Epilepsi
Oleh:
Ghina Salsabila Rylanda
(123810080)
Pembimbing:
dr. Imam Syakhruddin, Sp.A
Nama An. NL
Usia 7 tahun
Alamat Ciledug
Pendidikan SMP
Pekerjaan Pedagang
Alamat Ciledug
Pendidikan SD
Pekerjaan Pedagang
Alamat Ciledug
Anamnesis
Aloanamnesis (17/1/2024): Ibu Kandung Pasien
Keluhan Utama
Kejang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Waled (16/1/2024) diantar oleh kedua orang tuanya dengan keluhan kejang
1x selama di rumah pada pukul 06.00 WIB selama < 5 menit, menurut keterangan ibu pasien, saat kejang
kedua tangan pasien mengepal, kedua lengan dan tungkai bergetar seperti kelojotan, lemas, dan
mata melihat ke kiri. Pada saat di IGD pukul 08.00 WIB pasien kembali kejang 1x selama < 5 menit
dan berhenti setelah diberikan obat antikejang Diazepam, setelah kejang tidak terdapat penurunan
kesadaran
Anamnesis
Aloanamnesis (17/1/2024): Ibu Kandung Pasien
Pasien merupakan pasien post-rawat di RSUD Waled 1 minggu yang lalu dengan keluhan demam dan
batuk, pulang pada hari Jum’at, 12 Januari 2024.
Keluhan kejang selalu didahului dengan muntah (+) saat di rumah, muntah mencapai 6x, namun saat ini
sudah tidak muntah. Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), demam (-) disangkal, BAB dan BAK tidak
ada kelainan.
Pasien memiliki riwayat kejang saat usia 2 tahun 1 x dan 5 tahun 1 x seluruhnya berdurasi < 5 menit
dan sempat di rawat di PICU 6 bulan yang lalu karena kejang. Menurut keterangan ibu pasien, pasien
rutin berobat ke dr. Sp.A dan diberikan obat antikejang Asam Valproat sirup.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Kejang (+) saat usia 2 tahun dan 5 tahun
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat Infeksi Paru/TB Paru (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Hipertensi (+) dari Ibu Pasien
• Riwayat Kejang (-)
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat Infeksi Paru/TB Paru
• Riwayat DM (-)
Riwayat Pengobatan
0-3 bulan Ibu pasien tidak mengetahui karena di rawat di NICU sampai usia 5 bulan
3-6 bulan
1-2 tahun Berdiri dan mulai jalan sambil berpegangan, bicara “mama, papa”
2-4 tahun Berdiri dan berjalan tanpa pegangan, makan minum sendiri, bicara 2-3 kata
4-7 tahun Berjalan, melepas baju sendiri, meminta sesuatu, bica lancar, coret-coret, belajar membaca dan menulis,
namun saat ini pasien masih bersekolah di TK O-besar
Hep B 0 hari -
Polio - -
BCG - -
DPT - -
Hib - -
MR/MMR - -
Riwayat Kehamilan
Pasien lahir dari ibu G2P1A0, parturien 34-35 minggu secara SC di RSUD Waled atas indikasi
Hipertensi Gestasional (TD: 200/110).
Ibu pasien mengaku rutin ANC di dr. Haris Sp.OG dan sempat di USG.
Ibu pasien sudah mendapat imunisasi TT 2x, mengkonsumsi vitamin C, tablet Fe, dan Asam folat
saat hamil, riwayat konsumsi obat antihipertensi
Pasien saat lahir tidak segera menangis, gerak kurang aktif, kebiruan (-), kuning (-), dengan
BBLSR, BBL: 800 gr dan PB: 35 cm, sehingga pasien dirawat di NICU RSUD Waled hingga
usia 5 bulan dan keluar dengan BB: 1500 gr dan PB: 46 cm.
Pasien saat ini tinggal bersama Ayah, Ibu, dan 1 kakak laki-laki di rumah
pribadi. Menurut keterangan ibu pasien lingkungan sekitar rumah tidak dekat
dengan sungai atau tempat pembakaran sampah. Ayah pasien sudah pensiun dan
saat ini berdagang warung di rumah sedangkan Ibu pasien bekerja sebagai
pedangang daging di pasar Ciledug dengan penghasilan Rp. 2.000.000;/ bulan.
Pasien menggunakan BPJS Kelas 3 kategori KIS.
2-5 tahun Nasi, sayur, tahu, anak tidak terlalu suka daging 3x/hari +
cemilan (ciki)
5-7 tahun Nasi, sayur, tahu, anak tidak terlalu suka daging 3x/hari +
cemilan (ciki)
Pemeriksaan Fisik
Motorik:
01 Rangsang Meningeal
• Kaku Kuduk (-)
02 Tonus
5 5
• Brudzinski I (-)
5 5
• Brudzinski II (-)
• Babinski (-)
Motorik:
03 Kekuatan
5 5
04 Sensorik
N N
5 5 N N
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 12.1 12.5-15.5 Pemeriksaan
Hematokrit
Trombosit
34
444
36-48
150-400
Penunjang
Leukosit 8.3 4-10
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
MCV 81.0 73-89
Na 138.8 138-145
MCH 28.5 23-31
K 4.31 3.3-4.6
MCHC 35.1 32-36
Cl 108.8 98-106
Eritrosit 4.24 4.0-5.2
Basofil 0 0-1 GDS Stick 91 80-135
Eosinofil 3 2-4
Neutrofil batang 0 3-5 Hematologi Rutin (16/1/2024)
Neutrofil
24 50-80
segmen
Limfosit 67 25-40
Monosit 6 2-8
Resume
Pasien datang ke IGD RSUD Waled (16/1/2024) diantar oleh kedua orang tuanya dengan keluhan kejang 1x selama di rumah
pada pukul 06.00 WIB selama < 5 menit, menurut keterangan ibu pasien, saat kejang kedua tangan pasien mengepal, kedua
lengan dan tungkai bergetar seperti kelojotan, lemas, dan mata melihat ke kiri. Pada saat di IGD pukul 08.00 WIB pasien
kembali kejang 1x selama < 5 menit dan berhenti setelah diberikan obat antikejang Diazepam, setelah kejang tidak terdapat
penurunan kesadaran.
Keluhan kejang selalu didahului dengan muntah (+) saat di rumah, muntah mencapai 6x, namun saat ini sudah tidak
muntah. Keluhan lain seperti batuk (-), pilek (-), demam (-) disangkal, BAB dan BAK tidak ada kelainan.
Pasien memiliki riwayat kejang saat usia 2 tahun 1 x dan 5 tahun 1 x seluruhnya berdurasi < 5 menit dan sempat di rawat di
PICU 6 bulan yang lalu karena kejang. Menurut keterangan ibu pasien, pasien rutin berobat ke dr. Sp.A dan diberikan obat
antikejang Asam Valproat sirup.
Pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital HR; 100x/m, RR; 25x/m, Suhu; 37,1o c, dan SpO2; 99%, status generalis dan
status neurologis dalam batas normal. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Ht meningkat (34), trombositosis
(444), peningkatan Cl lain-lain masih dalam batas normal.
Diagnosis Banding
• Epilepsi
• Meningitis
• Encephalitis
• Kejang Demam
Diagnosis
• EEG (Electroencephalography)
• Ct-Scan
Tatalaksana
Tatalaksana Non-Medikamentosa:
EEG Pencitraan
Peran pencitraan adalah untuk mendeteksi adanya lesi
Peran EEG
otak yang mungkin menjadi faktor penyebab epilepsi atau
• Membantu menentukan tipe kejang
kelainan neurodevelopmental yang menyertai. Pencitraan
• lokalisasi fokus kejang bila ada
dilakukan untuk menentukan etiologi, memperkirakan
• membantu menentukan sindrom epilepsi
prognosis, dan merencanakan tata laksana klinis yang
• pemantauan keberhasilan terapi
sesuai. Pencitraan yagn dapat dilakukan adalah CT-Scan
• membantu menentukan apakah terapi obat
dan/atau MRI
antiepilepsi dapat dihentikan.
Tatalaksana
Tatalaksana
Tatalaksana
03
simtomatik
Kejang Fokal
Lamotrigin, gabapentin, topiramat, tiagabin,
dan okskarbazepin efektif sebagai terapi add-
on (kombinasi) untuk kejang fokal
Referensi
1. Keputusan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. NOMOR HK.01.07/MENKES/367/2017
TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN
TATA LAKSANA EPILEPSI PADA ANAK. KEMENKES RI. 2017
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus. IDAI. 2016.
3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. IDAI. 2016.
4. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
IDI. 2017.
5. Pacifici G M. Clinical Pharmacology of Omeprazole in Infants and Children. JSCIMedCentral. 2022:
9(1); 1090.
6. Apryani S. Untari E K. Nurmainah. Profil Penggunaan Obat Ondansetron pada Pasien Anak di Instalasi
Gawat Darurat Rawat Inap RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak pada Tahun 2018. Jurnal
Untan. 2018
Terimakasih