Anda di halaman 1dari 15

EFEK SAMPING ,

PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN OBAT
KELAS 2A
PEMBAHASAN

PENGERTIAN FAKTOR - FAKTOR


01 Membahas pengertian
mengenai efek samping
obat
03 Membahas faktor - faktor
pendorong efek samping
obat

PENGELOMPOKAN PENCEGAHAN
02 Membahas kelompok
efek samping obat 04 Membahas upaya
pencegahan efek samping
obat
01
PENGERTIAN
EFEK SAMPING
OBAT
Pengertian Efek Samping Obat

Efek samping obat (ESO) adalah setiap efek berbahaya yang tidak
diinginkan dan terjadi secara tidak sengaja dari suatu obat yang timbul pada
pemberian obat dengan dosis normal pada manusia untuk tujuan pencegahan,
diagnosis atau terapi, serta modifikasi fungsi fisiologis (WHO, 2014). Banyak bukti
menunjukkan bahwa sebenarnya efek samping obat (ESO) dapat dicegah, dengan
cara menambah pengetahuan, yang diperoleh dari kegiatan pemantauan aspek
keamanan obat pasca pemasaran atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah
Farmakovigilans (BPOM, 2012).
PENGELOMPOKAN
EFEK SAMPING
OBAT
Pengelompokan Efek Samping Obat
1. Tipe A (Tergantung Dosis)
Efek samping obat disebabkan oleh respon yang berlebihan
terhadap obat tersebut dan bergantung dosis yang diberikan. Hal tersebut
diakibatkan oleh masalah farmakokinetik dan farmakodinamik. Efek
samping obat dapat diprediksi dari obat yang telah diketahui efeknya dan
tergantung pada dosis. Misalnya, hipoglikemia pada pasien diabetes
dengan terapi insulin, hipotensi pada pasien yang memakai obat
antihipertensi. Efek samping obat pada tipe A dapat diatasi dengan
memodifikasi dosis obat yang diberikan.

2. Tipe B (Tidak Tergantung Dosis)


Efek samping obat tipe B tidak dapat diprediksi dari obat yang
telah diketahi efeknya dan tidak tergantung dosis. Efek samping obat tipe
ini jarang terjadi tetapi sangat penting untuk diketahui karena reaksi efek
samping pada tipe B sangat serius. Penyebab yang paling sering terjadi
karena munculnya reaksi imunologi, tidak ada hubungannya dengan dosis obat. Efek samping
pada tipe B dapat diatasi dengan mengganti obat yang
diberikan.
lanjutan……..
3. Tipe C (Terapi Jangka Panjang)
Semakin lama penggunaan suatu obat maka akan semakin tinggi
resiko efek samping yang didapat. Efek samping obat ini dapat disebabkan
dari adaptasi, pemilihan reseptor yang sensitif. Misalnya munculnya gejala
efek samping pada penggunaan levodopa dalam jangka panjang atau
penggunaan NSAID jangka panjang dapat meyebabkan gangguan fungsi
Ginjal.

4. Tipe D (Efek Tertunda)


Efek samping obat yang muncul beberapa tahun setelah terapi
dihentikan. misalnya penggunaan sulfasalazin dapat menyebabkan
infertilitas pria beberapa tahun mendatang.
lanjutan….
5. Tipe E (withdrawal syndrome)
Efek samping obat akan muncul setelah penggunaan obat jangka
panjang kemudian penggunaan obat dihentikan secara tiba-tiba.
Withdrawal syndrome akan terlihat ketika penghentian selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).Efek samping obat tipe E dapat
diatasi dengan menghentikan penggunaan obat secara perlahan
(mengurangi dosis obat secara bertahap).

6.Tipe F (Failure of therapy)


Reaksi obat tipe F mempunyai ciri-ciri angka kejadian umum, mungkin
berhubungan dengan dosis dan sering disebabkan oleh interaksi obat.
Faktor penyebab
terjadinya efek
samping obat
Faktor penyebab terjadinya efek samping obat

Faktor penyebab terjadinya efek samping obat dapat berasal dari


faktor pasien dan faktor obat. Faktor pasien meliputi umur, genetik
dan penyakit yang diderita. Pada pasien anak-anak (khususnya bayi)
sistem metabolism belum sempurna sehingga kemungkinan
terjadinya efek samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien
geriatrik (lansia) yang kondisi tubuhnya sudah menurun. Pada pasien
dengan penyakit tertentu seperti gangguan hati dan ginjal
penggunaan obat perlu perhatian khusus karena dapat menyebabkan
efek samping yang serius. Faktor obat yaitu sifat dan potensi obat
untuk menimbulkan efek samping seperti pemilihan obat, jangka
waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat. Masing
masing obat memiliki mekanisme dan tempat kerja yang berbeda-
beda sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbeda.
Upaya
Pencegahan Efek
Samping Obat
1.Selalu harus ditelusur riwayat rinci mengenai pemakaian obat oleh pasien
padawaktu-waktu sebelum pemeriksaan, baik obat yang diperoleh melalui resep
dokter maupundari pengobatan sendiri.

2. Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas, dan bila tidak ada alternatif non-
farmakoterapi.

3. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus.

4. Berikan perhatian khusus terhadap dosis dan respons pengobatan pada anak,
bayi,usia lanjut, dan pasien-pasien yang juga menderita gangguan ginjal, hepar dan
jantung. Efek samping seringkali sulit dideteksi karena kurangnya kemampuan
komunikasi, misalnya untuk gangguan pendengaran.

5. Perlu ditelaah terus apakah pengobatan harus diteruskan, dan segera hentikan
obat bila dirasa tidak perlu lagi. Bila dalam pengobatan ditemukan keluhan atau
gejala penyakit baru, atau penyakitnya memberat, selalu ditelaah lebih dahulu,
apakah perubahan tersebut karena perjalanan penyakit, komplikasi, kondisi pasien
memburuk, atau justru karena efek samping obat.
6. Baca dosis dan aturan pakai penggunaan obat sesuai dengan yang tertera di
leafleat atau yang diresepkan dokter.

7. Pergunakan obat sesuai indikasi yang jelas dan tepat sesuai yang tertera di leafleat
atau yang diresep dokter.

8. Perhatikan dan catat riwayat alergi akibat penggunaan obat

9. Beritahukan ke dokter apabila anda sedang hamil, menyusui, alergi obat tertentu,
memiliki penyakit diabetes, penyakit ginjal atau liver, sedang meminum obat lain atau
suplemen herbal

10. Hindari penggunaan berbagai jenis obat dan kombinasi sekaligus

11. Mintalah dokter mengevaluasi penggunaan obat dalam jangka panjang


12. Gunakan obat obatan yang sudah terdaftar Badan POM

13. Obat obatan yang sudah kadaluarsa dan yang sudah tidak terpakai lagi agar
segera buang ke tempat sampah.

14. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol saat meminum obat, untuk hasil yang
baik sangat penting menggunakan air putih.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai