PENDAHULUAN
penelitian yang dilakukan oleh Lothian dan Forth Valley, dari 600 pasien dengan
ulkus pada kaki, ditemukan 76% merupakan ulkus statis, dan 22% merupakan
ulkus arteri, dan sekitar 10-20% adalah keduanya. Prevalensi ulkus statis
katup vena pada M.Gastrocnemius, yang menyebabkan stasis vena dan hipertensi,
Ulkus statis sering kambuh, dan ulkus dapat berlangsung dari minggu-
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Ulkus statis, adalah ulkus yang terjadi akibat adanya inflamasi yang
terletak ekstremitas bawah akibat dari kegagalan pompa vena, dan lebih sering
2. Epidemiologi
Ulkus statis merupakan ulkus akibat dari insufisiensi vena kronik dan
hipertensi vena. Diperkirakan ulkus statis 80% dari total ulkus pada ekstremitas
bawah, dengan prevalensi total 1%-2% dari total penyakit. Diperkirakan lebih dari
500.000 individu di Amerika Serikat menderita ulkus kaki yang aktif. Sekitar 35%
pasien dengan insufisiensi vena kronik akan menjadi ulkus statis sebelum umur
3. Etiologi
Gastrocnemius. Faktor resiko utama adalah umur tua, obesitas, luka di kaki
4. Pathogenesis
mengikuti arah gravitasi, sehingga aliran vena hanya menuju jantung saja. Ketika
2
seseorang menegangkan ototnya, vena tersebut tertekan dan darah akan didorong
penyebab paling sering dari kegagalan katup adalah trombosis. Ketika trombosis
tersebut dilisiskan oleh plasmin, fungsi katup juga kadang akan ikut menghilang.[5]
Apabila terjadi kegagalan katup, tekanan darah yang tinggi pada sistem
vena-dalam akan kembali (refluks) ke vena yang berada dalam kulit, yang
lemak yang berada di dalam subkutan akan digantikan oleh jaringan fibrosis atau
disebut juga lipodermatosklerosis. Siklus ini akan berulang, mulai dari stasis vena
3
akan menyebabkan keluarnya molekul makro seperti fibrinogen dan α2-
integritas jaringan dan proses perbaikan bila terjadi luka akibat trauma yang
Selain itu, terdapat hipotesis lain yaitu karena terperangkapnya sel darah
putih (white cell trapping hypothesis). Hal tersebut terjadi sebagai akibat
hipertensi vena dan perbedaan tekanan antara arteri dan vena sehingga kecepatan
aliran kapiler menurun, kecepatan aliran darah dalam kapiler antara dua sistem
(seperti enzim proteolitik; sitokin, radikal bebas dan faktor kemotaktik) yang
5. Manifestasi Klinis
ekstremitas bawah, kemerahan pada kulit, dan adanya varises vena. Ulkus sering
muncul di daerah sekitar malleolus medial, adanya pembengkakan pada kaki yang
mirip dengan edema pada sirosis hepatis, gagal jantung, dan gagal ginjal, tetapi
4
Ulkus statis tampak ireguler, dan terdapat jaringan granulasi serta fibrin
pada dasar ulkus. Didapati juga varises di ekstremitas bawah, edema, dermatitis
6. Pemeriksaan Penunjang
a) Histopatologi
5
Dari pemeriksaan histopatologis, didapatkan pada jaringan di
menunjukan lesi yang lama dan venula bersama dengan dermal fibrosis. [4]
[9]
b) Ankle/Brachial Index
diferensial diagnosis Ulkus Arteri. Pada ulkus arteri, didapatkan ABI <0,5
sedangkan pada ulkus statis, ABI normal atau lebih tinggi.CARANYA [4]
c) Phlebography
6
tersebut akan dikembalikan ketika terkena struktur yang bergerak pada
7. Diagnosis
a) Anamnesis
kemerahan pada kulit dan adanya varises pada vena. Ulkus sering muncul
b) Pemeriksaan Fisik
ulkus terdapat jaringan granulasi dan fibrin, edema, dermatitis vena, yang
8. Diferensial Diagnosis
a) Ulkus arterial
khususnya saat istirahat, dan akan diperparah ketika kaki diangkat. Area
7
predileksinya adalah di bagian pretibial, supramalleolar (biasanya lateral),
dan bagian jari kaki. Lesinya berupa punch-out dengan tepi yang tajam.[7]
Ulkus ini merupakan gabungan dari ulkus statis dan arteri. Gabungan
ulkus arteri dan vena ini muncul pada pasien dengan Chronic Vein
adalah gabungan dari Ulkus statis dan Arteri. Gejalanya meliputi nyeri
lipodermatosklerosis.[7]
8
Gambar 4. Ulkus Arteri dan Vena
mengeras, nyeri, dan pada biopsi tampak adanya nekrosis serta karsinoma
9
Gambar 5. Karsinoma Sel Skuamosa
kaki, jari kaki, dan tumit. Gejala awal berupa paresthesia dan anesthesia
10
9. Penanganan
a) Nonmedikamentosa
- Terapi Kompresi
dengan ulkus statis. Pada studi terakhir, menunjukkan bahwa ulkus statis
- Elevasi Kaki
salah satu perawatan standar dari ulkus statis. Pada elevasi kaki, kaki
penyembuhan ulkus.[4]
- Dressing
Dressing harus diganti tiap hari atau mungkin lebih sering pada
topikal, maka dari itu, saat pembersihan luka, yang dibutuhkan untuk
11
b) Medikamentosa
- Pentoksifilin
membaik. [4]
- Aspirin
terapi kompresi
- Iloprost
yang mencegah agregasi platelet. Tetapi, obat ini sangat mahal, dan belum
Waspadai MRSA.[7]
c) Terapi bedah
12
-
Debridemen, pengangkatan jaringan nekrosis dan yang terinfeksi
autolisis.[4]
-
Skin graft, digunakan pada pasien dengan ulkus statis yang besar.
tempat lain, tapi masih pasien yang sama), atau kulit buatan (yang
tidak efektif jika ada edema persisten, yang sangat sering terjadi
10. Komplikasi
Ulkus akan sering kambuh (rekuren). Dengan adanya ulkus, ini menjadi
port de entry dari bakteri, sehingga dapat terjadi selulitis. Semua pasien dengan
penyakit vena stadium lanjut akan mengalami defek limfatik. Atau defek ini juga
13
11. Prognosis
dari kulit residu atau epidermis sekitar. Ulkus statis dapat sembuh dengan
12. Pencegahan
14
BAB III
KESIMPULAN
1. Ulkus statis adalah ulkus yang terjadi akibat adanya inflamasi yang
3. Ulkus statis ditandai dengan gejala nyeri, adanya lesi berupa ulkus,
15
6.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta,2013;150-151
Elsevier: Singapore.
http://emedicine.medscape.com/article/1084813-workup#aw2aab6b5b2.
16