STRESS
MARAH
MENANTANG
MENJAGA KEUTUHAN MELARIKAN DIRI/
ORANG LAIN
MASALAH TIDAK
SELESAI MENGINGKARI
MARAH
LEGA
MARAH
BERKEPANJANGAN MARAH TIDAK
KETEGANGAN TERUNGKAP
MENURUN
RASA MARAH
TERATASI
MUNCUL
RASA BERMUSUHAN
RASA BERMUSUHAN
MENAHUN
DEPRESI
PSIKOSOMATIS AGRESIF/AMUK
Respon adaptif Respon maladapatif
– Faktor genetik
– Faktor hormonal
– Faktor neurotransmitter,
neurofisiologi (Kneisl;
Wilson & Trigoboff, 2004)
Struktur otak yang berhubungan
dengan perilaku agresif
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
ROLE OF NEUROTRANSMITTERS IN AGGRESSION
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
Gamma- Exerts inhibitory response on brain activity Exert a regulatory effect on violence
aminobutyric acid
(GABA)
Norepinephrine Exerts excitatory response May increase vigilance and
Is inactivated by monoamine oxidase aggression
(MAO)
Serotonin (5-HT) Influences the processing of information Variations in 5-HT levels lead to
Modulates sleep, sensory responses, and misperception of stimuli, which may
mood result in aggressive behavior
TEORI GENETIK
• Faktor genetik banyak
berpengaruh pada masalah
pemusatan perhatian dan
agresif pada anak-anak
(Hudziak, Rudiger, Neale,
Health, &Tood, 2000),
• TEORI PSIKOANALITIK
– Freud (1961): agresif adalah salah satu dari
dorongan (drive) yang bersifat bawaan yang
mempunyai prinsip kesenangan
• TEORI PSIKOLOGIKAL
– Agresif kemungkinan terjadi karena
kebutuhan dan kekurangan
• TEORI SOSIOKULTURAL
– Disfungsional keluaarga
– Budaya
TEORI PERILAKU
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
Perilaku kekerasan
pada diri sendiri/orang lain
PENGKAJIAN
– Riwayat kekerasan
– Tingkat keparahan psikopatologi
– Tingkat permusuhan-curiga, gangguan proses
pikir, dan agitasi-kegembiraan
– Lamanya hospitalisasi
– Frekuensi rawat inap di RS (Kneisl; Wilson & Trigoboff,
2004)
INDIKATOR VIOLENCE
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
VERBAL PERILAKU
• Rahang kaku
• Ancaman kejahatan
• Dahi berkerut
• Suara keras
• Tatapan mata tajam
• Kasar
• Muka dan leher memerah
• Kata-kata sarcastic
• Menyeringai
• Kata-kata menekan
• Dilatasi pupil
• Respons tidak logis
• Gerakan cepat
• Berteriak, menjerit
• Tinju mengepal
• Kondisi takut dan atau
curiga • Kewaspadaan meningkat
PERILAKU AGRESIF DAPAT
BERKAITAN DENGAN
• Kurangnya staf
• Perubahan pada tingkat kemampuan staff,
peningkatan jumlah para profesional
• Tingkat kegawatan dari gejala psikiatrik pada
sebagian kecil dari klien yang sangat agresif
(Kneisl; Wilson & Trigoboff, 2004)
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Psikologis,
Kegagagalan
Masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan
(perasaan ditolak, dihina, dianiaya atau saksi
penganiayaan)
2. Perilaku,
reinforcement saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar
rumah,
3. Sosial budaya,
budaya tertutup dan membalas secara diam
(pasif agresif)
kontrol social yang tidak pasti terhadap perilaku
kekerasan akan menciptakan seolah-olah
perilaku kekerasan diterima (permissive).
4. Bioneurologis,
kerusakan system limbic, lobus frontal,
temporal ketidakseimbangan neurotransmitter
FAKTOR PRESIPITASI
1. Kondisi klien :
kelemahan fisik (penyakit fisik),
keputusasaan,
ketidakberdayaan,
percaya diri yang kurang,
2. Situasi lingkungan
ribut, padat,
kritikan yang menghina,
kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan
EMOSI
Tidak adekuat
Tidak aman
Rasa Terganggu
Marah (dendam)
FISIK Jengkel
INTELEKTUAL
Muka merah Mendominasi
Pandangan tajam Bawel
Napas pendek Sarkasme
Berkeringat Berdebat
Sakit fisik Meremehkan
Penyalahgunaan
zat
Tekanan Darah
SPIRITUAL SOSIAL
Kemahakuasaan
Kebajikan / Menarik diri
kebenaran diri Pengasingan
Keraguan Penolakan
Tidak bermoral Kekerasan
Kebejatan Ejekan
Kreativitasterhamb Humor
at
MASALAH EPERAWATAN
• Perilaku Kekerasan
• Resiko mencederai
• Harga diri rendah
POHON MASALAH
Resiko mencederai
Orang lain/lingkungan
Perilaku kekerasan
Pengertian Pengikatan
• Pengikatan (restraint) adalah tindakan yang
menggunakan peralatan manual atau
mekanik untuk membatasi mobilitas fisik
pasien yang berfungsi untuk melindungi
pasien dan orang lain dari trauma(Rawlins
& Heacock, 1993)
Indikasi Pengikatan
• untuk mencegah bahaya pada pasien &orla
• mencegah kerusakan lingkungan fisik
• untuk mempertahankan terapi sebagai bagian
terapi perilaku yang berkelanjutan
• untuk mengurangi jumlah stimulasi yang
diterima pasien
• untuk memenuhi permintaan pasien
• Ancaman terhadap integritas fisik
berhubungan dengan penolakan pasien untuk
beristirahat, makan dan minum
• (American Psychiatric Association) yaitu (Stuart &
Sundenn, 1995)
JENIS PENGEKANGAN MEKANIK
• Jaket pengekang
• Manset pergelangan tangan & kaki
• Sprei
Prosedur Restraint
• Dekati pasien dengan tenang; langsung; dengan
sikap yang tidak menantang