TINJAUAN PUSTAKA
2. Manajenen Debridement.
a. Surgical atau Conservative sharp wound debridement (dengan mengunakan
gunting dan scalpel).
b. Autolytic debridement; dengan menggunakan: Hydrogels, Hydrocolloid
paste/powder, atau Hydrocolloid dressing.
c. Mechanical Debridement, dengan menggunakan kompressi normal saline.
d. Enzymatic Debridement, dengan menggunakan varidase atau elase.
e. Manajemen Infeksi.
f. Perawatan kaki secara umum.
g. Cuci kaki dengan air hangat atau bersihkan dengan normal saline.
h. Penggunaan antibiotic sistemik apabila ata tanda-tanda klinis infeksi.
i. Tulle gras (bila dengan antiseptic gunakan dalam waktu yang tidak lama)
j. Calcium alginate.
k. Kompressi dengan normal saline (untuk intensive cleaning).
l. Foam dressing.
m. Manajemen Dermatitis/Eczema
n. Perawatan kaki secara umum.
o. Cuci dengan air hangat atau bilas dengan normal saline
p. Test lergi.
q. Hindari penggunaan allergen.
r. Kortikosteroid topical.
s. Pemilihan balutan yang tepat sesuai dengan jenis luka (hindarkan balutan sintetik).
t. Balutan yang dianjurkan; Cotton tulle gras, hydrogel, hydrocolloid, calcium
alginate, atau foam dressing.
Luka arteri termasuk luka yang sulit sembuh sehingga intervensi pembedahan
artery menjadi satu-satunya pilihan untuk memperbaiki aliran darah. Percutaneous
transluminal angioplasty sangat efektif untuk mendukung penyembuhan arterial ulcer
(Ray, et al 1995) dimana standar prosedur pembedahan adalah bypass graft.
Bila pasien mengalami nyeri hebat, pain control merupakan esensi utama dalam
manajemen arterial ulcer. Pasien sebaiknya dianjurkan berhenti merokok. Latihan ringan
pada tungkai bisa mendukung pembentukan collateral pembuluh darah sehingga bisa
meningkatkan perfusi jaringan. Tungkai juga dipertahankan tetap hangat sebab dingin
dapat menstimulasi nyeri.
Tujuan utama manajemen arterial ulcer adalah melepaskan jaringan nekrotik dan
mencegah infeksi (dealey). Pemilihan balutan yang tepat bergantung pada penampakan
luka, jumlah eksudat dan posisi ulcer. Yang perlu diperhatikan bahwa apapun balutan yang
digunakan harus dipastikan bahwa balutan tersebut tidak mengganggu aliran darah, oleh
karena itu penggunaan terapi kompressi (compression bandage) sebaiknya tidak
digunakan.