Anda di halaman 1dari 29

FARMAKOLOGI

KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK

Abdul Jafar Siti Zahra


Boy Alpen Nadeakk Stefani
Fabia Aurelsa Rachman Syifa Salsabilla
Fatimatuz Zahra Widia Lafaisyah Sepia. N
Silfia Safitri Zahira Zaimatun Nisa

‹#
TO PI K PEMBAHASA N

01 02 03
Efek Efek Samping R e a k s i O b a t Ya n g
Te r a p e t i k Obat Merugikaan

04 05 06
E f e k To k s i k o l o g i Implikasi Dalam SOP p e m b e r i a n o b a t
Obat Keperawatan menggunakan
p r i n s i p 7S
Efek
01
Te r a p e t i k
EFEK TERAPETIK

Efek terapeutik adalah suatu hasil dari Efek terapeutik ini berarti bersifat baik
penanganan medis tertentu yang sesuai atau bersifat positif. Sebaliknya, lawan
dengan keinginan yang ingin didapatkan, dari efek terapeutik ini adalah efek yang
mempunyai takaran yang sesuai dengan bersifat negatif atau efek merugikan atau
tujuan pemberian penanganan, baik yang disebut dengan efek non
pada aspek yang telah diperkirakan terapeutik.
sebelumnya maupun aspek yang belum
atau tidak diperkirakan sebelumnya.
Macam-Macam
Pengobatan Terapi

Te r a p i K a u s a l Te r a p i Te r a p i S u b s t i t u s i
pengobatan dengan Si m p t o m a t i s Pengobatan dengan cara
meniadakan atau Pengobatan untuk menggantikan zat-zat yang
memusnahkan penyebab menghilangkan atau seharusnya dibuat oleh
penyakitnya. meringankan gejala organ tubuh yang sakit ,
Contohnya : Sulfonamid penyakit. misalnya insulin pada
penderita diabetes


02
Efek Samping
Obat
Efek Samping Obat
Efek samping obat adalah semua efek yang tidak
dikehendaki yang membahayakan atau merugikan
pasien (adverse reactions ) akibat penggunaan
obat.
2 Kategori Efek
Samping Obat

01 Efek samping obat yang


dapat diperkirakan

Efek samping yang t i da k


02 dapat diperkirakan
seperti reaksi alergi
dan idiosikratik

Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya
Efek Samping Obat
Te r a p i O b a t G an d a Usia
( M u l t i p l e Dru gs T h e rap y)
01 Kejadian efek samping obat dari
interaksi obat meningkat sesuai
Efek samping obat dianggap lebih
sering terjadi pada lansia karena
polifarmasi, kurang patuh dalam
02
dengan jumlah obat yang di minum obat, penyakit medis yang
minum. timbul bersamaan

Jenis Kelamin Penyakit


03 pertimbangan alasan ini mencakup
perbedaan persepsi terhadap efek samping
obat,farmakologi efek samping obat,
Penyakit degeneratif dapat
merubah penanganan
04
perbedaan kinetika seperti volume distribusi farmakokinetik obat, sensitivitas
yang mengarah ke jenis kelamin terkait jaringan, atau respons terhadap
dengan perbedaan dalam perujukan obat, suatu obat.
serta polifarmasi dan perbedaan hormonal
antara pria dan wanita.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya
Efek Samping Obat

Pe r b e d a a n Faktor Farmasi
Farmakokinetik Contohnya : Reaksi terhadap
eksipien obag (seperti agen/ obat
obat memiliki risiko efek samping pada pengikat, pelarut dan agen/obat anti
saat terjadi perbedaan farmakokinetik bakteri).
dalam tubuh. perbedaan diantara lain
ada peningkatan toksisitas dari obat
karena faktor genetik.
R e k o n s il i a s i O b a t
Pe r b e d a a n
ya n g t i d a k l e n g k a p
Et n i k Rekonsiliasi obat mengacu pada
perbedaan etnik atau perbedaan diet dapat pemeriksaan terhadap obat obat-obatan
meningkatkan resiko efek samping obat. dipakai pasien, baik obat yang
contoh, kekurangan glukosa 6 fosfat diresepkan, tidak resmi, obat-obat
dehidrogenase pada intraksi/pola diet umum, maupun dari sumber lain.

‹#›
03
Reaksi Obat
yang Merugikan
Reaksi Obat Yang Merugikan

Reaksi Obat Yang Merugikaan


Reaksi obat yang merugikan dapat
didefinisikan sebagai reaksi yang tidak
diinginkan dan berbahaya dari obat
yang diberikan dalam dosis standar
oleh rute yang tepat untuk tujuan
pencegahan, perawatan atau diagnosis
dan pengobatan.
reaksi obat yang merugikan dibagi
m e n j a d i 4 b a gi a n:
Ti p e A Ti p e C
Tipe ini merupakan (8%) dari ADR, Merupakan reaksi kimia yang bisa
jenisnya tergantung dosis, dan diprediksi dari struktur obat atau
umumnya tidak parah. metabolitnya.

Ti p e B Ti p e D
Tipe ini relatif jarang (20%).Efeknya Merupakan reaksi yang tertunda dari
aneh dan tidak dapat diprediksi, obat, termasuk teratogenisitas dan
independen dari aksi dan dosis obat, karsinogenisitas. Tipe ini jarang
sering parah, repons individual. ditemukan di anak-anak.l
Cara M e n c e g a h M u n c u l n y a E f e k
Samping Obat
1. Baca dosis dan aturan pakai 5.Beritahukan ke dokter apabila
penggunaan obat sesuai dengan anda sedang hamil, menyusui,
yang tertera di leafleat atau yang alergi obat tertentu, memiliki
diresepkan dokter. penyakit diabetes, penyakit ginjal
atau liver, sedang meminum obat
2.Pergunakan obat sesuai indikasi yang lain atau suplemen herbal
jelas dan tepat sesuai yang tertera di
leafleat atau yang diresep dokter. 6.Hindari penggunaan berbagai
jenis obat dan kombinasi
3.Berikan perhatian khusus terhadap sekaligus
penggunaan dan dosis obat pada
bayi, pasien usia lanjut dan pasien
dengan penyakit hati atau ginjal. 7.Mintalah dokter mengevaluasi
penggunaan obat dalam jangka
4.Perhatikan dan catat riwayat alergi panjang
akibat penggunaan obat
04
Efek Toksikologi
Obat
Efek Toksikologi Obat
Secara bahasa, toksik berarti racun. Berefek
toksik artinya obat bisa menyebabkan
keracunan. Dalam dunia farmasi dan
kedokteran, beda antara obat dan racun ada
pada dosis.
Contoh anggota tubuh yang bisa
keracunan obat

01 02 03 04

G i nja l Hati Pa ru - p a r u Sistem Reproduski


oleh obat cefalexin, oleh obat oleh obat oleh obat kanker
cisplatin, paracetamol, amiodaron, bisa menimbulkkan
gentamisin isoniazid, bleomisin fertilitas pada pria
clorpomazin

‹#
Spektrum Efek Toksik

a b
Efek lokal dan Sistemik. Efek berpulih dan Nirpulih.
Efek lokal ini dapat diakibatkan oleh senyawa kaustik, Efek toksik disebut berpulih (reversibel) jika
misalnya pada saluran pencernaan, bahan korosif pada efek itu dapat hilang dengan sendirinya.
kulit, serta iritasi gas atau uap pada saluran napas. Pada Sebaliknya, efek nirpulih (ireversibel) akan
umumnya toksikan hanya mempengaruhi satu atau menetap atau justru bertambah parah setelah
beberapa organ saja. Organ seperti itu dinamakan pajanan toksikan dihentikan. Efek nirpulih
“organ sasaran”. Kadar toksikan dalam organ sasaran diantaranya karsinoma, mutasi, kerusakan
tidak selalu yang paling tinggi. Contohnya, organ saraf, dan sirosis hati. Efek toksikan dapat
sasaran metil merkuri adalah SSP, tetapi kadar metil berpulih bila tubuh terpajan pada kadar yang
merkuri di hati dan ginjal jauh lebih tinggi. rendah atau untuk waktu yang singkat.
Sementara, efek nirpulih dapat dihasilkan pada
pajanan dengan kadar yang lebih tinggi atau
waktu yang lama.
Efek Segera dan Tertunda.

c Banyak toksikan menimbulkan efek segera, yaitu efek yang timbul segera setelah
satu kali pajanan. Contohnya, keracunan sianida. Sedangkan efek tertunda timbul
beberapa waktu setelah pajanan. Pada manusia, efek karsinogenik pada umumnya
baru nyata jelas 10-20 tahun setelah pajanan toksikan. Pada hewan pengerat pun
dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk timbulnya efek karsinogenik.

