Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Keperawatan
Akademi Keperawatan RS Efarina Purwakarta
Karya Tulis Ilmiah Neng Siti Syarifah NIM 1800001020 dengan judul
Karya Tulis Ilmiah oleh Neng Siti Syarifah NIM 1800001020 dengan judul
Dewan Penguji
Penguji I
NIDN.0414068501
NIDN.0414068501
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut
ilmu hingga jenjang ini, yang selalu memberikan kemudahan dan kelancaran
dalam setiap prosesnya dan dalam menjalani perjalanan mencari ilmu ini.
Alhamdulillah tiga tahun sudah terlewati dalam pencarian ilmu ini, suka duka
tawa tangis. Akhirnya suatu yang sudah diperjuangkan ini selesai juga, bukan
selesai sebenarnya namun akan ada babak baru dalam pencarian ilmu
selanjutnya. Bahkan akan menemui suatu kehidupan yang lebih menantang lagi
untuk kedepannya.
Karya Tulis Ilmiah ini menjadi bukti kesungguhan dan perjuanganku dalam
mencari ilmu ini, yang sudah dikerjakan semampu dan semaksimal mungkin, ku
persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai hadiah kecil untuk mereka yang
menemani dan memberikan dukungan, semangat, motivasi serta do’a yang
Terimakasih untuk kedua orang tuaku mama (Neneng Nurwati) dan ayah (Kh.
M. Munawar) yang selalu berusaha sekuat tenaga dari pagi hingga sore bahkan
setiap hari yang selalu berusaha demi anaknya agar anaknya dapat
kesuksesan dan keberhasilan anaknya. Walaupun kata terima kasih saja tidak
cukup untuk membalas jasa kedua orang tuaku dari kecil sampai saat ini.
Kakakku yang tercinta Teh rina dan Teh Intan dan adikku Fitriyani yang sudah
memberikan dukungan yang begitu luar biasanya dari awal sampai akhir .
Kamu bagian penyemangat hidupku, menjadi luapan segala keluh kesahku jika
ada masalah dan selalu memberikan motivator dalam menyelesaikan semua ini.
Nia amelia, Siska, Rafika, Acem, Nisya dan Nur syifa terimakasih kalian sudah
menemaniku selama tiga tahun ini, becanda bersama, melewati semua suka duka
dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga persahabatan kita akan terjalin terus dan
mendapatkan hal yang terbaik dalam hidup kita juga semoga kalian menjadi
NIM : 1800001020
Menyatakan dengan sebenernya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
NIM. 1800001020
Mengetahui
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
ABSTRAK
Kepustakaan : (2013-2020)
i
NURSING PROGRAM DIII
AKADEMI KEPERAWATAN RS EFARINA
2020
NENG SITI SYARIFAH
MATERNITY NURSING CARE AT Mrs. I ANTENATAL 17 YEARS OLD
WITH INDICATIONS G1P0A0 MILD ANEMIA IN THE KIA ROOM AT
THE PLERED PUBLIC HEALTH CENTER PURWAKARTA
V chapter+ 117 pages + 9 tables + 3 figure + 1 chart + 5 attachment
ABSTRACT
ii
Literature: (2013-2020)
KATA PENGANTAR
Allah SWT yang telah memberikan petunjuk hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
Maternitas Pada Ny. I Usia 17 Tahun Antenatal Dengan Indikasi G1P0A0 Anemia
dan semaksimal mungkin. Dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini penulis
mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan
2. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan setiap saat dan selalu
iii
5. Ibu Rezza Kista Yurisa, STT Selaku pembimbing II Saya ucapkan
Efarina Purwakarta.
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
i
ii
v
ii
ii
ix
BAB I
BAB II
29
5
8
39
1
2
3
BAB III 59
59
59
59
0
0
61
62
63
BAB IV 65
65
65
78
v
79
86
00
BAB V 113
13
115
117
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asupan makanan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani. Di masa-
masa ini, wanita hamil sangat rentan terhadap berkuranya kemampuan tubuh
untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh letih,
kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainya.
pada masa kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan pada ibu
terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita
anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan
Anemia yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu anemia defisiensi zat besi
karena ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat besi dua kali lipat akibat
1
2
kebutuhan ibu dan pertumbuhan janin. Hal ini dibuktikan dalam konvensi
2017 dinyatakan bahwa sekitar 41,8% ibu hamil di dunia mengalami kondisi
anemia, dan 60% kasus pada ibu hamil ini disebabkan kekurangan zat besi.
