Jantung
I : Iktus kordis ?
P : iktus cordis teraba di ?
P : batas jantung
A : BJ I BJ II? bising ?
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
I : apakah ditemukan distensi atau kembung ?
A: bising usus ?
P : Soepel?
P : Timpani ?
PEMERIKSAAN FISIK
Anogenital
Genitalia laki-laki/perempuan
Inspeksi perineal
Lubang anus? Letak lubang anus?
Perineum datar? Mekonium?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Polos Toraks dan Abdomen
CT-Scan
Pemeriksaan Lab : Darah lengkap, urin
DIAGNOSIS BANDING
oTrakeomalacia
oRefluks Gastroesophageal
oAtresia Esofageal
oTrakeoesofageal Fistula
EDUKASI
Menjelaskan keadaan pasien tentang kelainan kongenital yang dimiliki
Menyarakan agar dilakukan pembedahan untuk mencegah kompliksi gangguan
pernafasan.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Atresia esofagus adalah kelainan kongenital dimana terdapat sumbatan pada
esofagus baik sumbatan total maupun sumbatan parsial.
Pada sumbatan parsial adanya sumbatan esofagus yang menyatu dengan trakea
membentuk fistula sehingga dapat disebut fistula trakeosofagus.
EPIDEMIOLOGI
Insidensi atresia esofagus maupun fistula trakeoesofagus yaitu 1 diantara 2.500
hingga 3.000 kelahiran.
Laki-laki lebih sering mengalami dibanding perempuan
Resiko lebih tinggi 20% pada bayi yang memiliki saudara dengan kelainan atresia
esofagus
Resiko 6x lebih berpotensi pada bayi kembar
Adanya penggunaan pil kontrasepsi yang berkepanjangan pada ibu
Adanya penggunaan obat-obatan diabetes
Kelainan kromosom atau trisomi 18 dapat berisiko menyebabkan atresia esofagus
ETIOLOGI
Pada minggu keempat kehamilan, foregut mulai berdifensiasi.
Diferensiasi foregut selesai pada minggu keenam dan ketujuh. Apabila differensiasi
yang tidak sempurna dalam memisahkan diri masing-masing membentuk kelainan
pada esophagus dan trakea.
Perkembangan sel ectodermal dan entodermal yang tidak lengkap sehingga
menyebabkan terjadinya atresia.
Perlekatan dinding lateral usus anterior yang tidak sempurna sehingga terjadi
fistula tracheosofagus.
Atresia esofagus dan trakeoesofagus fistula terbentuk tidak sempurna disebabkan
gangguan proses apoptosis
PATOFISIOLOGI
Pada atresia esofagus apabila lumen esofagus buntu maka terjadi pengumpulan
mukosa esofagus yang tidak bisa diturunkan kedalam lumen distal esofagus dan
menyebabkan penumpukan mukosa sehingga air liur selalu dikeluarkan.
Apabila air liur masuk ke dalam lumen trakea akan menyebabkan bayi tersedak.
Pada atresia esofagus disertai fistula distal maka isi lambung dapat masuk ke lumen
trakea dan dapat masuk hingga lumen bronkial.
Karena lumen trakea harus berbagi ruang antara ruang untuk masuk nutrisi dan
udara sehingga ventilasi udara tidak terlalu adekuat.
Ventilasi yang menurun akan menyebabkan kolaps paru sehingga bayi dapat
mengalami ateletaksis kemudian apabila terinfeksi akan mengalami gejala
pneumonia.
Udara dapat masuk ke lambung dan usus yang menyebabkan dilatasi dan terjadi
distensi abdomen.
KLASIFIKASI
ATRESIA ESOFAGUS DENGAN FISTULA DISTAL (GROSS TYPE C). Dalam
anomali ini, esofagus proksimal yang sangat melebar memiliki dinding yang menebal dan
turun ke mediastinum superior, biasanya ke titik antara vertebra toraks kedua hingga ketiga
atau keempat. . Esofagus distal ramping dan memiliki dinding tipis.
VACTER
MANIFESTASI KLINIS
Keluar liur berbuih
Batuk
Tersedak
Sesak Nafas
Sianosis
Kembung
Oliguria
DIAGNOSIS POSTNATAL :
Pada saat lahir ditemukan polihidroamnion.
Keluar liur terus menerus disertai tanda klinis gangguan ventilasi pernafasan
Pemeriksaan dengan kateter Prancis yang dimasukkan melalui hidung maupun
mulut dan terdapat adanya sumbatan esofagus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto polos toraks dan abdomen
Pemasangan Kateter Prancis
EKG
USG
DIAGNOSIS BANDING
oRefluks gastroesofagus
Keterlambatan pembersihan esofageal dapat berkontribusi pada pengembangan
striktur esofagus.
oTracheomalacia
Tracheomalacia adalah kelemahan struktural dari trakea yang umumnya terjadi dalam
hubungan dengan atresia esofagus
PENATALAKSANAAN
oPosisikan pasien setenagh duduk untuk mencegah regurgitasi air ludah ke paru.
oPasang kateter melalui hidung ke esofagus untuk menyaring cairan.
oLakukan gastrotomi dengan masukkan sonde lambung untuk mengeluarkan udara
dan memberikan susu.
oBila gastrotomi tidak mencukupi terapi cairan dan elekrolit secara intravena.
Pada usia 6 bulan dapat dilakukan gastrostomy yang merupakan suatu pembedahan
memperbaiki anastomosis lumen esofagus dan penutupan fistel.
KOMPLIKASI
oGejala pneumonia (regurgitasi isi lambung melalui trakeoesofagus fistel distal )
oAteletaksis
oKelainan kongenital lain yang memperberat
oSetelah gastrostomi mengalami bocor anastomosis esofagus
oMuncul fistula esofagus berulang
SUMBER