Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI

EFEK SAMPING OBAT DAN


PENCEGAHANNYA
Disusun Oleh :
1.Ayuni R.H (1800001004)
2.Lusi Nur S (1800001018)
3.Neng Fitriana (1800001019)
4.Neng Siti S (1800001020)
5.Nia Amelia (1800001021)
6.Risma Yanti (1800001027)
7.Sena Ageng T (1800001031)
8.Sulis Setiawati (1800001038)

 
PENGERTIAN EFEK SAMPING OBAT
Menurut definisi Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO 1970) efek
samping suatu obat adalah
segala sesuatu khasiat yang
tidak diinginkan untuk tujuan
terapi yang dimaksudkan pada
dosis yang dianjurkan.

Pengertian efek samping


FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA EFEK SAMPING
OBAT

1. Faktor bukan obat Faktor-faktor pendorong yang tidak berasal


dari obat antara lain adalah:
a. Intrinsik dari pasien, yakni umur, jenis kelamin, genetik,
kecenderungan untuk alergi, penyakit, sikap dan kebiasaan
hidup.
b. Ekstrinsik di luar pasien, yakni dokter (pemberi obat) dan
lingkungan, misalnya pencemaran oleh antibiotika.
2. Faktor obat:
c. Intrinsik dari obat, yaitu sifat dan potensi obat untuk
menimbulkan efek samping.
d. Pemilihan obat
e. Cara penggunaan obat
f. Interaksi antar obat
Upaya Pencegahan dan Penanganan Efek Samping Obat
Upaya pencegahan Agar kejadian efek samping dapat ditekan serendah
mungkin, selalu dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Selalu harus ditelusuri riwayat rinci mengenai pemakaian obat oleh
pasien pada waktu-waktu sebelum pemeriksaan, baik obat yang
diperoleh melalui resep dokter maupun dari pengobatan sendiri.
b. Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas, dan bila tidak ada
alternatif non-farmakoterapi.
c. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi
sekaligus.
d. Berikan perhatian khusus terhadap dosis dan respons pengobatan.

e. Perlu ditelaah terus apakah pengobatan harus diteruskan, dan


segera hentikan obat bila dirasa tidak perlu lagi.
f. Bila dalam pengobatan ditemukan keluhan atau gejala penyakit
baru, atau penyakitnya memberat, selalu ditelaah lebih dahulu,
apakah perubahan tersebut karena perjalanan penyakit, komplikasi,
kondisi pasien memburuk, atau justru karena efek samping obat
LANJUTAN…
2.Penanganan efek samping dengan melihat jenis efek samping yang timbul serta
kemungkinan mekanisme terjadinya, pedoman sederhana dapat direncanakan
sendiri, misalnya seperti berikut ini :
a. Segera hentikan semua obat bila diketahui atau dicurigai terjadi efek samping.
Telaah bentuk dan kemungkinan mekanismenya. Bila efek samping dicurigai
sebagai akibat efek farmakologi yang terlalu besar, maka setelah gejala
menghilang dan kondisi pasien pulih pengobatan dapat dimulai lagi secara hati-
hati, dimulai dengan dosis kecil. Bila efek samping dicurigai sebagai reaksi alergi
atau idiosinkratik, obat harus diganti dan obat semula sama sekali tidak boleh
dipakai lagi. Biasanya reaksi alergi/idiosinkratik akan lebih berat dan fatal pada
kontak berikutnya terhadap obat penyebab. Bila sebelumnya digunakan berbagai
jenis obat, dan belum pasti obat yang mana penyebabnya, maka pengobatan
dimulai lagi secara satu-persatu.

b. Upaya penanganan klinik tergantung bentuk efek samping dan kondisi penderita.
Pada bentuk-bentuk efek samping tertentu diperlukan penanganan dan
pengobatan yang spesifik. Misalnya untuk syok anafilaksi diperlukan pemberian
adrenalin dan obat serta tindakan lain untuk mengatasi syok. Contoh lain
misalnya pada keadaan alergi, diperlukan penghentian obat yang dicurigai,
pemberian antihistamin atau kortikosteroid (bila diperlukan), dan lain-lain.
BERIKUT INI ADALAH CONTOH DARI EFEK SAMPING OBAT YANG BIASANYA TERJADI:

 Kerusakan janin, akibat Thalidomide dan Accutane.


 Pendarahan usus, akibat Aspirin.

 Penyakit kardiovaskular, akibat obat penghambat COX-2

 Tuli dan gagal ginjal, akibat antibiotik Gentamisin

 Kematian, akibat Propofol

 Depresi dan luka pada hati, akibat Interferon

 Diabetes, yang disebabkan oleh obat-obatan psikiatrik


neuroleptic
 Diare, akibat penggunaan Orlista

 Disfungsi ereksi, akibat antidepresan

 Demam, akibat vaksinasi


LANJUTAN..
 Glaukoma, akibat tetes mata kortikosteroid
 Rambut rontok dan anemia, karena kemoterapi melawan
kanker atau leukemia
 Hipertensi, akibat penggunaan Efedrin. Hal ini membuat
FDA mencabut status ekstrak tanaman efedra (sumber
efedrin) sebagai suplemen makanan
 Kerusakan hati akibat Parasetamol
 Mengantuk dan meningkatnya nafsu makan akibat
penggunaan antihistamin
 Stroke atau serangan jantung akibat penggunaan
Sildenafil (Viagra)
 Bunuh diri akibat penggunaan Fluoxetine, suatu
antidepresan

Anda mungkin juga menyukai