Anda di halaman 1dari 17

Definisi Disseminated intravascular coagulation (DIC) adalah sindrom yang ditandai oleh aktivasi sistemik koagulasi, yang menyebabkan

trombosis mikrovaskuler luas yang kompromi perfusi organ dan dapat berkontribusi untuk kegagalan organ. Aktivasi berkelanjutan koagulasi mungkin akan kehabisan trombosit dan faktor faktor koagulasi, sehingga dalam keadaan hypocoagulable dan pendarahan, khususnya pada pasien berisiko untuk kehilangan darah, seperti pasien bedah. DIC merupakan proses yang kompleks dan dinamis, trombosis dan perdarahan dapat terjadi secara terpisah atau bersamaan, dan karakteristik klinis beragam gangguan ini membuat diagnosis dan manajemen menantang (!usan ". #ackner). $oagulasi intravaskular diseminata (Disseminated intravascular coagulation), adalah suatu sindrom yang ditandai dengan adanya perdarahan akibat trombin bersirkulasi dalam darah pada daerah tertentu. Dasarnya adalah pembentukan bekuan darah dalam pembuluh darah kapiler, diduga karena masuknya tromboplastin jaringan kedalam darah, dan fibrinolisis Dua masalah utama yang disebabkan oleh %&! adalah '
&enurunan perfusi jaringan akibat trombus, anemia dan hipotensi menyebabkan

iskemia organ dan necrosis (Adam dan (sborne, )**+)


&erdarahan, baik eksternal dan internal ke dalam semua rongga tubuh, karena

dipercepat dan tidak pantas konsumsi faktor pembekuan (,helan et al, )**-). Etiologi &erdarahan terjadi karena' #ipofibrinogenemia ,rombositopenia .eredarnya antikoagulan dalam sirkulasi darah (hasil perombakan fibrinogen) /ibrinolisis berlebihan

$ID dapat terjadi dalam penyakit penyakit '

Infeksi (demam berdarah dengue,sepsis,meningitis,pneumonia berat,malaria tropika,infeksi oleh beberapa jenis riketsia). $omplikasi kehamilan (solusio plasenta, kematian janin intrauterin, emboli cairan amnion). $eganasan (karsinoma prostat, karsinoma paru, leukemia akut).

Manifestasi klinis ,erdapat keadaan yang bertentangan yaitu trombosis dan perdarahan bersama sama.&erdarahan lebih umum terjadi dari pada trimbosis,tetapi trombosis jmendominasi bila koagulasi lebih teraktivasi dari pada fibrinolisis.&erdarahan dapat terjadi dimana saja.&erhatikan terutama bila terjadi perdarahan spontan dan hematoma pada luka atu pengambilan darah vena.,rombosis umumnya ditandai dengan iskemia jari jari tangan dan gangren,mungkin pula nekrosis korteks renal dan infark adrenal hemoragik.!ecara sekunder dapat mengakibatkan anemia hemolitik mikroangiopati. Diagnosa Diagnosis $ID tidak dapat ditegakan hanya berdasarkan satu tes laboratorium, karena itu biasanya digunakan beberapa hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan berdasarkan kondisi klinik pasien. Dalam praktik klinik diagnosis $ID dapat ditentukan atas dasartemuan sebagai berikut ' ). adanya penyakit yang mendasari terjadinya $ID. 0. &emeriksaan trombosit kurang dari )11.1112mm3. 4. &emanjangan 5aktu pembekuan (&, ,a&,,). 6. Adanya hasil degradasi fibrin di dalam plasma (ditandai dengan

peningkatan

Ddimer).

7. 8endahnya kadar penghambat koagulasi (Antitrombin III) 8endahnya trombosit pada $ID menandakan adanya aktivasi trombin yang terinduksi dan penggunaan trombosit. 9emanjangnya 5aktu pembekuan menandakan

menurunnya

jumlah

faktor

pembekuan

yang tersedia seperti vitamin $. &emeriksaan

kadar penghambat pembekuan (A , III atau protein C) berguna untuk memberikan informasi prognostik. &emeriksaan hasil degradasi fibrin seperti Ddimer , akan membantu untuk membedakan $ID dengan kondisi lain yang memiliki gejala serupa, pemanjangan 5aktu pembekuan dan turunnya trombosit, seperti pada penyakit hati kronik.

Patofisiologi ,ubuh mempunyai berbagai mekanisme mencegah pembekuan darah antara lain dengan terdapatnya kecepatan aliran darah selain itu aktivitas faktor pembekuan darah diba5ah normal hingga tidak menyebabkan mencegah pembentukan trombin. Dalam beberapa keadaan misalnya aliran darah lambat atau oleh karena syok, kegagalan hati dan hipoksemia maka dapat terjadi DIC. Dalam keadaan ini terjadilah penghancuran fibrinogen. Akibatnya faktor : dan faktor :II yang menstabilkan darah dalam pembuluh darah tidak aktif sehingga dapat terjadi DIC. &ada dietesis hemoragik seluruh trombosit dan faktor koagulasi digunakan untuk pembentukan darah sehingga tidak terdapat faktor pembuluh darah yang mempertahankan integritas pembuluh darah sehingga akibatnya darah menembus keluar

Pathway

!epsis(infeksi berat)

(bstetrik

#emolisis Intravaskular

.akteri mengeluarkan endotoksin

AD& membran eritrosit mengaktifkan sistem koagulan

9engaktifkan hageman

faktor 9erangsang pelepasan ,</ = I%) komplemen

&,A aktif

Induksi pelepasan reaksi trombosit

;ndotel ,erkelupas

DIC

@aringan rusak mengeluarkan tromboplastin jaringan

,romboplastin ?Ca aktif berlebihan

/aktor >(stuart po5er)mempercepat protombin menjadi trombin

9enghambat trombin, kumpulan fibrindan gangguan polimerase fibrin

,rombin mengaktifkan fibrinolisis

/ibrinolisis abnormal 9asuk ke pembuluh darah sensitif(mukosa hidung, mulut)

/ibrin hancur dan masuk ke aliran darah

&erdarahan /ibrin mengendap di intravaskular perifer

"angguan &erfusi jaringan

!umbatan trombus di daerah perifer !uplai (ksigen 9uncul patekiae di perifer 9etabolisme anaerob Aliran darah ke jantung

A,&

$erusakan integritas kulit

!troke volum

/atigue ,ekanan darah 8esiko intoleransi aktivitas Asam %aktat

<yeri

Analisa data ;tiologi Aktivasi &embekuan A $oagulasi protein dan platelet A &endarahan A $ekurangan volume cairan Aktivasi &embekuan A $oagulasi protein dan platelet A &endarahan A &enurunan tekanan darah?kekurangan vol cairan A A cardiac output Aktivasi &embekuan A $oagulasi protein dan platelet A &endarahan Intoleransi aktifitas &enurunan cardiac output 9asalah $ekurangan volume cairan

A &enurunan tekanan darah A $elemahan A Intoleransi aktifitas Aktivasi &embekuan A $oagulasi protein dan platelet A &endarahan A &enurunan tekanan darah A $elemahan A 8esiko tinggi cidera Aktivasi &embekuan A $oagulasi protein dan platelet A &endarahan A 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit 8esiko tinggi cidera

&enurunan tekanan darah A $elemahan A ,irah baring yang lama A 8esiko kerusakan integritas kulit Aktivasi pembekuan A ,rombus 9ikrovaskuler A "angguan aliran darah A $erusakan transport (0 ke alveola dan membrane kapiler A Iskemia A $erusakan (rgan A <yeri Aktivasi pembekuan A $etidakefektifan perfusi jaringan <yeri

,rombus 9ikrovaskuler A "angguan aliran darah A $erusakan transport (0 ke alveola dan membrane kapiler A Iskemia A $erusakan (rgan A $etidakefektifan perfusi jaringan Aktivasi &embekuan A &lasmin A /D& A "angguan polimerasi fibrin monomer dan fungsi trombosit A "angguan pembekuan darah A Cemas

&endarahan A $urang pengetahuan A Cemas

III. Diagnosa $epera5atan ). $etidakefektifan perfusi jaringan b2d kerusakan transport oksigen ke alveola dan atau membrane kapiler 0. $ekurangan volume cairan b2d perdarahan sekunder terhadap koagulasi protein dan platelet 4. <yeri b2d adanya perdarahan jaringan 6. &enurunan cardiac out put b2d kekurangan volume cairan dan hipotensi 7. Intoleransi aktifitas b2d kelemahan sekunder terhadap adanya perdarahan B. Cemas b2d kurang pengetahuan terhadap penyakit +. 8esiko tinggi cidera b2d kelemahan -. 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit b2d tirah baring

I:. 8encana $epera5atan ). $etidakefektifan perfusi jaringan b2d kerusakan transport oksigen ke alveola dan atau membrane kapiler ,ujuan ' setelah dilakukan tindakan kepera5atan perfusi jaringan dapat adekuat.