Efek Morfologis, Fungsional, dan Biokimia.


d Efek morfologis berkaitan dengan perubahan bentuk luar dan
mikroskopis pada morfologi jaringan. Berbagai efek jenis ini, misalnya
nekrosis dan neoplasia, bersifat nirpulih dan berbahaya. Walaupun
semua efek toksik berkaitan dengan perubahan biokimiawi, pada uji
toksisitas rutin, yang dimaksud dengan “efek biokimiawi” adalah efek
toksik yang tidak menyebabkan perubahan morfologis. Contohnya,
penghambatan enzim kolinesterase setelah pajanan insektisida
organofosfat dan karbamat.
Reaksi Alergi dan Idiosinkrasi.

e Reaksi alergi (reaksi hipersensitivitas atau sensitisasi) terhadap toksikan disebabkan


oleh sensitisasi sebelumnya oleh toksikan itu atau bahan yang mirip secara kimiawi.
Pada umumnya, reaksi idiosinkrasi didasari oleh faktor keturunan yang menyebabkan
reaktivitas abnormal terhadap bahan kimia tertentu.
Contohnya, pada orang yang kekurangan NADH methemoglobinemia reduktase yang
sangat peka terhadap nitrit dan bahan kimia lain sehingga terjadi methemoglobinemia.

f Respon Bertingkat dan Respon Kuantal.


Pengaruh terhadap berat badan, konsumsi makanan, dan pengambatan
enzim merupakan contoh respon bertingkat. Sedangkan mortalitas dan
pembentukan tumor adalah contoh respon kuantal (ada atau tidak sama
sekali). Bahkan efek toksik tambahan akan timbul kalau dosisnya
meningkat. Contohnya kekurangan vitamin C akan mengakibatkan
gejala defisiensi, tetapi kelebihan vitamin akan segera dibuang melalui
urin.
Implikasi Dalam
Keperawatan
1. Definisi implikasi 2. Macam-macam implikasi :
Implikasi didefinisikan sebagai -Implikasi manajerial :pada
suatu akibat yang terjadi bagian ini, peneliti menyajikan
karena suatu hal , implikasi berbagai implikasi kebijakan.
memiliki
- Implikasi metodologi : bagian
makna bahwa sesuatu yang
ini bersifat opsional dan
disimpulkan dalam suatu
menyajikan refleksi penulis
penelitian yang lugas dan
mengenai metodologi yang
jelas.
digunakan dalam penelitiannya.
3. Pengertian antropologi kesehatan
Anthropology Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya,
yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser dan Tapp, 1970;245)
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya.

Pandangan para ahli tentang Antropologi Kesehatan :

ㆍMenurut Weaver ( Weaver, 1968;1) Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi
terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.
Dari definisi yang dibuat para ahli, dapat disimpulkan bahwa antropologi keschatan
mencangkup :
a.Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah tentang hubungan
timbal balik biobudaya.

b. Partisifasi professional mereka dalam program yang bertujuan memperbaiki derajat


kesehatan
melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosio-budaya dengan
kesehatan.
4.implikasi
antropologi terhadap
praktik perawat.
Antropologi kesehatan dan
ekologi keperawatan Para
antropologi kesehatan pada
masa kini khususnya di amerika
bekerja dibidang kesehatan
masyarakat, fakultas kedokteran,
sekolah perawat dirumah sakit,
dan departemen kesehatan serta
dijurusan antropologi pada
universitas umum.
5. Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan
fenomena konsep sehat sakit dapat dilihat dari factor berikut :

1. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan


mengamati pertumbuhan dan
perkembangan manusia maupun pen yakit dalam evolusi ekologis.
2. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial
mengamati prilaku sakit pada pasien, mempelajari etnomedisin,
petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan perawat-dokter-
petugas farmasi. Kajian ini didukung ilmu seperti psikologi, sosiologi,
administrasi, poloyik, komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat,
pendidikan kesehatan.

‹#›
06
SOP pemberian obat
menggunakan
prinsip 7S
Dalam memberikan obat kepada pasien,
perawat harus menerapkan 7 benar
pemberian obat untuk menghindari
Ketidaksesuaian obat:

1.Benar Pasien
2. Benar Obat
3.Benar Dosis
4. Benar Waktu
5.Benar Cara/ Route Pemberian
6. Benar Dokumentasi
7. Benar Informasi
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai