Dosen Pembimbing
Oleh
NIM : 1801083
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
hipertensi essensial (primer) merupakan hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya dan ada kemungkinan karena faktor keturunan
atau genetik (90%). Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang
merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat
hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik.
Faktor makanan yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak
(obesitas), konsumsi garam dapur yang tinggi, merokok dan minum
alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua,
maka kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-
faktor lain yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress,
kegemukan (obesitas), pola makan, merokok (M.Adib,2009).
C. PATOFISIOLOGI
D. MANIFESTASI KLINIS
Obesitas Merokok Stress Konsumsi Alkohol Kurang olah Usia di atas 50 Kelainan
Feokromositoma
garam berlebih raga tahun fungsi ginjal
Jantung bekerja
keras untuk
memompa
HIPERTENS
I
Retensi
natrium
Oedem
Gangguan
keseimbangan
volume cairan
Sumber :
Tjokronegoro & Utama, 2001; Smeltzer & Bare, 2002; John, 2003;
Sodoyo, 2006; Ruhyanuddin, 2007.
F. PENATALAKSANAAN
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena
asap rokok diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ
dan dapat meningkatkan kerja jantung.
h. Manfaatkan pikiran
Kita memiliki kemampuan mengontrol tubuh, jauh lebih besar dari
yang kita duga. dengan berlatih organ-organ tubuh yang selama
ini bekerja secara otomatis seperti; suhu badan, detak jantung,
dan tekanan darah, dapat kita atur gerakannya.
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada
gilirannya menurunkan tekanan darah. Contoh: propanolol 10 mg
(inderal, farmadral), atenolol 50, 100 mg (tenormin, farnormin),
atau bisoprolol 2,5 & 5 mg (concor).
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot
pembuluh darah.
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya:
nifedipin 5 & 10 mg (adalat, codalat, farmalat, nifedin), diltiazem
30,60,90 mg (herbesser, farmabes).
f. Antagonis Reseptor Angiotensin II
Cara kerjanya dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II
pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa
jantung. Contoh : valsartan (diovan).
g. Diuretic
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat
urin) sehingga volume cairan tubuh berkurang, sehingga
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh: Hidroklorotiazid (HCT) (Corwin, 2001; Adib, 2009;
Muttaqin, 2009).
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Aktifitas/Istirahat
Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : 1) Frekuensi jantung meningkat
2) Perubahan irama jantung
3) Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung
koroner / katup dan penyakit serebrovaskuler.
Tanda: 1) Kenaikan TD (pengukuran serial dari kenaikan tekanan
darah diperlukan untuk diagnosis.
2) Nadi: Denyutan jelas dari kerotis, jugularis, radialis.
3) Ekstremitas: perubahan warna kulit, suhu dingin
(vasokonstriksi perifer), pengisian kapiler mungkin
lambat/tertunda (vasokonstriksi)
4) Kulit pucat, sianosis dan diaforesis (kongesti,
hipoksemia), kemerahan.
c. Integritas ego
Gejala: 1) Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi,
euphoria, atau marah kronik (dapat mengindikasikan
kerusakan serebral)
d. Eliminasi
Gejala: Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (seperti
infeksi/obstruksi atau riwayat penyakit ginjal masa yang
lalu).
e. Makanan/Cairan
Gejala: 1) Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan
tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti
makanan yang digoreng, keju, telur), gula-gula yang
berwarna hitam, kandungan tinggi kalori.
2) Mual, muntah
3) Perubahan berat badan akhir-akhir ini
(meningkat/menurun)
4) Riwayat penggunaan diuretik
Tanda: 1) Berat badan normal atau obesitas
2) Adanya oedema
f. Neurosensori
Gejala: 1) Keluhan pening/pusing
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sudoyo, A. W; Bambang, S & Idrus, A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Edisi Keempat Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Kepala Keluarga (KK) : Tn.S
2. Alamat dan telepon : Kedawung kulon (transad) RT 03 RW 07
kec.grati kab.pasuruan
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SMA
5. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub.kelu Um Pen- Status Imunisasi
arga ur Didikan BCG Polio DPT Hepatitis Campak Ket
dengan
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
KK
1. Tn. S L Suami 55 SMA
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal dalam satu rumah
X : Meninggal
6. Tipe Keluarga : Keluarga dengan tipe nuclear family, dimana di dalam keluarga
tidak ada orang lain selain suami, istri, dan 2 anak kandung yang tinggal.
7. Suku bangsa : Suku jawa
8. Agama : Islam
9. Status social ekonomi keluarga
Jumlah pendapatan perbulan : ± 5.000.000
Sumber pendapatan perbulan : Dagang
Jumlah pengeluaran perbulan : 4.500.000
10. Aktivitas rekreasi keluarga
a. Berkebun
b. Mancing
c. Bersepeda
Keterangan :
(mushola)
16. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
bertetangga dengan pekerja swasta, tetangga ada yang beragama Kristen dan
ada yang beragama Islam. Di daerah Keluarga Tn.S tinggal merupakan daerah
mayoritas penduduk pendatang dari dalam Jawa dan dari luar Jawa.
V. Fungsi keluarga
24. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian untuk
anak dan biaya untuk berobat.
ANALISA DATA
UMUR :51
NO. REGISTER :
DS : Defisit pengetahuan
DO :
TD:160/100mmHg
N : 80 x/menit
UMUR :51
TGL.MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL TERATASI TT
10 – 10- 2020
1. Kurang pengetahuan
mengenai konndisi
penyakitnya
berhubungan dengan
kurangnya informasi.
NO.REGISTER :
SKOR DATA
Total Skor 4
SDKI,SLKI,SIKI
- Indentifikasi
penggunaan
obat
tradisional
- Anjurkan
mengkonsum
si obat sesuai
indikasi
- Libatkan
keluarga
untuk
memberikan
dukungan
pada klien
selama
pengobatan
- Informasikan
fasilitas
kesehatan
yang dapat
digunakan
selama
pengobatan
IMPLEMENTASI,EVALUASI
- Memberitahu pengetahuan
- Keluarga Tn. S
tentang pengobatan
mengatakan Tanda
tradisional beserta efek
gejalanya bisa
sampingnya
muncul sakit
- Memberitahu untuk sering kepala, kelelahan,
berobat kepuskesmas tangan gemetar,
terdekat sakit di sekitar
leher
- Menganjurkan membagi
tugas untuk saling terlibat
- Keluarga
dalam masa pengobatan
mengatakan akan
kontrol setiap
minggu ke
puskesmas atau
pelayanan
kesehatan
O:
- Keluarga Tn. S
mengucapkan
salam balik dan
menerima
keberadaan
perawat
- Keluarga
kooperatif
- Keluarga aktif
bertanya saat
diskusi
- Keluarga dan klien
mampu
menyebutkan
penyebab
terjadinya
peningkatan
tekanan darah
A: tujuan tercapai
P: intervensi dilanjutkan
1. 12-10-2020 Edukasi kesehatan S:
13.00 wib
- Mengumpulkan data dan - Keluarga Tn. S
kesiapan keluarga sebelum mengatakan akan
memberi edukasi membawa Ny. E ke
dokter
- Menjelaskan tentang penyakit
langganannya
hipertensi
untuk selalu
- Mengajarkan keluarga untuk kontrol
dapat menolong dirinya - Keluarga Tn. S
sendiri di bidang kesehatan . mengatakan akan
merawat Ny. E
Edukasi program pengobatan
dengan baik
- Memberitahu pengetahuan karena mereka
tentang pengobatan sayang Ny. E
tradisional beserta efek - Ny. E mengatakan
sampingnya sekarang sudah
- Memberitahu untuk sering mengetahui menu
berobat kepuskesmas makanan yang baik
terdekat untuk dirinya dan
keluarganya
- Menganjurkan membagi
tugas untuk saling terlibat
dalam masa pengobatan O:
- Keluarga
kooperatif
- Keluarga mampu
untuk
memutuskan
tindakan yang
tepat untuk
mengatasi
masalah hipertensi
dengan membawa
anggota keluarga
yang sakit berobat
ke puskesmas atau
dokter praktik
swasta
- Keluarga mampu
menentukan
status nutrisi /gizi
sesuai dengan
standar kesehatan
yang mengalami
hipertensi
A :Tujuan Tercapai
P :Lanjutkan intervensi
15-10-2020 Edukasi kesehatan S:
10.00 wib
- Mengumpulkan data dan - Keluarga Tn. S
kesiapan keluarga sebelum mengatakan sudah
memberi edukasi mempunyai jadwal
rutin setelah kontrol ke
- Menjelaskan tentang penyakit
puskesmas
hipertensi
- Keluarga Tn. S
- Mengajarkan keluarga untuk mengatakan sudah
dapat menolong dirinya membuat jaminan
sendiri di bidang kesehatan . kesehatan
O:
Edukasi program pengobatan
- Keluarga kooperatif
- Memberitahu pengetahuan
- Keluarga mampu untuk
tentang pengobatan
memutuskan tindakan
tradisional beserta efek
yang tepat untuk
sampingnya
mengatasi masalah
- Memberitahu untuk sering hipertensi dengan
berobat kepuskesmas membawa Ny.E kontrol
terdekat rutin
- Keluarga mampu
- Menganjurkan membagi
merawat anggota
tugas untuk saling terlibat
keluarga yang sedang
dalam masa pengobatan
sakit.
A :Tujuan Tercapai
P :Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan Jilid 6
. Jakarta : EGCDoenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler, AC. 2000.
Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentsian Perawatan Pasien
. Jakarta : EGCGuyton, AC. & Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
. Jakarta : EGC