Anda di halaman 1dari 43

Gastroenteritis Akut

JENNIFER ISABEL ROBERTH

DPK
DR. YISKA MARTELINA, SP. A,
M.SC
Identitas Pasien

• Nama : An. AZ
• Jenis Kelamin : Perempuan
• No. RM : 0125XXXX
• Tanggal lahir : 23 April 2021
• Usia : 2 tahun 2 hari
• Alamat : Gunung Kidul
• HMRS : 23 Desember 2023
ANAMNES
Keluhan Utama IS
Diare

RPS
3 HSRMS: demam dan diare, periksa ke bidan diberi penurun panas dan zinc. Zinc tidak masuk
karena dimuntahkan.
2 HSRMS: demam membaik, diare 13x/hari, darah (-), lendir (-)
1 HSRMS: demam (+), diare 10x/hari, darah (-), lendir (-)
HMRS: demam, diare 6x, darah (-), lendir (-), mual (+), muntah (+) tiap dimasukkan makanan.
Sulit makan, minum masih mau sedikit-sedikit
ANAMNES
RPD
Keluhan serupa : (+) 2021
IS RPK
Keluhan serupa: (-)
Trauma : Penyakit metabolik: (-)
Ranap : 2021 ranap dengan keluhan serupa, 2023 ranap Alergi: (-)
dengan hiperpirexia
Alergi: -

Riwayat Pengobatan Riwayat Sosial Ekonomi


Tidak ada obat rutin yang dikonsumsi Pasien adalah anak tunggal. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu dan nenek pasien. Ayah dan
ibu pasien adalah pegawai swasta. Biaya
pengobatan pasien ditanggung oleh BPJS
ANAMNES
RPD IS
Pasien belum bersekolah dan sehari-hari di rumah
bermain bersama neneknya. Pasien sering diajak
bermain oleh tetangga pasien di dalam rumah.
Pasien rutin tidur siang 3 jam perhari.

Kebersihan & Lingkungan


Pasien tinggal di daerah pedesaan yang jarang
terkena polusi udara dan tidak ada yang
merokok di dalam rumah. Pasien mandi
2x/hari dan selalu mengganti baju setelah
mandi
ANAMNES
IS
POLA MAKAN &
MINUM
Pasien makan 3x/hari. Makanan disiapkan oleh nenek pasien dengan menu beragam.
Sebelum menyiapkan makanan, nenek pasien selalu mencuci tangan dan mencuci bahan
makanan yang akan digunakan. Pasien sering makan jajanan dari penjual yang lewat serta
cemilan dari tetangga. Nafsu makan pasien baik.
Pasien masih diberikan susu formula SGM sesekali dan pasien minum cairan total 6-8
gelas/hari.
GENOGRAM
ANAMNES
Antenatal Care
IS
• Usia ibu saat hamil: 27 tahun
Natal Care


Penolong persalinan: Bidan
Cara persalinan: Normal
• Keluhan saat hamil: - • Usia kehamilan: 39 minggu
• Kunjungan pemeriksaan: rutin tiap trimester di • Penyulit: -
RS • Keadaan bayi: Kulit kemerahan, menangis
• Vaksin TT untuk ibu sebelum menikah: + kuat, bergerak aktif
• BBL: 3100 gram
• PBL: 47 cm

