E
DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES
MELITUS TIPE 2 DI UPTD PUSKESMAS KABUPATEN
PURWAKARTA TAHUN 2021
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan di Akademi
Keperawatan RS.Efarina Purwakarta
SINTA SAFITRI
1800001032
Karya Tulis Ilmiah oleh Sinta Safitri NIM 1800001032 dengan judul “ASUHAN
Dewan Penguji
Ns. Nandang Tisna.A.A.J, M.Kep Ns. Aditiya Rahman, S.Kep Ns. Hendar Sutisna, S.Kep., M.Kep
NIDN. 046078603 NIK. 181016 NIK. 180314
Mengetahui,
Direktur Akper RS. Efarina
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Sinta Safitri NIM 1800001032 dengan judul “ASUHAN
untuk diujikan.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
untuk diujikan.
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 1800001032
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
Pembuat Pernyataan
Sinta Safitri
18000001032
Mengetahui
iv
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA PURWAKARTA
2021
SINTA SAFITRI
ABSTRAK
v
NURSING SCIENCE PROGRAM (DIII)
NURSING ACADEMY EFARINA HOSPITAL PURWAKARTA
2021
SINTA SAFITRI
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a degenerative disease where there is a metabolic disorder
characterized by high levels of sugar in the blood (hyperglycemia) which occurs
because the pancreas does not produce enough insulin. The number of people with
diabetes in Indonesia in 2019 was 10.7 million people. Meanwhile, the prevalence
of diabetes mellitus in Purwakarta in 2018 reached 1,436. The purpose of writing
this report is to be able to provide nursing care to patients with type 2 diabetes
mellitus at the UPTD Puskesmas Purwakarta.
The research method used is a case study in descriptive form. Research time for
four days. The method of data collection starts from interviews, observations, and
documentation studies.
The results of the case report found data on Mrs. E, namely the client said the
body felt weak, dizzy, urinated frequently, especially at night, often felt thirsty
and hungry, the client said that his eyesight was sometimes blurred, and all in the
lower extremities. The results of the study found problems in Mrs. E, namely
fatigue, fluid volume depletion, and the risk of blood sugar instability. Based on
the nursing results above, a plan is drawn up and implements nursing care and
evaluation that refers to the goals.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Pada Ny. E
Puskesmas Kabupaten Purwakarta Tahun 2021”. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
dorongan, dukungan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak sehingga penulis
2. Ibu. Rina Fera Dwianti Kastino, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku Wadir I
2021.
vii
4. Bapak. Aditiya Rahman, S.Kep., Ners. selaku Pembimbing II dan sekaligus
5. Bapak Ns. Nandang Tisna Ali Amijaya S.Kep., M.Kep. selaku penguji utama
yang telah memberikan masukan dan saran serta semangat bagi penulis untuk
Ilmiah ini.
9. Untuk kedua orang tua tercinta dan keluarga besar yang selalu mendoakan
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan penulis dapat
dukungan, masukan serta kritik untuk terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
viii
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis juga menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan bahkan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kiranya kritik dan saran yang membangun dari semua
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR BAGAN xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Batasan Masalah 6
C. Rumusan Masalah 6
D. Tujuan Masalah 6
1. Tujuan Umum 6
2. Tujuan Khusus 6
E. Manfaat Penelitian 7
F. Sistemtika Penulisan 9
x
7. Peran, Fungsi dan Wewenang Perawat 19
B. Konsep Dasar 21
1. Definisi 21
2. Klasifikasi 22
3. Anatomi Fisiologi 23
4. Etiologi 28
5. Patofisiologi 30
6. Manifestasi Klinis 37
7. Pemeriksaan Penunjang 38
8. Penatalaksaan 39
9. Komplikasi 49
C. Konsep Asuhan Keperawatan 50
1. Pengkajian 50
2. Diagnosa Keperawatan 55
3. Intervensi Keperawatan 56
4. Implementasi Keperawatan 59
5. Evaluasi Keperawatan 60
xi
4. Intervensi Keperawatan 77
5. Implementasi dan Eavluasi Keperawatan 79
B. Pembahasan 86
BAB V PENUTUP 91
A. Kesimpulan 91
B. Saran 92
DAFTAR PUSTAKA 94
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Gula Darah 39
Tabel 2.2 Dosis Pemberian Insulin Subkutan 44
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan 56
Tabel 4.1 Pola Kebiasan Pasien 69
Tabel 4.2 Terapi Obat 74
Tabel 4.3 Analisa Data 75
Tabel 4.4 Intervensi Keperawatan 77
Tabel 4.5 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan 79
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Pathway 35
Bagan 2.2 WOC 36
Bagan 4.1 Genogram 68
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
sering BAK pada malam hari (poliuria), selalu merasa haus (polidipsia),
dan selalu merasa lapar (polifagia). Diabetes melitus disebut dengan the
pada bagian organ tubuh antara lain seperti gangguan penglihatan mata,
katarak, penyakit jantung, gagal ginjal, impoten seksual, luka sulit sembuh
1
tipe 2 disebabkan oleh faktor resiko yang tidak dapat berubah misalnya
jenis kelamin, umur, dan faktor genetik, selain itu dapat juga disebabkan
aktivitas fisik. Dampak paling serius dari penyakit diabetik ini yaitu
komplikasi baik akut maupun kronik komplikasi akut dapat diatasi dengan
Suddarth, 2008 dalam penelitian karya tulis ilmiah Muji Raharjo, 2018).
sebanyak 200 juta jiwa di dunia menderita diabetes di tahun 2018 dan
diperkirakan pada 2025 jumlah prevalensi bisa mencapai sekitar 330 juta
jiwa (World Health Organization, 2018 dalam penelitian karya tulis ilmiah
total penduduk pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes melitus
penambahan usia penduduk menjadi 111,2 juta (19,9%) pada usia 65-79
tahun. Angka ini juga diprediksi akan terus meningkat hingga mencapai
2
578 juta di tahun 2030 dan 700 juta ditahun 2045 (International Diabetes
Cina 116,4 juta, India 77,0 juta, Amerika Serikat 31,0 juta, Pakistan 19,4
juta, Brasil 16,8 juta, Meksiko 12,8 juta orang pada penduduk umur 20-79
Perkeni, yaitu dari 6,9% ditahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018.
3
diabetes mengalami peningkatan setiap tahunnya, prevalensi penderita DM
Riskesdas, 2018).
perubahan gaya hidup (Gao et al., 2013 dalam jurnal penelitian Nabila
2020).
Kaur, 2016 dalam jurnal penelitian Nabila Cindy Anggraeni, dkk, 2020).
4
Edukasi yang didapatkan oleh pasien DM dapat meningkatkan
Ostman, 2016 dalam jurnal penelitian Nabila Cindy Anggraeni dkk 2020).
5
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
b. Penulis dapat merumuskan diagnosa keperawatan dengan
Tahun 2021.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
7
pengetahuan, serta dapat mengamalkan ilmu yang telah dipelajari
tipe 2.
4. Bagi perawat
8
F. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
2. Bagian Inti
a. BAB I
sistematika penulisan.
b. BAB II
keperawatan.
c. BAB III
9
Metodologi penelitian meliputi: pendekatan, lokasi dan
d. BAB IV
1) Pengkajian keperawatan
2) Analisa data
3) Diagnosa keperawatan
4) Intervensi keperawatan
5) Implementasi
landasan teori yang ada dengan kasus yang dijumpai pada klien
kelolaan.
e. BAB V
2) UPTD Puskesmas
3. Bagian Akhir
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
11
kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
2. Tujuan Puskesmas
a. Paradigma sehat
12
dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
kepercayaan.
13
f. Keterpaduan dan kesinambungan
manajemen Puskesmas.
14
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
Puskesmas;
penanggulangan penyakit.
5. Persyaratan Puskesmas
aksesibilitas.
15
publik, pengelolaan kesehatan lingkungan, dan kondisi lainnya.
b. Sistem pencahayaan.
c. Sistem sanitasi.
d. Sistem kelistrikan.
e. Sistem komunikasi.
16
h. Sistem proteksi kebakaran.
lantai.
l. Kendaraan ambulans.
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. bidan;
17
f. tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga kefarmasian;
6. Upaya Kesehatan
18
berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, dan/atau rawat
laboratorium.
individu yang baik yang sehat maupun sakit, dari lahir hingga
19
mandiri, dengan menggunakan kekuatan, kemauan, atau pengetahuan
yang dimiliki.
profesional, meliputi:
evaluasi).
c. Counsellor (pembimbing).
20
g. Change Agent (sebagai pembaharu).
1. Definisi
menghasilkan insulin yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat secara
2020).
dan S. Riyadi, 2008 dalam Nur Aini dan Ledy Martha Aridiana, 2016).
21
(Hiperglikemia) dan dalam urine (glucosuria) (Anonim, 2008 dalam
2. Klasifikasi
a. DM Tipe I
b. DM Tipe II
normal.
22
c. Tipe Lain : Defek genetik fungsi sel beta, Defek genetik kerja
3. Anatomi Fisiologi
a. Sistem Endokrin
23
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa
saluran gastroinstestin.
darurat
24
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar salah satunya
adalah: Pankreas.
b. Pankreas
kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu
glukosa darah.
Langerhans dan tiap pulau berisi 1000 sel beta. Di samping sel beta
25
mengatur fungsi eksokrin pankreas. (dr Jan Tamboyang, 2001
1) Glukagon
(glukoneogenesis).
2) Insulin
26
mencapai kadar puncaknya dalam darah sesudah 30-45 menit.
menit.
27
dan asam lemak darah. (dr Jan Tamboyang: 2001:75 dalam
4. Etiologi
1) Faktor genetik:
2) Faktor imunologi:
28
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah
3) Faktor lingkungan
29
sistem tranport glukosa. Kadar glukosa normal dapat dipertahankan
65 tahun)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Kelompok etnik
5. Patofisilogi
30
Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu
dalam darah dan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan.
40-50 unit, untuk mempertahankan agar gula darah tetap stabil antara
70-120 mg/dl.
Insulin disekresi oleh sel beta, satu diantara empat sel pulau
yang membantu memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel
lemak. Pada dibatas terjadi karena kurangnya insulin atau tidak ada
penggunaan protein.
31
intraseluler dikurangi, sehingga menyebabkan efektifitas insulin
mengatur kadar glukosa darah dalam batas normal atau sedikit lebih
tinggi kadarnya. Namun apabila sel beta tidak dapat menjaga dengan
jaringan saraf, eritrosit dan sel-sel usus, hati dan tubulus ginjal
32
dalam urin (glukosuria), disisi lain pengeluaran glukosa melalui
dan paru. Derajat keton dapat diukur dari darah dan urin. Jika
33
saja menyebabkan masalah akut seperti HHNS (Hyperglykemi
34
Pathway Genetik, gaya hidup, obesitas,
Reaksi outoimun, prediposisi genetik usia, kurang olahraga, dll
Poliura → Restensi unrine Aliran darah lambat Koma diabetik Kekebalan tubuh menurun
Polidipsi, Polipagi
Asam lemak Keton Ureum
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh Keteasidosis
36
6. Manifestasi Klinis
b. Rusaknya pankreas
terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala umum yang dirasakan
e. Penglihatan kabur
Semua gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang
buang air kecil dalam jumlah banyak (poliura) dan akibat poliura ini
37
penderita mengalami penurunan berat badan. (Nixson Manurung,
2018: 319).
7. Pemeriksaan Penunjang
menilai kadar gula darah selama 140 hari terakhir. Angka Hb1C
pasien diberi air dengan 75 gr gula, dan akan diuji selama periode
d. Tes glukosa darah dengan finger stick, yaitu jari ditusuk dengan
38
Tabel 2.1 Nilai Gula Darah
8. Penatalaksaan
39
1) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
insulin
40
2) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji,
gorengan-gorengan.
diawetkan.
b. Latihan
energi yang dipakai adalah glukosa dan asam lemak bebas. Latihan
karbohidrat
normal
41
Salah satu bentuk laihan jasmani yaitu senam ergonomik.
c. Obat Hipoglikemia
1) Sulfonilurea
2) Biguanid
42
metformin. Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk (IMT>30)
sebagai obat tunggal. Pada pasien dengan berat lebih (IMT 27-
Indonesia.
Insulin
lain perbaikan imflamasi. Pada pasien DMT-1 (DM tipe 1), terapi
baik (A,C > 6,5) dalam jangka waktu 3 bulan dengan 2 obat oral,
43
maka sudah ada indikasi untuk memulai terapi kombinasi obat
Lebih jelasnya menurut PB PABDI (2013 dalam Nur Aini & Lady
asidosis laktat.
stroke)
44
15 U pada pasien DM tipe 2 obesitas, infeksi, luka terbuka, dalam
acting Sesuaikan atau berikan setelah makan pada pola makan yang tidak
teratur
Periksa glukosa saat makan dan sebelum tidur – tambahan
200-299 mg/dL Tambah insulin rapid acting 0,075 U/kg BB
> 300 mg/dL Tambah insulin rapid acting 0,1 U/kg/BB
Sesuaikan dosis glargine untuk mempertahankan glukosa darah puasa 80-110 mg/dL
Jika tercapai Sesuaikan insulin rapid acting untuk mencapai kadai glukosa darah
Jenis obat:
efek 1-2 jam, lama kerja 4-6 jam. Contoh obat: insulin
puncak efek 4-10 jam, lama kerja 8-12 jam) awitan 1-3 jam,
dari IPT, Makan siang 1/3 dari IPT, Makan mala 1/3 dari
IPT.
45
lalu baru pindah ke area lain. Penyuntikan insulin berulang di
d. Penyuluhan
kesehatan.
insulin
46
e. Terapi Non-Farmakologi
1. Kayu Manis
2017).
47
oksalat dan penyamak, serta flavonoid (Hastuti, 2014 dalam
48
9. Komplikasi
a. Akut
bergerak panik.
b. Kronis
3) Neuropati diabetik
49
4) Rentan infeksi, seperti tuberkolusis paru, gingivitis dan infeksi
saluran kemih.
2018).
1. Pengkajian
a. Biodata
b. Keluhan Utama
turun.
c. Riwayat Kesehatan
50
Keluhan dominan yang dialami klien adalah munculnya
gejala sering buang air kecil (poliuria), sering merasa lapar dan
d. Pola Aktivitas
1) Pola Nutrisi
51
mudah lelah. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya
2) Pola Eliminasi
52
Pasien dengan diabetes mellitus cenderung mengalami
adanya trauma.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
2) Tingkat kesadaran
53
Kesadaran composmentis, latergi, strupor, koma, apatis
3) Kepala Leher
mata keruh.
4) Sistem integumen
5) Sistem pernafasan
6) Sistem kardiovaskuler
54
Perfusi jaringan menurun, nadi perifer lemah atau
7) Sistem urinari
8) Sistem muskuloskeletal
9) Sistem neurologis
2. Diagnosa Keperawatan
55
c. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia jaringan.
(diabetes melitus)
3. Intervensi Keperawatan
nutrisi kurang dari keperawatan nutrisi kurang mengandung tinggi serat untuk
makan
kadar Ht
56
kekeringan jaringan
konjungtiva
cavitas oval
2. Defisit volume cairan b.d Setelah dilakukan perawatan 1. Kaji status hidrasi (kelembapan
kehilangan volume selama 3x24 jam diharapkan tidak membran mukosa, nadi adekuat,
cairan secara aktif, terjadi kehilangan cairan yang tekanan darah osmotic
kegagalan mekanisme berarti dengan kriteria hasil: 2. Kaji masukan dan keluaran
lembab
3. Perfusi jaringan tidak Setelah dilakukan perawatan a. Catat penurunan nadi,
efektif b.d faktor risiko selama 3x24 jam diharapkan pengisian kapiler lambat
diabetes melitus. kondisi pasien membaik dengan b. Pantau adanya parastesia (mati
57
b. Kesemutan menurun yang hanya peka terhadap
perubahan sensasi
dengan fisiologis : status keperawatan, tingkat keletihan b. Kaji status fisiologis klien yang
lebih
5. Risiko ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji TTV
kadar glukosa darah keperawatan diharapkan kadar b. Kaji kadar gul adarah
58
diabetes normal e. Kaji tanda dan gelaja
4. Implementasi Keperawatan
(Nikmatur dan Walid, 2017 dalam penelitian kaya tulis ilmiah Sonya
Kristinia 2019).
59
5. Evaluasi Keperawatan
2019).
60
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan
1. Lokasi penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Subyek Penelitian
1. Subyek terdiri dari satu orang pasien dewasa dengan kasus penyakit
D. Pengumpulan Data
61
aukutasi pada sistem tubuh pasien. Studi dokumentasi dan angket dari
sebagai berikut:
1. Wawancara
atau respon yang terjadi pada diri pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan
aukultasi).
3. Studi Dokumentasi
sumber buku yang relevan dan jurnal, yang mana bisa mempermudah
62
E. Analisa Data
1. Pengumpulan Data
63
3. Pengkajian Data
4. Kesimpulan
pertama).
G. Etika Penelitian
64
tersebut. Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat adanya
akan diteliti dan memenuhi kriteria inklusi. Lembar ini juga dilengkapi
3. Kerahasiaan (Comfidentiality)
65
BAB IV
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Identitas
Nama : Ny. E
Umur : 66 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Nama : Tn. M
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiun
Suku Bangsa : Sunda
b. Riwayat Kesehatan
tahun yang lalu dan pernah dirawat 5x. klien tidak memiliki
67
Genogram
75 th 70 th 80 th 68 th
59 th 66 th 70 th
45 th 31 th 29 th 26 th
23 th
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
X : Meninggal
: Tinggal serumah
Penjelasan Genogram : Klien merupakan anak ke lima dari lima bersaudara. Klien
memiliki lima orang anak, empat orang anaknya sudah menikah dan memiliki
68
e. Data Pola Kebiasaan Pasien
1. Pola Makan
tempe, asin
2. Pola Minum
69
4. Pola Eliminasi BAK
tentu)
Keluhan tidur
Tidak ada Terbangun dimalam hari
Kebiasaan penggunaan obat
Tidak ada Tidak ada
tidur
Tidak ada Tidak ada
Keluhan
6. Pola Kebersihan
7. Pola Aktivitas
70
f. Pemeriksaan Fisik
(GCS : E : 4 M : 6 V : 5 )
Nadi : 98 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
4) IMT
BB : 47 Kg
TB : 160 cm
= 47 kg
(1.60 x 1.60) m
= 47 kg
2.56 m
71
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Palpasi kepala tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
2) Mata
3) Hiudng
4) Mulut
5) Telinga
72
6) Leher
kelenjar tyroid
7) Dada
8) Jantung
9) Abdomen
73
10) Ektremitas
akral hangat
HCL gula darah yang berat, kondisi nyeri otot, mual, Oral
diabetik
ketoadosis,
koma, riwayat
alergi terhadap
obat ini
2. Glimepiride Mengendalikann Hipersensitivitas, Gangguan saluran 2 mg
74
i. Data Sosial
j. Data Spiritual
waktu dan sholat sunat, sering mengaji, dan klien selalu berdoa.
2. Analisa Data
pusing
Proses pembentukan
DO : ATP/energi terganggu
keletihan
lemas Hiperglikemia
75
- Klien mengatakan sering buang air
malam hari
Poliura
DO :
kering
DS : Resistensi insulin Resiko
sering haus dan lapar, sering buang Insufisiensi insulin gula darah
Hiperglikemia
DO :
3. Diagnosa Keperawatan
4. Intervensi Keperawatan
o
Keperawatan NOC NIC
1. Keletihan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji TTV
76
keperawatan selama 3x2 jam b. Kaji status fisologis klien
kepala/pusing aktivitas
g. Lakukan Pendidikan
melitus
2. Kekurangan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji status hidrasi
77
lembab (minum sesering mungkin,
kadar glukosa darah diaharapkan gadar gula darah c. Kaji berat badan klien
pusing
melakukan pengelolaan
pemasukan cairan,
penggantian karbohidrat
puskesmas
g. Berikan Pendidikan
farmakologi menggunakan
78
darah
non farmakologi
Tanggal No
No Implementasi Evaluasi Paraf
/Jam Diagnosa
1. 8 Juli I a. Mengkaji TTV S: Sinta
perkembangan jam/hari
79
d. Mengkaji aktivitas yang dapat - TTV : TD 100/80 mmHg, N
bagian ektremitas
1x/hari
80
c. Mengkaji status nutrisi O:
merasa haus P:
buah)
ingin
3. 9 Juli III a. Kaji TTV S: Sinta
81
letargi, pandangan mata kabur, - TD 120/80 mmHg
pusing - N: 98x/menit
minum air putih yang cukup air rebusan kayu manis 243
puskesmas
darahnya ke puskesmas
g. Memberikan pendidikan
82
manis untuk menurunkan kadar
gula darah
manis
243 mg/dl
4. 10 Juni I a. Kaji TTV - klien mengatakan tadi malam Sinta
gelas/hari diabetes
83
saat melakukan penyuluhan melakukan penyuluhan
senam ergonomik A:
Masalah teratasi
P:
±2x/hari
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
7. 10 Juni III a. Mengecek kadar gula darah S: Sinta
84
2021 hasil: GDS 232 mg/dl - klien mengatakan rasa untuk
P:
Intervensi dihentikan
B. Pembahasan
1. Pengkajian
85
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan, oleh
karena itu tepat atau tidaknya intervensi yang penulis lakukan pada
kesadaran.
sering BAK terutama pada malam hari, sering merasa lapar dan
2. Diagnosa Keperawatan
86
kehidupan, atau kerentanan terhadap respon tersebut dari seorang
x/menit
ini ditegakkan karena klien sering merasa haus dan lapar, sering
buang air kecil, data objektif yang didapat yaitu membran mukosan
87
Diagnosa ketiga yaitu resiko ketidakstabilan gula darah, alasanya
karena klien sering merasa haus dan lapar, sering buang air kecil
3. Intervensi keperawatan
kulit), kaji berat badan, kaji status nutrisi dan anjurkan makan-
makanan ringan.
cek kadar gula darah, kaji tanda dan gejala hiperglikemia seperti
88
kabur, pusing, berikan pendidikan kesehatan terkait terapi non
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
89
Hasil evaluasi yang didapatkan pada Ny.E dengan diagnosa
sudah jarang buang air kecil, rasa haus dan lapar masih terasa,
manis GDS klien menurun dari 280 mg/dl menjadi 243 mg/dl.
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pusing, klien sering merasa haus dan lapar, buang air kecil terutana
darah.
5. Evaluasi hasil didapatkan yaitu klien masih merasa lemas tetapi klien
91
istirahat, rasa buang air kecil klien berkurang, rasa haus dan lapar
B. Saran
lain:
keperawatan.
3. Bagi penulis
92
tentang prosedur pengkajian dengan benar sehingga data-data yang
akan didapat dari klien bisa mendukung diagnosa yang akan diangkat
serta evaluasi.
93
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur dan Ledy Martha Aridiana. 2016. Asuhan Keperawatan pada Sistem
Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Jakarta : Salemba
Medika
Amin, Noor Latifah, dkk. (2020). “Edukasi Kesehatan Diabetes Melitus di rw.004
Kelurahan Benda Baru Tangerang Selatan”. Jurnal pengabdian dan
Pemberdayaan Kesehatan Masyaraka, 1 (1), 23-27.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/AS-SYIFA diakses pada tanggal 2 juni
2021 jam 09.44 WIB
Anggraeni, Nabila Cindy. (2020). “Peran Perawat sebagai Edukator terhadap
Persepsi Sakit pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kabupaten
Jember”. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia.
https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/download/24364/pdf
diakses pada tanggal 6 agustus 2021 jam 10.55 WIB
Bulechek, Gloria M, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification Edisi
Bahasa Indonesia. Jakartan : Mocomedia.
Fatmalia, Nurbani, dkk. (2017). “Pengaruh Konsumsi Kayu Manis Terhadap
Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Di Tambak Ploso Lamongan”.
Jurnal Of Ners Community.
https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/416/327 Diakses
pada tanggal 7 Juli 2021 Jam 11. 35 WIB
Hendra, Lon. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Tn H Denagan Diabetes Melitus
Tipe II Diruangan Interne Ambun Suri Lantai III RSUD DR. Achmad
Mochtar Bukit Tinggi Tahun 2018. (Karya Tulis Ilmiah, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Perintis Padang, 2018) dari
http://repo.stikesperintis.ac.id/131/1/09%20LON%20HENDRA.pdf
diakses pada tanggal 31 Mei 2021 jam 10.17 WIB.
Infodatin. (2020). “Diabetes Melitus”. dari
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?
94
file=download/pusdatin/infodatin/Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf
Diakses pada tanggal 2 Juni 2020, jam 09.22 WIB
Izati, Zikra. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Melitus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. (Karya Tulis Ilmiah,
Poltekkes Kemenkes Padang, 2017). http://pustaka.poltekkes-
pdg.ac.id/repository/KTI_Zikra_Izati_Perpustakaan.pdf diakses pada
tanggal 4 Juni 2021 Jam 9.15 WIB.
Kholifah, Siti Nur dan Wahyu Widagdo. (2016). “Keperawatan Keluarga dan
Komunitas”. https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2017/03/Nor%20Sanah%20(03-01-17-09-15-45).pdf
diakses pada tanggal 6 Agustus 2021 Jam 14.40 WIB.
Kristinia, Sonya. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Melitus
Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Dirumah Sakit
Panti Waluya Sawahan Malang. (KTI, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Panti Waluya Malang, 2019). dari
http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/282/3/STIKES_Sonya
%20Kristinia_Fulltext.pdf Diakses pada tanggal 31 Mei 2021 10.13 WIB.
Luthfa, Iskim, dkk. (2020). “Perdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Pencegah
Penyakit Diabetes Melitus”. Jurnal Unissula Nursing Conference (UNC).
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/unc/article/view/15449/5424 Diakses
pada tanggal 4 juni 2021 Jam 08.44 WIB
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Bedasarkan Daignosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Yogyakarta : Penerbit
Mediaction.
95
Nurmalika, Lilik dan Chandra H.P. (2019). “Senam Ergonomik Untuk Mengatasi
Hiperglikemi Pada Lansia Dengan Dm Di Panti Wreda Harapan Ibu
Semarang”. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan. http://jurnal.akper-
whs.ac.id/index.php/mak/article/view/73/61 diakses pada tanggal 7 Juli
2021 Jam 13.15 WIB.
Raharjo, Muji. (2018). Asuhan Keperawatan Ny.N Dengan Diabetes Melitus Di
Ruang Lirana Rumah Sakit TK. III DR. Soekarto Yogyakarta. (KTI ,
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta, 2018).
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2145/1/KTI%20PAK%20MUJI.pdf
Diakses pada tanggal 31 Mei 2021 jam 10.07 WIB
Riset Kesehatan Dasar. Laporan Provinsi Jawa Barat Riskesdas. 2018. dari
https://isainsmedis.id/index.php/ism/article/viewFile/515/442 diakses pada
tanggal 4 juni 2021 jam 10.17 WIB
Sanah, Nor. (2017). “Pelaksanaan Fungsi Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat) Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Di
Kecamatan Long Kalikabupaten Paser”. eJournal Ilmu Pemerintahan,
2017. https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2017/03/Nor%20Sanah%20(03-01-17-09-15-45).pdf
diakses pada tanggal 15 Agustus 2021 Jam 08.40 WIB.
Sary, Era Widia. (2019). “pengaruh Pemberian Labu Siam Terhadap Penurunan
Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabtes Melitus Tipe II di Wilayah
Kerja Puskesmas Cempaka Banjarmasin”. Jurnal Global Health Science,
dari
https://jurnal.csdforum.com/index.php/GHS/article/download/ghs4407/44
07 diakses pada tanggal 8 Juni 2021 Jam 08.09 WIB
Sary, Nurfajri Mai Yona (2018) “Asuhan Keperawatan Gangguan Nutrisi Pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Ruang Penyakit Dalam Rsup Dr. M.
Djamil Padang” (KTI Poltekkes Kemenkes Padang tahun 2018). dari
http://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/word.pdf Diakses pada
tanggal 8 Juli 2021 jam 10.15 WIB
96
Syafriani, & Besti Verawati. (2017). “Pengaruh Ekstrak Kayu Manis Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita DM Tipe II Di Desa
Kumantan Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota” Jurnal Ners
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
https://journal.universitaspahlawan..ac.id/index.php/ners/article//download
/120/89 Diakses pada tanggal 7 Juli 2021 Jam 10.45 WIB
Varena, Muthia. (2019). “Asuhan Keperawatan Pada Tn. Z Dengan Diabetes
Melitus Di Ruang Rawat Inap Ambun Suri Lantai 3 Rsud Dr. Achmad
Mochtar Bukit tinggi 2019” (KTI Stikes Perintis Padang Tahun 2019).
http://repo.stikesperintis.ac.id/836/1/13%20MUTHIA%20VARENA.pdf
diakses pada tanggal 8 Juli 2021 jam 09.40 WIB
Wahyudi, Iwan. (2020). “Pengalaman Perawat Menjalani Peran Dan Fungsi
Perawat Di Puskesmas Kabupaten Garut” Jurnal Sahabat Keperawatan.
ISSN: 2656 -1115. https://jurnal.unimor.ac.id/JSK/article/view/459/228
diakses pada tanggal 6 Agusus 2021 Jam 09.20 WIB
Wele, Melania. (2018). Asuhan Keperawatan pada Ny.E dengan Diabetes Melitus
Tipe II diruangan Cempaka RSUD. Prof.DR..Z Johannes kupang/ (KTI,
Poltekes Kemenkes Kupang, 2018). dari
http://repository.poltekeskupang.ac.id/287/1/KTI%20MELANIA
%20WELE.pdf diakses pada tanggal 14 juni 2021 jam 09.45 WIB.
Widiastuti, Linda. (2020). “Acupressure Dan Senam Kaki Terhadap Tingkat
Peripheral Arterial Disease Pada Klien Dm Tipe 2”. Jurnal Keperawatan
Silampari.
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php./JKS/article/view/1200/742
diakses pada tanggal 4 Juni 2021 jam 19.08 WIB
Zulaika, Fatma, dkk. (2020). “Pelatihan Cara Pembuatan Makanan Ringan
Rendah Gula Bagi Penderita Dibetes Melitus”. Jurnal pengabdian pada
masyarakat. https://journal-
old.unhas.ac.id/index.php/panritaabdi/article/download/5864/4719 Diakses
pada tanggal 12 juni 2021 jam 10.56 WIB.
97
Lampiran 1
Inisial : Ny. E
Umur : 60 Tahun
dilakukan oleh:
NIM : 1800001032
Saya telah menerima penjelasan dari peneliti tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian ini. Jawaban yang saya berikan merupakan jawaban yang
sebenarnya dan tanpa paksaan dari orang lain. Saya memahami bahwa informasi
yang saya berikan akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Jika suatu saat terjadi
hal yang merugikan bagi saya, maka saya berhak keluar dari penelitian ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dapat
Sinta Safitri
Lampiran 2
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth: Saudara/i
calon responden
Di
persyaratan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah pada program studi D-III
Demikian permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya ucapkan
terima kasih.
Sinta Safitri
NIM 10800001032
Lampiran 4
A. Tujuan
2. Tujuan Instruksional
diperbolehkan.
B. Metode Penyuluhan
1. Demonstrasi
2. Tanya jawab
C. Media
1. Leaflet
D. Materi Penyuluhan
5. Pemeriksaan penunjang
6. Komplikasi Diabetes Melitus
E. Strategi Pelaksanaan
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
diperbolehkan.
G. Sumber :
Diabetes Melitus
1. Pengertian
imunitasnya sendiri.
darah.
2. Penyebab
b. Kegemukan
sembuh
d. Kontrol GD teratur
e. Pencegahan komplikasi
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%
Jenis Makanan yang Harus di Konsumsi yang dikonsumsi oleh
pasir, susu kental manis, madu, abon, kecap, sirup dan es krim.
singkong, roti, telur, tempe. tahu, kacang hijau, kacang tanah, ikan.
labu siam.
6. Komplikasi
f. Hipoglikemi
g. Ketoasidosis
g. Cegah Kegemukan
Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki
menghilangkan kalus
e. Hindari Rokok
kasa steril dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera
periksa ke dokter
dokter.
apung/sikat halus
(dingin,lebih panas)
g. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada
sesuatu didalamnya.
MELLITUS TIPE 2
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian DM
b. Menjelaskna diagnosis DM
B. Metode Penyuluhan
1. Demonstrasi
2. Tanya jawab
C. Media
1. Leaflet
D. Materi Penyuluhan
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Sumber :
https://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/article/view/63-70/4412
https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/9029/6170
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/120/8
Kayu Manis
2. Diagnosis
mengontrol gula darah, baik pada orang sehat maupun pada orang
air rebusan kayu manis, harus diperiksa nilai kadar gula darah
manis dan akan diperiksa kembali nilai kadar gula darah sewaktu
setelah 2 jam.
minum
A. Latar Belakang
asam urat, kolestrol, gula darah, asam laktat, system kesegaran tubuh, dan
Sari 2020)
B. Tujuan
sendiri.
2. Tujuan Penyuluhan Khusus
mampu:
C. Metode
D. Media
Leaflet
E. Kegiatan
F. Evaluasi
Sumber :
Nurmalika, Lilik dan Chandra H.P. (2019). “Senam Ergonomik Untuk Mengatasi
Hiperglikemi Pada Lansia Dengan Dm Di Panti Wreda Harapan Ibu Semarang”.
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan. http://jurnal.akper-
whs.ac.id/index.php/mak/article/view/73/61 diakses pada tanggal 7 Juli 2021 Jam
13.15 WIB.
Wratsongko. 2013. Pedoman Sehat Tanpa Obat, Senam Ergonomik. Jakarta :
Gradmedia
Identitas Penulis
NIM : 1800001032
Riwayat Pendidikan :