38,2%, dan ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang ekstrim di
oleh Asia dengan prevalensi sebesar 39,3%. Prevalensi anemia gizi besi pada
pada tahun 2013 sebesar 37,1% meningkat pada tahun 2018 menjadi sebesar
48,9%. Anemia bila dilihat berdasarkan kelompok umur pada tahun 2018
kelompok umur 25-34 tahun sebesar 33,7%, kelompok umur 35-44 tahun
sebesar 33,6% dan kelompok umur 45-54 tahun sebesar 24% (Kemenkes RI,
anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Marjana, wulandari &
paradila, 2018).
Hoo Swie Tjong dalam Manuaba menemukan angka anemia kehamilan 3,8%
4
pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% trimester III, angka anemia
secara nasional untuk ibu hamil mencapai angka 63,5%. Prevalensi terjadinya
pada wanita hamil di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar 20-80%, tetapi
wanita hamil yang lebih besar dari 50%. Berdasarkan data Riskesdas (2018),
prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia terus bertambah dari
37,1% pada tahun 2013 meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018.
Jakarta persentase ibu hamil yang mengalami Anemia atau kekurangan zat
prevalensi anemia ibu hamil di Jawa Barat adalah sebesar 51,7% (Dinkes
Provinsi Jabar, 2012). Pada tahun 2016 jumlah kematian ibu hamil sebanyak
perdarahan, pre eklamsi dan infeksi. Menurut hasil analisis univariat pada
penelitian ini menunjukan bahwa ibu hamil yang anemia terjadi di desa
kenanga adalah ibu hamil dengan umur 20-35 tahun, Pendidikan yang rendah,
2021 terdapat 32 kasus ibu hamil yang mengalami anemia ringan dan berat.
Pencapaian ini belum sesuai target yang dintentukan oleh Dinas Kesehatan
yaitu 85% yang tidak mengalami anemia (Wita Hefita sari, 2018).
5
29 Juni 1968 dan hari jadinya kota Purwakarta Pada tanggal 20 Juli 1834.
Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Sunda dan Indonesia, seperti pada
Salah satu penyebabnya, yaitu ibu hamil yang mengalami perdarahan akibat
kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi pada ibu hamil di Indonesia
memang masih menjadi masalah besar. Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Indonesia mencapai 40-50%. Hal ini berarti 5 dari 10 ibu hamil yang
mengalami anemia.
karena anemia. Angka kematian ibu menunjukan bahwa angka kematian ibu
adalah 70% untuk ibu-ibu yang mengalami anemia dan 19,7% untuk mereka
meliputi anemia ada ibu hamil 40%, kekurangan energi kronis 37%, serta ibu
langsung dapat bersifat medis maupun non medis. Faktor non medis
status kesehatan ibu, dimana status kesehatan ibu merupakan faktor penting
ibu di Indonesia masih cukup tinggi, menurut data statistic World Health
(SDGs) yaitu <70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO 2017). Tertuang di
Adapun tujuan (goals) dari SDGs terdiri atas 17 goals dan 169 target yang
menciptakan kehidupan sehat dan sejahtera, dimana salah satu target pada
tahun 2030 adalah mengurangi rasio Angka Kematian Ibu (AKI) hingga
7
Indonesia, 2017).
peredaran darah dan 29% gangguan metabolik. Periode kematian ibu 64,7%
pada saat nifas, 29,4% pada saat bersalin dan 5,9% pada saat hamil. (Dinkes
Purwakarta, 2020).
sebagai akibat kekurangan zat besi (Fe) yang diperlukan untuk pembentukan
sumber nabati yang memiliki daya serap rendah dibanding sumber hewani.
oleh rendah pengetahuan dan kesadaran akan bahaya anemia dalan kehamilan
2018;215).
(Hb) <11gr% pada trimester I dan II, sedangkan pada trimester II kadar
8
Mother and Child” (Potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah
anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dari
zat besi dalam tubuh. Wanita hamil sangat rentan terjadi anemia defisiensi ini
konsumsi tablet Fe. Faktor umur merupakan faktor resiko kejadian anemia
pada ibu hamil. Umur seorang ibu berkaitan dengan alat-alat reproduksi
wanita. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun,
kehamilan di usia <20 tahun dan di atas 35 tahun dapat menyebabkan anemia
karena pada kehamilan <20 tahun secara biologis belum optimal emosinya
pada umur >35 tahun mengalami penurunan daya tahan tubuh serta berbagai
penyakit yang sering terjadi di usia ini. Hasil penelitian di dapatkan bahwa
9
umur ibu pada saat hamil sangat berpengaruh terhadap kejadian Anemia
partuslama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok. Hal ini
dapat berkaitan dengan banyak faktor yang berpengaruh antara lain status
dan cacat bawaan. Hasil penelitian pada tahun 2012 menyebutkan bahwa ibu
makanan dengan Kesehatan tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang
baik diharapkan dapat memilih asupan makanan yang bernilai gizi baik dan
seimbang bagi dirinya sendiri beserta janin dan keluarga, dengan pengetahuan
daya manusia (SDM), mulai dari Kesehatan dan gizi serta produktivitasnya.
ibu hamil dengan meningkatkan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi
pangan hewani dalam jumlah cukup dan mengurangi konsumsi makanan yang
bisa menghambat penyerapan zat besi seperti fosfat rannin. Suplemen tablet
zat besi yang diberikan minimal 90 tablet untuk memenuhi kebutuhan zat besi
pada ibu hamil juga perlu untuk diminum secara tepat . dukungan lingkungan
seperti keluarga serta kelompok ibu hamil juga diperlukan pada upaya
tablet tambah darah secara teratur, mengingatkan minum tablet tambah darah
secara teratur, mengingatkan minum tablet tambah darah secara teratur dan
menjaga kebersihan diri. Dukungan dari sesama ibu hamil dapat diberikan
bergizi dan minum tablet tambah darah secara teratur, serta memberikan
kebijakan dengan melakukan deteksi anemia dalam kehamilan pada ibu hamil
90 tablet selama kehamilan dan temuwicara yaitu melalui konseling bagi ibu
menanggapi anemia pada ibu hamil dengan memberikan tablet zat besi
sebanyak satu tablet perhari minimal 90 tablet selama kehamilan. Hal ini
dilakukan karena interaksi dalam dua arah dan dapat mengikuti kebutuhan ibu
hamil. Bentuk dari dukungan tenaga kesehatan bagi ibu hamil untuk
Purwakarta pada bulan januari-Juli 2021 terdapat 32 kasus ibu hamil dengan
mengeluh lemas, kadang merasa pusing dan mual muntah. Hasil studi
ibu hamil adalah dengan memberikan suplementasi atau obat tambah darah
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
kehamilam?”.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Plered Purwakarta ”.
2. Tujuan Khusus
Anemia.
indikasi Anemia.
Anemia.
Anemia.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis
1. Manfaat Teroitis
2. Manfaat Praktis
indikasi Anemia.
c. Bagi Penulis
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Kehamilan
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel telur.
dalam proses perjalanan sperma menemui sel telur (ovum), hanya sedikit
yang berhasil mencapai tempat sel telur dari 20-40 juta sperma yang
dikeluarkan. Dari jumlah yang sudah sedikit itu, hanya satu sperma saja
yang bisa membuahi sel telur. Bila dihitung dari pernyatuan (fertilisasi)
yang tinggi pada ibu (Mann & Truswell, 2014). Menurut Anggorowati
terakhir (HPHT) dan diakhiri dengan kelahiran bayi atau disebut dengan
minggu
15
16
plasenta dan peningkatan volume darah ibu. Kebutuhan zat besi pada
selama trimester II dan III, yaitu 6,3 mg/hari (Arisman, 2010). Selama
2. Anemia
sering terjadi pada ibu hamil adalah anemia karena defesiensi besi (Fe)
atau disebut dengan Anemia Gizi Besi (AGB). Menurut irianto (2014)
hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Akibatnya,
<11g% pada trimester I dan III atau Hb <10,5 g% pada trimester II. Hal
ini disebabkan karena pada sekitar trimester kedua (usia kehamilan 24-30
kehamilan :
18
status anemia ibu hamil didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972
ringan (8-9 gr/dl), dan anemia berat (<8 gr/dl) (Irianto, 2014).
yaitu nilai batas normal hemoglobin bagi ibu hamil yaitu >11 gr/dl.
Jika kadar hemoglobin (Hb) turun di batas nilai normal, maka akan
B. Anatomi Fisiologi
1. Anatomi darah
Air 91,0 %
Protein 8,0 % Albumin, globulin, protromblin, dan
fibrinogen
Mineral 0,9 % Natrium klorida, natrium bikarbonat,
dan seterusnya.
21
urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. Plasma juga
dan antigen.
b. Sel darah
Sel darah terdiri atas tiga jenis yaitu eritrosit atau sel darah
merah, leukosit atau sel darah putih, dan trombosit atau butir
pembeku.
22
masa hemoglobin.
pembuatan susu.
Hemoglobin
persen”.
parah, kadar itu bisa dibawah 30% atau 5 g setiap 100 ml.
Golongan darah
a) Golongan AB 3,0%
b) Golongan A 42,0%
c) Golongan B 8,5%
d) Golongan O 46,5%
darah ibunya.
25
golongan.
Resipien:
d) Golongan O dari O
2017 : 161).
sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Sel darah putih
3) Trombosit
c. Plasma darah
d. Protein plasma
albumin, dan
27
dengan pH darah
paru.
5.000.000
2. Fisiologi darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
persen sisanya terdiri dari atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam
nilai hematokrit atau volume sel darah yang dipadatkan yang berkisar
serangan bakteri.
perantaraan darah.
Tetapi dalam sikap duduk atau berdiri, darah yang ke otak harus
dipompa ke atas.
30
mencukupi teratur. Bila otak tidak menerima darah selama lebih dari
pulih Kembali, dan beberapa sel otak akan mati. Demikianlah pada
postpartum.
1. Genetik
31
a. Hemoglobinopati
b. Thalasemia
2. Nutrisi
3. Perdarahan
4. Imunologi
5. Infeksi
a. Hepatitis
b. Cyromegalovirus
c. Parvovirus
d. Clostridia
e. Malaria
f. Toksoplasmosis
a. Agen kemotherapi
b. Anticonvulsant
c. Antimetabolis
d. Kontrasepsi
Menurut Demsa dkk (2018 : 45) beberapa penyebab anemia zat besi
(Fe) yaitu :
1. Faktor dasar
a. Pendidikan ibu
b. Status ekonomi
makanan terutama zat besi kurang, maka ibu hamil akan lebih
2. Faktor langsung
a. Jarak kehamilan
b. Paritas
c. Status gizi
yang buruk bagi ibu dan janin. Kecukupan zat besi tidak hanya
d. Penyakit infeksi
(Asyirah, 2012).
b. Umur ibu
yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Akan tetapi bertambahnya sel
banyaknya unsur zat besi lebih sedikit hilang dibandingkan apabila darah
yaitu pada minggu 12-20 dan hemodilusi maksimal terjadi pada umur
ibu dapat menurun sampai 10gr%, umumnya kondisi ini karena turunnya
Anoreksia, mual,
muntah
Aliran darah
kejaringan
menurun
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Hipoksia, Suplai O2
pucat, kejaringan
lemah berkurang
Transfer zat
besi kejanin
menurun
Gangguan Gangguan
intoleransi perfusi
aktivitas jaringan
perifer
Nutrisi
janin
berkurang
Risiko
cidera
janin
a. Anemia Ringan
perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala.apapun sampai anemia
Tampak pucat.
b. Anemia Berat
<8 g/dl. Tanda yang mungkin menunjukan anemia berat pada seseorang,
rendah, frekuensi nafas cepat, pucat atau kulit dingin, pusing, sakit kepala,
a. Pusing
c. Mudah berkunang-kunang
d. Lesu
e. Aktivitas berkurang
f. Rasa mengantuk
g. Susah berkonsentrasi
h. Cepat lelah
defisiensi besi
anemia hemolitik
F. Tindakan medis
a. Medis
1) Terapi oral
B12 3x1 tablet perhari dan Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari.