Post Natal Care


Segera setelah lahir, pasien mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan ibu
pasien. Kemudian pasien mendapatkan suntikan vitamin K dan vaksin Hepatitis B.
Tidak ada riwayat ikterus, sianosis dan dispneu
Riwayat
Imunisasi
Riwayat ASI &
MPASI
• Usia 0-6 bulan : ASI eksklusif
• Usia 6 bulan - 1 tahun : ASI + MPASI sesuai tekstur
• Usia 1 tahun - sekarang : Susu formula + makanan keluarga
PEMERIKSA
AN FISIK
PEMERIKSAAN
FISIK
• Keadaan umum: Sedang
• Kesadaran: E4V5M6, GCS15
• Vital Sign
⚬ Suhu: 36.4 C
⚬ Nadi: 128x/menit
⚬ RR: 32x/menit
⚬ SpO2: 99%
• Antropometri
⚬ BB : 11.5 kg
⚬ TB: 84 cm
⚬ LILA: 14 cm
⚬ LK: 46 cm
⚬ BMI: 16.3 kg/m2
Normoheight, Normoweight, Status gizi baik
PEMERIKSAAN
FISIK
Kepala - Leher
Normocephali, Konjungtiva anemis (-), Sklera
Thorax - Pulmo
ikterik (-), mukosa basah, mata cowong (+), bibir
I: Semetris, retraksi (-), ketertinggalan
kering (+), pembesaran KGB (-)
gerak (-/-)
P: Nyeri tekan (-), ketertinggalan gerak
(-/-)
P: Sonor semua lapang paru
A: SDV (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing
Abdomen
(-/-)
I: jejas (-), sejajar dinding dada
Thorax - Cor: S1 S2 split tak konstan
A: bising usus (+)
P: timpani di semua regio
P: Nyeri tekan (-)

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2s, nadi kuat, sianosis (-), pucat (+). edema (-)
PERKEMBANGAN
DIAGNOSIS
BANDING
• Muntah: Gastroenteritis, Gastritis
• Diare: Gastroenteritis, Diare Cair Akut, Disentri

PLANNING
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Pemeriksaan Feses Ruitn
PP - PDL
23/12/23
PP - Feses
Rutin
24/12/23
Diagnosis

Kegawatan Klinis Gizi Imunisas


i
Normoweight, Imunisasi dasar
Gastro-
Normoheight, & lanjutan
Tidak ada enteritis
Status Gizi Baik lengkap
Akut
TATALAKSANA
• Rencana Terapi B
⚬ Jumlah oralit yang diberikan 3 jam pertama: 75 mL x BB ideal = 75 ml x 11.5 kg = 863
mL dihabiskan selama 3 jam pertama
⚬ Membuat oralit: Oralit 1 saset + air 200 ml
⚬ Bila anak ingin oralit lebih banyak, beri lebih.
⚬ Untuk bayi beri tambahan ASI juga, bila tidak mendapatkan ASI dapat diganti dengan
100-200 air putih masak
⚬ Zinc usia > 6 bulan: 20 mg/hari selama 10 hari
⚬ Sementara tidak diberikan antibiotik sampai terbukti ada infeksi bakteri
⚬ Nasehat = pasitikan anak mau minum dengan baik dan cukup (tidak di muntahkan); bila
kondisi anak memburuk seperti demam semakin tinggi, diare semakin sering dan muncul
darah, muntah terus menerus, makan minum tidak dapat masuk, dll segera melaporkan
kepada perawat
TATALAKSANA
GIZI
• TB/U: 1 tahun 9 bulan
• BB ideal: 11 kg
• Kebutuhan energi dan protein:
⚬ Kebutuhan energi: BB ideal x kebutuhan energi
11 kg x 100 kcal = 1100 kcal
⚬ Kebutuhan protein anak 1-3 tahun: 1.2gr/kgBB/hari
1.2 gr x 11 kg = 13.2 gr/hari
• Kebutuhan cairan maintenance --> Holiday Segar
1000 + (BB-10)x50 = 1000+(11.5-10)x50)
= 1000 + 75 = 1075cc/24 jam = 45 cc jam
Tetes mikro: 45 cc/jam = 0.75 cc/menit x 60 tpm = 45 tpm
EDUKASI
• Menganjurkan untuk makanan diberikan pada anak dalam porsi yang sedikit tapi
sering, 4 – 5 x/hari, berikan makanan lunak , hentikan berbagai macam makanan
tinggi serat dan susu terlebih dahulu.
• Meningkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi. Minum setelah BAB.
• Cuci tangan sebelum makan dan menyiapkan makanan
• Hindari membeli makanan yang kebersihannya tidak terjamin
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam: Bonam
• Qua ad Sanationam: Bonam
• Quo ad Functionam: Bonam
Tinjauan
Pustaka
Definisi
• Diare → BAB pada bayi atau anak dengan frekuensi yang meningkat >3 kali
sehari disertai perubahan konsistensi feses menjadi cair atau setengah cair (ada
ampasnya) dengan atau tanpa lendir dan darah.
• Kandungan air pada feses orang diare lebih banyak dari biasanya = > 200 gram
atau 200 mL/24 jam.
• Gastroenteritis → inflamasi pada mukosa saluran gastrointestinal yang ditandai
dengan peningkatan frekuensi BAB dengan atau tanpa demam, muntah, dan
nyeri perut.
• Gastroenteritis akut → diare dengan onset mendadak, dengan frekuensi > 3 kali
sehari disertai dengan muntah dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Etiologi
• Lebih dari 90% diare akut disebabkan karena infeksi dan kurang lebih 10% sisanya disebabkan
etiologi lainnya.
• INFEKSI
⚬ Virus = Rotavirus, Enterovirus, Norovirus, Astrovirus, Adenovirus, dan Calicivirus.
⚬ Bakteri = Escherichia Coli, Shigella, Vibrio cholera, Salmonella.
⚬ Parasit = Protozoa (Cryptosporidium Parvum, Giardia L, Entamoeba Histolytica, Cyclospora
Cayetanensis), Infeksi cacing (Stongiloide Stercoralis, Angiostrongylus C., Schistosoma
Mansoni, S. Japonicum)
• NON-INFEKSI
⚬ Malabsorbsi/maldigesti → karbohidrat, lemak, asam amino, protein
⚬ Faktor makanan
⚬ Faktor psikologis
⚬ Faktor obat
PATOFISI
OLOGI
Manifestasi Klinis
• Sering timbul
⚬ Diare
⚬ Mual, muntah
⚬ Nyeri perut
⚬ Demam
⚬ Tanda-tanda dehidrasi
• Infeksi Bakteri
⚬ Diare sekretorik (watery diarrhea) → Mual muntah, dengan/tanpa demam, disertai atau tanpa
nyeri/kejang perut, feses lembek/cair
⚬ Umumnya timbul dalam beberapa jam setelah mengkonsumsi makanan/minuman yang
terkontaminasi
• Apabila telah banyak kehilangan air dan elektrolit → timbul gejala dehidrasi, berat badan menurun,
mukosa mulut kering, tonus otot berkurang, turgor kulit juga berkurang
Derajat Dehidrasi
Diagnosis - Anamnesis
• Hal yang perlu digali → lama diare, frekuensi, volume, konsistensi feses, warna
feses, bau, disertai lendir dan darah atau tidak.
• Muntah → volume dan frekuensi muntahnya
• BAK → volume dan frekuensinya (biasa/jarang/berkurang/tidak BAK sama sekali)
dalam 6-8 jam terakhir
• Makanan dan minuman → yang dikonsumsi sebelum diare dan selama diare
• Demam/tidak
• Keluhan lain → batuk, pilek, nyeri telinga, ruam-ruam, dan lain-lain
• Tindakan yang telah dilakukan selama diare → pemberian oralit, dibawa periksa ke
fasilitas kesehatan, obat-obatan yang telah diberikan, dll
Diagnosis - PF
• TTV = suhu tubuh, frekuensi denyut jantung, laju pernapasan, dan
tekanan darah pasien
• Apakah terdapat tanda dehidrasi → status mental/kesadaran, rasa haus,
turgor kulit, ubun-ubun besar cekung, mata cekung, ada/tidaknya air
mata, mukosa bibir/mulut, lidah kering/basah
Pemeriksaan Penunjang
• Darah → Darah lengkap, Serum elektrolit, Analisa gas darah
• Feses → Pemeriksaan feses tidak rutin dilakukan pada diare akut, kecuali apabila ada
tanda intoleransi laktosa atau kecurigaan amebiasis
⚬ Pemeriksaan Makroskopis = warna, konsistensi, bau, lendir, darah
⚬ Pemeriksaan Mikroskopis = leukosit, mencari penyebab diare, letak anatomis,
serta adanya proses peradangan mukosa
⚬ Kultur Feses = dilakukan bila dicurigai terdapat sindroma hemolitik uremia, diare
dengan feses berdarah, bila terdapat leukosit dalam tinja, pada kondisi KLB diare,
pada penderita immunocompromised
Diagnosis Banding
TATALAKSANA
5 Lintas Diare
• Pemberian Oralit
⚬ Oralit merupakan campuran garam elektrolit
⚬ Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang
saat diare
⚬ Bila oralit tidak tersedia → dapat diberikan cairan seperti air tajin, kuah sayur,
dan air matang
⚬ Oralit segera diberikan jika anak diare
⚬ Cara pemberian oralit → 1 bungkus oralit + 200 cc air matang → untuk anak < 1
tahun diberi 50-100 cc oralit tiap BAB dan untuk anak > 1 tahun diberi 100-200
cc oralit tiap BAB
TATALAKSANA
5 Lintas Diare
• Pemberian Zinc
⚬ Dapat mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi BAB, mengurangi
volume tinja, serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh → mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan
setelah anak sembuh dari diare
⚬ Zinc dapat menghambat enzim INOS (Inducible Nitric Oxide Synthase) → ekskresi enzim ini
meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus
⚬ Cara pemberian = melarutkan tablet zinc dalam 1 sendok makan air matang atau ASI
⚬ Zinc diberikan selama 10 hari berturut → anak <6 bulan diberikan ½ tablet (10 mg)/hari dan
anak >6 bulan diberikan 1 tablet (20 mg)/hari
TATALAKSANA
5 Lintas Diare
• Teruskan ASI dan makanan
⚬ ASI dan makanan tetap diteruskan sesuai dengan umur anak dan dengan menu yang sama pada
waktu anak sehat → mencegah kehilangan BB dan untuk menggantikan nutrisi yang hilang.
⚬ Anak yang masih ASI → berikan lebih sering
⚬ Anak usia < 2 tahun → dianjurkan mengurangi susu formula dan menggantinya dengan ASI
⚬ Anak usia > 2 tahun → teruskan pemberian susu formula
⚬ Anak usia 6 bulan/lebih, termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat → harus diberikan
makanan yang mudah dicerna dan diberikan lebih sering
⚬ Setelah diare berhenti → pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu
pemulihan BB
TATALAKSANA
5 Lintas Diare
• Pemberian Antibiotik Selektif
⚬ Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi → diare berdarah, diare karena
kolera, diare dengan disertai penyakit lain
⚬ Pemberian antibiotik yang tidak sesuai dengan indikasi dapat menimbulkan
resistensi kuman terhadap antibiotik
TATALAKSANA
5 Lintas Diare
• Berikan Edukasi pada Keluarga
⚬ Berikan nasihat dan cek pemahaman keluarga/pengasuh tentang cara pemberian
Oralit, Zinc, ASI dan makanan, serta tanda-tanda untuk segera membawa anak ke
petugas kesehatan
⚬ Anak BAB cair lebih sering, muntah berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan
atau minum sedikit, demam, feses berdarah, keadaannya tidak membaik dalam 3
hari → segera bawa ke fasilitas kesehatan
TATA
LAKSAN
A
TATA
LAKSAN
A
TATA
LAKSAN
A
Edukasi
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan → mencuci tangan dengan sabun (saat menyiapkan
makan anak, sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, dll), mandi dan berganti pakaian
setelah bepergian dari luar, membersihkan alat makan anak, dll
• Menganjurkan anak diberikan makan dalam porsi yang sedikit namun sering → 4-5 x/ hari →
diberikan makanan lunak yang dapat dikonsumsi anak, hentikan dulu sementara waktu
berbagai macam makanan yang tinggi serat dan susu
• Menjaga kebersihan area genitalia → membersihkan area genitalia anak sehabis BAB dan
BAK dari depan ke belakang, mengeringkan area genitalia, mengganti pakaian dalam minimal
2x sehari, atau ketika pakaian dalam tersebut sudah terlihat lembab
• Konsultasi dengan dokter spesialis gizi terkait menu makanan yang disarankan sesuai dengan
kebutuhan kalori anak
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai