Anda di halaman 1dari 14

Efek Samping Obat

Riny Natalina

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pengertian Efek Samping Obat atau
Adverse Drug Reactions

 Adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan


dan tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosis yang
biasanya digunakan pada manusia untuk
pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit
 Menurut World Health Organization (WHO)Adverse
Drug Reactions adalah setiap efek yang tidak diingin
kan dari suatu obat yang timbul pada pemberian obat
dengan dosis yang digunakan untuk profilaksis,
diagnosis maupun terapi
Kejadian Efek Samping Obat atau
Adverse Drug Reactions

Dalam kejadian ESO, terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:


 SERING bila ESO dialami 1 orang dari 10 orang yang
mengkonsumsi obat.
 TIDAK SERING bila ESO dialami 1 orang dari 100
orang yang mengkonsumsi obat.
 JARANG bila ESO dialami 1 orang dari 1.000 orang
yang mengkonsumsi obat.
 SANGAT JARANG dialami 1 orang dari 10.000 orang
yang mengkonsumsi obat
Klasifikasi Adverse Drug Reactions

 Tipe A (Augmented) Reaksi Adverse Drug Reactions


tipe A tergantung dengan dosis, terkait dengan aksi
farmakologis obat, bisa d prediksi
contoh : antikoagulan menyebabkan perdarahan
 Tipe B (Bizarre) Reaksi tipe B mempunyai sifat tidak
tergantung dengan dosis, angka kematian dan angka
morbiditas yang tinggi, tidak terkait dengan aksi
farmakologis obat dan tidak bisa di prediksi
contoh : penisili  anafilaksis
Klasifikasi Adverse Drug Reactions

 Tipe C (Chemical) Tipe C angka kejadian luar biasa,


terkait dengan dosis kumulatif, membutuhkan waktu
jangka panjang. Reaksi biologi bisa d prediksi dari
struktur kimia obat
contoh : parasetamol  hepatoksiti

 Tipe D ( Delayed) Dapat diketahui dengan melihat


angka kejadian yang luar biasa, berhubungan
dengan dosis dan dapat dilihat dari kontak pasien
dengan obat yang lama atau paparan pada saat kritis
contoh : kemo  tumor lain, penitoin selama hamil
 teratogenik
Klasifikasi Adverse Drug Reactions

 Tipe E (End of use) Reaksi obat tipe E dapat dikenali


mempunyai angka kejadian yang luar biasa, reaksi
terjadi segera setelah penarikan obat.
Contoh : phenitoyn withdrawal  kejang
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Adverse Drug Reactions

 Polifarmasi  kejadian yang tampak/muncul secara


eksponensial jika jumlah obat yang digunakan
bertambah banyak
 Jenis Kelamin  beberapa penelitan menemukan
bahwa reaksi obat tidak dikehendaki lebih sering
terjadi pada wanita.
 Kondisi penyakit  adanya penyakit penyerta se-
hingga mempengaruhi respon obat dan munculnya
efek samping secara bermakna melalui perubahan
proses farmakokinetik
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Adverse Drug Reactions

 Usia  pasien lanjut usia akan lebih sering


mengalami efek samping dibanding pasien lebih
muda

 Ras dan polimofisa genetika  perbedaan ras dan


genetik mungkin dapat mempengaruhi proses
pengobatan di dalam tubuh.
Kriteria untuk mengidentifikasi efek samping

 Waktu
 Kapan kejadian : apakah sesaat setelah minum obat atau
berselang dalam waktu lama
 Pada beberapa keajdian/ kasus mungkin saja efek samp-
ing timbul setelah obat dihentikan (putus obat) misal
ansetas, insomnia, hilang nafsu makan
 Dosis
 Apakah dosis yang diberikan kepada pasien dengan
kondisi tertentu terlalu besar , misal pasien lansia yang
mengalami ganguan eliminasi obat
 Bisa terjadi pemakaian obat yang kedua akan mening
katkan kadar obat pertama didalam darah misal pema-
iakain teofilin bersama simetidin (penghambat enzim)
mengakibatkan kadar teofilin meningkat
Kriteria untuk mengidentifikasi efek samping

 Sifat Permasalahan
 Apakah ciri –ciri reaksi yang diduga sebagai
efek samping tersebut sama dengan
sifat farmakologi obat?

 Pengalaman
 Apakah reaksi yang muncul tersebut dengan
reaksi yang pernal dilaporkan sebelumnya
 Penghentian
 Apa yang terjadi apabila pemakaian obat
dihentikan
Pencegahan dan Penanganan efek samping

1. Pencegahan
 Jangan menggunakan obat bila tidak diindikasikan dengan

jelas
 Tanyakan apa pernah menderita alergi obat
 Tanyakan pada pasien apakah sedang menggunakan obat-
obatan lainnya
 Usia dan penyakit hati atau ginjal dapat mengubah metabolis
me dan ekskresi obat, sehingga dosis yang lebih kecil
diperlukan
 Resepkan obat sesedikit mungkin dan berikan petunjuk yang

jelas kepada pasien lansia dan kurang paham dengan

petunjuk yang rumit


 Jika memungkinkan, gunakan obat yang sudah umum di
Pencegahan dan Penanganan efek samping

2. Penangan
Mengatasi efek samping dapat dilakukan bergantung denga tipe efek
samping tersebut :
 Bila tipe ESOnya tergolong ringan maka dapat ditoleransi oleh
tubuh tanpa harus menghentikan obat.
 Bila tipe ESOnya tergolong sedang maka dosis dapat diturunkan/
dikurangi atau dihentikan pengunaan obat.
 Bila tipe ESOnya tergolong berat maka harus dihentikan
penggunaan obat dan menerima pengobatan di rumah
sakit.
SEKIAN
Tugas Askeb Neo
1. Hipotermia
2. Bblr
3. Feeding / pemenuhan nutrisi
4. Hiperbilirubin

Point tugas
a. Pengertian
b. Tanda gejala
c. Diagnosis
d. Penanganan
e. Pengumpulan data dasar
f. Penegakkan diagnosa
g. Planning

Anda mungkin juga menyukai