Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak

2.1.1 Definisi Tumbuh Kembang

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari

perubahan morfologi,biokomia, dan fisiologi yang terjadi sejak

konsepsi sampai maturitas/dewasa. (Soetjiningsih)

1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif,

yaitu bertambahnya jumlah,ukuran,dimensi pada tingkat

sel,organ,maupun individu Anak tidak hanya bertambah besar secara

fisik, melaikan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

2. Perkembangan (development) adalah perubahan yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan (skill) struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks,

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari

proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut proses

diferensiasi sel tubuh,jaringan tubuh,organ, dan sistem organ yang

berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan

kognitif,bahasa,motorik,emosi,danperkembangan perilaku sebagai

hasil dari interaksi dengan lingkungannya.

6
7

2.1.2 Etiologi Tumbuh Kembang

Faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak

menurut Soetjiningsih, yaitu :

1. Faktor genetik

2. Faktor lingkungan

Adapun faktor yang mempengaruhi menurut Darmawan (2019:5)

diantaranya adalah :

1. Faktor dalam (internal)

a. Ras/etnik atau bangsa : Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa

Amerika, ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa indonesia

atau sebaliknya.

b. Keluarga : ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur

tubuh tinggi,pendek,gemuk atau kurus.

c. Umur : kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah tanda masa

prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja.

d. Jenis kelamin : fungsi reproduksi pada anak perempuan

berkembang lebih cepat daripada anak laki-laki, tetapi pada saat

masa pubertas sebaliknya lebih cepat anak laki-laki.

e. Genetik (heredokonstitusional) : bawaan anak, hal ini bermaksud

memiliki kelainan genetik yang bisa mempengaruhi tumbuh

kembang anak. Salah satunya adalah kerdil.

f. Kelainan kromosom : seperti Sindroma Down’s dan Sindroma

Turner’s.
8

2. Faktor luar (eksternal)

a. Prenatal:gizi,mekanis,toksin/zatkimia,endokrin,radiasi,infeksi,ano

ksia embrio,psikologi ibu.

b. Faktor persalinan : terjadi komplikasi pada bayi, seperti halnya

trauma kepala dan asfiksia dapat menyebakan kerusakan jaringan

otak.

c. Faktor pascasalin : gizi,penyakit kronis/kelainan congenital

(tuberkolosis),lingkungan fisis dan kimia (paparan sinar

radioaktif,kurangnya sinar matahari),psikologi,endokrin/gangguan

hormon.sosio-ekonomi,lingkungan pengasuhan ( dalam faktor

lingkungan orang tua termasuk. Karena orang tua termasuk dalam

lingkup lingkungan keluarga, jika anak berada di lingkungan

pengasuhan yang baik dan nyaman maka perkembangan anak dan

pertumbuhannya akan berkembang sesuai dengan tahapan

usianya.),stimulasi (misalnya penyediaan alat mainan,obat-obatan.

2.1.3 Klasifkasi

Klasifikasi tumbuh kembang anak ada bebarapa aspek

perkembangan (Kemenkes RI-BNPB) :

1. Kemampuan motorik kasar.

2. Kemampuan motorik halus.

3. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

2.1.4 ManifestasiKlinis

Ciri-ciri tertentu tumbuh kembang anak menurut Hurlock EB:


9

1. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves

changes).

a. Terdapat perubahan ukuran tubuh. Ex : anak akan bertambah

berat badan,tinggi,lingkar kepala,dan organ-organ tubuh

lainnya.

b. Terdapat perubahan proporsi tubuh.

c. Ciri-ciri lama hilang. Ex : gigi susu tanggal,rambut bayi

rontok.

d. Timbul ciri-ciri baru. Ex : tumbuh gigi permanen,timbul

tanda-tanda seks sekunder.

2. Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan

selanjutnya (Early development is more critical than later

development) ex : tersenyum pertama,memegang dengan kukuh

pertama,kata pertama,berjalan pertama.

3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar. Ex :

maturitas,belajar.

4. Pola perkembangan dapat diramalkan

a. Sefalokaudal dan proksimodistal.

b. Perkembangan area spesifik mengikuti pola yang dapat

diramalkan.

