Anda di halaman 1dari 77

REFLEKSI KASUS

Seorang Bayi Perempuan usia 1 bulan 13 hari dengan


Gemili I, SGNN, NEDS, NI, dan Anemia

Disusun oleh :
Retna Malikhatul Muna
30101700149

Pembimbing Klinik :
dr. Ch. Rini Pratiwi, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Sunan Kalijaga Demak
FK UNISSULA Semarang
Identitas Pasien

Nama : By. Ny. S Masuk RS : 27 Mei 2021


Tanggal lahir: 14 Maret 2021 Ruang : Perinatologi
Umur : 1 bulan 13 hari No. CM : KLJG01200254
Jenis Kelamin : Perempuan No. Reg : RG0133xxxx
Agama : Islam Status pasien : BPJS
Alamat : Kebonagung, Demak
Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Tn. AP


Nama Ibu : Ny. S
Umur : 41
Umur : 35 tahun
tahun
Agama : Islam
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pekerjaan : Swasta
Pemeriksaan Subyektif

Alloanamnesis dengan ibu penderita dilakukan pada


tanggal 29 Mei 2021 pukul 17.10 WIB di ruang
Perinatologi dan didukung dengan catatan medis.

Keluhan Utama : Diare dan muntah


Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3 hari yang lalu pasien Keluhan muncul sejak ibu
BAB cair sebanyak 8x/hari. BAB Keluhan disertai dengan mual pasien mengganti susu formula
berupa cair dan ampas (+), (+) muntah (+) 2 hari yang dari susu BBLR menjadi susu
berwarna kuning, lendir (-), lalu 4x/hari berupa cairan formula 0-6 bulan. Pasien
darah (-), nyemprot (-), Busa (-). susu menggunakan susu formula dari
Tidak berbau asam (-). lahir sampai sekarang.
Sebanyak ¼ gelas belimbing

Tanggal 27/5/21 15.00


Tanggal 27/5/21 jam pasien dibawa ke
16.41 pasien dibawa puskesmas  Kondisi
ke RSUD Sunan pasien sudah dehidrasi 
Kalijaga Rujuk di RSUD Sunan
Kalijaga
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat keluhan
serupa (-)
• Riwayat batuk pilek
(-)
• Riwayat jatuh/ trauma
(-)
• Riwayat kejang (-)
• Riwayat alergi obat
dan makanan (-)
RIWAYAT

Tidak ada riwayat


penyakit keluarga yang Pasien merupakan anak
berhubungan dengan ketiga. Pengobatan
penyakit sekarang ditanggung oleh BPJS

Riwayat Riwayat
penyakit Sosial
keluarga Ekonomi
RIWAYAT RIWAYAT KEHAMILAN & RIWAYAT
PEMELIHARAAN PERSALINAN PEMELIHARAAN
PRENATAL POSTNATAL

• Ibu periksa kandungan


teratur 1 kali tiap bulan di • Ibu G2P4A0 usia kehamilan • Pemeliharaan post natal
bidan 38 minggu dilakukan di RS
• Lahir SC atas indikasi
• • KESAN = BAIK
Selama kehamilan ibu gemili di RSU PKU
makan dengan nasi, lauk Muhammadiyah
pauk, dan minum cukup
• Bayi langsung menangis
• Riwayat kehamilan ; anemia kuat
(-), PEB (-), riwayat SC (+), • BBL :1900 gr
perdarahan kehamilan (-), • PBL : 49 cm
Riwayat melahirkan gemili • LK :Lupa
(+) • LD :Lupa
• Tidak ada kelainan bawaan
• Minum obat/ jamu selama
• KESAN = neonates aterm, lahir
hamil (-)
SC
KESAN = kehamilan resiko
tinggi
RIWAYAT IMUNISASI
• Hepatitis B : Sudah
dilakukan
• BCG : Sudah
dilakukan
• Polio : Sudah
dilakukan
• DPT : belum dilakukan
• Campak : belum dilakukan

Kesan : imunisasi dasar sulit


diniliai karena tidak ada bukti KMS
RIWAYAT MAKAN MINUM

• Pasien minum susu


formula 7-8x/hari
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Jenis kelamin : perempuan Nadi : 138 x/menit, irama regular,
Usia : 1 bulan 13 hari tegangan kuat
Berat badan : 2810 gram Suhu : 36,9◦C (aksilla)
Panjang badan : 50 cm RR : 45x/menit
Lingkar kepala : 36 cm SpO2 : 98%
Lingkar dada : 35 cm

Keadaan Umum
Komposmentis, gerak aktif, tangis kuat, sesak
Kesan: Sangat
Kurus
Kesan: Perawakan
pendek
Kesan: Gizi
kurang
Kesan:
Mesosefal
RIWAYAT PERKEMBANGAN

Personal sosial: menatap muka


Motorik halus: mengikuti ke garis tengah
Bahasa: Bereaksi terhadap bel
Motorik kasar: mengangkat kepala

Kesan: Baik sesuai usia


Sutura tidak melebar, moulding (-), ubun-ubun
teraba, ukuran fontanela tidak lebar dan datar,
rambut hitam dan distribusi merata, caput
suksadenum (-), sefal hematoma (-).

Jumlah 2 ditengah, strabismus (-/-), glaucoma


kongenital (-/-) katarak kongenital (-/-),
koloboma (-/-), sekret (-/-), epichantus tidak
melebar

Jumlah 2, bentuk normal, rekoil ear (+/+),


sekret (-/-)
Bentuk normal, nafas cuping hidung (-),
sekret (-/-)

Simetris, ukuran normal, labiopalatoskisis (-),


ranula (-), foote’s sign (-)

Leher : Simetris, gerakan tak terbatas, leher pendek (-),


pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis (-)
INSPEKSI PALPASI
Simetris statis dinamis, Strem fremitus
retraksi suprasternal (-) hemithorax dekstra=
retraksi subcostal (-) hemithorax sinistra

AUSKULTASI
PERKUSI SD vesikuler (+/+)
Sonor ronkhi (-/-)
wheezing (-/-)
Palpasi :
Inspeksi : Iktus kordis teraba di sela
Ictus cordis tak iga ke V, linea
tampak midclavicularis sinistra, 2
cm ke medial, tidak kuat
angkat, tidak melebar.
Perkusi :
Batas kiri : ICS IV, linea Auskultasi :
midclavicula sinistra
Reguler, Bunyi
Batas atas : ICS II, linea jantung I-II reguler ,
parasternal sinistra gallop (-), bising (-),
Batas kanan : ICS IV, linea murmur (-)
sternalis dextra
Batas pinggang : ICS III linea
parasternal kiri
Inspeksi : Palpasi :
Datar Simetris (+) Supel, turgor kembali
cepat, massa (-),
Ikterik (-), umbilicus hepar dan lien tidak
kebiruan(-) teraba.

Auskultasi :
Perkusi :
Bising usus (+)
Timpani
normal
Genital

• Perempuan
• Klitoris menonjol, minora
membesar

Colok anus (+)


EKSTREMITAS
Pemeriksaan Superior Inferior

Jari lengkap +/+ +/+

Kelainan kongenital -/- -/-

Akral Dingin -/- -/-

Capillary refill <2 <2

Sianosis -/- -/-

Lanugo Tipis Tipis

Ikterik -/- -/-


REFLEK PRIMITIF

+ + +

+ + +
RIWAYAT
H+1 H+2 H+3
Waktu/ Tanggal 27/5/21 28/6/21 29/6/21
Diare, sesak, muntah Diare, sesak, muntah Diare, sesak
Keluhan
CM, gerak kurang aktif, tangis kurang kuat, CM, gerak kurang aktif, tangis kurang kuat, CM, gerak aktif, tangis kuat, sesak
Keadaan umum
sesak sesak
Vital:
Nadi 136x/mnt 140x/mnt 138x/mnt
RR 50x/mnt 53x/mnt 45x/mnt
Suhu 37 ºC 36,3ºC 36,9ºC
SpO2 97% 99% 98%

PF :
Thorak Simetris, retraksi(+) merintih (-), SDV +, Simetris, retraksi(-) merintih (-), SDV +, Simetris, retraksi(-) merintih (-) , SDV +,
whizzing(-) whizzing(-) whizzing(-)
Ronki (-) Ronki (-) Ronki (-)
Abdomen Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-) Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-) Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-)
Ekstremitas Akral dingin (-), Sianosis (-) Akral dingin (-), Sianosis (-) Akral dingin (-), Sianosis (-),Ikterik(-)
PF lain Downe score : 1 Downe score : 0 Downe score : 0

Laboratorium Hb:8.7 g/dL Hb: 9,2


Ht:26.5 Ht:26,6
L: 12.500 L:9400
T:254.000 T:195.000
GDS:79
Fases rutin :
Warna :kuning
Konsistensi: lembek
Lendir:(+)
Leukosit:(+)
Eritrosit:(+)
Bakteri:(+)
Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 27/05/2021
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 8.7 g/dl 10- 17 gg/dL
Hematokrit 26.5% (H) 36 – 45 %
Leukosit 12.500/µL (H) 3.600-11.000/µL Kesan :
Trombosit 254.000 µL 150.000-400.000/µL Anemia,
Eritrosit 2.630.000/ µL 4.000.000-6.000.000/ µL leukositosis,
Neutrofil 25.8% 50-70%
monositosis,
Limfosit 46% (L) 38-63%
Monosit 25.7% (H) 4-9%
Eosinofil 2.3% (L) 2-4%
Basofil 0.2% (H) 0-1%
MCH 33.1pg (H) 27-31pg
MCHC 32.8 (H) 32-36%
MCV 100.8 fL 82-92 fL
RDW 11.2% (H) 11.5-14.5

Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 27/6/21


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Gula Sewaktu Stik 79 Mg/dl 70-115 Kesan: Normal
Pemeriksaan Feses Rutin tanggal 28/5/21
Pemeriksaan Hasil

Warna Kuning

Konsistensi Lembek

Lendir +
Kesan: Kuning, lembek, lendir, lekosit,
Darah -
eritrosit, bakteri
Lemak -

Lekosit +

Eritrosit +

Telur Cacing -

Amoeba -

Bakteri +
Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 28/6/2021
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 9.2 g/dl 10- 17 gg/dL
Hematokrit 26.6% (H) 36 – 45 %
Leukosit 9400/µL (H) 3.600-11.000/µL
Trombosit 185.000 µL 150.000-400.000/µL
Eritrosit 2.850.000/ µL 4.000.000-6.000.000/ µL
Neutrofil 41.9% 50-70% Kesan: Anemia
Limfosit 43.8% (L) 38-63%
Monosit 11.9% (H) 4-9%
Eosinofil 2.1% (L) 2-4%
Basofil 0.3% (H) 0-1%
MCH 32.3pg (H) 27-31pg
MCHC 34.6 (H) 32-36%
MCV 93.3 fL 82-92 fL
RDW 19.1.2% (H) 11.5-14.5
DAFTAR MASALAH

Problem Aktif Problem Pasif

NEDS Gemili

SGNN

Anemia

NI
DIAGNOSIS
● Diagnosis utama : NEDS,SGNN, Anemia
● Diagnosis komorbid : Gemili, NI

● Diagnosis komplikasi :-
● Diagnosis gizi : Gizi kurang, perawakan pendek, mesosefal
● Diagnosis sosial ekonomi : Sosial dan ekonomi cukup
● Diagnosis Imunisasi : Imunisasi dasar sulit dinilai tanpa bukti
KMS
● Diagnosis Pertumbuhan : Pertumbuhan sulit dinilai tanpa bukti KMS
KMS
● Diagnosis Perkembangan : Sesuai umur
INITIAL PLAN

a. Ip Dx
i. Subjektif : -
ii. Objektif : - c. Ip Mx
b. Ip Tx • Monitor KU, denyut nadi, frekuensi
NEDS napas
inf KN3B 20 tpm • Monitor suhu tiap 2 jam
L-Bio 1x ¼ sch • Jaga kehangatan bayi
Zinc 1x 2ml • Penuhi kebutuhan bayi
SGNN • Pantau diit yang masuk
O2 Headbox 7 lpm • Pemantauan SpO2
NI
Metronidazol 3x ½ cth
Anemia
Transfusi PRC 28 cc/4 jam
INITIAL PLAN
a. Ip Ex
i. Memberitahukan kepada ibu pasien
bahwa pasien mengalami sesak jadi ASI untuk bayinya
perlu diberikan bantuan dengan vi. Meminta ibu pasien untuk cuci tangan
menggunakan oksigen sebelum memegang dan menyusui
ii. Memberitahukan kepada ibu pasien bayinya
bahwa pasien akan dilakukan observasi
untuk menilai sesak dan komplikasinya. vii.Edukasi ibu mengenai kewajiban untuk
iii. Memberitahukan kepada keluarga memberikan ASI hingga 2 tahun tanpa
bahwa pasien mengalami gangguan pemberian susu formula
nafas, masih akan dilakukan
pengobatan lebih lanjut viii. Edukasi ibu pasien tentang kebersihan
iv. Meminta ibu pasien agar terus lingkungannya sekitar
memberikan minum bayi sesuai
kebutuhan
v. Edukasi kepada ibu pasien cara
menyusui yang benar serta pentingnya
PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Progress Note
H+4 H+5 H+6
Waktu/ Tanggal 30/5/21 31/6/21 1/7/21
Diare berkurang,sesak Diare berkurang, sesak Diare, sesak
Keluhan

Keadaan umum CM, gerak aktif, tangis kuat, sesak CM, gerak aktif, tangis kuat, sesak CM, gerak aktif, tangis kuat, sesak
Vital:
Nadi 135x/mnt 138x/mnt 138x/mnt
RR 42/mnt 40x/mnt 45x/mnt
Suhu 36,6 ºC 36,4ºC 37ºC
SpO2 98% 99% 99%

PF :
Thorak Simetris, retraksi(-) merintih (-), SDV +, Simetris, retraksi(-) merintih (-), SDV +, Simetris, retraksi(-) merintih (-) , SDV +,
whizzing(-) whizzing(-) whizzing(-)
Ronki (-) Ronki (-) Ronki (-)
Abdomen Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-) Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-) Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-)
Ekstremitas Akral dingin (-), Sianosis (-) Akral dingin (-), Sianosis (-) Akral dingin (-), Sianosis (-),Ikterik(-)
PF lain Downe score : 0 Downe score : 0 Downe score : 0

Laboratorium

Asses NEDS, SGNN, Gemeli I, NI, Anemia NEDS, SGNN, Gemeli I, NI, Anemia NEDS, SGNN, Gemeli I, NI, Anemia
perbaikan perbaikan perbaikan

Terapi : Inf KN3B 20 tpm Inf KN3B 20 tpm L-Bio 1x1/4 sachet po
L-Bio 1x1/4 sachet L-Bio 1x1/4 sachet Zinc 1x 2 cc po
Zinc 1x 2ml Metronidazol 3x ½ cth
Zinc 1x 2ml
Metronidazol syr 3x1/2 cth O2 nasal 2 lpm
O2 nasal 2 lpm O2 nasal 2 lpm Diit oral
H+7
Waktu/ Tanggal 2/6/21
-
Keluhan

Keadaan umum CM, gerak aktif, tangis kuat


Vital:
Nadi 120x/mnt
RR 34x/mnt
Suhu 37 ºC
SpO2 99%

PF :
Thorak Simetris, retraksi(-) merintih (-), SDV +,
whizzing(-)
Ronki (-)
Abdomen Cembung, BU(+), umbilicus (+), pus (-)
Ekstremitas Akral dingin (-), Sianosis (-)
PF lain Downe score : 0

Laboratorium -

Asses NEDS, SGNN, Gemeli I, NI, Anemia


perbaikan
Terapi : Metronidazol 3x1/2 cth po

Program Netek, BLPL


TINJAUAN PUSTAKA
NEDS

Diare peningkatan pengeluaran tinja dengan konsistensi lebih lunak atau


lebih cair dari biasanya, dan terjadi paling sedikit 4 kali dalam 24 jam pada
neonatus
Etiologi
1. Infeksi
a. Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmonella, shigella campylobacter,
yersinia, aeromonas dsb.
b. Infeksi virus :enterovirus (ECHO) coxsae, poliomyelitis, adenovirus,
rotavirus, astrovirus, dsb.
c. Infeksi parasit : cacing (ascaris irichiusris, oxyuris, strongylodies) protozoa
(entamoeba histolytica, giardia lamblia,trochomonas hominis), jamur (candida
albican).

2. Malabsorbsi
a. Karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa).
Monosakarida (intoleransi glukosa dan galaktosa).
b. Lemak
c. Protein

3. Makanan basi, beracun, alergi

4. Psokologis  rasa takut atau cemas.


KLASIFIKASI
Berdasarkan lamanya diare:
A. Diare akut berangsung < 14 hari
B. Diare kronik berlangsung >14 hari dengan kehilangan BB atau BB tidak
bertambah selama masa diare.
Berdasrkan mekanisme patofisiologik:
C. Diare sekresi (secretory diarrhea)
D. Diare osmotic (osmotic diarrhea)
TANDA KLINIS

a. Cengeng
b. Gelisah
c. Suhu meningkat
d. Nafsu makan menurun
e. Anus lecet
g. Dihidrasiberat volume darah <nadi cepat,dan kecil,denyut jantung
cepat, tekanan darah turun,
h. kesadaran menurun dan diakhiri dengan syok
i. Berat badan turun
i. Turgor kulit menurun
j. Mata dan ubun – ubun cekung
k. Mulut dan kulit menjadi kering
TATALAKSANA
SGNN
DEFINISI

Keadaan meningkatnya kerja pernapasan yang


ditandai dengan:
● 1. Takipnea: ≥60x/menit
● 2. Retraksi
● 3. Napas cuping hidung
● 4. Merintih atau grunting
● 5. Sianosis
● 6. Apnu atau henti napas
Faktor Predisposisi
1. Depresi neonatal (Kegawatan neonatal) :
a. Kehilangan darah dalam periode perinatal
b. Aspirasi mekonium
c. Pneumotoraks akibat tindakan resusitasi
d. Hipertensi pulmonal dengan pirau kanan ke kiri yang membawa
darah keluar dari paru
3. Bayi dari Ibu DM, preeklamsia / eklamsia
4. Bayi lahir SC
5. Bayi yang lahir dari ibu demam, KPD, air ketuban abnormal
6. Bayi dengan kulit berwarna seperti mekonium
KLASIFIKASI GANGGUAN NAFAS
Diagnosis
Prioritas dalam evaluasi atau pemeriksaan awal pada bayi dengan
gangguan napas:
● Langkah awal dalam mencari penyebab:
1. Anamnesis yang teliti
2. Pemeriksaan fisik yang tepat
3. Menilai tingkat maturitas bayi dengan Ballard atau Dubowitz (bila
keadaan bayi masih labil pemeriksaan ini ditunda dulu)
● Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan radiologi dada
2. Analisa gas darah
3. Septic work up: darah dan jumlah sel
4. Status metabolik: skrining analisa gas darah dan gula darah
Anamnesis
Anamnesis tentang maternal, prenatal, intrapartum dan riwayat keluarga,
sangat diperlukan, antara lain tentang hal hal di bawah ini:
● Prematuritas, sindrom gangguan napas, sindrom aspirasi
mekonium, infeksi
● Gangguan SSP: tangis melengking, hipertoni, flasiditas, atonia, trauma,
miastenia
● Kelainan kongenital
● Diabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada persalinan kurang
bulan, partus lama, kulit ketuban pecah dini, oligohidramnion,
penggunaan obat yang berlebihan
Pemeriksaan fisik
● Merintih atau grunting tetapi warna kulit masih kemerahan,
merupakan gejala yang menonjol
● Sianosis
● Retraksi
● Tanda obstruksi saluran napas mulai dari hidung: atresis koanae,
ditandai dengan kesulitan memasukkan pipa nasogastrik melalui
hidung
● Air ketuban bercampur mekonium atau pewarnaan hijau—
kekuningan pada tali pusat
● Abdomen mengempis (scaphoid abdomen)
Pemeriksaan penunjang

● Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa gas darah
2. Elektrolit
3. Jumlah sel darah
● Pemeriksaan radiologik

Derajat Berat/ringan Temuan radiologik


I Ringan Kadang normal atau gambaran granular, homogen, tidak
ada air bronchogram
II Ringan-sedang + gambaran air bronchogram
III Sedang-berat + batas jantug kabur
IV Berat “White lung” paru putih menyeluruh
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis banding
● Kelainan sistem respirasi
1. Obstruksi saluran napas
2. Respiratory Distress Syndrome = Hyalin Membran Disease
3. Transient Tachypnea of the Newborn
4. Pneumonia
5. Meconium Aspiration Syndrome
6. Persistent pulmonary hypertension in newborn (PPHN)
7. Pneumotoraks, atelektasis, perdarahan paru, efusi pleura, palsi nervus frenikus
8. Malformasi kongenital
● Sepsis
● Sistem kardiovaskular
● Metabolik
● Sistem hemopoetik
● Sistem Susunan Saraf Pusat
INFEKSI NEONATAL
Definisi
• Infeksi yang terjadi pada bayi baru lahir
• early infection  terjadi 5 hari pertama kehidupan 🡪 infeksi
intrauterin atau intrapartum
• late infection terjadi sesudah umur 7 hari pasca
persalinan dan akibat kolonisasi nosokomial
Etiologi Infeksi Neonatal
Manifestasi Klinis IN
 Malas minum, gelisah atau mungkin
tampak letargi
 RR , BB , gerakan kurang aktif
 Muntah dan diare
 Edema, sklerema
 Purpura atau perdarahan
 Ikterus, hepatosplenomegali dan kejang
 Suhu tubuh , normal atau 
 bayi BBLR seringkali terdapat hipotermia
dan sklerema
Klasifikasi
Infeksi berat Infeksi ringan