2) Terapi parenteral
41
b. Keperawatan
sesuai indikasi.
3) Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat,
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Tes penyaring
42
anemia.
indeks eritrosit.
hitung retikulosit.
sistem hematopoesis.
2) Anemia megaloblastik
3) Anemia hemolitik
(Hb)
43
sitokimia
Faal ginjal, faal endokrin, asam urat, faal hati, biakan kuman
3. Radiologi
4. Pemeriksaan sitogenetik
sel tubuh tidak cukup untuk mendapat pasokan oksigen. Pada wanita
berat badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat.
dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal sebab
5. Hyperemesis gravidarum
6. Perdarahan antepartum
1. Pengkajian
2019 : 22).
a. Data subjektif
a) Identitas
b) umur
45
c) Agama
d) Pendidikan
tingkat intelektualnya.
e) Suku/bangsa
pasien.
f) Pekerjaan
g) Alamat
diperlukan.
2) Keluhan utama
3) Riwayat kesehatan
46
atau kronik.
pasien.
4) Riwayat mentruasi
5) Riwayat perkawinan
Dalam tahap ini yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah.
7) Data pengetahuan
anemia.
a) Pola makan
b) Pola aktivitas/istirahat
b. Data objektif
1) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
b) Kepala
c) Mata
d) Mulut
e) Abdomen
f) Ekstermitas
2. Diagnosa
(Maryam, 2016).
janin.
48
3. Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Defisit Setelah dilakukan Teaching Disease Process 1. Agar mengetahui
3. Klien dan
keluarga
menjelaskan
dijelaskan
kesehatan yang
lainnya.
2. Ketidakseim Selama3x30 menit Manajemen nutrisi : 1. Agar mengetahui
Monitor nutrisi dan jenis nutrisi yang 4. Agar klien tahu akan
badan mengkonsumsi
makanan
51
Nause management
durasi, tingkat
keparahan, faktor
frekuensi, presipitasi
yang menyebabkan
mual
selagi hangat
4. Mengendalikan faktor
lingkungan yang
memungkinkan
membangkitkan mual
menyenangkan
farmakologi untuk
mengontrol mual
dalam.
52
Weight Management
klien
aktivitas b.d asuhan keperawatan perlunya tirah baring, janin jauh dari servik
2. Mampu dilakukan
53
melakukan
kgiatan
sehari-
hari(ADL)
secara
mandiri.
3. Keseimbanga
n aktivitas
dan istirahat.
4. Gangguan Setelah diberikan 1. Perhatikan status 1. Kejadian perdarahan
jaringan b.d selama 3x30 menit sirkulasi dan volume hasil kehamilan,
brakikardi dan
penurunan aktivitas
secar berlebihan
menurunkan perfusi
plasenta
4. Menghilangkan
tekanan vena
meningkatkan
sirkulasi plasenta
pertukaran
55
oksigen.
5. Risiko Setelah dilakukan 1. Perhatikan kondisi 1. Faktor yang
tanda-tanda nutrisi.
khusus untuk
mencegah efek
negative dalam
perumbuhan janin.
56
57
4. Implementasi
5. Evaluasi
a. S : Data Subyektif
b. O : Data Obyektif
secara langsung kepada klien, dan yang dirasakan klien setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
c. A : Analisis
masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi, atau juga dapat
dan obyektif.
d. P : Planing
e. I : Implementasi
(perencanaan).
f. E : Evaluasi
keperawatan.
g. R : Artinya reassessment.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan
kali kunjungan).
A. Lokasi penelitian
B. Waktu penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 07-13 Juli tahun
C. Subyek Penelitian
Populasi sasaran dari penelitian ini adalah salah ibu hamil yang
59
60
D. Metodelogi Penelitian
E. Pengumpulan Data
data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu jenis data yang diperoleh langsung dari responden,
sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari petugas kesehatan
yang terkait.
Dalam keperawatan, data yang didapat bisa langsung dari pasien, keluarga,
berikut:
1. Wawancara
atau respon yang terjadi pada diri pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan
61
Auskultasi).