Intervensi ).&antau #asil

8asional pemeriksaan ). Cntuk mengidentifikasi indikasi

koagulasi, tanda tanda vital dan

kemajuan atau penyimpangan dari hasil

perdarahan baru. 0. 4. Daspadai @elaskan

yang diharapkan. perdarahan 0. untuk meminimalkan potensial

tentang yang

semua perdarahan lanjut. akan 4. pengetahuan tentang apa yang

tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan dilakukan 6. .%akukan pendekatan secara tenang dan beri dorongan untuk bertanya serta berikan informasi yang dibutuhkan dengan bahasa yang jelas

diharapkan ansietas

membantu

mengurangi

6. &emecahan masalah sulit untuk orang yang cemas, karena ansietas merusak belajar dan persepsi. &enjelasan yang jelas dan sederhana paling baik untuk dipahami. kepera5atan Istilah dapat medis dan membingungkan

klien dan meningkatkan ansietas.

0. $ekurangan volume cairan b2d perdarahan sekunder terhadap koagulasi protein dan platelet ,ujuan ' :olume cairan normal $riteria #asil ' Intervensi ). &ertahankan catatan intake dan output yang akurat 0. 9onitor status hydrasi (kelembaban membrane, tekenan darah ortostatik) jika diperlukan 4. 9onitor ,,: 6. 9onitor masukan dan makanan2 cairan dan hitung intake kalori 9empertahankan urin output sesuai denga usia ..,.@ Crine normal, hematrokit normal ,ekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal ,idak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa tidak ada rasa haus yang berlebihan 8asional

harian 7. .erikan cairan B. $olaborasi makanan +. Dorong masukan oral -. .erikan cairan I: *. ,a5arkan snack (jus buah, buah segar) )1. Atur kemungkinan transfuse pemberian cairan2

4. <yeri b2d adanya perdarahan jaringan $riteria hasil ' 9ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik non farmakologi, untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) 9elaporkan nyeri berkurang dengan menggunakan menejemen nyeri 9ampu mengenal nyeri (!kala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 9enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang ,anda vital dalam rentang normal Intervensi 8asional

). $aji tingkat nyeri pasien. ). ,ingkat nyeri dapat mempengaruhi 0. 4. 9empertahankan selama fase $urangi aktifitas tirah tingkah laku pasien dan proses baring akut pengobatan yang 0. 9eningkatkan relaksasi terhadap seluruh organ yang bersangkutan. vaskuler dalam

berlebihan sesuai kebutuhan

6. .antu pasien dalam aktifitas 4. Aktifitas yang berlebihan dapat meningkatkan 6. 9encegah tekanan komplikasi

hubungannya dengan sakit kepala

6. &enurunan cardiac out put b2d kekurangan volume cairan dan hipotensi

Intervensi ). ;valuasi adanya nyeri

8asional dada ). Cntuk mengidentifikasi

(intensitas, lokasi dan durasi) penurunan cardiac output 4. 9onitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung 6. 9onitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi 7. 9onitor balance cairan B. 9onitor adanya perubahan tekanan darah +. 9onitor adanya dyspnue, fatigue, takipnue, dan ortopnue -. Anjurkan untuk menurunkan stress *. 9oitor :ital !ign

banyaknya hilangnya cairan pada

0. Catat adanya tanda dan gejala tubuh 0. !tress yang tinggi dapat

menyebabkan hipertensi

memperparah

7. Intoleransi aktifitas b2d kelemahan sekunder terhadap adanya perdarahan Intervensi 8asional pilihan

). $aji kemampuan pasien untuk ).9empengaruhi melakukan tugas 0. A5asi ,D, nadi, pernafasan, selama 4. dan sesudah lingkungan tirah baring aktivitas. tenang. bila .erikan intervensi2bantuan

0. 9anifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru utnuk memba5a jumlah (0 adekuat ke jaringan. 4. 9eningkatkan istirahat untuk menurunkan tubuh. 6. 9eningkatkan secara bertahap aktivitas sampai normal. kebutuhan oksigen

&ertahankan diindikasikan.

6. 8encanakan kemajuan aktivitas dengan pasien.

B. Cemas b2d kurang pengetahuan terhadap penyakit

$riteria #asil ' $lien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas 9engidentifikasi mengungkapkan dan menunjukan teknik untuk mengontrol cemas :ital sign batas normal &ostur tubuh, ekspresi 5ajah, bahasa tubuh, dan tingkat aktivitas menunjukan berkurangnya kecemasan

Intervensi

8asional Aktifitas relaksasi dapat

). .erikan informasi tentang diagnose, ). prognosis dan tindakan 0. $aji tingkat kecemasan dan reaksi fisik terhadap kecemasan 4. "unakan pendekatan yang menyenangkan 6. !ediakan aktivitas untuk menurunkan ketegangan 7. Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi B. @elaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur +. .antu klien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas -. "unakan pendekatan dan sentuhan, untuk menyakinkan pasien tidak sendiri dan mengajukan pertanyaan *. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, presepsi )1. &eningkatan $oping )). #argai pemahamana pasien tentang proses penyakit )0. #argai dan diskusikan alternative respon terhadap situasi

menurunkan ketegangan 0. klien akan merasa di hargai jika di dengarkan keluh kesahnya

)4. "unakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan )6. ,entukan kemampuan klien untuk mengambil keputusan )7. .antu pasien untuk mengidentifikasi strategi positif untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup atau perubahan peran )B. $olaborasi pemberian obat untuk mengurangi kecemasan

+. 8esiko tinggi cidera b2d kelemahan $riteria #asil ' $lien terbebas dari cidera $lien mampu menjelaskan cara2 metode untuk mencegah injury2 cidera $lien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan2 perilaku personal 9ampu mengidentifikasi gaya hidup untuk mencegah injury 9enggunakan fasilitas kesehatan yang ada 9ampu mengenali perubahan status kesehatan Intervensi 8asional

). !ediakan lingkungan yang aman untuk ).&engunjung pasien 0. Identifikasi kebutuhan pasien sesuai dengan koordinasi fisik dan fungsi kognitif pasien dan ri5ayat penyakit terlebih dahulu menghindari memindahkan perabotan) 4. 9emasang side rail tempat tidur 6. 9enyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih 7. 9embatasi &engunjung B. 9enganjurkan klien +. 9emberikan penerangan yang cukup -. 9emindahkan barang barang yang dapat membahayakan keluarga menemani keamanan cedera 0. terlalu

yang

banyak

menyebabkan resiko tinggi klien

banyak

aktivitas

beresiko cidera

lingkungan yang berbahaya (missal 4. penerangan yang cukup agar klien mudah melakukan aktivitas

-. 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit b2d tirah baring $riteria #asil ' Integritas kulit yang baik bias dipertahankan (sensasi, temperature, hidrasi, pigmenasi) ,idak ada luka2 lesi pada kulit &erfusi jaringan baik 9enunjukan perbaikan kulit dan encegah terjadinya cidera berulang 9ampu melindungi kulit dan mempertahankan kulit dan pera5atan alami

Intervensi

8asional

). Anjurkan pasien

untk menggunakan ).&akaian

longgar

pakaian yang longgar 0. #indari kerutan pada tempat tidur 4. @aga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering setiap dua jam 7. 9onitor kulit akan adanya kemerahan B. (leskan lotion atau minyak2 baby oil pada daerah yang tertekan +. 9onitor aktivitas dan mobilitas pasien -. 9onitor status nutrisi pasien *. 9emandikan pasien dengan sabun dan air hangat

menghindarkan dari kerutan 0. .aby oil memberikan

kelenturan pada kulit

6. 9obilisasi pasien (ubah posisi pasien) 4. <utrisi pasien yang cukup akan mengembalikan integritas kulit

Daftar &ustaka #ackner, !usan ". Disseminated Intravascular Coagulation' An Cpdate /or ,he Clinician. Cornell Cniversity :eterinary !pecialists 8iley, 8oger !. 9. D., &h. D. 0117. Disseminated Intravascular Coagulation 8uslan 9. !. $ep. <ers. $oagulasi Intravasukar Diseminata diunduh dari 555.scribd.com2doc2)-407B0-2Disseminated Intravascular Coagulation DI pada tanggal 06 9aret 01)6 @am )-.41

Anda mungkin juga menyukai