5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat di

ramalkan.

a. Pola perkembangan anak mengikuti patokan umum dan

mempunyai karakteristik.
10

b. Perkembangan berlangsung dari umum ke spesifik.

c. Perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan

lingkungan.

d. Masing-masing organ tubuh mempunyai pola

pertumbuhan yang berbeda.

e. Terdapat korelasi antara perkembangan dan pertumbuhan.

6. Terdapat perbedaan individual dalam hal perkembangan.

7. Terdapat periode/tahapan pada pola perkembangan.

8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan.

Setiap area perkembangan mempunyai potensi risiko.

2.2 Konsep Anak Usia 0-6 bulan

2.2.1 Pengertian

Yang dikatakan bayi adalah anak usia 0-6 bulan. Pada

periode inianak sudah mulai melakukan sensori motoriknya.

2.2.2 Ciri-Ciri Umum Anak Usia 0-6 Bulan

Ciri-ciri tumbuh kembang anak pertumbuhan dan

perkembangan pada masa ini dapat berlangsung secara terus-

menerus, khususnya dalam peningkatan susunan saraf.

Tabel 2.1 stimulasi pada anak usia kurang dari 1 tahun sesuai
pedoman SDIDTKA 2016:
Usia Motorik Kasar Motorik Halus Bicara dan Bahasa Sosialisasi dan

Kemandirian

0-3 - Mengangkat - Melihat dan - Mengoceh - Membalas

bulan kepala menatap wajah spontan atau tersenyum


11

setinggi 45º anda bereaksi ketika diajak

- Mengerakka - Bereaksi dengam bicara/terseny

n kepala dari terkejut mengoceh um

kiri/kanan ke terhadap suara - Suka teretawa - Mengenal ibu

tengah keras keras dengan

penglihatan

penciuman,pe

ndengaran,ko

ntak

3-6 - Berbalik dari - Menggenggam - mengeluarkan - lanjutkan

bulan telungkup ke pensil suara gembira stimulasi usia

terlentang - Meraih benda bernada tinggi 0-3 bulan

- Mengangkat yang ada dalam atau memekik - bermain ci-

kepala jangkauannya - tersenyum luk-ba

setinggi 90º - memegang ketika melihat - melihat

- Mempertaha tangannya mainan/gambar dirinya di

nkan posisi sendiri yang menarik kaca

kepala tetap - berusaha saat bermain

tegak dan memperluas sendiri

stabil pandangan

- mengarakan

matanya pada

benda-benda

kecil
12

2.3 Konsep Stimulasi Perkembangan

2.3.1 Pengertian Stimulasi

Dalam stimulasi disini merupakan komponen yang sangat penting

untuk perkembangan anak. Stimulasi ini bertujuan membantu dan

memberikan kesempatan untuk anak agar dapat mencapai potensinya.

Pada anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi

(Hardjadinata, 2009).

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak

agar berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendaptkan

stimulasi sedini mungkin, stimulasi tersebut bisa dilakukan oleh ibu

atau keluarga terdekat serta kelompok masyarakat dalam lingkungan

tersebut. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi

adalah kemapuan gerak dasar,gerak halus,kemampuan bicara, dan

sosialisasi (Depkes RI, 2010).

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk perkembangan

motorik anak secara optimal seperti halnya meningkatkan status

gizi,APE (alat permainan edukatif), dan poa pengasuhan orang tua

(Lindawati, 2014).

2.3.2 Prinsip-Prinsip Stimulasi Perkembangan

Depkes RI (2010) terdapat prinsip dasar stimulasi, yaitu :

1. Stimulasi dilakukan landasan rasa cinta dan kasih sayang.


13

2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan

meniru orang-orang terdekatnya.

3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.

4. Lakukan stimulasi dengan cara bermain,bernyanyi,menyenangkn

tanpa ada pemaksaan dan hukuman.

5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur

anak, terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.

6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana,aman.

7. Memberikan kesempatan yang sama terhadap anak laki-laki dan

perempuan.