3. Studi dokumentasi
rumah sakit dan rekam medis pasien. Dari rumah sakit peneliti pun
buku yang relevan dan jurnal, yang mana bisa mempermudah peneliti
F. Analisa Data
1. Pengumpulan data
dokumentasi yang dilakukan kepada pasien. Pada wawancara ini, hal yang
3. Penyajian Data
Dalam studi kasus ini data disajikan dalam bentuk teks (tekstular).
4. Kesimpulan
induksi.
data utama yaitu pasien, perawat dan keluarga pasien yang berkaitan
H. Etika Penelitian
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
3. Confidentiality (kerahasiaan)
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : Ny. I
Umur : 17 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
No RM : 24246
Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 20 tahun
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
66
66
b. Status Kesehatan
1) Riwayat Menstruasi
Siklus : Perbulan
Dysmenorea : Ya
Teratur/tidak : Teratur
Lamanya : 1 minggu
Keputihan : Kadang-kadang
2) Imunisasi TT
Imunisasi TT I : Ya
Inunisasi TT II : Ya
67
Berapa lama :-
Diabetes.
Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Menikah
: Laki-laki / : Meninggal
: Garis keturunan : Pasien
: Tinggal serumah
6) Riwayat sosial
Keluhan-keluhan
Trimester I : Mual
c. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran umum
Kesadaran : Composmentis, E : 4, V : 5, M : 6 = 15
TB : 147 CM
BB sekarang : 51 kg
BB sebelum hamil : 42 kg
2) Kepala
baik.
4) Dada
suara tambahan
70
5) Payudara
Bentuk : Simetris
6) Pemeriksaan abdomen
a) Inspeksi
Membesar : Ya
b) Palpasi
TFU : 32 cm
c) Auskultasi
DJJ : 145x/menit
7) Ekstermitas
a) Ekstermitas atas
Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada
b) Ekstermitas bawah 5 5
Simetris antara kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak ada
8) Genetalia 5 5
9) Anus
d. Pola sehari-hari
o
1 Pola nutrisi
a. Makan
sayuran sayuran
makan sayuran)
a. BAK
b. BAB
Keluhan
5 Pola aktivitas
e. Data psikis
f. Data pengetahuan
hamil
g. Data Penunjang
HEMATOLOGI
- Fe 1xsehari
- Kalsium 1xsehari
i. Analisa Data
mengatakan ↓
- Pasien lemah
mengatakan ↓
kadang Suplai O2 ke
pusing ↓
DO : Gangguan perfusi
tanpak
pucat
- Konjungtiva
anemis
75
- Pasien
tampak
lemas
- TD : 110/80
mmHg
- S : 36,9℃
- N :
90x/menit
- RR :
22x/menit
- BB : 51kg
- Hb : 10 g/dl
2 DS : Defisit nutrisi Ketidakseimbangan
nafsu ↓
menurun ↓
muntah depleted)
DO : ↓
bentuk eritrosit
76
lemah erythopoesis)
- Konjugtiva ↓
pucat cerna
- TD : 110/80 ↓
- S : 36,9℃ ↓
- N : Anoreksi, mual,
90x/menit muntah
↓
- RR :
Ketidakseimbangan
20x/menit
nutrisi kurang dari
- BB : 51kg
kebutuhan tubuh
- Hb : 10 g/dl
- Pasien ↓ pengetahuan
tidak ↓
tanda ↓
77
- Pasien depleted)
mengatakan ↓
nutrisi erythropoiesis)
DO : ↓
tentang ↓
kebutuhan Pengetahuan
tanda ↓
bahaya Defisit
kehamilan pengetahuan
- Pendidikan
terakhir
pasien SMP
78
2. Diagnosa
3. Intervensi Keperawatan
Hasil
1. Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji secara 1. Sirkulasi perifer
memenuhi Monitor nutrisi kalori dan jenis 4. Agar klien tahu akan
saat mengkonsumsi
makanan
Nause management
durasi, tingkat
keparahan, faktor
frekuensi, presipitasi
yang menyebabkan
mual
2. Anjurkan klien
sering
3. Anjurkan klien
4. Mengendalikan
faktor lingkungan
yang memungkinkan
membangkitkan
yang tidak
menyenangkan
5. Mengajari teknik
non farmakologi
untuk mengontrol
nafas dalam.
Weight Management
klien
2. Diskusikan pada
klien mengenai
hubungan antara
penurunan berat
badan
3. Defisit Setelah dilakukan Teaching Disease Manajemen nutrisi :
lain. nutrisi
3. Makanan dalam
komdisi menurunkan
intake nutrisi
4. Lingkungan yang
nyaman dapat
mengurangi
keinginan untuk
muntah
5. Mengontrol mual
muntah
Weight Management
85
1. Untuk mengetahui
2. Untuk mengetahui
klien tentang
hubungan asupan
makanan dengan
penurunan berat
badan
masuk
badan mmHg
sirkulasi - Hb : 10 g/dl
4. Mencatat adanya A :
5. Memonitor - Lanjutkan
6. Mengkaji TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi 90x/menit
- Suhu 36,9℃
- RR : 22X/menit
Gangguan 12/07/202 1. Mengkaji TTV S: Neng
1 siti
perfusi 13.00 - TD 110/80 mmHg - Pasien
dengan - Pasien
2. Mengatur posisi pasien
penurunan mengatakan
ekstermitas bawah
suplai pusing
lebih rendah untuk
oksigen ke berkurang
memperbaiki sirkulasi
jaringan
3. Memberikan therapi O :
lemas
- Kalsium 1xSehari
- TD : 110/80
88
mmHg
- Nadi :
95x/menit
- Suhu :
36,5℃
- RR :
20x/menit
A:
- Masalah
gangguan
perfusi
jaringan
perifer belum
teratasi
P:
- Lanjutkan
Intervensi
Gangguan 13/07/202 1. Mengkaji TTV S: Neng
1 siti
perfusi 13.00 - TD 110/80 mmHg - Pasien
- Fe 1xsehari - TD : 110/80
- Nadi:
85x/menit
- Suhu: 36,0℃
- RR:
20x/menit
A:
Masalah gangguan
perfusi jaringan
perifer belum
teratasi
P:
- Lanjutkan
Intervensi
2 Ketidak- 10/07/202 1. Menentukan status S : Neng
1 siti
seimbangan 15.00 gizi pasien dan - Pasien
3. Menentukan mukosa
memenuhi mmHg
4. Menganjurkan 90x/menit
pasien - S : 36,9℃
mengkonsumsi - RR :
makanan tinggi zat 22x/menit
besi atau Fe seperti
- Hb : 10 g/dl
sayuran hijau
A:
5. Mempastikan
- Masalah
makanan disajikan
ketidak
dengan cara yang
- seimbangan
menarik pada suhu
nutrisi kurang
yang cocok untuk
dari
91
dikonsumsi kebutuhan
mengkonsumsi - Intervensi
makanan dilanjutkan
Ketidak 12/07/202 1. Menentukan status S : Neng
1 siti
seimbangan 13.00 gizi pasien dan - Pasien
3. Menentukan O:
4. Menganjurkan lagi
pasien - Pasien
92
mengkonsumsi tampak
5. Mempastikan sedikit
dikonsumsi - Suhu :
6. Menciptakan 36,5℃
lingkungan yang - RR :
mengkonsumsi A:
makanan - Masalah
teratasi
sebagian
P:
- Intervensi
dilanjutkan
Ketidak 13/07/202 1. Menentukan status S : Neng
1 siti
seimbangan 15.00 gizi pasien dan - Pasien
memeuhi nutrisi. O:
3. Menentukan - Pasien
5. Mempastikan - TD : 110/80
makanan disajikan mmHg
dengan cara yang - Nadi:
menarik pada suhu 85x/menit
yang cocok untuk - Suhu: 36,0℃
94
dikonsumsi - RR:
6. Menciptakan 20x/menit
lingkungan yang A :
mengkonsumsi teratasi
makanan P:
- Intervensi
dihentikan
3 Defisit 13/07/202 1. Mengkaji tingkat S : Neng
1 siti
pengetahuan 15.00 pengetahuan pasien - Pasien
anemia kehamilan,
disampaikan - Masalah
5. Sediakan informasi defisit
pada pasien tentang pengetahuan
anemia, penyebab teratasi
anemia, tanda dan P :
dengan anemia
menggunakan lembar
96
balik (leaflet)
6. Pasien tampak
disampaikan tentang
anemia,penyebab,
anemia.
