Cedera merupakan risiko maupun momok yang sangat menakutkan bagi para atlit Pencak
Silat. Tidak hanya rasa sakit yang diderita, tapi juga kehilangan sejumlah kesempatan untuk
tampil, baik dalam lingkup daerah maupun di tingkat nasional. Apalagi olahraga Pencak silat
merupakan olahraga yang langsung mengalami kontak langsung dengna tubuh lawan.
Secara spesifik, ada 6 jenis cedera yang kerap kali dialami oleh atlit Pencak Silat. Berikut
adalah keenam jenis cedera tersebut:
1. Keseleo (Sprains)
Keseleo adalah jenis cedera yang paling sering dialami oleh para atlit di saat berlatih.
Keseleo yang dialami mulai dari bagian pergelangan kaki, kaki bagian bawah, hingga lutut
merupakan bagian-bagian yang paling sering terjadi di olahraga Pencak Silat, terutama bagian
pergelangan dan medial collateral ligament (semacam pengikat sendi tulang). Untuk
menghindari keseleo, diperlukan pemanasan yang cukup dan stretching yang tepat bisa
mencegah terjadinya cedera tersebut.
2. Dislokasi (Strains)
adalah suatu kondisi di mana posisi tulang pada tubuh tidak berada tempat yang tepat.
TINDAKAN
“ TEKNIK MITCH
“ TEKNIK MITCH” DISLOKASI SIKU
Cedera ini termasuk juga cedera pada gigi, hidung, mata, dan cedera otak. Namun yang
paling sering dialami atlit Pencak Silat adalah cedera akibat salah serang yang di lakukan oleh
pesilat lain seperti serangan pukulan yang terlalu ke atas atau serangan tendangan yang
langsung tidak terkendali mengenai rahang atau mata pesilat lebih lanjutnya dapat membuat
retak kepala pesilat.
Menurut tingkat keparahan dan ada tidaknya pingsan, gegar otak dapat digolongkan ke dalam
beberapa jenis:
Tingkat 1: Gegar otak ringan.
Tidak mengalami pingsan, serta gejala-gejala yang dirasakan hanya berlangsung kurang dari
15 menit.
Tingkat 2: Gegar otak sedang.
Tidak mengalami pingsan namun gejala yang dirasakan lebih dari 15 menit.
Tingkat 3: Gegar otak berat.
Mengalami pingsan.
e. Status neurologis
Pemeriksaan neurologik pada kasus trauma kapitis terutama ditujukan untuk mendeteksi
adanya tanda-tanda fokal yang dapat menunjukkan adanya kelainan fokal, dalam hal ini
perdarahan intrakranial. Tanda fokal tersebut ialah : anisokori, paresis / paralisis, dan
refleks patologis..
PUPIL MATA : ANISOKOR
ADALAH DENGAN MEMAHAMI BEBERAPA JENIS CEDERA DAN MENGENALI BAGAIMANA TUBUH
KITA MEMBERIKAN RESPON TERHADAP CEDERA TERSEBUT. JUGA, AKAN DAPAT UNTUK
MEMAHAMI TUBUH KITA, SEHINGGA DAPAT MENGETAHUI APA YANG HARUS DILAKUKAN
UNTUK MENCEGAH TERJADINYA CEDERA, BAGAIMANA MENDETEKSI SUATU CEDERA AGAR
TIDAK TERJADI PARAH, BAGAIMANA MENGOBATINYA DAN KAPAN MEMINTA PENGOBATAN
SECARA PROFESIONAL (MEMERIKSAKAN DIRI KE RUMAH SAKIT).
d. Elevation, angkat bagian yang cedera lebih tinggi dari jantung. Misalnya ketika
terkena sprain ankle maka ganjal ankle pada saat duduk/ tidur dengan
menggunakan bantal supaya mengurangi pembengkakan.
e. Reverral, segera rujuk ke dokter/fisioterapis apabila mencurigai cedera termasuk
parah dan mengganggu aktivitas. Cedera akan mendapatkan pemeriksaan dan
diagnosa, treatment dan program fisioterapi.
2. Jauhi HARM
a. Heat, menggunakan panas saat penanganan pertama cedera akan meningkatkan
pembengkakan karena panas akan membuat pembuluh darah semakin melebar,
seperti pemberian balsam, jahe, minyak kocok, saina, berendam di bathtub dan
shower panas.
b. Alcohol, meminum alkohol atau merendam bagian yang cedera dengan alkoholakan
meningkatkan pembengkakan serta memperlambat penyembuhan.
c. Running, berlatih dalam 48-72 jam saat cedera akan memperburuk kondisi.
Seseorang dinyatakan aman bermain kembali setelah dilakukan pemeriksaan dan
diagnosa dari dokter/ fisioterapis.
d. Massage (pijatan) pada saat cedera akan meninggalkan aliran darah sehingga akan
membuat semakin bengkak, dan dapat terjadi kerusakan pada jaringan yang
cedera. Misalnya ligamennya terluka lalu diberikan massage maka luka sobeknya
akan semakin melebar dan pada saat kembali ke lapangan akan menjadi kendor dan
terganggu stabilitasnya sehingga memudahkan terjadinya cedera ulang.
MAKALAH
CEDERA PADA OLAHRAGA PENCAK SILAT
DISUSUN OLEH :
1. Elwina Septiani
2. Alfa
3. Ita Nur Azizah
4. Adinda
5. Fitriyani
6. Erlangga
7. Rizki Amelia