sesuai masa
kehamilan.
Kurva
Fenton
Kehamilan cukup bulan
(41 minggu) dan lingkar
kepala bayi (34cm).
Kesan : sesuai masa
kehamilan.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal 23 Juli 2019 jam 14.30 WIB di ruang Perinatologi

Status Present
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 6 hari
Berat Badan : 3700 gram
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar dada : 34 cm

•Tanda Vital
Nadi : 125 x/menit, irama regular,
isi tegangan kuat
Suhu : 36,6ºC (aksilla)
Pernapasan : 44 x/menit, reguler

Keadaan Umum
Gerakan aktif, menangis kurang kuat, kuning
KEPALA
Sutura tidak lebar, moulding (-), ubun-ubun teraba, ukuran fontanela
tidak lebar dan datar, rambut hitam dan distribusi merata, caput
suksadenum (-), sefal hematoma (-).

WAJAH

Simetris, tampak kuning (+), penampakan sindrom down


(-).

MATA
Jumlah 2 ditengah, sclera iklerik (-/-), strabismus (-/-), glaukoma
kongenital (-/-), katarak kongenital (-/-), koloboma (-/-), sekret (-/-),
epichantus tidak melebar.

HIDUNG

Bentuk normal, pernafasan hidung (+), nafas cuping


hidung (-), sekret (-/-)
TELINGA

Jumlah 2, bentuk normal, aurikel (-/-)

MULUT

Simetris, ukuran normal, labiopalatoskisis (-),


ranula (-), foote’s sign (-)

LEHER

Simetris, gerakan tak terbatas, leher pendek (-),


pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis (-)

THORAK

Simetris, retraksi suprasternal (-) intercostal (-),


subcostal (-).
Thorax
Inspeksi :
Palpasi :
Simetris statis
dinamis, retraksi Stem fremitus
suprasternal (-) kanan = kiri
intercostal (-)
subcostal (-)
Auskultasi :
Perkusi : SD bronkovesikuler
tidak dilakukan (+/+)
ronkhi (-/-)
wheezing (-/-)
Cor Palpasi :
Iktus kordis teraba di
Inspeksi : sela iga ke V, linea
Ictus cordis tak midclavicularis sinistra,
tampak 2 cm ke medial, tidak
kuat angkat, tidak
melebar.

Perkusi : Auskultasi :
Tidak Reguler, Bunyi jantung
dilakukan I-II reguler , gallop (-),
bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Auskultasi :
Datar. Bising usus
Simetris (+) normal
(+)

Palpasi :
Perkusi : Supel, turgor kembali
Timpani cepat, massa (-),
hepar dan lien tidak
teraba.
Genitalia dan Anus

• Labia mayor (+)


• Labia minor (+)
• Klitoris (+)
• Ostium vagina (+)
• OUE (+)
• Labia mayor menutup klitoris dan labia minor
• Anus (+)
Ekstremitas
Pemeriksaan Superior Inferior
Jari lengkap +/+ +/+
Kelainan kongenital -/- -/-

Akral Dingin -/- -/-

Capillary refill <2 <2


Sianosis -/- -/-
Lanugo Tipis Tipis
Ikterik +/+ +/+
Reflex Primitif

Reflek moro (+) Sucking reflek (+) Tonic neck (+)

Rooting reflek (+) Palmar reflek (+) Plantar reflek (+)


Pemeriksaan Kramer
• Kramer 3
RIWAYAT

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Bilirubin darah
21 Juli 2019
Bilirubin Hasil Nilai normal
Total 14.57 (H) <1,5 mg/dL
Direct 0.47 (H) 0,1 – 0,5 mg/dL

Indirect 17,43 (H) <1 mg.dL


DIAGNOSIS
Diagnosis utama : Hiperbilirubinemia
Diagnosis komorbid :-
Diagnosis komplikasi :-
Diagnosis gizi : Gizi baik
Diagnosis sosial ekonomi : Cukup
Diagnosis Imunisasi : Imunisasi belum
lengkap
Diagnosis Pertumbuhan : Cukup bulan dan
sesuai untuk masa
kehamilan
Diagnosis Perkembangan : Sesuai usia
kehamilan
TERAPI
Vit K 1x1mg
Fototerapi
ASI
EDUKASI
– Bayi dijemur hanya untuk memberi kehangatan bukan untuk
menghilangkan warna kuning dikulit.
– Bayi tidak dibawa ke tempat yang dingin dan berangin
– Ibu diajari posisi, cara menyusui dan cara penyimpanan ASI (bila
diperas).
– Saat ibu menyusui harus dalam keadaan sadar, jangan tidur. Bila ibu
lelah lebih baik menyusui dihentikan dulu.
– Awasi barang-barang disekitar bayi. Tidak boleh ada barang-barang
disekitar bayi ( boneka, guling, selimut yang lebar)
– Tidak boleh memposisikan bayi tengkurap atau miring bila tidak
diawasi.
– Tidur dengan alas yang keras (bukan dakron)
– Meminta kepada keluarga untuk selalu cuci tangan saat mau
memegang atau memberikan makan minum ke pasien.
PROGNOSA

Quo ad
sanam
• Dubia ad • Dubia ad
bonam • Dubia ad bonam
bonam
Quo ad Quo ad
vitam fungsional
Definisi
Hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan konsentrasi
bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kern
ikterus atau ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin tidak.
ETIOLOGI
• Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya,
misalnya pada hemolysis yang meningkat
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar

• Gangguan transportasi
Defisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya
bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke
sel otak.
• Gangguan dalam eksresi
Gangguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau di
luar hepar.
K
L
A
S
I
F
I
K
A
S
I
Derajat Ikterus pada Neonatus menurut Kramer
Tabel Derajat ikterus pada neonatus
Derajat Daerah Ikterus Perkiraan Kadar
Ikterus Bilirubin

I Kepala dan Leher 5 mg/dL

II Sampai badan Atas 9 mg/dL


(diatas umbilikus)

III Di bawah umbilikus dan 11,4 mg/dL


diatas lutut

IV Sampai pada lengan 12,4 mg/dL


dan tungkai bawah lutut

V Sampai telapak tangan 16 mg/dL


dan kaki
Terapi sinar pada ikterus bayi baru lahir yang di rawat di
rumah sakit. Dalam perawatan bayi dengan terapi sinar,
yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

• Diusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan
membuka pakaian bayi.
• Kedua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
cahaya agar tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.
• Bayi diletakkan 8 inci di bawah sinar lampu. Jarak ini dianggap jarak yang terbaik untuk
mendapatkan energi yang optimal.
• Posisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 18 jam agar bagian tubuh bayi yang terkena
cahaya dapat menyeluruh.
• Suhu bayi diukur secara berkala setiap 4-6 jam.
• Kadar bilirubin bayi diukur sekurang-kurangnya tiap 24 jam.
• Hemoglobin harus diperiksa secara berkala terutama pada bayi dengan hemolisis.
Komplikasi

• Terjadi kern ikterus yaitu kerusakan otak akibat


perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern
ikterus, gejala klinis pada permulaan tidak jelas antara
lain: bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar-
putar, gerakan tidak menentu,
• Kejang tonus otot meninggi, leher kaku dan akhirnya
opistotonus. Bayi yang selamat biasanya menderita
gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis,
gangguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata
dan dysplasia dentalis.

Anda mungkin juga menyukai