7. Mengevaluasi
Kembali tentang
anemia, penyebab
dengan anemia.
97
Lamanya
Penelitian
Populasi Intervensi yang Setelah Penelitian Persepsi ibu
mewakili
98
pihak
pemberi
tablet tambah
darah
70 ibu hamil Intervensi yang Dari 70 Bulan Juni Determinan
melakukan (31,4%).
konseling kepada
anemia.
Tabel. 9.1
Clinical Based and Patient Values
B. Pembahasan
1. Pengkajian
100
utama klien yaitu lemas, kadang merasa pusing dan disertai mual
muntah, tidak ada kesenjangan pada saat pengkajian, dan pada saat
2021 didapatkan Ny. I hamil anak ke satu (1) dengan usia kehamilan
dibawah 11 gr/dl. Anemia yang sering terjadi pada ibu hamil adalah
anemia karena defesiensi besi (Fe) atau disebut dengan anemia gizi
<11g% pada trimester I dan III atau Hb <10,5 g% pada trimester II.
merasa pusing dan juga nafsu makan menurun disertai mual muntah.
Dan ibu juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi
Demsa dkk (2018 : 48) tanda dan gejala anemia berupa badan lemah,
terutama zat besi kurang, maka ibu hamil akan lebih rentan untuk
2. Diagnosa
pertama ini sesuai dengan teori yang menjelaskan apabila ibu hamil
Diagnosa kedua ini tidak sesuai sesuai dengan teori Demsa dkk
(2018 : 48) tanda dan gejala anemia berupa badan lemah, lesu, dan
cepat lelah.
105
kehamilan, serta nutrisi bagi ibu hamil dengan anemia dan ibu juga
3. Perencanaan
ke jaringan.
106
mual muntah.
tanda dan gejala yang biasa muncul dengan cara yang tepat,
4. Pelaksanaan
sebagai berikut :
tiga hari.
oleh penulis.
5. Evaluasi
menghadapi masalah yang ada pada klien. Dalam hal ini ada
a. Tujuan Tercapai
PENUTUP
A. Kesimpulan
112
113
sebagai berikut :
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
Internasional.
4. Implementasi
hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan kriteria yang telah
5. Evaluasi
lemas, pusing dan mual muntah, dilihat dari mukosa bibir sudah
B. Saran
anemia ringan.
keperawatan maternitas.
DAFTAR PUSAKA
Astriana, Willy. 2017. Jurnal ilmu kesehatan 2 (2) 2017-125
Bothamley, Judy & Maureen Boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan.
Jakarta: EGC
Bappenas. 2017. Terjemahan dan Target Global Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) Sustainable Development Goals (SDGs).
Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Republik
Indonesia.
Dinkes Purwakarta. 2020. Laporan Ibu Anak dalam Angka Di Kabupaten
Purwakarta oleh Ine Hermina Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta.
Jurnal Ilmiah Kohesi Vol. 4 No. 4 Oktober 2020. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian Anemia pada ibu hamil Trimester III Di wilayah
kerja Puskesmas Medan johor tahun 2019.
Keliat, Budi Anna. (2015) Diagnosa Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
2017 Edisi 10. Jakarta: EGG
Lia windari. 2018. Faktor-faktor yang mempengaryhi kejadian Anemia pada ibu
hamil di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Jurnal Of
Holistic and Health Sciences Vol. 2. No 1, Januari 2018.
Nurarif dan Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pratami, E. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta: ECG
Proverawati, A. (2013). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika Putri, F.M.S,
Riskesdas. 2018. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Jakarta : Badan
penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.
Tarwoto & Wartonah. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Triharini, Mira. PEDIOMATERNAL NURSING JOURNAL.
https://e-journal.unair.ac.id/PMNI/http://dx.doi.org/10.20473/pmnj.v5i2.21220
Wasfaedy Alamsyah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit
Anemia pada ibu hamil usia kehamilan 1-3 bulan diwilayah kerja
Puskesmas Bontomarannu Kabupaten Gowa. Jurnal Inovasi Penelitian.
116