Sepsis neonatal Infeksi pada kulit


Meningitis
Oftalmia
Pneumonia neonatorum
Infeksi umbilikus
Diare epidemik (omfalitis)
Pielonefritis
Monoliasis
Osteitis akut

Tetanus neonatorum
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang (laboratorium):
leukositosis atau leukopenia,
trombositopenia
 Rasio I:T >0,18
 Kultur darah
 CRP positif (>6 mg/L)
 hipoglikemia atau
hiperglikemia, asidosis
metabolik.
Diagnosis

Bell Squash score


• Partus tindakan (SC, forcep, vacum, sungsang)
• Ketuban tidak normal
• Kelainan bawaan
• Asfiksia Hasil
• Preterm < 4 observasi NI
• BBLR
• Infeksi tali pusat
≥ 4 NI
• Riwayat penyakit ibu
• Riwayat penyakit kehamilan
Diagnosis
Prematuritas 3
Cairan amnion berbau 2
busuk
Ibu demam 2
Asfiksia 2
Partus lama 1
Vagina tidak bersih 2 Gupte score
Hasil
3-5Screening NI
KPD 1 ≥ 5 NI
Tatalaksana IN

Respirasi  oksigen, mencegah hipoksia


Kardiovaskuler  cairan IV, dosis rumatan, pemantauan TD dan
perfusi jaringan  syok
Antibiotik  ampisilin, gentamisin, sefotaksim  7 hari
Meningitis  antibiotik sesuai pengobatan
Dosis dalam mg
Antibiotik Cara
pemberian 1-7 hari >7 hari

Ampisilin IV, IM 50 mg/kgBB/12 jam 50 mg/kgBB/8 jam

Ampisilin untuk
meningitis IV 100 mg/kgBB/12 jam 100 mg/kgBB/8 jam

Sefotaksim IV, Im 50 mg/kgBB/12 jam 50 mg/kgBB/8 jam

Sefotaksim untuk
meningitis IV 50 mg/kgBB/6 jam 50 mg/kgBB/6 jam

<2 kg: <2 kg:


Gentamisin IV, IM 4 mg/kgBB 1x/hari 3,5 mg/kgBB/12 jam

>2 kg: >2 kg:


5 mg/kgBB 1x/hari 3,5 mg/kgBB/12 jam
Pencegahan IN
• Pada masa antenatal  pem. Kesehatan secara berkala, imunisasi, pengobatan
thd penyakit infeksi, asupan gizi yg memadai
• Pada saat persalinan:
 Perawatan & pertolongan persalinan aseptik
 Tindakan intervensi pada ibu dan bayi seminimal mungkin
• Sesudah persalinan:
 Perawatan sesudah lahir  aseptik
 Tindakan invasif  aseptik
 Menghindari perlukaan selaput lendir dan kulit
 Bayi yang berpenyakit menular di isolasi
 pemberian antibiotik secara rasional  melalui pemantauan mikrobiologi dan
tes resistensi
Anemia
Definisi
Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana rendahnya
konsentrasi hemoglobin (Hb) berdasarkan nilai ambang batas yang
disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah dan Hb,
meningkatnya kerusakan eritrosit, ataupun kehilangan darah yang
berlebihan
Faktor Resiko

• Keturunan orang tua anemia


• Usia preterm
• Bayi dengan abnormalitas GIT dan system RE
• Status gizi
• Bayi denga permasalahan ASI
• Usia ibu
Etiologi
• Perdarahan yang berlebih
• Infestasi parasit
• Malnutrisi
• Thalasemia
• Kelainan kongenital (Misal : Pernisiosa Kongenital,
Defisiensi G6PD, Sferositosis Kongenital)
• Abnormalitas GIT dan sitem RE
• Autoimun
TATALAKSANA
Bersifat kausatif
• Adapun beberapa tatalksana anemia yaitu :
• Pemberian suplemen Fe dengan dosis 3-6 mg besi elemental/
kgBB/hari
• Pemberian nutrisi seimbang
• Tranfusi darah
• Penyelesaian masalah pada GIT dan sistem RE

Anda mungkin juga menyukai