8. Anak selalu diberikan pujian atau hadiah atas keberhasilan anak.

Macam-macam stimulasi yang dapat diberikan orang tua

terhadap anak :

1. Stimulasi Visual

Merupakan tahap awal permulaan untuk stimulasi karena

anak akan meningkatkan perhatiannya pada lingkungan sekitar

melalui penglihatannya.

2. Stimulasi Auditif

Merupakan stimulasi yang diberikan pada suara-suara

untuk melatih pendengaran dan perilaku anak agar terbiasa.

Disini peran orang tua penting karena semua yang di ucapkan

orang disekitarnya seperti halnya orang tua akan direkam oleh

otak anak.

3. Stimulasi Verbal
14

Merupakan kelanjutan dari stimulasi auditif karena setelah

anak mendegar ucapan-ucapan maka anak tersebut akan

meniru dan tidak jarang pula anak akan melakukan perintah

sesuai dengan yang di ucapkan.

4. Stimulasi Taktil

Merupakan perhatian dan kasih sayang yang diperlukan

oleh anak. Stimulasi ini kan menimbulkan rasa aman dan

percaya diri sehingga anak akan lebih responsive dan

berkembang.

2.4 Penilaian Perkembangan Pada Anak dengan Menggunakan DDST

(Denver Develomental Screening Test)

Adapun dua tes untuk mengukur perkembangan yaitu DDST (Denver

Develpmental Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening

Perkembangan). DDST sendiri adalah alat untuk mengetahui keterlambatan

perkembangan anak. Sedangkan KPSP adalah alat ukur untuk mengetahui

perkembangan anak normal atau ada penyimpangan yang hanya dilakukan

oleh tenaga kesehatan.

2.4.1 Pengertian DDST (Denver Develomental Screening Test)

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap

kelainan perkembangan anak, tes ini bukan merupakan test

daignostik atau IQ. Tes ini mudah dan cepat sekitar (15-20 menit),

hal tersebut dapat menunjukkan validitas yang tinggi (Soetjiningsih,

2012).
15

2.4.2 Aspek Perkembanganyang Dinilai

Menurut Soetjiningsih (2012) semua tugas perkembangan itu

disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4

kelompok besar yaitu :

1. Personal Sosial (Perilaku Sosial) merupakan aspek kemampuan

mandiri,bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan.

2. Gerakan Motorik Halus merupakan aspek yang berhubungan

dengan kemampuan untuk mengamati sesuatu,melakukan

gerakan yang mengakibatkan bagian-bagian tubuh dan

dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang

cermat.

3. Langue merupakan kemampuan memberikan respon terhadap

suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.

4. Gross Motor merupakan aspek yang berhubungan dengan

pergerakan dan sikap tubuh.

2.5 Teori Family Centered Nursing

Praktik keluarga sebagai pusat keperawatan (Family Centered

Nursing) didasarkan pada perspektif bahwa keluarga adalah unit dasar untuk

perawatan individu dari anggota keluarga dan dari unit yang lebih luas.

Aplikasi dari teori ini termasuk mempertimbangkan faktor

sosial,ekonomi,politik,dan budaya ketika melakukan pengkajian dan

perencanaan,implementasi, dan evaluasi perawatan pada anak dan keluarga

(Hitchock, Schubert, Thomas, 1999). Penerapan asuhan keluarga dengan

pendekatan family-centered nursing, salah satunya menggunakan


16

pendekatan proses keperawatan yang didasarkan pada Friedman model.

Pengkajian dengan model ini melihat keluarga sebagai subsistem dari

masyarakat (Allender & Spradley 2005 dalam Nursalam 2016). Proses

keperawatan keluarga meliputi : pengkajian, diagnosis keperawatan,

intervensi, implementasi, dan e valuasi.

Keluarga meliputi entry pointdalam pemberian pelayanan kesehatan

di masyarakat, untuk menentukan risiko gangguan akibat pengaruh gaya

hidup dan lingkungan. Praktik keluarga sebagai pusat keperawatan (family

centered nursing), didasarkan pada perspektif bahwa keluarga unit dasar

untuk keperawatan individu dari anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai